bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.
bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.
hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 8
Karena sudah fokus dengan satu kasus,akhirnya Jeremy dan Ananda memfokuskan diri mereka ke kasus tersebut.
Tak terasa sudah hampir dua Minggu Jeremy dan Ananda menyelidiki kasus tersebut,dan terungkaplah sebuah fakta,dari sekian banyaknya kantor kejaksaan yang ternama,kenapa harus kantor kejaksaan tempat mereka bekerja yang menerima kasus ini.
Ternyata setelah mereka mencari lebih dalam tentang kasus yang mereka tangani ini,kasus ini tentang pembunuhan berantai,sudah lebih dari delapan orang mati terbunuh dengan bentuk yang sama yaitu tergantung di pohon dengan tangan terikat ke atas dan leher terbelah setengah.
Dan kenapa tidak ada yang mau mengambil kasus ini,karena sang pelaku akan melakukan hal yang sama pada orang yang menghalangi jalannya,seperti keponakan dari tuan Duke yang hampir kena sasaran hanya karena ikut andil dalam menangani kasus tersebut.
Dari situlah tuan Dika akan memberi sebuah penghargaan besar bagi setiap kantor kejaksaan yang mau mengambil kasus tersebut.
Disaat tidak ada kantor kejaksaan yang berani mengambil kasus tersebut,akhirnya tuan Duke mengambil kesempatan ini untuk mencari perhatian,dia akan mengambil kasus tersebut tanpa peduli bagaimana para jaksa yang bekerja di kantor menyelesaikan kasus tersebut.
Tuan Duke sangat berharap besar pada Jeremy dan Ananda agar dapat menyelesaikan kasus ini,karena dia tidak sabar penghargaan apa yang akan di beri oleh pemimpin di negeri ini pada kantor yang sedang dia pimpin saat ini.
Yah tuan Dika adalah seorang presiden di Negera ini,banyak masyarakat sangat kagum dengan dirinya yang rendah hati,dan selalu peduli terhadap masalah yang di hadapi oleh masyarakatnya.
Tuan Dika juga selalu menyumbangkan sebagian hartanya untuk orang-orang yang terbilang tidak mampu,hal itulah yang membuat para masyarakat sangat bangga memiliki pemimpin seperti tuan Duke.
"Licik sekali" kata Ananda setelah mengetahui semua niat dari tuan Duke.
"Kamu pikir karena kamu bekerja di bagian hukum,jadi semua bisa berjalan sesuai jalurnya,kalau itu yang kamu pikirkan berarti kamu masih level rendah,karena orang-orang yang bekerja di bagian hukum ini semua bermain licik,bukan hanya di dunia hukum,di dunia politik, juga sama,yah sebelas dua belas lah" jawab Jeremy dengan santai,karena dia sudah terbiasa dengan situasi seperti ini,dimana petinggi mengorbankan orang-orang lemah demi kepentingan dirinya.
"Benar juga,mungkin aku yang terlalu polos" jawab Ananda,karena Ananda berasa seperti di permainkan.
"Jadi bagaimana,mau menyerah atau lanjut" tanya Jeremy pada Ananda,karena Jeremy melihat jelas kekecewaan di mata Ananda.
"Menurutmu" tanya Ananda malah balik bertanya.
"semua tergantung padamu" jawan Jeremy tak mau kalah.
"Memang kalau menyerah,apa yang terjadi" tanya Ananda.
"Yah setidaknya kita berdua bisa bebas lah tanpa memikirkan kasus lagi,kamu pun bisa bebas kemana saja" jawab Jeremy asal.
"Benarkah,kalau begitu ayo kita berhenti sekarang" jawab Ananda dengan semangat yang membara.
"Jadi kau mau di pecat" tanya Jeremy sambil menarik kerah baju Ananda yang sudah bersiap pergi.
"Menyebalkan sekali" kata Ananda lesu,entah kemana semangatnya yang tadi pergi.
"Baiklah,aku juga tidak mau larut di dalam kasus ini,dan aku tidak mau sampai si pelaku mencium jejak kita,jadi kuharap kerja sama yang baik" kata Jeremy pada Ananda.
