Langit dirgantara angkasa, sang ketua geng Andreios sekaligus ketua OSIS SMA Nusantara, terpaksa harus menerima perjodohan dengan gadis barbar di sekolahnya yang suka terlambat, Queen zefanya arabella, gadis yang menyukainya meskipun di hukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon crowell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Andreios
"Siapa yang hamil?" tanya Bintang dengan rasa penasaran, melihat ekspresi syok di wajah Langit dan teman-temannya.
Langit masih terkejut, tidak bisa menjawab pertanyaan Bintang. Samuel yang berada di sebelahnya akhirnya menjawab, "Zefanya, istri Langit."
"Ngapain Lo kesini bang, pulang sono," usah Langit dengan nada ketus.
"Gue di telpon Zefanya, dia nyuruh gue jemput dia," jawab Bintang.
Tapi sebelum Langit bisa merespons, Zefanya keluar dari dalam ruangan rumah sakit memotong pembicaraan dengan nada lemah, "Bang, ayo kita pulang, kepala ku terasa sakit sekarang."
Kairo yang melihat Zefanya terlihat tidak enak badan, bertanya dengan rasa penasaran, "Ze, ngapain Lo nelpon Bintang?"
Zefanya tidak menjawab pertanyaan Kairo, malah mengajak Viola dan Kayla untuk pulang, "Diam Lo, Kay, Vi, ayo pulang."
Bintang yang melihat Zefanya terlihat tidak enak badan, bertanya dengan nada peduli, "Kamu udah gak apa-apa kan?"
Pertanyaan Bintang membuat Langit semakin emosi, dan dia mengepalkan tangannya. "Lo anggap gue apa, Ze? Gue yang nungguin Lo, khawatir sama Lo, dan Lo hamil anak gue, kenapa Lo balik sama Abang gue?" ujar Langit dengan senyum sinis.
Zefanya tidak menjawab pertanyaan Langit, malah meminta Langit untuk diam dan pergi, "Diam Lo, Abang, ayo aku pusing nih."
"Zefanya!!" teriak Langit emosi.
dengan cepat, ia langsung mengendong Zefanya dengan gaya bridal style, membuat semua orang di situ terkejut dan menganga.
"Turunin gue!!" Zefanya menolak untuk dipegang, berusaha melepaskan diri dari gendongan Langit.
"Bahaya, Langit! Turunin, ini bisa berbahaya!" ujar Bintang panik, khawatir keselamatan Zefanya.
Langit menatap Bintang dengan tatapan tidak suka, "Diam Lo, Bang, tau apa Lo? Ini gak akan berbahaya kalau Zefanya gak banyak gerak," ketus Langit dengan nada tegas.
Kayla yang melihat Zefanya berusaha melepaskan diri, memberikan peringatan, "Ze, Lo diam di sana, awas jatuh!"
Langit terus berjalan sambil menggendong Zefanya, tidak peduli dengan protes Zefanya dan peringatan Kayla. Bintang dan yang lainnya hanya bisa mengikuti di belakang.
Saat sampai di parkiran, mereka bertemu dengan Lilian dan Bram yang baru saja keluar dari mobil dengan wajah panik. Lilian berlari menghampiri Zefanya dan langsung memeriksa kondisinya dengan panik.
"Sayang, kamu gak apa-apa kan?" tanya Lilian, sambil mencekik wajah Zefanya dengan cemas, memeriksa tangan dan kaki Zefanya
Bram yang berdiri di samping Lilian, juga terlihat cemas. "Astaga, Daddy hampir syok karena mendapatkan kabar tentang kamu," ujar Bram, sambil memandang Zefanya dengan khawatir.
"Sayang, kamu gak apa-apa kan?" tanya Lilian, sambil mencekik wajah Zefanya dengan cemas, memeriksa tangan dan kaki Zefanya.
"Mommy, aku tidak sekuat yang Mommy pikir, setidaknya biarkan aku memasukkan menantu kesayangan kalian ke dalam mobil," ujar Langit dengan nada santai.
Lilian dan Bram saling menatap, baru sadar bahwa Langit masih menggendong Zefanya. "Ha, iya, maaf Mommy sayang panikan tadi," ujar Lilian, sambil tersenyum lembut.
Langit tidak menjawab, malah berjalan menuju mobil sambil menggendong Zefanya. Lilian dan Bram mengikuti di belakang, masih terlihat cemas dengan kondisi Zefanya.
Saat Langit membuka pintu mobil, Zefanya akhirnya bisa duduk dengan bantuan Langit. "gue bisa sendiri"kata Zefanya dengan nada lemah.
Langit tidak menjawab, malah memastikan Zefanya duduk dengan nyaman sebelum menutup pintu mobil. "Aku yang antar Ze pulang." kata Langit kepada Bintang.
Bintang mengangguk, "hmm." Lilian dan Bram juga ikut masuk ke dalam mobil, siap mengantar Zefanya pulang.
Viola, Kayla, kairo, Haider, Samuel, Erza dan Bintang mereka para lelaki menggunakan motor kecuali bintang yang pulang bersama dengan kedua gadis itu menggunakan mobil.