Di masa tua nya, anak anak asih dengan tega nya membuang ibu nya ke tempat penitipan lansia. mereka tak ingin merawat ibu nya lagi. karena di anggap menyusahkan.
apalagi asih juga sakit sakitan, dan membutuhkan biaya pengobatan yang tak sedikit. bagaimana kisah cerita tentang asih. yuk simak bersama sama.....
kisah ini aku buat dengan penuh ketegangan, dan juga sedih ya. jadi kalau ga suka bisa langsung skip. selamat membaca!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.8
Malam Minggu, adalah malam para remaja muda dan mudi biasanya berkencan dengan pasangan masing masing. hari ini, Ida dengan baju terbaik nya, sudah berdandan rapi, dan wangi untuk bertemu dengan Putra sang kekasih hati. Dia akan mencari alasan, agar diperbolehkan untuk keluar bersama dengan putra. Dengan beralasan untuk pergi kerja kelompok bersama teman teman nya.
"Bun, minta duit dong. Buat pegangan di sana." ucap nya dengan santai.
"Kamu mau kemana da, kok tumben banget udah wangi, dan rapi gitu?" tanya Fatih di sela sela makan malam bersama sama dengan bunda dan adik nya.
"Mau keluar kak, mau kerja kelompok sama teman." ucap nya dengan berbohong agar tak ketahuan kakak dan bunda nya.
"Loh, kok ga bilang nak, kalau ada tugas kelompok. Bunda antar ya sayang?" ucap asih yang baru selesai mengerjakan pekerjaan rumah dengan mencuci piring yang berserakan.
"Maaf Bun, soalnya Ida juga baru tau nya tadi. mana Bun uang nya?" ucap nya yang mengadakan tangan untuk meminta uang kepada bunda nya itu.
Kebetulan hari ini, ada sedikit rezeki lebih, Alhamdulillah anak pertama nya Farid mengirim sedikit uang untuk mereka. asih begitu senang dan bangga dengan Farid. karena telah berhasil berkerja di salah satu perusahaan yang cukup besar, sebagai staf biasa di sana.
Farid mengirimkan 500.000 kepada orang tua nya, dan sisa nya untuk kebutuhan nya selama di kota. Asih sudah begitu beruntung karena melihat anak nya, sudah mendapatkan pekerjaan yang baik. Dan bisa membantu perekonomian keluarga. di setiap sujud nya, dia selalu berdoa agar anak anak nya, tetap sehat, dan diberikan kelimpahan hidup yang baik. Beserta rezeki yang terus mengalir deras nya.
Asih merogoh 100.000 dan dibagikan kepada kedua anak anak nya secara merata. Ida 50.000 dan Fatih 50.000, untuk jajan mereka selama di sekolahan.
"ini, untuk Ida. Ini untuk Fatih, Alhamdulillah ya, kakak kalian tadi mengirim sedikit rezeki buat kita. kalau Ida, dan Fatih besar nanti. Ikuti jejak kakak Farid ya nak. Bunda bangga melihat keberhasilan anak anak bunda ini.' nasihat asih yang selalu mengingatkan anak anak nya itu.
"Iya Bun, Fatih juga bangga liat kak Farid. Oh ya, bisnis yang Fatih kembangkan sama teman teman lumayan rame Bun, Alhamdulillah hari ini, dapat 400.000. Kami bagi 3 orang. 150.000 itu masing masing 50.000/ per orang. Dan sisa nya buat putar balikan modal. Buat stock juga." ucap Fatih yang memberitahukan kepada ibu nya.
"Alhamdulillah, bunda ga nyangka, bisnis kecil kecilan kalian, laris juga ya nak. Bunda bangga juga sama Fatih ini. semoga langkah kalian selalu di lindungi oleh Allah, dan semoga jalan nya juga dipermudahkan."
"Amin." gumam Fatih dalam hati dan melanjutkan makan malam nya.
"Da, makan dulu nak, sebelum berangkat." ucap asih yang melihat Ida masih termenung di sana.
"Ida?"
"Eh, iya Bun, ini mau makan kok." ucap nya sambil sedikit gugup melihat tatapan asih yang terlibat bingung.
"Nak, kamu baik baik saja kan?"
"Baik kok Bun." ucap nya dengan berusaha menghilangkan kegugupan nya.
Tin....tin...
Suara klakson motor terdengar di perkarangan rumah nya asih. Hal itu membuat mereka sontak saling pandang.