"Aku mengerti,tidak akan aku ulangi lagi kesalahan yang dulu" jawab Ananda mengerti akan maksud dari Jeremy.
Karena selama dia Minggu ini mereka menyelidiki tentang kasus ini,Ananda selalu pergi sendirian saat dia sudah menemukan bukti sedikit,pada hal Jeremy sudah memperingati agar mereka selalu pergi kemana saja bersama,bukan karena apa,tapi Ananda adalah seorang wanita,bagaimana kalau dia bertemu dengan pelaku yang belum pernah mereka lihat wajahnya,bahkan bisa saja sang pelaku sedang berkeliaran di lingkungan mereka.
Hal itulah yang membuat Jeremy marah besar pada Ananda,tapi bukan Ananda orangnya kalau selalu di marahi,Ananda paling tidak suka di bentak dan di marahi,jadi Jeremy hanya bisa pasrah saja.
Di sebuah tempat,dua orang pria sedang berada di sebuah ruangan mewah yang sangat elegan.
"Apakah sudah ada kabar dari wanita itu" kata pria tersebut pada asistennya.
"Belum tuan,nona Aurora sedang......maaf tuan" kata Samuel langsung menghentikan ucapannya.
Entah kenapa Axel tidak suka ada orang yang menyebut nama Ananda dengan sebutan Aurora,tapi karena yang menyebutnya adalah sang asisten,Axel masih bisa menahannya,tapi kalau sekali lagi Samuel menyebut nama Aurora,mungkin tangan Samuel sebelah akan di patahkan.
"Kenapa" tanya Axel.
"Ada kasus baru yang sedang di tangani oleh nona Ananda tuan" jawab Samuel pada sang bos.
"Tapi apakah hanya karena hal itu dia tidak lagi mencari informasi tentang kedua orang tuannya" tanya Axel pada Samuel.
"Duke memaksa nona Ananda dan rekannya untuk menyelesaikan kasus yang sempat menimpa keponakan tuan Duke" jawab Samuel memberi tahu apa yang sudah dia selidiki
"Trik yang sangat bagus" kata Axel sambil tersenyum tipis tapi sangat ngeri kalau orang lain yang melihat.
"Apakah saya harus menyuruh Duke untuk menghentikan penyelidikan ini tuan" tanya Samuel memberi saran.
"Tidak perlu,aku ingin melihat sehebat apa dia menuntaskan kasus ini" jawab Axel santai sambil meminum wine yang ada di tangannya.
"Baik tuan".
"Selidiki siapa dalang di balik ini semua dan apa motif si pelaku" kata Axel memberi perintah.
"Siap tuan" jawab Samuel dan langsung keluar dari ruangan sang bos.
Di sebuah ruangan,tepatnya di sebuah ruang makan VIP,beberapa pria paruh baya sedang makan malam bersama sambil bercanda gurau menikmati makan malam yang sangat nikmat.
"Kami sangat merasa terhormat,karena tuan mengajak makan hari ini,mungkin ini akan menjadi hari paling spesial bagi saya seumur hidupku" kata pria paruh baya itu pada sang presiden.
Yang sedang makan malam itu Adalah presiden,kepala kepolisian,kepala kejaksaan dan wakil kepala kejaksaan.
"Jadi tujuan dari pertemuan ini,hanya untuk memastikan semua kejahatan yang terjadi di negara ini bisa terselesaikan dengan baik,karena aku tidak ingin masyarakat yang telah mempercayai negara ini kepadaku kecewa hanya karena kelalaian,jadi aku meminta kerja sama dari kalian untuk dapat bekerja sama" kata presiden Duke pada para tamunya.
"Anda tidak perlu khawatir tentang hal itu,kami akan mengusahakan negara ini akan hidup damai dan tentram,orang jahat akan mendapat hukumannya,orang miskin akan mendapat hak nya" jawab Adam selaku kepala hakim.
🌾🌾🌾🌾
Hay guys jangan pernah bosan baca karya aku yah,kalau ada kesalahan langsung di komen aja,supaya aku perbaiki dan kalian nyaman baca karya aku.
Jangan lupa like,komen dan subscribe yah guys.
Happy reading All 😊