NovelToon NovelToon
Z Together Forever

Z Together Forever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Angst / Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Natasyatia

Warning!!!

Disarankan agar cerita menyambung, silahkan baca novelku sebelumnya berjudul Broken Heart!!!

Bertahun tahun mencintai orang yang sama, namun ternyata orang itu menikahi orang lain, dia berusaha untuk bisa membuat rasa cintanya layu

Namun apalah daya, rasa cinta itu tetap ada. Walaupun sekeras apapun dia berusaha melupakannya tetap saja rasa cinta tidak hilang

Hingga akhirnya sebuah fakta yang membuatnya berubah pikiran.



follow igku: Anaputri8711

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman lama

Dan sekarang usia mereka sudah lebih dari 20 tahun, mereka telah bersama.

Akhtar selalu membela istrinya, karena hanya istrinyalah yang saat ini dia cintai, Kalau bukan karena istrinya yang begitu sabar menunggunya untuk bangkit saat itu Akhtar masih tidak memiliki apa-apa

Karena prinsip keluarga Drake,

Jika kamu menginginkan untuk mendapatkan bagian dari bisnis keluarga Drake, kamu harus bisa membangun bisnis sendiri.

Sebenarnya Akhtar tidak menginginkan harta keluarga Drake, hanya saja dia tetap memiliki bisnis untuk keluarganya sendiri.

Dia tidak akan memberikan syarat yang berat untuk anak anaknya jika meninginkan hartanya, uang terpenting mereka tidak pernah durhaka kepadanya dan istrinya.

"Sebentar lagi pernikahan Zavier, Akhtar harap Daddy tidak membuat kekacauan. Akhtar akan menurut kepada daddy, jika daddy bisa Akhtar ajak bekerja sama" tutur Akhtar

Waktu terus bergulir, Zavier masih saja sering mendatangi warung Zea, bukan karena ingin melakukan hal yang buruk, dia hanya ingin membeli segelas kopi. Mungkin dia bisa saja memesannya

Namun dia tetap ingin membelinya saja, menurutnya rasanya jadi sedikit berbeda jika harus take away (di bungkus), mungkin itu adalah cita rasa sesungguhnya

Sampai akhirnya

"Kak? Resep apa yang anda gunakan kak?Mengapa rasanya berbeda sekali jika orang yang membelinya?" Tanya Zavier

"Ha? Apakah iya?" Tanya Zea Saat itu

"Aku tidak pernah membedakan resep setiap orang, aku selalu menyamakannya, bahkan ada sebagian yang berkata bahwa saya melakukan kecurangan, Demi Allah saya tidak pernah melakukan kecurangan sedikitpun.....

"Kalau saya melakukan kecurangan, untuk apa saya sholat? Untuk apa saya mengaji? Untuk apa saya menutup aurat saya? Jika saya sendiri saja curang?. Saya tetap akan mengatakan bahwa saya tidak pernah curang, apalagi menggunakan jin untuk menjadi kebanggaan atas kecurangan saya."

"Ayah saya, Beliau memberikan saya resep ini, karena resep ini benar benar dia buat sendiri tanpa ada campur tangan orang lain, bahkan tuan? aku begitu takjub karena ayah saya begitu mengerti setiap detail kopi yang baik ataupun buruk..."

"Loh mengapa tidak membuka Cafe saja?" Tanya Zavier saat itu

Wajah Zea langsung berubah kesal

"Tuan pikir uang kami sebanyak apa?" omel Zea

"Maaf maaf aku tidak berniat menghinamu" permintaan maaf tulus dari Zavier.

"Untung aku adalah wanita penyabar" tutur Zea sedangkan Zavier hanya bisa terkekeh geli

"Mengapa kau menertawakanku?" omel Zea

"Ah tidak, hanya mengingat kejadian lucu saja "Zavier kembali terkekeh geli melihat wajah kesal dari Zea

"Tuan banyak yang mengatakan Tuan akan menikah, apakah betul dengan siapa Tuan?" Entah mengapa mulutnya begitu mudah mengatakan hal tersebut hingga akhirnya tangan Zea menutup sendiri

"Astaga maafkan aku karena bertanya hal privasi, aku tidak sengaja" sesal Zea Saat melihat wajah Zavier terlihat lesu

"Iya aku akan menikah, 9 hari lagi"

"Wahh Tuan akan menikah dengan siapa Tuan?" Walaupun dadanya terasa begitu bergemuruh karena sesak

"Yang penting wanita," celetuk Zavier

"Ya pasti dengan wanitalah Tuan!! Kalau dengan pria, kau berarti sudah tidak normal tuan" Protes Zea, Lalu Zavier kembali terkekeh karena omelan Zea

 "Dengan kau pun boleh " lirih Zavier namun tetap di dengar oleh Zea

"Hah?" Zea pura pura tidak mendengarnya.

"Ah tidak apa" Zavier dengan cepat menghabiskan kopinya

Namun saat hampir habis

Byuur

"Hey kau ini kenapa?" protes Zea

"Maaf aku tersedak"

Uhuk uhuk uhuk uhuk Zavier terbatuk batuk, itu begitu menyiksanya.

Zea dengan cepat mengambil tisu untuk membantu Zavier dan memberikan segelas air.

Lalu menepuk pelan punggung Zavier, memang benar saat ini Zavier datang tidak bersama dengan Riko karena Riko sedang sibuk.

