Sebuah kisah asmara dia orang anak remaja yang sudah berjalan hingga 2 tahun lamanya. Perjalanan cinta yang indah tapi retak di tengah perjalanan.
Dihadapkan dengan cinta baru oleh kehadiran orang yang baru. Perasaan yang dulu membara kini terasa hampa dan dingin.
Mampukah mereka mempertahankan kisah cinta mereka yang retak menjadi utuh. Atau melepaskan demi cinta baru yang membuat mereka bahagia. Mari kita ikuti kisah cinta mereka. Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marya Juliani Jawak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keraguan Herlina
Heningnya malam ditambah dinginnya angin yang menusuk lapisan kulit membuat siapa saja terlelap menuju tidurnya. Akankah ada diantara mereka yang akan bermimpi indah atau hanya sekedar tidur yang nyenyak.
Kini sudah menunjukkan pukul satu dini. Gelapnya asrama menandakan semua penghuninya sudah tertidur. Permata yang barusan dari kamar mandi menatap Herlina yang belum tertidur. Ia menghampiri Herlina.
"Tidur lagi. Udah jam berapa ini." Permata mengambil HP Herlina dan menyimpannya. Ia menarik selimut menutupi dirinya dari dinginnya malam dan memeluk Herlina.
"Ia bentar lagi. Aku gak bisa tidur"
"Bukan gak bisa, tapi ada hal yang lagi mengganggu pikiranmu." Kenapa?
"James"
"Kalian lagi berantem?"
"Sedikit. Aku cuekin dia hari ini." Jujur Herlina
"Dirimu yang cuekin, terus dirimu pula yang kepikiran. Agak lain ya." Heran Permata melihat sahabatnya.
"Lagian kenapa dirimu cuekin dia? Padahal dulunya kau nya yang paling pingin punya pacar." Tanya Permata kembali
"Ia sih." Sebenarnya masalah kecil aja.
Permata hanya diam menunggu sahabatnya melanjutkan ceritanya.
"Tadi waktu praktek, Pak Natan bilang. Jangan mau sama James. Orangnya gak baik."
"Terus?"
"Ya gitu, aku jadi ragu. Betul gak ya dibilang Pak Natan. Pak Natan kan cowok jadi mungkin dia bisa tau. Apalagi Pak Natan pernah berkunjung ke asrama James." Katanya mending aku putus sama James daripada nanti aku tersakiti.
"Perasaanmu menilai bagaimana?"
"Aku gak tau Per, itu makanya dari tadi
aku bingung."
"Itu namanya kau yang bodoh." Ucap Permata to the point membuat Herlina kaget.
"Kok gitu? Gak ya." Aku gak bodoh. Ucap Herlina tidak Terima dengan perkataan Permata.
"Trus kalau gak bodoh apa dong? Oon?"
"Permata gue lagi pusing lo, jangan buat gue emosi bisa gak sih." Kesel Herlina
Huff..... Suara helaan nafas Permata
"Ternyata bukan lo yang bodoh, tapi cinta lo yang tolol."
Herlina hanya menatap marah pada Permata dan permata menyadari akan hal itu. Dia menatap balik Herlina.
"Sekarang gini Lin, yang punya hubungan siapa? Kau dan James kan" Herlina menganggukkan kepalanya.
"Cinta gak selamanya mulus, apalagi kalian udah cukup lama." Hanya karena omongan seorang Natan yang bukan siapa - siapa mu, dirimu ragu akan James? "Sekarang aku tanya kau, cintanya kau sama James?"
"Kalau cinta kau bilang aku cinta. Tapi aku juga takut tersakiti kayak yang dilakukan mantanku. Aku takut di tinggal pas lagi sayang - sayangnya." Nangis Herlina di pelukan Permata.
Herlina punya mantan sebelum masuk asrama. Komunikasi mereka memburuk karena Herlina masuk asrama demi pendidikan, sedangkan mantannya tidak mau LDR. Minggu pertama semua berjalan dengan baik, tapi minggu kedua mantannya ketahuan selingkuh dan memutuskan hubungan sepihak sama Herlina.
"Ya itu!" Kalau kau cinta ya tunjukkan. Aku mala ragu kalau kau gak cinta sama James. Jangan karena omongan orang kau ragu Lin. Kau bisa menilai James bagaimana. Jangan - jangan Natan cemburu lagi kau pacaran sama James."
"Eh, gak ada ya." Herlina memukul Permata. "Pak Natan udah anggap aku seperti adeknya." Jadi dia gak mungkin punya perasaan sama ku. Pasti itu demi kebaikanku.
"Demi kebaikanmu atau demi kebaikannya" Kita gak akan pernah tau sifat seseorang. Intinya kau yang punya hubungan, maka kau dan James yang menjalaninya. Aku sebagai sahabatmu aja gak pernah terlalu ikut campur. Masa orang lain bisa membuatmu ragu akan perasaanmu sendiri.
"Ia sih benar yang kau bilang, kok bisa ya aku termakan ucapan Pak Natan?" Heran Herlina pada dirinya sendiri.
"Selagi bukan dirimu yang ragu, atau ada bukti yang membuatmu ragu, maka teruskanlah. Tunjukkan pada dunia kalau kalian memang saling mencintai." Nasehat Permata untuk Herlina
Herlina pun paham dan kembali tersenyum. Ia bertekad akan tetap mempertahankan cintanya dengan James. Ya seperti panutan cintanya yaitu Bang Diva dan Kak Ivana yang langgeng.
...****************...