CEO perusahaan literasi ternama, Hyung menjual dirinya di situs online sebagai pacar sewaan hanya karena GABUT. Tak disangka yg membelinya adalah karyawati perusahaannya sendiri. Ia terjebak satu atap berminggu-minggu lamanya. Benih-benih asmara pun muncul tanpa tahu jika ia adalah bosnya. Namun, saat benih itu tumbuh, sang karyawati, Saras malah memutuskannya secara sepihak. Ia tak terima dan terpaksa membongkar jati dirinya.
"Kau keterlaluan, Saras. Kau memperlakukanku semena-mena tanpa menimbang kembali perasaanku. Lihat saja! Kau akan datang padaku secara terpaksa ataupun patuh. Camkan itu!"
Ia pun ingin membalas terhadap apa yang pernah Saras lakukan padanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaharu Wood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TAK TAHAN LAGI
Esok harinya...
"Tuan Muda, Anda ingin ke mana?"
Pagi-pagi Hyung bangun lalu ingin keluar dari apartemen. Saki pun memergokinya saat bertemu di ruang tamu. Tapi Hyung seperti enggan menjawabnya.
"Tuan?"
"Aku ingin membeli sarapan." Hyung pun beralasan.
"Tuan Muda bisa meminta saya." Saki menawarkan.
"Tidak perlu. Biar aku saja." Hyung pun bergegas pergi.
"Tap-tapi--"
Saki ingin melarang Hyung pergi. Tapi melihat raut wajah Hyung yang muram, ia tidak berani. Pada akhirnya pagi-pagi Hyung keluar dari apartemen. Ia pun segera mengambil uang tunai di ATM. Dan setelah itu ia memesan taksi. Hyung akan datang ke rumah kontrakan Saras hari ini.
Saras, aku akan mengembalikan uang yang telah kau setorkan itu. Setelah ini jangan salahkan aku atas apa yang akan terjadi. Aku tidak bisa menerima sikapmu.
Dan akhirnya Hyung pun melaju ke rumah Saras dengan taksi yang dipesannya. Sang supir pun segera mengantarkan Hyung ke tempat tujuan tanpa banyak bertanya. Hingga akhirnya Hyung mencoba menikmati perjalanan ini. Tentunya dengan duka dan luka yang masih tertoreh di hati.
Sesampainya di rumah Saras...
Hyung tiba di depan rumah kontrakan Saras dengan luka dan kecewa yang menyelimuti hatinya. Ia bergegas mengetuk pintu untuk menemui seseorang di dalam sana. Tak lama pintu pun dibuka oleh Saras sendiri. Tampak Hyung yang memasang wajah datar di hadapan mantan penyewa jasanya itu.
"Vi?" Saras menegur Hyung.
Hyung bersikap tanpa ekspresi. "Aku datang untuk memenuhi janjiku. Ini kukembalikan semua uangmu."
Hyung meraih tangan Saras lalu memberikan amplop cokelat tebal. Saras pun menerima amplop itu.
Vi ....
Hyung kemudian segera pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Saat itu juga Saras jadi mengetahui apa yang sedang terjadi. Hyung seolah tidak memedulikan Saras lagi. Ia segera pergi begitu mengembalikan uang itu. Walaupun sejujurnya ia ingin berbicara lebih banyak lagi.
Aku akan melupakanmu. Dan semua ucapanmu, Saras. Aku akan menjadi diriku sendiri. Tentunya dengan kegilaan yang kumiliki.
Pada akhirnya Hyung kembali melaju ke apartemennya dengan menaiki taksi. Ia mencoba mengakhiri pertemuannya dengan Saras hari ini. Hyung tidak ingin dihantui Saras lagi.
Satu minggu kemudian...
"CCTV ini diarahkan ke sini saja. Dan jangan ada CCTV di ruanganku. Cukup di bagian depan pintunya. Karena hal itu amat menganggu privasi."
Hyung kini tampak berwibawa kembali. Ia sudah mempersiapkan diri menjadi pemimpin cabang lama perusahaan ayahnya. Ia pun sedang meminta Saki untuk mengatur ulang CCTV di kantor ayahnya. Yang mana Saki pun memenuhinya. Hyung akan segera ke kantor cabang esok hari.
Selama satu mingguan ini ia menyibukkan diri dengan mempelajari semua program perusahaan. Selama satu minggu ini juga Hyung serius dalam belajar. Ia ingin menunjukkan jika dapat mempergunakan kemampuannya dengan sebaik mungkin. Gelar S3 itu sudah diraihnya.
Hyung ingin membuat kedua orang tuanya bangga. Ia akan mereposisi semua kegiatan di perusahaan ayahnya. Yang mana perlahan-lahan akan dilakukannya. Hyung pun menantikan bagaimana tanggapan Saras jika melihatnya di kantor. Hyung ingin membalas semua perlakuan Saras padanya. Tentunya dengan cara yang disukainya.
