Agen Cantik Dan Rahasianya

Agen Cantik Dan Rahasianya

Bab 1

Sore itu sepulang dari kuliah cesty, Ayu dan Nita berjalan ke sebuah gedung bertingkat di mana mereka akan mencari lowongan pekerjaan.

Ketiganya baru menginjak usianya masih 21 tahunan, mereka bersahabat sejak baru masuk ke kampus itu.

Mereka yang paling cantik dan terkenal di kampus, tidak ada yang tidak kenal oleh ketiganya yang memiliki b0dy aduhai, jangan ditanya ketiganya memiliki ukuran d*d4 yang super.

Begitu banyak pria yang tergila-gila di kampus oleh Chesty, Ayu juga Nita. Mereka datang dari keluarga biasa, untuk itu ketiganya memutuskan mencari pekerjaan sambilan untuk memenuhi kebutuhannya.

Sejujurnya mereka sangat kekurangan jika akhir bulan ini, pasti kantong mereka selalu kembang kempis.

Saat mereka melihat lowongan pekerjaan di sebuah internet, mereka bertiga pun sangat tertarik dan antusias. Terlebih disana dicantumkan tidak perlu pengalaman kerja, hanya butuh yang pekerja keras saja.

Setidaknya ia tidak kesusahan untuk makan, dan sekedar membeli pakaian atau sepatu. Ketiganya masuk ke dalam gedung di mana telah ada seorang wanita berumur 30 tahunan sedang sibuk di layar laptopnya.

"Mbak, benar ini perusahaan m4ju mundur enak?" Tanya Chesty yang terkenal paling semlohay onderdilnya di antara ketiganya.

"Benar mbak? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang staf  yang di sinyalir perempuan matang itu sekretaris.

"Kami mau ngelamar pekerjaan mbak?" Jawab Ayu.

"Sebentar ya mbak tunggu di sini, saya akan lapor bos dulu."

"Baik mbak."

Perempuan cukup cantik itu pun kemudian masuk ke suatu ruangan, di mana tertulis manager.

"Lo nervous ga?" Tanya Nita pada kedua temannya.

"Sedikit sih." Jawab chesty.

"Kalo gue juga sih, soalnya kita kan gak punya pengalaman apapun." Imbuh Ayu.

"Semoga aja kita diterima ya, sumpah gue stress kekurangan cuan." Keluh Nita.

Tak lama setelahnya wanita tadi keluar dari ruangan dan menghampiri ketiganya dengan harap-harap cemas.

"Mbak kalian langsung masuk aja ke dalam. Saya sudah bilang bahwa mbak-mbaknya mau melamar pekerjaan." Jawab staf karyawan itu.

"Lho gak satu-satu apa mbak di panggilnya?" Ucap Chesty.

"Gak mbak, katanya sekalian saja."

"Oke mbak, terima kasih." Ucap ketiganya tersenyum ramah pada karyawan itu.

Ketiganya pun melangkah menuju ruangan yang bertuliskan nama Ronald.

"Ronald ....? Kayak pernah tau nama itu?" Lirih Chesty.

"Lo ini, nama Ronald kan juga banyak, gak cuma satu." Cetus Ayu.

"Mungkin, udah kita masuk aja yukz!" Ajak Cesty kembali.

"Ayo....." Jawab Ayu dan Nita.

Tak banyak kata salah satu dari ketiga sahabat serangkai itu membuka pintu.

"Masuk!!" Titah seorang pria yang terlihat muda dan sedang berdiri melihat gedung pencakar langit.

Pria itu sedang membelakangi Nita, Ayu dan Chesty yang kini masih berdiri seolah menunggu pria itu berbalik.

"Hai girl..!!" Sapa pria itu dan langsung berbalik ke arahnya.

Ketiga wanita muda yang usianya baru 21 tahun itu terkejut dengan sapaan dari orang yang diyakini manager di perusahaan itu.

"Lho...Lo kan Ronald temen kita??" Seru Nita yang menebak pria yang berdiri di hadapannya.

"Bener gue kan, pasti Ronald temen kita." Cetus Chesty.

