NovelToon NovelToon
Chronos Medica: Legenda Tabib Agung

Chronos Medica: Legenda Tabib Agung

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Dokter Genius / Mengubah sejarah / Dokter Ajaib / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: R. Seftia

Mei Lin, seorang dokter muda dari tahun 2025, sedang dalam perjalanan darurat untuk menyelamatkan nyawa seseorang ketika sebuah kecelakaan tak terduga melemparkannya ke masa lalu. Terhempas ke laut dan terbangun di tengah medan perang, ia menemukan dirinya berada di kamp Pangeran Mahkota Rong Sheng dari Dinasti Xianhua, yang terluka parah dan sekarat.

Dengan insting medisnya, Mei Lin menggunakan alat-alat modern dari ransel besarnya untuk menyelamatkan nyawa sang pangeran, mengira ini hanyalah lokasi syuting drama kolosal. Namun, kesalahpahaman itu sirna saat anak buah Rong Sheng tiba dan justru menangkapnya. Dari situlah, takdir Mei Lin dan Rong Sheng terjalin.

Di tengah intrik istana dan ancaman musuh, Mei Lin harus beradaptasi dengan dunia yang sama sekali asing, sementara pengetahuannya dari masa depan menjadi kunci bagi kelangsungan hidup dinasti. Bisakah seorang dokter dari masa depan mengubah takdir sebuah kerajaan kuno?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R. Seftia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 08: Kecemburuan Rui Xi

Setelah kepergian Putri Rui Xi, Mei Lin Dan Zhi Ruo kembali melanjutkan apa yang sebelumnya mereka lakukan. Tetapi, kali ini dengan sedikit menggosip tentang Putri Rui Xi yang terlihat sangat angkuh dan menyeramkan. Setidaknya bagi Mei Lin.

"Putri Rui Xi bukan orang seperti itu, Mei Lin. Dia orang yang baik. Hanya saja... dia sedikit sulit untuk percaya kepada orang-orang baru. Jika sudah mengenalnya lebih jauh lagi, kau mungkin akan menyadari sendiri betapa baiknya dia." Zhi Ruo membela Rui Xi, berusaha meyakinkan Mei Lin jika Rui Xi adalah orang yang baik.

"Baiklah-baiklah. Aku percaya dengan apa yang kau katakan." Mei Lin menghentikan pekerjaannya, kemudian menatap Zhi Ruo dengan tatapan yang berbinar-binar. "Aku lapar. Bisa tolong berikan aku makanan?"

Mendengar itu, Zhi Ruo tertawa kecil. "Tentu. Tunggu di sini. Aku akan kembali dengan makanan. Tapi, mungkin akan butuh waktu, karena makanannya harus dimasak dulu. Tidak masalah 'kan?"

Mei Lin mengangguk. Bukan masalah jika makanannya lambat datang. Yang terpenting, dia bisa makan. Itu sudah lebih daripada cukup.

Selama Zhi Ruo pergi untuk mendapatkan makanan untuk Mei Lin, Mei Lin menunggu ditempat yang diperintahkan Zhi Ruo. Dia duduk dengan diam, menunggu sambil bersenandung, melihat pemandangan tanaman obat herbal yang terpampang jelas didepan matanya. Sungguh luar biasa!

Disaat Mei Lin menikmati ketenangan itu, tiba-tiba seseorang duduk disampingnya. Awalnya, Mei Lin mengira jika itu adalah Zhi Ruo. Tetapi, nyatanya, itu bukan dia!

"Pangeran Rong Sheng?!" Mei Lin kaget melihat Rong Sheng ada disebelahnya. Dia datang tanpa bersuara, membuat Mei Lin terkejut karenanya.

"Apa yang sedang kau lakukan disini? Melamun sendiri bukan hal yang baik. Kau bisa berakhir dengan ketempelan roh jahat!"

Mei Lin sedikit tertawa. "Tidak akan terjadi."

"Kau sangat yakin."

"Begitulah." Mei Lin menatap Rong Sheng dalam. "Bagaimana dengan lukamu, pangeran? Sudah lebih baik? Jika masih terasa sakit, aku bisa memberikan obat pereda nyeri. Untungnya obat itu ada didalam ransel ku. Ternyata itu benar-benar sangat membantu."

"Tidak, tidak. Kau tidak perlu memberiku obat lagi. Lukaku sudah jauh lebih membaik. Aku tidak bisa terus meminta obat darimu. Aku yakin obat itu pasti sangat berharga, karena obat itu datang dari tempat yang suci."

Mei Lin sedikit tertawa. "Tempat yang suci?" Mei Lin semakin tertawa. "Kau orang pertama yang mengatakan jika Shanghai adalah tempat yang suci. Jika kau melihat ke sudut pandang lain tentang negara itu, kau akan benar-benar terkejut. Ya... memang tidak salah mengatakan jika tempatku itu adalah tempat yang suci. Tapi, bagiku yang sudah menjelajahi banyak tempat di sana... tempat itu bukan tempat yang suci."

"Benarkah seperti itu? Mendengarnya membuatku merasa penasaran tentang dunia itu," kata Rong Sheng.

"Kalau begitu... bagaimana jika kau ikut denganku kembali ke duniaku? Aku akan membawamu bersama denganku. Dengan itu, kau bisa melihat sendiri bagaimana tempatnta."

Rong Sheng terdiam, lalu menggeleng. "Tidak. Aku tidak bisa melakukan itu. Walaupun aku ingin... aku tetap tak bisa. Aku punya tanggung jawab di sini. Negara ini membutuhkan diriku. Aku tidak bisa meninggalkan tanggung jawab yang aku punya di sini."

Mei Lin tersenyum bangga. "Wah... bagus." Mei Lin, secara tidak sengaja, mengelus kepala Rong Sheng, membuat Rong Sheng membeku di tempat.

