Dave Seth Arkana adalah anak dari pemilik kampus swasta yang terkenal di kotanya. Namun Dave tidak memiliki niat untuk menjalankan bisnis pendidikan milik orangtuanya tersebut. Dave lebih memilih bisnisnya sendiri, hingga suatu ketika Ayah Dave sakit keras, yang membuatnya menjalankan kedua bisnis tersebut. Mengawali bisnis pendidikan dengan terpaksa, hingga Dave menemukan seseorang yang menurutnya begitu cantik dan memukau, hingga Dave memutuskan untuk memprioritaskan bisnis orangtuanya demi mengejar cinta ibu dosen tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
“Bu Rachel saya sudah di depan” – Dave
Rachel yang membaca pesan Dave segera turun dan menemui Dave lalu pergi keacara Gala Diner di kampus.
“Malam, Bu Rachel”
“Pak Dave, selamat malam”
Dave membukakan pintu untuk Rachel, malam ini Dave mengemudikan sendiri mobilnya untuk menjemput Rachel ke acara Gala Diner.
Rachel mala mini menggunakan gaun berwarna hitam yang membuatnya terlihat begitu cantik. Gaun yang tertutup pada bagian depan, namun di belakang begitu menunjukan punggungnya yang begitu indah.
Dave pun memakai setelan jas yang senada dengan gaun yang di pakai Rachel karena memang mereka mengambil dari butik langganan keluarga Dave.
“Terimakasih Bu Rachel sudah mau menemani saya”
“Sama-sama Pak Dave”
Sampai di kampus, Dave segera membawa mobilnya ke parkiran VIP. Arga dan Leony sudah berada di dalam kampus karena mereka berangkat terlebih dahulu.
Leony sedikit kecewa karena mala mini dia tidak bisa menemani Dave, jika biasanya setiap acara seperti ini dave akan menggandeng Leony untuk menjadi pasangannya, tapi kali ini berbeda, Dave lebih memilih menggandeng Rachel.
“Mari Bu Rachel” ucap Dave dengan mengulurkan tangannya.
Rachel terkejut dan merasa gugup, dia ragu untuk memegang lengan Dave, namun Dave meraih tangan Rachel dan meletakkan di lengannya.
Semua mata memandang kearah kedatangan Dave dan Rachel, semua orang terkejut jika Rachel menggandeng pemilik kampus, telebih lagi Cita dan Leony mereka benar-benar kesal dengan apa yang mereka lihat.
“Jadi karena dosen ini Pak Dave gak mau bawa aku” Batin Leony.
“Janda sia-lan. Berani-beraninya godain targetku” gumam Cita.
Elsa yang berada tidak jauh dari Cita, memperhatikan tatapan kesal Elsa yang mengarah ke Rachel dan Dave.
Dengan senyum smirknya, Elsa menatap Cita. Karena merasa di tatap, Cita menoleh kearah Elsa dan betapa terkejutnya Cita ketika mendapat tatapan aneh dari Elsa.
“Gawat, jangan-jangan Elsa lihat” Batin Cita kemudian meninggalkan tempatnya.
“Pak Dave, kami senang sekali karena Pak Dave berkenan hadir keacara Gala Diner” Ucap Rektor.
“Karena Bu Rachel saya mau hadir Pak”
Rachel pun terkejut kenapa Dave menyebut namanya di depan Rektor kampus. Rachel hanya tersenyum lembut kearah Dave.
Dave dan Rachel menuju meja VIP kemudian Dave menarikan kursi untuk Rachel duduk, lalu Dave duduk di sampingnya. Meja tersebut diisi oleh Dave, Rachel, Aga dan juga Leony. Sedangka Rektor berada di meja yang berada tidak jauh dari meja Dave.
Sedari tadi Dave hanya memperhatikan Rachel dekngan lekat hingga membuat Arga merasa jengah. Berbeda dengan Arga, Leony justru memasang wajah cemberutnya karena dia harus melihat kemesraan tersebut.
Acara berlangsung dengan sangat meriah, di meja yang berisi rekan dosen Rachel, mereka sedang heboh karena Rachel datang bersama Dave, dan mereka mulai mencibir Rachel bahkan dari cibiran positif dan negatif pun mereka lontarkan.
Elsa yang mendengarkan cibiran tersebut hanya terdiam dan sedikit tersinggung karena Elsa merasa jika Rachel tidak seperti yang mereka kira.
“Siapa sih Bu yang gak mau mendapat pria kaya”
“Iya bener, Bu Rachel pasti melirik kekayaan Pak Dave”
“Benar Bu, apalagi janda begitu”
“Iya pantas saja di ceraikan suaminya”
“Ibu-ibu, Bu Rachel itu tidak semiskin kita. Orangtuanya memiliki pabrik rokok terbesar dan juga memiliki pabrik pupuk yang juga di ekspor keluar negeri. Bu Rachel sudah kaya sejak lahir, hanya saja Bu Rachel tidak suka memamerkan kekayaannya” sungut Elsa.
“Bu Elsa ini kayak tahu aja”
“Iya Bu, memangnya Bu Elsa sudah melihat sendiri?”
“Bu, kita sudah hidup di jaman canggih, Ibu-ibu semua juga memiliki ponsel canggih, tapi saya rasa percuma se canggih apapun ponsel kalau kita yang kurang smart”
“Bu Elsa, kok mulai kasar ya. Maksudnya apa?”
