Di tengah hamparan alam semesta yang tak terbatas, jutaan dunia dan alam berputar dalam siklus abadi. Dari yang paling terang hingga yang paling gelap, dari yang paling ramai hingga yang paling sepi. Namun, di balik semua keindahan dan misteri itu, satu pertanyaan selalu berbisik di benak setiap makhluk: siapa sebenarnya yang berkuasa? Apakah manusia yang fana? Dewa yang dihormati? Atau entitas yang jauh lebih tinggi, yang bahkan para dewa pun tak mampu melihatnya?
Pertanyaan itu memicu hasrat tak terpadamkan. Banyak manusia, di berbagai dunia, memilih jalan kultivasi. Mereka mengorbankan waktu berharga, sumber daya, dan bahkan nyawa untuk satu tujuan: keabadian. Mereka menghabiskan usia demi usia, mengumpulkan energi langit dan bumi, hanya untuk menjadi lebih kuat, untuk hidup selamanya. Jalan menuju keabadian bukanlah jalan yang mudah. Keserakahan, ambisi, dan iri hati menjadi bayangan yang selalu mengikuti, mengubah sahabat menjadi musuh dan mengubah kedamaian menjadi kehancuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12: Pertarungan Melawan Raja Iblis
Zhong Li, dengan Bunga Penenang Jiwa di tangannya, melesat kembali menuju Jurang Kegelapan, gerbang menuju Alam Atas. Namun, saat ia mendekati jurang itu, ia merasakan sebuah kekuatan yang sangat besar, jauh melampaui apa pun yang ia hadapi sebelumnya. Udara di sekitarnya menjadi berat, dipenuhi dengan aura kejahatan yang pekat dan menusuk. Sebuah pasukan iblis yang tak terhitung jumlahnya berdiri di hadapannya, mengisi dataran tandus hingga ke cakrawala. Jumlah mereka begitu banyak, seolah-olah seluruh populasi iblis di alam itu telah berkumpul.
Di tengah lautan iblis itu, duduk di atas singgasana yang terbuat dari tengkorak, adalah sosok yang menakutkan, Raja Iblis Baal. Raja Iblis itu memiliki tubuh raksasa setinggi puluhan meter, dengan kulit merah gelap yang diukir dengan simbol-simbol iblis kuno. Tanduk-tanduknya melengkung tajam dan matanya menyala seperti api neraka, memancarkan kebencian yang mendalam. Aura iblis yang dipancarkannya begitu kuat hingga membuat udara di sekitarnya terasa berat dan mencekik.
"Kau berani-beraninya masuk ke wilayahku, manusia," suara Baal menggelegar, membuat tanah bergetar hebat. "Dan mencuri bunga yang paling berharga di kerajaanku."
Zhong Li tidak menjawab. Ia tahu, ia tidak punya pilihan lain selain bertarung. Ia mengeluarkan pedangnya yang terbuat dari kristal kuning keemasan. Pedang itu, yang tadinya terlihat biasa, kini memancarkan aura yang kuat, seolah merespons bahaya yang ada di hadapannya.
"Jika kau ingin mati, aku akan mengabulkannya!" Baal tertawa sinis, tawa yang menusuk telinga. "Serang!"
Jutaan iblis itu bergerak secara serentak, menciptakan gelombang kegelapan yang menakutkan. Zhong Li tidak gentar. Ia mengangkat pedangnya, dan dengan satu ayunan, sebuah tebasan tak terlihat melesat jauh, menembus puluhan kilometer. Di ujung tebasan itu, sebuah ledakan Api Surgawi yang dahsyat terjadi, membakar habis ribuan iblis dalam sekejap, meninggalkan jejak hangus di tanah.
Pertarungan sengit dimulai. Zhong Li bertarung dengan kekuatan penuhnya, tidak lagi menahan diri. Setiap ayunan pedangnya menciptakan gelombang api yang membakar habis iblis-iblis yang menyerangnya. Ia melesat di antara jutaan iblis itu, seperti sebuah meteor emas yang jatuh dari langit, menghancurkan musuhnya satu per satu. Ia tidak hanya bertarung, tetapi juga menari di antara musuhnya, setiap gerakannya adalah keindahan yang mematikan.
Baal, yang melihat kekuatan Zhong Li, terkejut. Ia tidak menyangka Zhong Li bisa sekuat ini. Ia terbang ke udara, dan dari tangannya, muncul sebuah bola energi iblis yang besar. Bola itu menyedot semua energi iblis di sekitarnya, memancarkan aura kehancuran yang mengerikan. Ia melemparkan bola itu ke arah Zhong Li, menciptakan ledakan yang luar biasa. Zhong Li menangkis serangan itu dengan pedangnya, dan ledakan itu menciptakan pusaran api dan kegelapan yang menghempaskan semua iblis di sekitarnya.
