NovelToon NovelToon
MR.A Sang Pembalap

MR.A Sang Pembalap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:25k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.

Alaric lebih memilih menetap di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.

Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran.

Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikut. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.

Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.

Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.

Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14

Alaric akhirnya tiba di salon mobil cabang milik Miranda. Setelah memarkirkan mobilnya, Alaric langsung masuk untuk menemui Dedi.

"Paman." Alaric dengan sopan menyalami Dedi.

"Kita bicara di ruangan ku saja. Indah, buatkan kopi untuk tamu ayah," kata Dedi.

"Baik ayah."

Alaric menatap Indah sebentar lalu tersenyum. Indah membalas senyuman itu. Namun saat di pantry, Indah pun memekik pelan agar tidak terdengar oleh yang lain.

"Aaaaaa. Dia senyum ke aku," pekik Indah sambil mencak-mencak layaknya anak ABG. Sejak pertama kali melihat Alaric, Indah sudah menyukai pemuda itu.

Sikap Indah yang seperti itu, orang akan mengira jika Indah itu gadis yang genit. Namun sebenarnya Indah selalu menjaga jarak jika ada pria lain yang ingin mendekatinya.

"Ada keperluan apa datang kemari?" tanya Dedi.

"Maaf Paman, aku ingin bertanya kronologi kejadian kecelakaan waktu itu," jawab Alaric.

"Tapi itu sudah cukup lama, Paman juga tidak terlalu mengingatnya," kata Dedi seolah tidak ingin mengingat kejadian yang membuatnya koma.

Dedi menatap kosong ke depan. Ia ingin melupakan kejadian masa lalu. Namun Alaric ternyata malah mempertanyakan itu.

"Paman, aku merasa kecelakaan ini bukan kecelakaan biasa," kata Alaric.

"Jadi, apa mau mu? Polisi saja tidak bisa menemukan dalangnya," ungkap Dedi tanpa sadar.

Alaric semakin yakin kalau kecelakaan itu memang di sengaja. Alaric meminta Dedi untuk menceritakan sedikit tentang kejadiannya.

"Paman dan Arman adalah pembalap. Kami berteman baik, tapi kami juga bersaing untuk dalam pertandingan. Kami punya ambisi untuk go internasional. Namun sayangnya, takdir berkata lain. Arman meninggal karena kecelakaan itu dan Paman koma selama tiga bulan. Saat sadar, kasusnya sudah di tutup karena tidak cukup bukti. Padahal jelas-jelas mobil Arman sudah di manipulasi," ungkap Dedi.

"Apa Paman mencurigai seseorang?" tanya Alaric.

"Resky, dia juga seorang pembalap. Sekarang dia sudah pensiun dan menjadi pelatih," jawab Dedi.

Alaric manggut-manggut. Ia akan mencaritahu dan membuka kembali kasus itu. Keadilan harus di tegakkan karena itu adalah pembunuhan berencana.

Pintu ruangan di buka, Indah masuk dengan membawa kopi. Indah ikut duduk karena ingin berlama-lama memandang Alaric.

Namun Alaric bersikap biasa saja, cuek dan datar pada lawan jenis. Walaupun tadi ia sempat tersenyum kepada Indah.

"Abang bukan orang sini ya?" tanya Indah buka suara bertanya.

"Orang sini. Kenapa?" jawab Alaric lalu balik bertanya.

"Enggak, Abang tampangnya seperti orang luar negeri, apa berdarah campuran?"

Alaric menjawab jika ayahnya orang sini dan ibunya orang luar negeri. Tapi Alaric tidak menyebutkan dirinya jika dia adalah seorang pangeran.

Dedi menatap tajam ke putrinya untuk agar bersikap lebih sopan. Karena menurutnya tidak selayaknya putrinya bersikap seperti itu.

Walaupun Alaric masih muda, namun entah kenapa Dedi merasa ingin menghormati nya. Dedi merasa aura Alaric berbeda dari pemuda-pemuda lainnya.

"Nak, apa kamu juga seorang pembalap?" tanya Dedi.

"Aku ...." Alaric menjeda ucapannya. Sekilas ia menoleh ke Indah. Dedi yang mengerti pun meminta Indah untuk segera keluar dari ruangan ini.

"Oh ya Ndah, tolong ambilkan laptop ku di dalam mobil," pinta Alaric.

"Baik Bang." Indah segera keluar dari situ dan langsung ke mobil berwarna merah.

Indah membuka pintu mobil dan pandangan tertuju pada topi berinisial A. Indah mengambil topi itu dan mengamatinya dengan seksama.

"Sedang apa Ndah?" tanya Raihan.

"Ah tidak ada, aku hanya mengambil tas milik bang Alaric," jawab Indah.

Kemudian Indah pun melepaskan topi tersebut dan segera menutup kembali pintu mobil setelah mengambil tas milik Alaric.

"Ndah, malam ini keluar yuk, aku traktir makan," ajak Raihan. Raihan sudah lama menyukai Indah, namun Indah tidak tertarik sama sekali dengan Raihan.

"Maaf Kak, aku ada tugas kuliah malam ini," jawab Indah beralasan. Ya, seperti Alaric, Indah juga kuliah melalui online.

Karena dia ngotot ingin bekerja di salon mobil untuk membantu ayahnya. Dedi pun mengizinkan nya sekaligus mencari pengalaman.

Indah masuk ke dalam ruangan setelah mengetuk pintu. Indah menunggu apa yang akan di lakukan oleh Alaric?

"Sebaiknya kamu keluar dulu," kata Dedi kepada Indah.

"Biarkan saja Paman," ujar Alaric.

