"Menikahlah dengan kakakku, jika kau masih ingin melanjutkan kuliahmu," ucap Damar saat melihat Arumi menangis karena terancam di DO dikarenakan belum bisa melunasi tunggakan uang semesternya.
Disarankan membaca juga OMKU SUAMIKU season 1, karena di pertengahan cerita para tokohnya saling berkaitan satu sama lain.
Ig.rii.ena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. tidak ada judul
Setelah makan malam semuanya berkumpul diruang keluarga , Galang melirik kearah Arumi , tapi Arumi tidak memperhantikannya .
Arumi berjalan menuju dapur ,masih dengan kaki telanjangnya ,ia butuh teman buat mengobrol .
dilihatnya lala sedang mencuci piring , Arumi ikut membantu .
" mbak Arumi , sudah biar lala saja " cegah Lala .
" gak pa pa la ....aku juga bosen ,kalau diam saja " Arumi mengelapin peralatan makan yang baru selesai di cuci oleh Lala .
Arumi memang tidak salah jika ia memanggil Lala dengan menyebut namanya saja karena usia Lala juga baru genap delapan belas tahun .
mereka terus saja bercerita tentang hal hal kecil yang lucu ,tapi tentu saja Arumi tidak akan membuka rahasia pernikahannya , agar cukup dia dan keluarga Suami yang membelinya saja yang tahu .
" Rumi " panggil ibu Ratih pelan di dekat meja makan melambaikan tangan.
Arumi mendekat.
" kamu buatkan kopi hitam tanpa gula buat suamimu , dia sudah naik keatas , ingat kebiasaannya , rebut hatinya ! " bisik ibu Ratih agar tidak kedengaran oleh Lala .
Arumi bengong .
" kamu mau merubah hidup kamu kan ? lakukan seperti yang mama katanya " ibu Ratih mengedipkan matanya memberi tips .
kalau Arumi menolak itu akan membuat ibu Ratih tidak senang , akhirnya Arumi membuatkan kopi seperti yang di perintahkan oleh ibu Ratih .
sebelum masuk kekamar ,Arumi mengetuk pintu kamar dua kali memberi tanda supaya jika Galang sedang tidak berpakaian Galang mengetahuinya.
" Rum,kau kira mau masuk ke dalam kantor pakai ngetuk pintu segala ? " tegur Damar yang juga mau masuk ke dalam kamarnya .
Arumi langsung membalikkan badan
" kak ...aku takut melihatnya , kenapa kakak kemarin tidak mengatakan kalau dia seperti patung begitu ? " Arumi cemberut .
" masa sih ? emang kakak tidak mengatakannya ya ? oh maaf kalau begitu kakak lupa " Damar tergelak sembari membuka pintu kamarnya .
sebelum menutup pintu Damar masih sempat mengatakan
" selamat bermalam pengantin ya Rum ! auuu " Damar menirukan auman singa.
bam
pintu langsung tertutup sebelum Arumi mengatakan sesuatu .
gleg
Arumi menelan salivanya
apa maksud ucapan kak Damar tadi ? tidak akan terjadi apa apakan ?
tangan nya membuka pintu
" terlalu lama mengobrol bukankah kopi itu menjadi dingin ? " sambut Galang begitu Arumi menutup pintu .
dilihatnya Galang sudah duduk bersandar di kepala ranjang dengan piyama tidurnya .
Arumi mengira ngira , dari tempat tidur ke pintu ada berjarak sekitar tujuh meter ,dari mana ia tahu kalau Arumi ngobrol , apa lagi pintu juga dalam kondisi tertutup. apakah dia meletakkan alat perekam di depan pintu kamarnya ? pikiran Arumi ngelantur ke mana mana.
ekor matanya melihat sandal rumah didekat pintu yang tersusun teratur diatas rak sepatu , ukurannya kecil ,berbeda dengan beberapa pasang sepatu dan sandal dengan ukuran besar .
yang kecil itu mungkin untukku ,seperti yang kak Damar ucapkan tadi ,pikir Arumi .
Arumi melangkah mendekati rak sepatu lalu dengan gerakan hati hati memakai sandal .
berbalik hendak keluar kamar .
" mau kemana lagi ? mau ngobrol pada Damar atau Lala " tanyanya dengan nada yang masih dingin.
" mau membuatkan kopi yang baru pak " jawab Arumi tergagap
" tidak perlu , aku sedang tidak ingin minum kopi , tidurlah ! hari sudah malam " perintahnya lalu Galang membaringkan tubuhnya diatas kasur .
Arumi menatap jam yang terletak di atas meja rias , baru jam setengah sembilan , dari mana sudah malamnya ? aku tadi sudah terlalu banyak tidur disiang hari ,sama sekali belum mengantuk dan laki laki ini ? bukankah kak Damar bilang jika ia jarang pulang kerumah ? apakah kak damar membohongiku ?
" kenapa masih berdiri disitu ? cepat tidur ,matikan lampunya , saya tidak bisa tidur jika ada cahaya " hardiknya membuyarkan pertanyaan yang berseliweran di kepala Arumi .
Arumi cepat cepat mematikan lampu sebelumnya sudah meletakkan gelas kopi yang tidak jadi diminum diatas meja di depan sofa .
▫️
▫️
▫️
🍁🍁🍁🍁🍁
Ngakak baca novel ini