Hallo, selamat datang kembali di cerita kedua Author, semoga kalian suka ya. ❤️
••••••••••
"kenapa kamu lakukan ini mas?" ucap Sela, dengan tubuh bergetar.
"maaf." ucap bayu, dia menunduk tak berani menatap Sela.
"Mas, kamu sudah janji sama aku. kamu tidak akan pernah meninggalkan aku."
"aku tidak akan meninggalkan kamu sela, aku menikahi citra karena aku hanya ingin punya anak." ucap Bayu membela diri.
"tapi bukan seperti ini mas." lemah Sela.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Setelah kepergian dua laki- laki itu. Bayu menatap Sela, sedari tadi Bayu terus bertanya arti dari perkataan Bryn yang bilang kecelakaan di perusahaan.
"Apa maksud bosmu kecelakaan di perusahaan?"Tanya Bayu.
Sela hanya menarik nafasnya malas.
"Kemarin yang aku ketemu dengan istri keduamu itu di rumah sakit, ya karna aku mengalami kecelakaan di perusahaan makannya bos aku membawaku periksa, karna Banu tidak ada sedang meeting di luar, jadi bosku yang langsung membawaku."Ucap Sela.
"Kenapa kamu tidak bilang."Ucap Bayu.
"Bukannya aku sudah bilang, hanya saja kamu memang tidak mempercayaiku, kamu hanya mempercayai ucapan istri keduamu itu."Ujar Sela kesal.
Bayu terdiam, dia mengingat kejadian kemarin, ya memang Sela sudah mencoba buat menjelaskan kepadanya, hanya saja dia sudah terlanjur cemburu hingga tidak mempercayai ucapan Sela sama sekali.
"Sayang, maaf."Ucap Bayu, dia menggenggam erat tangan Sela, namun Sela menepisnya.
"Semua sudah terlanjur juga kan mas, kamu bukan sekali dua kali seperti ini, kamu terlalu mempercayai Citra, padahal kamu lebih dulu mengenalku, kamu tau aku seperti apa."Ucap Sela.
"Sayang, aku bukan mempercayainya, aku hanya cemburu aku tidak rela kamu di sentuh oleh laki- laki lain."Ucap Bayu.
"Ngaca bajing*n."Ucap Andre kesal, sedari tadi dia dan bi Mimin mendengarkan perdebatan suami istri itu dari sofa.
Bayu menatap Andre kesal.
"Tidak usah ikut campur gua gak ngomong sama lo."Ucap Bayu.
"Sekarang, segala urusanku menjadi urusannya mas, dia menggantikan kak Lingga untuk melindungiku selagi kak Lingga tidak ada"Ujar Sela.
"Ya tidak bisa begitu dong sayang, terus aku kamu anggap apa."Ucap Bayu.
"Menurutmu?"Tanya Sela. "Apa setelah semua yang kamu lakukan kepadaku, kamu masih pantas untuk ku anggap suami?"Tanya Sela kepada Bayu, dia menatap wajah suaminya itu dengan tatapan yang sudah sangat kecewa.
"Sayang, kita bisa memperbaiki semuanya, ini hanya salah paham, kamu juga taukan tidak akan ada satupun rumah tangga yang terbebas dari ujian."Ucap Bayu.
"Ujianmu kamu sendiri yang menciptakan, jadi kau jalani saja sendiri tidak usah melibatkan dan merepotkan anak perempuan orang lain."Ucap Andre.
"Sudah berapa kali gua ngomong sama Sela bukan sama lo."Ucap Bayu kesal.
"Sudahlah mas, aku mau istirahat."Ucap Sela. Dia merebahkan tubuhnya, dan menarik selimutnya, dia mencoba memejamkan matanya, walaupun memang dia tidak tidur beneran, setidaknya hal itu bisa membuat dirinya menghindari suaminya itu,.
**
Bayu pergi dari rumah sakit karna Citra terus mengubunginya saat dia tau jika Bayu tidak masuk kantor.
Sedangkan Sela, dia membuka kembali matanya setelah tau suaminya itu telah pergi dari sana.
"Loh kamu ternyata gak tidur?"Tanya Andre.
Sela hanya menggeleng pelan.
"Aku hanya menghindarinya."Jawab Sela.,
"Kamu mau sesuatu?"Tanya Andre.
"Aku mau pulang, aku gak betah disini."Ucap Sela sambil memanyukan bibirnya.
"Lah, kan kamu yang so so—an bu*uh diri, giliran di lariin ke rumah sakit ngomongnya gak betah, apalagi di dalam kuburan, yakin banget emang masuk surga sampe berani melakukan bun uh diri begitu."Ledek Andre.
"Udah deh, iya tau aku salah, tapi jangan di ledek terus begitu dong."Ucap Sela sambil menatap kesal Andre.
Andre hanya terkekeh geli melihat tingkah Sela, Bi Mimin sudah kembali ke rumah sejak tadi karna dia bilang ingin merapihkan rumah yang semalem masih berantakan.
"Terus gimana, apa kamu masih mau mempertahakan rumah tangga kamu, atau lanjut perceraian?"tanya Andre, dia sudah duduk di samping tempat tidur Sela dan mengupaskan jeruk untuknya.
"Aku mau proses perceraian saja."Ucap Sela."Lama- lama aku bisa ikutan gila ngadepin mereka berdua."Lanjutnya sambil memakan jeruk yang sedang di kupaskan oleh Andre.