"Itu_ itu teman Ida udah jemput Bun, kalau begitu Ida berangkat dulu ya." ucap nya yang langsung berlari menuju ke arah luar.
Asih yang merasa ada yang janggal dengan putri nya, langsung meletakkan piring nya tadi, dan berjalan menyusul Ida. Tapi, terlambat pergerakan Ida sudah tak ada di depan rumah. mereka sudah pergi ternyata.
"Ya Allah, kenapa perasaan ku tak enak?" gumam nya dengan cemas.
"Anak ku, pasti tak akan berbuat macam macam." gumam nya dengan berusaha menyakinkan diri nya kalau semua nya baik baik saja.
"Bunda, kenapa? Tanya Fatih yang ikut menyusul ke depan melihat bunda nya yang hanya mondar mandir dengan raut wajah penuh kecemasan.
"Perasaan bunda ga tenang nak. Ida juga ga pamitan sama kita tadi. Bunda merasa dia menyembunyikan sesuatu."
Fatih yang melihat wajah bunda nya terlihat cemas pun, langsung menghela nafas pelan nya.
"Bunda gausah cemas, Ida kan sudah besar. Dia tau kok pasti mana yang baik, dan mana yang buruk, bunda masuk aja ke dalam, biar Fatih susul nanti Ida nya."
"benar ya nak, lihat kan adik kembar mu ya nak. bunda merasa ga tenang kalau dia menyembunyikan sesuatu dari kita."
"Iya Bun, yaudah Fatih pergi dulu."
Fatih yang berniat ingin menyusul Ida, tanpa sengaja bertemu dengan rekan bisnis nya. Dan tujuan nya untuk melihat adik nya pun seketika terlupakan.
"Hei bro." sapa teman Fatih yang tak sengaja bertemu di perempatan jalan.
"Eh, lu men, tumben naik motor, mau kemana?"tanya Fatih yang menyapa teman nya itu.
"Ada urusan tadi sama ibu dan ayah gue. mau kemana lu fat?'
"Nyusul kembaran di suruh bunda gue."
"Yaelah, masih jaman ngintilin adik kembar lu terus menerus. Udah lah, namanya juga anak cewe, wajarlah pasti lagi kumpul kan sama teman teman nya. Udah ikut gue yuk, kita ke base camp dulu. Ada tambahan menu buat jualan besok!" desak teman nya itu.
Fatih terlihat bimbang, dan akhirnya mengikuti temannya itu ke tempat jualan mereka. Karena memang dari awal dia percaya bahwa kembaran nya itu, tak mungkin berbuat macam macam. karena Ida juga anak yang polos, dan lugu sehingga terkadang Fatih jengkel saat menasehati adik nya itu.
Sedangkan Ida, dan putra saat ini berada di salah satu pasar malam yang tersedia di alun alun perbatasan. Demi bisa keluar hari ini, layak nya pasangan kekasih pada umumnya, Ida rela berbohong kepada bunda dan kakak kembar nya, hanya untuk bisa merasakan seperti teman teman yang lainnya.
Kali ini, perasaan Ida begitu deg degan melihat wajah tampan sang kekasih hati nya itu.mereka saling menggenggam tangan satu sama lain, dan menikmati pemandangan di pasar malam yang terlihat ramai itu.
"Kamu suka?" tanya putra dengan wajah tersenyum tipis melihat raut wajah Ida yang terlihat seperti tak pernah ke sini.
"Ida, kamu cantik!"
Blush....
wajah nya langsung memerah dan merasa begitu salting saat putra berkata memuji nya seperti itu.
"Kamu bisa aja gombal nya, aku malu." ucap nya sambil menutup kedua wajah nya menggunakan kedua tangan nya sendiri.
"Ngapain malu, kan kita hampir vcs an."
"Sayang, kamu jangan bahas itu dong, aku kan malu."
"Ya kan gpp, namnya kamu pacar aku, wajar dong kalau kita saling terbuka satu sama lainnya."
Ida terlihat berfikir dan terlihat bimbang, putra sering kali bertingkah mesum kepada nya, tapi dia tak bisa menolak karena mereka memiliki status hubungan sebagai pasangan kekasih. ini pertama kali nya, Ida merasa hatinya berbunga bunga dengan Rayuan dan gombalan maut dari putra.
Kasian wita suster yg baik semoga suatu saat wita bisa ktmu ma bu asih..