NovelToon NovelToon
SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Playboy / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Tamat
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Apa-apaan nih!" Sandra berkacak pinggang. Melihat selembar cek dilempar ke arahnya, seketika Sandra yang masih berbalut selimut, bangkit dan menghampiri Pria dihadapannya dan, PLAK! "Kamu!" "Bangsat! Lo pikir setelah Perkutut Lo Muntah di dalem, terus Lo bisa bayar Gue, gitu?" "Ya terus, Lo mau Gue nikahin? Ngarep!" "Cuih! Ngaca Brother! Lo itu gak ada apa-apanya!" "Yakin?" "Yakinlah!" "Terus semalam yang minta lagi siapa?" "Enak aja! Yang ada Lo tuh yang ketagihan Apem Gue!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Opa Narendra berdiri tegap di depan deretan kuda yang tersusun rapi di dalam istal luas miliknya.

Rambutnya yang sudah memutih tampak kontras dengan senyum hangat yang terpancar dari wajahnya yang penuh keriput.

Matanya yang tajam namun lembut menatap Sandra dengan penuh kebanggaan.

“Ini semua hasil kerja keras selama bertahun-tahun,” ujarnya pelan, suara beratnya mengisi ruang istal yang harum oleh aroma jerami dan kuda.

Sandra menatap setiap kuda dengan mata berbinar. Tubuh kuda-kuda itu gagah dan terawat, bulu mereka mengilap seperti dipoles, menunjukkan betapa telaten dan sayangnya Opa Narendra merawat mereka.

Ada seekor kuda cokelat besar dengan mata yang tenang, seekor lainnya berwarna hitam legam dengan ekor yang panjang mengilap.

“Semua kuda ini punya cerita dan karakter masing-masing,” lanjut Opa Narendra sambil mengelus kepala seekor kuda putih yang sedang mendekat.

“Opa ingin Kamu tahu, merawat makhluk hidup itu butuh kesabaran dan cinta, Sandra.”

Sandra mengangguk pelan, hatinya terisi dengan rasa kagum dan rasa hormat pada sosok tua di hadapannya yang begitu penuh perhatian pada hal-hal sederhana namun bermakna. Ia tahu hari ini bukan hanya tentang kuda-kuda indah ini, tapi tentang pelajaran hidup yang sedang diajarkan oleh Opa Narendra.

Sandra berdiri di sudut istal yang remang, matanya menatap tenang dua ekor kuda yang sedang beristirahat.

Suara derap kaki dan hembusan napas kuda itu menenangkan, namun pikirannya malah berkecamuk.

Ia ingin sekali mengetahui tentang kedua orang tua Revano, suaminya, karena selama ini topik itu selalu dihindari.

Hanya sedikit informasi yang pernah disampaikan Revano, bahwa mereka telah tiada, tanpa pernah menjelaskan penyebab atau kisah di baliknya.

Di hadapannya, Opa Narendra dengan sikap tenang dan penuh wibawa tengah merapikan peralatan pakan kuda.

Sandra merasa berat hati menanyakan hal itu sekarang, takut membangkitkan kenangan yang menyakitkan atau membuat suasana jadi canggung.

Namun rasa ingin tahunya lebih besar dari rasa ragu itu. Ia tahu, jika tidak sekarang, mungkin kesempatan untuk memahami masa lalu suaminya semakin sulit didapat.

Sandra menarik napas dalam-dalam, berusaha mengumpulkan keberanian. Ia menatap Opa Narendra, lalu dengan suara lembut berkata, “Opa, bolehkah aku tahu lebih banyak tentang kedua orang tua Revano? Tentang Papa dan Mama Mertua,” Kata-katanya terhenti sejenak, menunggu reaksi pria tua itu di tengah aroma jerami dan suara kuda yang tenang.

Opa Narendra menghentikan langkahnya sejenak setelah Sandra secara tiba-tiba menanyakan kedua orang tua Revano, Cucu Opa Narendra, Suami Sandra.

Memang, sejak awal baik Revano dan Opa Narendra belum ada yang menceritakan kedua orang tua Revano dan hanya Sandra ketahui kalau keduanya telah meninggal.

Opa Narendra menatap Sandra dengan sorot mata yang tiba-tiba berubah sendu.

Wajahnya yang biasanya tegas kini memancarkan kelelahan batin, seolah beban yang lama disimpan kembali mengganggu ketenangannya.

Dengan suara pelan namun penuh arti, ia mulai membuka sedikit tabir masa lalu yang selama ini tersembunyi.

“Revano, Ayah dan ibunya sudah lama tiada. Mereka meninggalkan dunia ini saat Revano masih sangat kecil,” ucap Opa Narendra dengan nada suara yang terjaga, mencoba menahan emosi.

“Opa yang membesarkannya sejak saat itu, karena keadaan yang tak memungkinkan Mereka tetap bersama kita.”

Kedua alisnya berkerut, menandakan luka lama yang tak pernah benar-benar sembuh. Namun, di balik itu semua, ada rasa cinta dan tanggung jawab yang begitu besar terhadap cucunya.

Sejak saat itu, Opa Narendra menjadi sosok pelindung dan pengganti orang tua bagi Revano, menjaga setiap langkahnya dengan penuh kasih dan perhatian.

"Saat itu, Mereka sekeluarga pergi berwisata. Tapi, semua keceriaan dan sukacita itu berujung dengan kecelakaan maut, menewaskan keduanya dan hanya Revano yang selamat.

Revano kecil saat itu sempat sangat terguncang. Cukup lama Opa mendampingi Revano bersama Psikiater untuk memulihkan kondisi mentalnya. Revano kembali, namun jiwanya dan hatinya seakan dingin dan penuh luka.