"Baru sadar buk, kemarin kemana aja?"Tanya Andre.
"Kemarin logikanya belum main bang"Jawab Sela.
Andre hanya geleng-geleng kepala.
"Aku dan Lingga akan selalu mendukung kamu, kami memang sudah memintamu untuk bercerai dari pertama Bayu selingkuh juga, hanya saja kami diam karna menghargai keputusan kamu."Ucap Andre.
"Iya aku tau, makasih ya udah selalu ada buat aku."Ucap Sela.
"Santai bos, aku akan selalu ada di samping kamu, karna aku tau sahabatku ini terlalu bod0h kalo lagi jatuh cinta."Ucap Andre.
Sela hanya memutar bola matanya malas, Andre memang lebih tua darinya, tapi lebih muda juga dari kakak nya, tapi dia selalu bisa mengimbangi bagaimana Sela dia selalu bisa menjadi garda terdepan untuk melindunginya.
**
Setelah 2 hari di rawat akhirnya Sela di perbolehkan untuk pulang, dia pulang di antarkan oleh Andre, dia sengaja tidak memberitahukan kepulangannya kepada Bayu, dia sudah malas untuk bertemu dengan suaminya itu, tekadnya kali ini benar—benar ingin berpisah dari suaminya itu.
"Sekarang kamu sudah pulang, aku mau balik ke rumah dan ngurus cafe, kalo butuh apa—apa hubungi aku saja." Ucap Andre setelah mengantarkan Sela pulang.
"Mau langsung pulang emang Ndre?" Tanya Sela.
"Iya, aku 2 hari menemani kamu di rumah sakit, kangen rumah." Ucap Andre.
"Heleh, kaya anak gadis aja lo."Ucap Sela sambil mencebik—an bibirnya.
"Aku mau istirahat sebentar, setelah itu lanjut ke cafe buat liat keadaan cafe." Ucap Andre.
"Yaudah, kamu hati—hati ya Ndre. Makasih juga udah nemenin aku dua hari di rumah sakit." Ucap Sela.
"Sama—sama, lain kali kalo mau bu*uh diri nanti aja ya, kamu pergi dulu tuh ke rumah sakit sendiri biar gak ngerepotin orang." Ucap Andre bercanda.
"Gak lagi deh, gila ya kemarin aku bod0h banget sampe mau bu*uh diri begitu demi laki—laki gak bersyukur itu."ucap Sela sambil tertawa.
"Baru sadar buk." Ucap Andre.
"Iya nih, baru sadar gue, ada bagusnya juga si coba bu*uh diri, jadi sadarkan."ucap Sela lagi.
Andre hanya tertawa sambil geleng—geleng kepala mendengar ucapan Sela, tapi jauh di dalam lubuk hatinya dia sangat bersyukur sekarang sahabatnya itu sudah sadar dan akan memilih untuk berpisah dengan laki—laki yang telah menyakitinya dan tidak pernah bersyukur memilikinya itu.
"Yaudah aku pulang ya." Ucap Andre.
Sela mengangguk.
"Sekali lagi makasih ya Nre."ucap Sela.
Andre mengangguk.
"Bi aku pulang ya, nitip Sela ya bi, kalo ada apa—apa langsung hubungi Andre aja."ucap Andre kepada bi Mimin.
"Gak makan dulu den, bibi lagi masak nih."ucap Bi mimin.
"Gak perlu bi, Andre ada urusan."ucap Andre.
"Yaudah kalo begitu, hati—hati di jalannya ya den."ucap Bi mimin.
"Iya bi, Assalamualaikum."ujar Andre.
"Waalaikumsalam."ucap Sela dan juga Bi Mimin.
Setelah kepergian Andre, Sela bersantai di ruang keluarga sambil menonton televisi, dia sengaja menyetel drama kesukaannya, dengan di temani buah—buahan yang baru saja di sediakan bi mimin, keadaannya sudah lebih baik, dia juga sudah bisa beraktifitas seperti biasa, dia juga memutuskan untuk kembali masuk besok.
Sela mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang lewat ponselnya itu.
"Hallo pak Bian."
"Pak saya membutuhkan bantuan bapak."
Ucap Sela lagi.
"Bantuan apa Sel?" Tanya seseorang yang bernama Bian.
"Saya mau menggugat cerai suami saya pak."ucap Sela.
"Apa kamu yakin?" Tanya pak Bian, dia adalah pengacara keluarga Sela dulu, dan sampai saat ini Sela selalu menggunakan jasa beliau jika dia membutuhkan pertolongan tentang hukum.
"Yakin pak."ucap Sela.
"Apa aku harus menemui bapak?"lanjut Sela.
"Kamu sediakan saja berkas—berkasnya, kalo sudah lengkap antarkan ke kantor saya ya."ucap pak Bian.
"Baik pak, nanti kalo sudah lengkap saya antarkan ke kantor bapak."ucap Sela.
"Yasudah kalo begitu, nanti kamu ceritakan alasan kamu ingin bercerai jika bertemu dengan saya sel."ucap pak Bian.
"Iya pak, terimakasih."ucap Sela.
"Sama—sama Sel."jawab Pak Bian.
Sambungan telpon terputus, Sela kembali meletakan ponselnya di meja depan—nya, dia kembali menikmati drama kesukaannya sebelum bi mimin selesai menyiapkan makan.
Bryn suka sex bebas, nnti pasti mudah dia dng Laura krn sama sama Dr luar negri yg menganut sex bebas.