Indah pun tidak jadi hendak keluar. Dia pun duduk di samping ayahnya. Dedi yang sejak tadi menunggu pertanyaan di jawab, tapi malah di alihkan ke lain oleh Alaric.

Alaric membuka laptopnya. Dedi dan Indah penasaran. Sehingga keduanya mendekat dan berdiri di belakang Alaric.

Alaric mulai memasukkan angka dan huruf dengan sangat cepat. Sampai-sampai Indah dan Dedi tidak sempat membacanya.

Keduanya pangling sekaligus heran melihat jari-jari Alaric dengan lincahnya bermain di keyboard laptop.

Indah melototkan matanya dan mulutnya terbuka karena takjub. Begitu juga Dedi, baru kali ini dia melihat yang seperti itu.

Sedangkan Indah. Indah mengira hal semacam ini hanya ada di film-film action saja. Namun kali ini dia melihat secara langsung seorang hacker bekerja.

"Selesai," ucap Alaric. "Paman, rekaman cctv sudah ku pulihkan dan sedang di kirim ke ponsel Paman," tambahnya.

Belum sempat Dedi menjawab, pesan masuk ke dalam ponsel milik Dedi. Padahal Dedi tidak menyebutkan nomor teleponnya.

"Bang. Abang seorang hacker?" tanya Indah. Indah semakin kagum dengan pemuda di depannya ini.

Alaric tidak menjawab, namun ia mengalihkan pembicaraan dengan meminta Dedi untuk membuka kembali kasus tersebut.

Karena di dalam rekaman cctv yang sempat di hapus kini sudah kembali pulih. Dan memang terlihat jelas jika mobil miliknya dan mobil milik Arman sudah di sabotase.

"Bagaimana kamu melakukannya Nak?" tanya Dedi. Dedi masih merasa tidak percaya walaupun ia sudah melihat langsung bagaimana Alaric bekerja?

"Tidak usah di pikirkan Paman. Yang terpenting cari keadilan untuk Paman dan paman Arman," jawab Alaric.

"I-iya, itu pasti," ujar Dedi gugup.

Dedi mengirim rekaman cctv kepada Miranda. Ia juga meminta Miranda untuk ikut melaporkan kejadian ini. Dan akan menuntut keadilan untuk suami Miranda.

"Oh ya Paman. Paman tahu nggak kenapa kasus ini di tutup? Karena para polisi itu sudah di suap. Jika mereka serius, mereka bisa saja menyewa orang untuk memulihkan rekaman cctv itu," kata Alaric.

Dedi juga merasa seperti itu. Kunci utamanya adalah dirinya, tapi saat itu dia koma. Dan bukti nya adalah rekaman cctv itu.

Untuk menghilangkan bukti, mereka sengaja menghapus rekaman cctv. Hingga beralasan bukti tidak cukup kuat.

"Baiklah Paman, aku harus kembali," kata Alaric.

Dedi dan Indah mengantar Alaric ke mobil. Alaric membuka pintu mobil dan mengambil topi miliknya.

Alaric punya tiga buah topi dengan inisial nama yang sama dan warna berbeda. Salah satunya di berikan kepada Boni.

Di kontrakkan masih ada satu dan di dalam mobil juga ada satu. Alaric memakaikan topi itu ke kepala Indah. Indah kaget sekaligus senang.

"Untukmu, biar jadi pembalap nomor satu nasional," kata Alaric.

Lagi-lagi Indah kaget, namun dia tersadar dan teringat jika Alaric seorang hacker. Jadi bisa saja Alaric tahu identitasnya. Begitulah pikir Indah.

Alaric hendak masuk ke dalam mobil. Namun beberapa buah mobil pun datang. Setelah mobil terparkir, pemilik mobil pun keluar.

Dedi kaget, karena yang datang adalah Resky dan Ryan. Dedi semakin geram setelah tahu orang yang mencelakai nya datang menemuinya.

1
StAr 1086
Itulah akibatnya jika kau salah pilih lawan Heri....
@pry😛
rskn🤣🤣
Zea Rahmat
mamam tuh jeruji besi🤣😁
Healer
cari mati si heri 🤣🤣🤣....
kaylla salsabella
heri... oh heri... udah mending kerja baik" dapat uang malah kebanyakan gaya🤣🤣🤣🤣
Rohana Omar
huhuhuhuhuhuuuuu pangeran muda di lawan.....memang cari penyakit tu.....
Sani Srimulyani
seriusan ini seru banget ....
Sani Srimulyani
hadeuh Heri Heri...cari perkara mulu.
Sani Srimulyani
pasti tuh cewe minder karna alaric hanya pake motor, syukur deh biar indah gada saingan.🤭😜
Maria Lina
💪💪🥰🥰
Healer
tak sabar Thor utk up sate seterusnya
Soraya
Heri nyari penyakit aja
@pry😛
heri heri... jijik aq
StAr 1086
Heri kau salah cari lawan....
kaylla salsabella
wuhaaaaaa... sikat al... kelamaan🤣🤣🤣
Zea Rahmat
wah wah tamat riwayat mu heriiiiiiii...... lagi ka up nya🤣😆😀
idix anto
karya yang luar biasa tidak membuat bosen saat membacanya alur ceritanya sangat bagus mudah di mengerti
Astuti tutik2022
sapa pula tuch cewek.
Zea Rahmat
heri heri cari masalah lu... nanti kaya reihan di tinggal di hutan 😀🤣😆😁
Rohana Omar: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣betul tu jgn main2 dgn pangeran tu....m
total 1 replies
@pry😛
da disilip" kn tntg mafia np kk🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!