“Iya, lagian kita bahas Bu Rachel kok Bu Elsa yang marah”
“Buka di internet Bu, nanti Ibu akan mengetahui siapa Bu Rachel”
Semua orang terdiam, lalu membuka ponsel dan membuka laman internet untuk mencari tahu tentang siapa sebenarnya Rachel. Begitu bukti tersebut muncul semua orang begitu terkejut melihat jumlah kekayaan dari keseluruhan harta keluarga Rachel.
“Dan yang harus Ibu-ibu tahu, Rachel juga anak tunggal, siapa lagi yang akan mewarisinya jika bukan dia. Lain kali di jaga Bu omongannya, jangan sampai malu. Apalagi disamakan sama pribadi Ibu-ibu sendiri yang terlalu obsess sama uang” sarkas Elsa yang sudah kesal.
Cita dari tadi hanya mendengarkan saja, ketika semua orang sudah mulai lengah, Elsa membuka ponselnya dan mencari tahu tentang Rachel, dan ternyata benar. Rachel memang berasal dari keluarga kaya raya.
Cita semakin tidak menyukai Rachel, karena dia merasa kalah telak dengan Rachel.
“Bu Rachel lelah?” tanya Dave.
“Tidak Pak”
Pelayan datang membawakan minuman di meja VIP, ada anggur dan jus. Dan ada beberapa minuman beral-ko-hol.
Dave minum beberapa minuman tersebut, termasuk anggur dan minuman beral-kohol. Sedangkan Rachel hanya mengambil jus dan meminumnya.
Leony meninggalkan meja dan menuju ke toilet begitu juga dengan Arga yang terlihat masih berbincang dengan Dekan Fakultas Ekonomi.
Ketika mengambil minum, dan tidak memperhatikan gelas, Rachel salah mengambil minuman, dia meminum anggur dan begitu dia meminumnya Rachel terkejut. Namun dia tidak mungkin memuntahkan minuman tersebut.
Mau tidak mau Rachel menelan anggur tersebut, dan semakin diminum rasanya semakin candu menurut Rachel.
Dave sudah mulai pusing, dia menghentikan minumannya lalu menetralkan dengan memakan buah potong yang berada di mejanya.
Setelah anggur, Rachel sedikit penasaran dengan minuman yang lain, dan Rachel pun mencobanya satu persatu.
“Pusing banget kepala” batin Rachel.
“Bu Rachel baik-baik saja?”
“Iya pak, sedikit pusing”
Dave melihat minuman yang diminum Rachel, yaitu dengan kadar alcohol yang sangat tinggi.
“Mau mundur dari acara ini Bu? Daripada Bu Rachel pusing”
“Jangan Pak, acara belum selesai”
“Tidak apa-apa Bu, mari”
Dave membantu Rachel berdiri, dengan jalan sedikit sempoyongan Rachel di tuntun oleh Dave menuju ke mobil.
“Pak kepala saya semakin pusing”
“Tidak apa-apa Bu, kita jalan nanti saja dari pada Bu Rachel makin pusing”
Rachel menyenderkan tubuhnya pada mobil Dave, kemudian memijat kepalanya yang terasa pusing.
“Sini Bu saya bantu” Ucap Dave
Dave mendekat untuk memijat pelipis Rachel, wangi dari tubuh Rachel begitu menyeruak membuat Dave mulai bergejolak. Apalagi dengan gaun Rachel yang memiliki belahan begitu tinggi.
Rachel membuka matanya, mata Rachel dan mata Dave saling bertemu, keduanya hanya saling menatap hingga Rachel tiba-tiba mendekat dan menarik jas milik Dave lalu melu-mat bibirnya.
Dave terkejut, namun dia tidak akan melepaskan Rachel begitu saja. Dave justru menarik tengkuk Rachel lalu memperdalam lagi ciuman tersebut.
“Mmmhh”
Suara desahan Rachel terdengar jelas di telinga Dave, mereka begitu menikmati ciumannya hingga Dave tidak ingin melepaskanya meskipun Rachel berusaha melepas.
“Pak”
“Jangan banyak bicara Rachel nikmati saja”
Dave kembali mencium bibir Rachel, bahkan kali ini Dave lebih agresif. Puas dengan melum-at bibir Rachel dave mencium leher Rachel hingga meninggalkan beberapa kissmark disana.
“Ahhhh”
Dave semakin tidak bisa mengontrol dirinya ketika mendengar desahan Rachel. Namun Dave tidak ingin melakukan tanpa persetujuan Rachel.
Dave melepas Rachel setelah dia puas memberi kissmark pada lehernya. Dave mengusap bibir Rachel dengan lembut.
“Manis sekali” ucap Dave, yang hanya di respon dengan senyuman Rachel.
Cup!
Rachel mencium sekilas bibir Dave, kamudian Dave mencium kening Rachel dan setelah itu dia mengemudikan mobilnya untuk mengantarkan Rachel pulang kerumahnya.
Sepanjang jalan Rachel hanya memejamkan mata karena merasa pusing efek dari minuman yang ia minum.
Sampai dirumah Rachel, Dave enggan membangunkan, dia hanya menunggu Rachel bangun dengan sendirinya, dan Dave yang berada di sampingnya hanya memperhatikan Rachel yang sudah terlelap.
Rachel membuka matanya, dia melihat Dave masih setia memperhatikannya.
“Pak Dave terimakasih”
“Untuk?” tanya Dave mendekatkan dirinya.
“One night to remember Pak” ucap Rachel dengan tersenyum.
Sreek!
Rachel menarik Dave lalu memeluknya, pelukan Rachel tersebut Dave balas dengan memluk Rachel lebih erat.
Tidak hanya memeluk Dave juga mengecup beberapa kali bahu Rachel, lalu mempersilahkan Rachel untuk turun dan beristirahat.