"Temen....?" Satu alis Ayu terangkat sempurna. "Ronald itu kan kakak tingkat kita dikampus, sembarangan bilang kalo dia itu temen kita. Lebih tua dia keles....."

"Bener kata Ayu, Lo dibawah gue umurnya, jadi Lo harus hormat sama gue. Apalagi sekarang gue atasan Lo." Jawab Ronald yang kini tengah duduk disofa dengan menyilangkan satu kakinya.

Ketiga langsung cengar-cengir, membuat Ronald kini memicing pada ketiganya.

"Kenapa cengar-cengir?" Tanya Ronald tak paham.

Chesty yang terbiasa berani pun duduk disamping Ronald dan mengelus bahu pria tampan yang usianya diatasnya 3 tahun.

"Kak Ronald, memangnya kita udah pasti diterima di perusahaan Lo ini? Gue dan teman lainnya kan belum punya pengalaman kerja." Lirih chesty mencoba merayu.

"Lo tenang aja, disini tidak perlu ada pengalaman kerja segala. Kalian semua bisa melakukanya, gampang koq kerja disini. Asal Lo pede dan berani aja."

Ketiganya pun langsung saling menatap satu sama lainnya bergantian, lalu terlihat antusias. Nita dan Ayu pun seketika mendekati Ronald.

Nita duduk disamping Ronald, dan ayu terpaksa duduk di pangkuan Ronald, ketiganya bagai selir yang siap m3l4y*ni tuan raja.

"Cantik-cantikku apakah kalian semua ingin pekerjaan ini? Sungguh ini pekerjaan yang menghasilkan banyak cuan." Ucap Ronald mengusap rambut panjang Ayu yang begitu legam.

"Mau.... Mau"

"Tentu donk"

"Iya mau banget....."

Ucap ketiganya berbarengan dengan antusiasnya, sedangkan Ronald yang mendengar antusias mereka juga ikut senang.

"Baik kalian mulai hari ini akan saya terima."

"Yang bener kak...??"

"Iya beneran ini kak?"

"Lo gak boong kan kak...??

Seru ketiganya heboh kayak dioasar saja.

"Tentu saja...."

"Ye asik, terus kerjaan kita apa?"

"Iya kak jelasin."

"Baik biar gue jelasin, Lo akan kerja disini jadi agen 45i plus-plus." Jawab Ronald mencubit dagu runcing Ayu yang masih di pangkuannya.

"Apa....?? Agen Asi plus-plus...??" Teriak ketiganya dan mereka langsung berdiri dari posisinya semula.

Kini ketiganya telah berada di hadapan Ronald kembali, sama seperti semula saat ketiganya baru saja masuk.

"Iya agen 4si plus-plus....."

"Kak ini saraf ya, kita masih kan belum nikah."

"Ya lantas...??' tanya Ronald.

"Ckk ya itu berarti kita gak bisa keluarin 4si, apalagi itu kan hanya bisa keluar kalo hamil dan punya anak bayi kan?" Cetus Ayu dengan polosnya.

"Iya kak Ronald nih aneh deh ...." Tawa Nita sembari menggelengkan kepalanya.

"Bodoh kalian, makanya otak itu dipake. Jangan bisanya buat g0da pria-pria dikampus." Seloroh Ronald dan langsung menepuk pelan puncak kepalanya ketiganya satu persatu.

Ketiganya langsung menatap tajam pada Ronald. " Sapa yang ngerayu mereka, lagian gue juga masih virg*n." Celetuk Ayu dengan polosnya.

"Gue juga masih ORI." Lanjut Nita.

Lalu pandangan Ronald tertuju pada chesty. Namun wanita itu menggarukan kepalanya. " Kalo gue dah lama loss dol kak hehe.....udah pernah dipake orang." Kikik Chesty yang memang orangnya rada geser.

"Nah itu bener, berarti yang suka ngerayu cowok ya cuma si Chesty aja tuh. Bukan kita." Tekan Nita.

"Iya bener." Sela Ayu ikut menimpali.

"Gue gak butuh cerita atau curhat pengalaman pribadi kalian, intinya kerjaan kalian cuma ngasih 4si kepada para pelanggan yang memberi jasa kalian."

"Hiyu.... tapi gue kan gak punya 4si kak?"