Tidak ada yang membantu Zavier saat ini selain Zea

"Sudah lebih tuan?"Tanya Zea saat batuk Zavier

"Alhamdulillah lebih baik" Zea menghentikan tepukan di punggung Zavier, lalu memberikan segelas air

"Tuan lain kali hati hati jangan, terburu buru saya tahu tuan sibuk tetapi tuan harus meminum dengan pelan karena itu akan membuatmu menjadi tersiksa seperti ini" tutur Zea dengan sedikit omelan kepada Zavier

"Iya iya Baiklah " Setelah melihat Zavier tenang Zea pun kembali mencuci piring dan gelas gelas yang ia miliki, karena stok gelas bersih sudah tinggal sedikit.

"Jika merasa sudah lebih baik baru kau boleh keluar."

Akhirnya tak lama Zavier keluar dari warung dan Zea telah menyelesaikan cuciannya

"Dia sudah keluar?" Tanya Zea Saat melihat tubuh Zavier sudah tidak terlihat.

"Huft dia akn menikah, tetapi mengapa dia mengatakan meminta menikah denganmu" sedikit harapan untuk Zea namun

" Astagfirullahalazim, tidak boleh Zea kamu berharap sekali Astagfirullahalazim" Zea menghela nafasnya karena hatinya harus meninggalkan Zavier secepat mungkin, mau sesulit apapapun itu, jangan sampai dia jatuh cinta lagi kepada pria itu.

"Ingat dia milik orang lain ingat Astagfirullahalazim " Zea menepuk nepuk dahinya.

"Permisi " ucap seseorang

"Silahkan" ucap Zea lalu melihat wajah seseorang itu.

"AYAHHH?!" pekik Zea.

"Ayah sudah bisa berjalan sampai sini?" Mata Zea berbinar melihat Ayahnya yang berjalan ke warung kecil mereka.

Zea langsung bangun dari duduknya dan memeluk tubuh ayahnya.

"Ayah sudah sehat?" Tanya Zea dnegan mata yang berkaca kaca dirinya hampir menangis haru melihat Ayahnya yang sudah bisa menghampirinya dengan senyum manis.

"Ayah sudah sedikit semakin baik kok nak siapa dulu yang merawatnya" dengan menatap putrinya yang mendongakan kepalanya

"Zeaa" mereka tertawa bersama dengan saling menatap.

"Permisi" Sapa seseorang, lalu Zea melepas pelukkannya kepada ayahnya

"Silahkan" senyum manis dari Zea kepada pembeli, Zea menuntun Ayahnya untuk duduk di kursi yang berada di dekat mereka.

Orang tersebut belum melihat wajah Raka sehingga saat melihat

"Loh pak Raka?" orang tersebut terkejut melihat Raka di sampingnya.

"Iya?, Eh Aldo?" Sapa Raka dengan cepat.

"Bagaimana kabar bapak" Aldo menyalami tangan Raka

"Kabar saya kurang baik baik saja." Keluh Raka

"Loh bapak sakit apa?" Tanya Aldo

"Saya mengalami stroke ringan, sehingga saya sulit untuk sekedar datang kesini" tutur Raka

"Astagfirullahalazim, " Aldo seketika beristigfar karena mendengar kabar Raka

"Bagaimana? Bisa pak" Tanya Aldo

"Saya terlalu banyak bergerak, sehingga saya melupakan diri saya, yang harus beristirahat sehingga saya harus mengalami stroke ringan" penjelasan Raka membuat Aldo merasa sedih

"Aku pikir bapak hanya ingin beristirahat saja rupanya bapak sakit, aku tidak terlalu banyak bertanya kepada Zea sehingga tidak tahu" tutur Aldo

"Memang Aldo ini siapa yah?" Tanya Zea seraya meletakan kopi pesanan Aldo

"Dia adalah pelanggan setia Ayah, dahulu saat dia sekolah menengah akhir, dia sering bolos sekolah sehingga Ayah harus mengomelinya karena suka sekali membolos." Aldo tersipu malu, bukan karena dia menyukai Zea hanya saja jika di ingat kelakukan nakalnya saat sekolah menengah akhir, itu membuatnya merasa malu.

"Karena itulah, Ayah menjanjikan ayah akan memberikannya gratis kopi setiap hari sampai dia lulus kuliah, jika selalu mendapatkan nilai yang baik, tidak perlu terbaik asalkan mendapatkan nilai yang baik."

"Ayah bahkan menjanjikan membelikan makanan yang enak setiap 1 minggu sekali, jika bisa mendapatkan ranking minimal 10 besar"

"Lalu yah?"

"Dia begitu bersemangat, sampai sampai guru bertanya kepadanya apa yang membuatnya merasa begitu bersemangat, sampai sampai guru datang ke warung bapak untuk bertanya apa yang membuat Aldo begitu bersemangat bahkan nilainya begitu baik."

"Hebat sekali Ayah" salut Zea

"Betul itu Ze bahkan bapak memberikan aku uang jajan 1 bulan sekali 400 ribu rupiah, jika aku bisa mengumpulkan uang 800 ribu rupiah"

"Wah memangnya 200 rupiah abang kumpulkan dari mana?" Tanya Zea

"Oh ayahku memberikan uang kepadaku 100 ribu rupiah untuk 4 hari, namun selalu habis karena aku sering merokok, karena tantangan dari bapak, saya mengurangi rokok, bahkan dahulu saya banyak mengeluarkan uang untuk membeli minuman keras, langsung saya Hentikan dan saya mulai berfokus kepada kesehatan saya sendiri, walaupun sedikit rumit....

"Percayalah, semua itu dapat di lakukan jika konsisten, aku yang dahulu sampai menggunakan minuman keras karena pergaulan bebas."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!