"Aku mau seperti Bibi tidak menikah saja," ucap ku yang pasti akan membuat bibi nya marah
"Kau ini jangan bicara sembarangan! bagaimana kalau di dengar oleh mama mu!"
"Aku tidak secantik Bibi dan tidak punya tubuh sebagus tubuh Bibi yang seorang model, mana ada cowok yang tertarik dengan orang sejelek aku ini, gadis pendek dan berkacamata tebal."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon waini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sarapan
“Selamat makan” ucap mereka secara serentak.
“Kenapa sih kalian tidak bisa berteman dengan baik? Bukankah nanti kalian juga akan kuliah di kampus yang sama” ucap Bi Nora.
Mendengar perkataan Bi Nora mereka semua langsung menatapnya. “Apa? Satu kampus dengan cewek jelek itu?” Ian sangat tak terima dengan ucapan kak Nora.
“Menarik juga” ucap Mike sambil tersenyum.
“Val, bagaimana pendapatmu tentang Agatha? Dia anak yang manis kan?” tanya Bi Nora pada Val, tapi Val hanya diam tidak menyahuti pertanyaan Bi Nora.
“Manis?” Ian tertawa tidak percaya dan Mike juga ikut tertawa, Bi Nora langsung melirik ke arah mereka dengan sangat kesal.
“Tidak ada pendapat” jawab Val tanpa menatap Bi Nora.
"Tidak ada sama sekali?” tanya Bibi lagi sedikit memaksa.
“Memangnya kak Nora ingin Val jawab apa?” tanya Ian sangat heran dan curiga.
“Ian! Aku tidak bertanya padamu jadi sebaiknya kau diam saja dan tutup mulutmu itu” kesal Bi Nora.
“Tidak ada yang menarik” jawab Val dengan tegas sambil menatap Bi Nora.
“Benar, cewek seperti Agatha tidak ada yang menariknya kan?” ucap Ian lagi lalu tertawa keras.
“Aku sudah selesai, aku mau keluar” ucap Mike lalu segera bangkit dari duduknya.
“Kau mau ke mana?” tanya Bi Nora.
“Biasa, kemana lagi kalau bukan untuk pergi kencan” sahut Ian.
“Aku juga mau keluar” Bi Nora segera bangkit dari duduknya dan pergi hingga tinggal Val dan Ian yang ada di meja makan sekarang.
“Semuanya pergi kencan” keluh Ian “Hey Val, bagaimana kalau kita juga keluar bersenang-senang?” ajak Ian.
“Males” Val beranjak dari duduknya, Ian hanya menghela napas panjang karena merasa sangat bosan.
Saat Val melewati dapur, ia melihat Agatha sedang duduk sendirian kemudian menghampirinya.
“Kau suka menyendiri yah?” tanya Val mengagetkannya. “Dari kemarin ku lihat kau selalu mengurung diri di kamar”
“Bukankah itu yang kalian inginkan, dengan begini kalian tidak perlu melihat tampangku yang jelek ini” ucap Agatha sambil membuang wajahnya.
“Sekarang tampangmu sangat jelek tahu!” ucap Val lalu menghilang dari hadapannya.
...***...
Jam delapan malam, Ian keluar dari kamarnya lalu turun ke bawah, ia melihat Val yang sedang duduk diruang tamu sambil membaca majalah. Ian pun duduk dan mengambil salah satu majalah dari meja, tapi setelah dibolak-balik ia lempar kembali ke meja dengan wajah cemberut.
“Kau ini kenapa sih?” tanya Val yang merasa terganggu dengan ulah Ian.
“Membosankan sekali” keluhnya dengan tarikan napas panjang.
“Cari saja kesibukan di luar” usul Val padanya.
“Benar juga” tiba-tiba Ian mendapat ide dan ia pun segera pergi ke dapur untuk mencari Agatha yang sedang membuat susu.
“Percuma saja kau minum susu tiap hari, itu tidak akan membuatmu bertambah tinggi dan membesarkan dadamu” Ian sengaja ingin pergi mencari masalah dengan Agatha.
“Kenapa sih kau terus menggangguku? seperti cewek yang kurang kerjaan saja!” dengus Agatha.
“Aku pasti akan mengganggumu setiap hari jika kau terus berada di rumah ini” tatapnya sinis.
"Aku males ribut denganmu” Agatha segera menghindar darinya.
“Karena kau tidak bisa menang dariku” Ian kelihatan sangat senang.
“Terserah kau mau ngomong apa, aku tidak peduli”
"Kau ini cewek atau bukan sih? coba kau lihat, wajahmu ini sama sekali tidak terurus” ucap Ian dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Agatha, lalu menyentuh pipi Agatha dan dengan cepat Agatha segera mengibaskan tangannya.