Seperti yang Kamu tahu Sandra, Revano dingin dan arogan, tapi Opa melihat perubahan besar setelah Revano bertemu dan kini menikah denganmu.

Cucu Opa yang ceria, jahil dan usil telah kembali. Revano yang dulu sudah kembali. Dan semua itu berkat Kamu Sandra. Terima kasih."

Sandra menatap wajah Opa Narendra dengan mata yang mulai berkaca-kaca saat mendengar cerita tentang tragedi yang menimpa Revano.

Kedua orang tua Revano dan suaminya meninggal dunia dalam kecelakaan yang memilukan, meninggalkan luka mendalam di hati pria itu.

Opa Narendra bercerita bagaimana Revano sempat terpuruk, bahkan harus menjalani terapi psikologis demi memulihkan jiwanya yang terguncang hebat.

Sandra bisa merasakan betapa berat beban yang dipikul Revano selama ini, hari-harinya penuh dengan kesepian dan kepedihan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Dalam diam, hatinya ikut berduka, membayangkan bagaimana rasanya kehilangan sosok terkasih sekaligus harus berjuang menyembuhkan luka batin yang begitu dalam.

Wajah Sandra yang tadinya tenang kini terlihat penuh empati, seolah ia ingin menguatkan Revano meski hanya lewat perasaan yang ia rasakan.

"Titip Vano ya Sandra, Opa ingin melihat Kalian terus bahagia. Apalagi Kalian akan punya anak, Opa punya Cicit. Opa senang sekali."

"Opa, Kita semua disini akan terus temani Opa. Opa jangan lagi menyimpan semuanya sendiri, ada Mas Vano, ada Sandra juga, ya."

Anggukan Opa Narendra, melegakan hati Sandra. "Sayang, hari ini Opa bukan melarang Kamu menunggangi salah satu kuda, tapi Opa takut Kamu kenapa-kenapa karena sedang mengandung, nanti setelah melahirkan dan pulih, Kamu boleh menunggangi kuda manapun yang Kamu suka."

"Serius Opa?"

"Seribu rius malah!"

"Hahaha. Bisa saja Opa ini. Oh ya Mas Vano bilang Opa gak bolehin Dia deket kuda-kuda Opa, kenapa?"

Kembali wajah Opa Narendra sendu, "Jadi dulu setelah pulih, Revano sering kesini, Dia sangat piawai bahkan jika Revano mau ikut kejuaraan berkuda pun bisa menang. Tapi saat Kuda kesayangannya mati, Revano seakan kembali merasakan kehilangan yang sangat amat dalam, mungkin karena Revano mengalihkan kesedihan kehilangan kedua orang tuanya dengan Kuda kesayangannya itu. Sejak itu, Opa memilih melarang Revano kesini, Opa gak mau Dia larut dalam kesedihan."

Sandra akhirnya bisa mengetahui sisi rapuh Suaminya. Revano yang terlihat gahar, cool, dan garang, rupanya memiliki hati yang lembut.

"Opa, kapan-kapan Aku mau ajak Mas Vano kesini boleh?"

"Kamu yakin?"

"Iya semoga saja. Aku yakin Mas Vano bisa menerima dan belajar banyak hal."

"Ya. Vano memang harus bisa, kelak saat Opa tiada, Opa tenang, karena disisi Revano ada Kamu San, anak-anak Kalian. Opa yakin Kamu dan Anak-Anak Kalian akan saling menguatkan."

"Opa pasti panjang umur. Jangan bicara begitu. Sandra masih ingin Opa terus disini, sehat, main sama Cicit. Bukan begitu Opa?"

"Ya. Semoga ya Sayang,"

1
Cicih Sophiana
thor lanjut anak nya Sandra dong...
happy ending... bintang lima dan bunga untuk othor ⭐️🌹😍🌹⭐️
Cicih Sophiana
parah nih Devano masih baby udah di janjian pegang pistol 🤣🤣🤣
Cicih Sophiana
selamat untuk Sandra dan Vano jg untuk opa opanya... semoga kalian semakin bahagia atas kedatangan dua malaikat kecil...
Cicih Sophiana
mantap Sandra mendapatkan cinta dan kasih sayang dari mereka... bahagia nya kamu Sandra mendapat jodoh sultan yg penuh dgn kasih sayang yg melimpah...
darsih
lanjut KA d kehidupan anak2 nya Sandra
darsih
wkwkwkwkwkwk
devano. devano ada2 aja
Radya Arynda
the end,,,,cepet banget
TIARA
Terima kasih untuk semua Readersku. Cerita Mereka selesai sampai sini. Ada karya baru dari Aku. Jangan lupa mampir ya. Salam hangat dan sayang untuk Kalian semua 🥰😘❤️
Rahma Inayah
akhrnya allah ganti ank sandra yg pergi sblm dia lahir ke dunia ..jd baby kembar vano junior nikmat mna yg kau dustakan ..bertambah byk kebahahian opa buyut ,opa armando dan jg opa seno dan jg suami bucin akut vano
Rahma Inayah
sultan ma bebas pingk mkn nsi padang lngs otw ke padanng pake jer pribadi
darsih
launching lagi junior Revano fan Sandra
Radya Arynda
akhirnya dua malaikat udah lahir,,,,kayak nya udah mau end nih
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪
Cicih Sophiana
wow klo sultan belanja aja naik jet pribadi kluar negri..
Cicih Sophiana
wah seru nih 4 lelaki keren... yg muda hanya Vano
Cicih Sophiana
novel bagus ini...ceritanya
Cicih Sophiana
karena yg hamil kan Sandra... klo Vana mual nya aja yah
Rahma Inayah
sultan ma bebas
Rahma Inayah
vani lgi ngerasin ngidam yg asrem2 di mata org rp di mata vano bush tetsbt manis dan segar
Radya Arynda
mantap semangaat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!