Saras, kau telah membuatku berubah. Kau harus memenuhi semua ucapanmu. Kau tidak bisa lari lagi dariku.
Hyung pun tersenyum menyeringai saat mengingat wanita itu. Tak lama lagi akan tiba bagi dirinya untuk membalikkan keadaan. Dan Hyung yakin Saras tidak akan mampu melawan. Karena ia adalah pimpinan perusahaan.
Esok harinya...
Puluhan dasi berbaris rapi di dalam laci meja rias Hyung pagi ini. Lemari besar berisi pakaian kerja nan formal juga sudah tersedia dan terisi penuh di sana. Hyung Kimra akan mulai mempimpin cabang hari ini. Di mana ia bisa berbuat sesuka hati. Sang ayah telah memercayakan semua kepadanya.
Hyung tersenyum menyeringai di depan kaca besar yang ada di kamarnya. Raut wajah licik dan arogan itu mulai terlukis di wajahnya. Ia pun seperti tak sabar menantikan semua tunduk di bawah perintahnya. Hyung akan menunjukkan sisi lain dari dirinya. Sebagai seorang atasan dan sebagai pemimpin yang disegani bawahan.
Ia kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu keluar apartemen ini. Tampak Saki yang membukakan pintu untuknya. Hyung akan ke kantor literasi ternama milik ayahnya. Dan Hyung akan bermain-main dengan seorang wanita di sana. Seorang wanita yang telah membuat hatinya kecewa. Ialah Saras Eka Putri.
Kita lihat bagaimana reaksimu, Saras.
Dan akhirnya lift menuju lantai dasar gedung membawanya. Hyung akan memulai pekerjaannya. Tentu dengan sifat yang sangat bertolak belakang dengan kepura-puraannya. Hyung akan lebih berterus terang tentang bagaimana dirinya. Mobil hitam mewah pun mengantarkannya ke sana.
.........
...Hyung...
Sesampainya di kantor literasi...
"Selamat datang, Tuan Hyung."
Hyung tiba bersama Saki di ruang khusus yang sudah ditata sedemikian rapi dan wanginya. Ruangan besar ber-AC sejuk dengan perabotan mewah tampak memanjakan mata bagi siapapun yang melihatnya. Berbagai piagam juga terdapat di sana. Beraneka buah-buahan telah tersedia di atas meja. Inilah ruangan kerja yang akan ditempati Hyung Kimra, anak pemilik perusahaan literasi ternama. Dan ia bebas melakukan apa saja.
"Jadi Anda manajer di perusahaan ini?" tanya Hyung kepada manajer kantor ayahnya.
"Benar, Tuan. Saya sudah lama bekerja di sini. Saya adalah angkatan pertama sejak tuan besar memulai usahanya," terang manajer kantor.
Hyung mengerutkan bibirnya. "Kita lihat bagaimana hasil kerjamu selama ini. Minta mereka menyambut kedatanganku di ruang rapat yang besar," pinta Hyung kepada manajer kantor.
"Baik, Tuan. Saya akan mempersiapkannya. Permisi." Manajer kantor pun lekas pergi dari ruangan. Sedang Hyung melihat sekeliling ruangan yang akan ditempatinya.
"Jadi ayah dulu duduk di sini, Saki?" Hyung bertanya kepada Saki.
"Benar, Tuan Muda. Tuan Besar merintis usahanya dari nol di negeri ini. Dan kini saingannya sudah banyak." Saki menerangkan.
Hyung mengangguk. "Aku harap bisa membuat gebrakan untuk ke depannya. Karena aku yakin pasti bisa mengelola perusahaan ini dengan baik. Bukankah begitu, Saki?" Hyung bertanya pada Saki dengan tatapan tajam.
"Te-tentu, Tuan. Tuan Muda pasti bisa mengelola perusahaan dengan baik."
Saki pun tampak gemetar melihat tatapan tajam Hyung yang seperti silet. Ia akhirnya melihat sisi berbeda dari anak bosnya itu. Yang mana membuat Saki langsung tertunduk dan tidak berani menatapnya lagi.
Aku baru tahu jika tuan muda semenyeramkan ini. Semoga saja tidak ada karyawan yang mengundurkan diri nanti.
Saki pun merasa cemas sendiri.
Kini Hyung telah melihat-lihat bagaimana rupa dari ruangan ayahnya. Dan ia menyukai ruangan ini. Harus Hyung akui jika tatanannya begitu sempurna. Terlihat lapang, bersih dan juga wangi. Hyung mulai merasa betah di ruangan ini.
"Tuan." Manajer kantor mengetuk pintu ruangan.
"Masuk!" Hyung pun mempersilakan.
"Tuan, saya sudah meminta semua karyawan untuk datang ke ruangan rapat. Mereka juga sudah menunggu kehadiran Tuan di sana." Manajer kantor mengabarkan.
"Terima kasih." Dan kini tibalah saatnya bagi Hyung untuk menunjukkan diri.
Kaget ya karena dia tamvan 😁