Dan tanpa disadari oleh Mei Lin maupun Rong Sheng, Rui Xi melihat semua itu. Kedua tangannya mengepal kuat. Kecemburuan membakar hatinya. Membuatnya berpikir untuk menyingkirkan Mei Lin. Rui Xi marah karena Mei Lin bisa dekat dengan semua orang, terutama Pangeran Rong Sheng. Sedangkan dirinya? Dia tidak bisa seakrab dan sedekat itu dengan calon suaminya sendiri!

"Aku tidak suka dengan wanita itu!" ucap Rui Xi kepada pelayannya. "Aku tidak suka dengan kedekatannya dengan Pangeran Rong Sheng. Seharusnya aku yang dekat dengan Pangeran Rong Sheng... tapi, dia sudah berani lancang dengan melanggar batasan yang ada. Aku benar-benar tidak menyukainya!"

Rui Xi membalikkan badan. Menarik napas panjang. "Aku harus memberikan wanita itu pelajaran. Aku harus menujukkan dimana tempatnya. Dia harus tahu, bahwa dia tidak boleh menyentuh sesuatu yang milik orang lain!"

"Maaf, Nona Rui Xi... tapi, dia adalah Tabib Agung Dinasti Xianhua. Kita tidak bisa melakukan apa-apa kepadanya. Jika sampai Kaisar tahu... dia akan sangat marah. Kita bisa sembarangan menyentuhnya. Pangeran Rong Sheng juga sangat melindunginya. Tidak akan mudah untuk memberikan pelajaran kepadanya." Pelayan itu memberikan peringatan kepada Rui Xi, tetapi Rui Xi tidak peduli dengan hal itu.

"Kau pikir aku tidak tahu tentang hal itu?! Tentu saja aku tahu. Aku tahu, Kaisar dan Pangeran Rong Sheng sangat melindunginya. Jadi, karena itulah, aku harus berhati-hati. Aku tidak akan melakukannya dengan tanganku sendiri. Aku akan mencari orang yang bisa melakukan pekerjaan ini. Seseorang yang bisa dipercaya, seseorang yang bisa tutup mulut jika saja ia tertangkap. Aku sudah memikirkan semua itu."

Rui Xi, bersama dengan pelayannya, pergi meninggalkan Rong Sheng dan Mei Lin berdua. Berusaha menyusun rencana untuk memberikan pelajaran kepada Mei Lin.

***

Di tengah-tengah obrolan antara Rong Sheng dan Mei Lin, akhirnya, yang ditunggu-tunggu datang juga. Zhi Ruo! Datang dengan makanan di tangannya. Tetapi, Zhi Ruo tidak tahu jika Pangeran Rong Sheng akan ikut bergabung dengan dirinya dan Mei Lin. Jadi, karena itulah, Zhi Ruo hanya membawa dua makanan: untuk dirinya dan untuk Mei Lin.

"Tidak perlu memikirkan tentang diriku. Aku sudah makan tadi bersama dengan Kaisar. Kalian nikmati saja makannya. Aku akan pergi sekarang." Rong Sheng berdiri, berniat untuk meninggalkan Mei Lin dan Zhi Ruo agar bisa menikmati makanan mereka tanpa merasa tidak enak kepada Rong Sheng.

"Mei Lin, nikmatilah makanan itu. Aku akan berusaha mencari tahu tentang bagaimana kau bisa datang ke sini. Aku akan pergi ke perbatasan itu lagi, untuk mencari sesuatu yang mungkin terlewatkan," kata Rong Sheng.

Mendengar apa yang dikatakan Rong Sheng, Mei Lin langsung meletakkan sumpitnya kembali, berdiri dengan mata yang berbinar. "Kau ingin kembali ke sana? Kalau begitu, bawa aku bersama denganmu."

"Bagaimana dengan makanan itu? Bukankah kau ingin makan?"

Mei Lin menggeleng dengan cepat. "Makanan bukan hal yang penting untuk saat ini. Yang terpenting saat ini adalah, menemukan jalan untuk diriku kembali ke duniaku!"

"Kau yakin?"

"Sangat yakin!"

Rong Sheng tersenyum kecil. "Baiklah. Jika memang itu yang kau inginkan. Kau boleh ikut denganku. Tetapi satu hal yang harus kau ingat. Saat tiba disana, kau tidak boleh pergi sendiri. Kau harus tetap didekatku. Karena di sana sangat berbahaya. Itu adalah perbatasan. Kau mungkin akan bertemu dengan prajurit musuh. Dan itu akan sangat membahayakan kita berdua."

Mei Lin menelan air liur, merasa peringatan Rong Sheng itu terlalu ekstrim dan menakutkan. "Baiklah. Aku tidak akan ke mana-mana. Aku akan selalu di dekatmu."

***

Bersambung.

1
nur janah567
suka kali bisa di cintai dengan cara ugal ugalan kaya dracin yg seorang perawat d cintai sama mafia
nur janah567
c iblis rui xi pasti ngamuk
nur janah567
semangat up thor aku tunggu
nur janah567
ini unik ceritanya gk sama sama yg lain kaya real orang masuk jaman kuno yng ngerasa aneh dan takut karna tk sama , sama jaman dia di jaman asalnya .
aku jadi ngebayangin klw aku kayak gitu pasti sama takut nya ataw bahkan lebih dari itu
Marini Dewi
lanjut thor
Lim Kelly
karakter cewenya gak bs adaptasi ma jaman kuno,nangis terus
anggita
lumayan menarik, moga novelmu lancar thor👌.
R. Seftia: Terima kasih sudah mampir 💕
total 1 replies
anggita
like👍 iklan☝, Mei Lin👏.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!