"Bisa, kalian bisa keluar asi dengan cara induksi laktasi."

"Induksi laktasi??" Seru ketiga berbarengan.

"Iya, jangan bilang kalian juga ga tau ya?"

"Enggak....." Seru ketiganya lagi.

"Pantes dodol." Sindir Ronald yang kemudian tertawa.

"Ih apaan sih kak Ronald ini, sukanya ngejek aja." Geram Nita dan Chesty.

"Jadi induksi laktasi itu gunanya untuk merangs*ng produksi as1 pada wanita yang ingin menyus*i anaknya atau bayi tanpa harus hamil." Terang Ronald.

"Oh begitu, tapi kak...."

"Satu bulan 30 juta, gimana?" Tawar Ronald yang langsung memotong Ayu yang akan berbicara dan terlihat keberatan.

"A_apa 30 juta? Itu uang kak?" Tanya Nita

"Tentu saja, belum lagi kalian bisa dapatkan lebih jika pelanggan kalian cowok dan loyal pada kalian, gimana?"

"Hem,,,, gimana ya kak? Aku mau deh." Jawab Chesty cepat karena baginya hanya menyod0rkan miliknya tak masalah baginya.

Belum lagi misal pria itu bisa ia ajak nani ni, pasti ia akan dapat dobel cuan, ya Chesty tertarik. Namun Nita dan Ayu masih bimbang.

"Gimana kalo kalian berdua?" Tanya Ronald.

"Ya udah gue mau, walau pun nanti gue risih sih, tapi demi ibu dikampung gak apalah gue di uyel-uyel sus*nya." Jawab Nita.

"Kalo Lo Ayu....??"

"Gak mau." Tolak Ayu dengan cepat.

"Bodoh Lo, udah ikut kita aja. Lagian kan cuma nyodorin atas aja kan gak sampe jual yang bawah." Rayu chesty pada Ayu supaya juga ikut setuju.

"Kalo orangnya ngobok-ngobok gue gimana?" Cicit ayu dengan kepolosannya.

"Ya itu tergantung Lo, mau apa kagak. Bereskan?" Jawab Chesty.

"No way, gue bakal nolak. Ini khusus buat next my future husband, dan gue harus jaga keperawanan gue." Bangga Ayu dan langsung menolak mentah mentah hal itu.

Bagi Ayu motto hidupnya adalah, no s*x before marriage, dan itu juga sudah ditanamkan dari kedua orang tuanya. Maklum orang tuanya petani dan orang kampung, jadi memang mengutamakan hal yang menurut orang tidak penting.

Namun hal tabu itulah bagi Ayu sangat penting, terlebih ia termasuk yang paling polos dari kedua temannya itu.

Ayu sejenak menghela nafasnya dalam-dalam lalu tak lama ia akhirnya mengangguk tanda setuju.

"Ya sudah gue setuju." Jawab Ayu pada akhirnya.

"Good kalian Lusa akan aku ajak kerumah sakit untuk proses induksi laktasi." Ucap Ronald dan langsung memberikan kertas perjanjian pada ketiganya.

"Sekarang tanda tangani surat perjanjian kerja kalian dulu, sign disini lalu kalian akan gue bayar 10 juta dulu. Oke ..??"

Ketiganya yang sedang butuh uang pun langsung mengangguk antusias. Dan ketiganya dengan cepat langsung membubuhkan tanda tangan pada kertas putih itu.

Setelah semuanya tanda tangan ketiganya langsung ditransfer uang sebesar sepuluh juta untuk dp biar lebih semangat. Itu kata Ronald.

Ketiganya keluar dari ruangan kerja Ronald dengan wajah berbinar dan hari senang.

"Gila gue gak percaya kak Ronald setelah lulus kuliah malah mendirikan perusahaan gila macam gini ya?" Celetuk Ayu.

"Suka-suka dia, toh kita juga yang nanti dapat cuannya." Seru Chesty.

"Udah gak usah mikirin kak Ronald lagi, mending kita langsung shoping...." Cetus Nita senang.

"Yee asik...." Seru ketiga dan setuju untuk langsung berbelanja dengan uang hasil tanda tangan kontrak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!