Seumur hidupnya Anne selalu hidup dalam tekanan, dia tumbuh menjadi gadis lemah dan penakut. Kata-kata andalannya hanya satu, "Maafkan Saya."
Anne percaya hanya kata maaf yang mampu membuat hidupnya selamat.
Hingga sebuah peristiwa membuatnya terjebak dengan seorang Presdir dingin, Jackson Wu.
"Maafkan Saya, Tuan. Saya mohon jangan pecat Saya. Saya mohon maaf."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ILKP Bab 35 - Harus Anda Lakukan Sendiri
Anne sontak menunduk saat Willy membenarkan ucapanya, sumpah saat ini Anne takut sekali. Seolah Willy sudah mampu membaca semua isi kepalanya.
Dan melihat Anne yang ketakutan, Willy pun merasa takut juga. Bisa bahaya jika tuan Jackson berpikir dia baru saja mengintimidasi sang istri.
"Apa yang kamu lakukan di sini? Kembalilah ke pantry," titah Willy kemudian, pantry memang tempat istirahat Anne. Ada ruangan khusus yang biasa digunakan para OG beristirahat di sana.
Willy memutuskan untuk menyimpan semua yang dia dengar tadi, tentang Anne yang terhubung dengan Deon, entah Deon siapa.
Namun tentu saja Willy tak akan diam saja, informasi tersebut pasti akan sangat berguna untuk sang tuan di masa depan. Apalagi ucapan Anne terus terngiang di dalam benaknya, 'Terima kasih Deon, aku tidak tahu akan jadi seperti apa hidupku jika tanpa kamu,' ucap Anne yang terekam jelas di dalam benak Willy.
Dari kalimat itu Willy bisa tahu bahwa hubungan mereka bukan hubungan yang sepele. Tapi sekarang Willy tak ingin menebak terlalu jauh.
"Ba-baik asisten Willy," jawab Anne, dia menundukkan kepalanya hormat dan segera pergi dari sana. Tempat yang sudah dia nilai sebagai tempat yang aman ternyata masih saja membuatnya dalam bahaya.
Dengan jantung yang berdegup itu Anne melangkah cepat, semakin jauh langkahnya berubah jadi lari.
Sementara Willy masih terus menatap kepergian wanita itu dari tempatnya berdiri. Sekilas Anne terlihat seperti wanita pada umumnya, wanita lemah yang tak mampu berbuat apa-apa. Tapi semakin lama menghabiskan waktu bersama wanita itu, Willy seperti menemukan banyak hal yang tak mampu dia pahami.
Pertama Anne pernah menikah dengan seseorang yang cukup berpengaruh di kota ini, yaitu Arga Dewangga.
Kedua, Anne terlihat begitu dekat dengan Deon Grayson, seorang CEO dari sebuah perusahaan besar.
Dan setelah pertemuan itu kini tiba-tiba Willy mendengar Anne berbicara dengan seseorang bernama Deon pula.
"Hah!" Willy membuang nafasnya kasar, "Sepertinya penyelidikanku tentang Anne beberapa waktu lalu melewatkan beberapa hal," gumamnya dengan sangat yakin.
"Aku harus menyelidikinya sekali lagi," ucap Willy. Setelahnya dia kembali melanjutkan langkah menuju ruang berkas, selesai dengan semua urusannya Willy kemudian menghadap pada Jackson.
"Ada apa?" tanya Jackson.
"Maaf Tuan, saya ingin membicarakan tentang nyonya Anne."
Dahi Jackson langsung berkerut saat mendengar hal tersebut. "Kenapa dengan istriku?"
Willy menceritakan semua apa yang dia alami beberapa waktu lalu. Bahkan tiap ucapan Anne yang masih dia ingat dengan jelas kembali diulangnya lagi di hadapan Jackson.
Mendengar cerita itu secara perlahan Jackson pun mengepalkan salah satu tangannya di atas meja. Ada rasa marah di dalam hati yang coba dia redam, andai Anne ternyata benar-benar mengenal Deon Grayson, maka sang istri telah berbohong.
Tapi kemudian Jackson sadar, bahwa dia tak memiliki hak untuk marah. Bahwa semua kehidupan pribadi Anne bukanlah ranah yang mampu dia obrak abrik.
"Saya akan kembali menyelidiki semuanya jika anda mengizinkan, tapi mungkin butuh waktu," jelas Willy.
Jackson terdiam, merasa istrinya serupa dengan sebuah teka-teki. Kenapa Anne yang terlihat lemah seperti itu, bisa memiliki hubungan dengan banyak orang-orang yang berpengaruh.
"Tapi Jika anda ingin cara cepatnya, maka harus anda lakukan sendiri. Periksa ponsel nyonya Anne dan pastikan sendiri, apakah nomor ponsel seseorang yang bernama Deon di ponsel nyonya Anne sama dengan nomor ponsel milik tuan Deon Grayson."
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
wkwkwk