Baal, yang marah, mengaktifkan kekuatan iblis penuhnya. Tubuhnya membesar, tanduknya semakin tajam, dan matanya menyala dengan api yang lebih terang. Ia mengaum, memanggil iblis-iblis yang lebih kuat, jenderal-jenderal iblis yang memiliki kekuatan setingkat kultivator tertinggi di Alam Atas. Iblis-iblis itu, yang berjumlah ratusan, memiliki senjata-senjata iblis yang kuat, dan mereka mengepung Zhong Li dari segala arah.
Zhong Li, dengan tenang, mengangkat satu tangannya. Di telapak tangannya, sebuah bola api emas kecil mulai terbentuk, perlahan-lahan membesar, memancarkan panas yang luar biasa. Jurus Bola Api Surgawi miliknya telah aktif. Bola api itu terus membesar, menyedot energi dari segala arah, hingga ukurannya sebesar gunung. Wajah Baal memucat saat melihat kekuatan yang luar biasa itu.
Bola api itu terus membesar, menyinari langit merah dengan cahaya keemasan. Panasnya begitu intens hingga tanah di bawahnya mulai meleleh. Jutaan iblis di bawahnya mulai berteriak ketakutan, menyadari bahwa mereka tidak bisa melarikan diri. Bola api itu adalah manifestasi dari kehancuran, sebuah kekuatan yang melampaui pemahaman mereka.
Zhong Li meluncurkan bola api itu ke arah Baal dan pasukannya. Bola api itu melesat, meledak, dan gelombang api yang luar biasa menyebar ke seluruh wilayah, menghancurkan segala sesuatu hingga puluhan kilometer. Baal dan jutaan pasukannya musnah dalam sekejap, meninggalkan bekas hangus di tanah.
Dengan Baal dikalahkan, pasukan iblis yang tersisa melarikan diri ketakutan. Zhong Li mengambil kristal merah gelap yang jatuh dari tubuh Baal. Kristal itu jauh lebih besar dan lebih kuat dari kristal-kristal iblis lainnya. Tanpa membuang waktu, ia kembali ke Jurang Kegelapan dan kembali ke Alam Atas, siap untuk melanjutkan perjalanannya.
Zhong Li melangkah keluar dari Jurang Kegelapan, kembali ke dunia yang lebih terang dan penuh energi spiritual murni. Ia tidak membuang waktu. Dengan Bunga Penenang Jiwa di satu tangan dan Kristal Iblis Raja Baal di tangan lainnya, ia segera bergegas menuju Kota Naga Langit, tempat cabang Sekte Pengumpul Awan berada. Ia harus menemukan seorang alkemis tingkat surgawi.
Perjalanan kembali terasa jauh lebih singkat dan lebih aman. Tidak ada lagi monster iblis yang ganas atau aura jahat yang menusuk. Dalam beberapa hari, ia sudah berdiri di depan tebing tersembunyi yang menjadi pintu masuk Sekte Pengumpul Awan.
Kali ini, ia tidak perlu menggunakan Batu Langit Ungu. Saat ia mendekat, gerbang rahasia itu terbuka dengan sendirinya, seolah menyambut kepulangannya. Para penjaga bertopeng segera membimbingnya menuju aula utama. Di sana, ketua cabang, wanita anggun dengan cadar merah, sudah menunggunya.
"Aku tahu kau akan kembali," kata wanita itu, suaranya lembut. "Aura iblis yang kuat menyertai kedatanganmu. Kau berhasil, bukan?"
Zhong Li mengangguk. Ia meletakkan Bunga Penenang Jiwa di meja. Bunga itu memancarkan cahaya lembut, menerangi wajahnya yang tenang. "Aku ingin menanyakan tentang seorang alkemis tingkat surgawi."
Ketua cabang itu menghela napas. "Alkemis tingkat surgawi adalah sosok yang sangat langka. Mereka memiliki kemampuan untuk meracik pil yang bisa mengubah takdir, tetapi mereka sangat sulit ditemukan."
"Aku butuh satu," jawab Zhong Li, pandangannya mantap. "Aku memiliki bahan yang dibutuhkan."
Ketua cabang itu terdiam sejenak. "Ada satu, tetapi dia sangat misterius. Dia adalah seorang pertapa yang hidup di puncak gunung paling tinggi di Alam Atas, di sebuah wilayah yang disebut Puncak Awan Mistik. Dia adalah satu-satunya alkemis tingkat surgawi yang diketahui. Namun, dia sangat pemilih. Dia tidak akan membantu siapa pun jika dia tidak menyukainya."
"Namanya?" tanya Zhong Li.
"Dia tidak punya nama, tetapi ia dikenal sebagai Alkemis Surgawi," jawab ketua cabang itu. "Kau harus membuktikan dirimu layak untuk bertemu dengannya."
Zhong Li tidak menunggu lebih lama. Ia membungkuk singkat, lalu berbalik dan berjalan keluar dari aula. Ia memiliki tujuan baru. Ia akan menemukan Puncak Awan Mistik dan menemui Alkemis Surgawi itu.
