"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Sepanjang perjalanan pulang Lily hanya tersenyum pasif saat keluarga bercanda sepanjang perjalanan, wanita itu mencoba mengembalikan tenaga setelah menahan emosi pada Alex yang berkali-kali menerornya seperti setan
Ku pikir hidup ku akan berakhir di perusahaan, sialan... Ku pikir hidup ku akan mudah. Lily menangis meratapi nasibnya
"Aku sangat menyukai pria itu, dia pandai bercanda hahaha... Aku harap akita bisa bertemu lagi dengannya". Ujar Dani sumringah, sama seperi Dani Jack setuju dengan pria itu
Alex menjadi sangat akrab selama seminggu mereka berlibur terutama dengan Dani dan Jack, entah apa yang mereka obrolkan yang pasti Lily tidak menyukai pria itu
"Lily kau tidak apa nak? Sejak tadi kau diam?". Tanya Ciara memeriksa putrinya, wajah Lily tampak sangat jenuh
"Tidak apa Ibu aku hanya lelah"
"Benarkah? Padahal kau besok sudah akan bekerja... Seharunys kita pulang lebih awal agar kau bisa beristrahat lebih cepat".
"Tidak apa bu, aku baik-baik saja". Jawab Lily singkat memilih untuk berpura-pura tidur . Ku harap besok tidak terlalu buruk
*****
Lily baru saja sampai di rumah wanita itu langsung merebahkan tubuhnya beristrahat meski tubuhnya tidak lelah lagi, hanya saja moodnya kembali kacau karena ingatannya pada mantan kekasih di tambah bos menyebalkan yang baru saja kembali dari luar negeri
"Hidup ku sangat sempurna, Terimakasih Tuhan"
Tring.Tring.Tring
Bunyi nontifikasi email yang berkali-kali masuk lantas kembali membangunkan wanita itu, dengan wajah kesal Lily melihat siapa yang mengirim pesan itu
Alex (DirUt)
-Dokumen
-Dokumen
-Dokumen
-99+
Kerjakan dokumen ini dan antarkan besok kepada ku, jangan ada yang salah atau kau akan menerima ganjarannya
"Sialan!". Lily berteriak tanpa suara sambil memukuli bantal yang tadi dia peluk, membayangkan jika itu adlah Alex . Dasar kau hanya kembali membuat orang lain susah, kenapa kau tidak tinggal di eropa selamanya huh!!
Pada akhirnya Lily harus bekerja semalaman karena perintah dari Alex dia tidak bisa menolak atau berkomentar sedikitpun pada pria itu, dia masih membutuhkan pekerjaannya
Wanita itu nyatanya bekerja sampai subuh barulah di tertidur itu membuatnya kurang tidur karena dia sendiri harus berangkat ke kantor pada pagi jam 8
"Nak kau tidak apa? Kau tampak kurang istrahat". Tanya Dani khawatir pada putrinya, wanita itu hanya menunjukkan senyum datar
"Tidak apa Ayah aku baik-baik saja, bisa Ayah antarkan aku ke kantor". Aku tidak akan sanggup membawa mobil hari ini
"Yah tentu saja, Ayah juga akan menjemput mu nanti"
Sepanjang perjalanan Lily menyempatkan waktu untuk menutup matanya karena dia yakin jika di kantor dia kan bisa menyempatkan waktu sedikitpun beristirahat meski begitu rasa kesalnya nyatanya membuat dirinya terus terjaga
Menatap jalanan yang di lalui oleh banyak pekerja sampai pandangan nya tertuju pada sebuah mobil BMW yang dia kenal berada di samping mobil yang d kendarai mereka "Itu..."
Sebuah BMW yang di tumpangi oleh Roy dan seorang wanita mereka tampak mengobrol ria, Amber dan Roy tampak sangat dekat dan akrab
"Padahal belum satu bulan, Ck... Kenapa aku harus melihat seperti ini"
"Lily ada apa?". Tanya Dani mendengar putrinya bergumam sendiri
"Tidak apa Ayah, aku hanya sedang menghafal isi topik pekerjaan hari ini". Jawab Lily singkat tidak ingin sang Ayah melihat ke samping pada Roy dan Amber. Menunjukkan keberadaan kalian sama saja menccoreng harga diri ku
Sesampainya di kantor Lily langsung di hadapakan oleh direktur perusahaan, Macro yang membuatnya tegang pasalnya pria itu langsung menyeretnya keruangan di tambah suasana kantor yang suram membuatnya merinding
"Ada apa?". Tanya Lily penasaran melotot dengan mencengkram laptop di tangannya
"Gawat... Pak Alex akan merombak sistem kantor ini, ternyata ada yang melakukan korupsi di perusahaan!!".
"What!!?"
Perkataan Alex membuat Lily melotot pasalnya perusahaan itu adalah perusahaan paling ketat di negaranya dia bahkan tidak ada korupsi atau penyelewengan sedikitpun di sana
"Ya ada penyelewengan dan penggelapan dana, dan pak Alex sudah mengusut kasus itu selama seminggu ini"
"Seminggu ini?". Dia mengganggu liburan keluarga kami selama seminggu
"Cerdasnya dia secara langsung menghadapi orang-orang itu, berada di tempat lain sedangkan dia menggunakan orang suruhan dan beberapa orang hukum jadi prosesnya sangat cepat... Tidak heran kenapa pak Alderson mempercayainya sejauh ini"
Lily berdecak dia sendiri tidak meragukan kecerdasan pria itu memang tapi tetap saja dia kesal
"Kita mungkin akan kehilangan jabatan kita jika dia menemukan secui kesalahan, huh ini dudukan tertinggi setelah Dirut... Aku akan sangat sedih jika jabatan ku di turunkan"
Macro memayunkan bibirnya selama seminggu bekerja jantungnya tidak karuan meski dia tidak melakukan kesalahan apapun, sebaliknya dia sangat cerdas dan telaten sehingga di usia yang semua itu dia bisa menjadi direktur perusahaan utama
Lily menepuk pundak pria itu menenangkan Macro meski sama seperti Macro dia juga sangat deg-degan karena dia juga mencintai pekerjaannya . Kuharap dia tidak membuat ulah
"Ck kau menyemangati ku seperti ini, padahal kau sendiri memiliki kehidupan suram... Apa hubungan mu dengan Roy sudah benar-benar berakhir?". Macro menatap Lily dengan intens "sepertinya begitu"
"Jangan di ingatkan, dia sudah punya yang baru dan lebih cocok dengan keluarganya". Jelas Lily membuat Macro melotot
"Secepat itukah?"
"Yah begitulah, wanita itu dekat dengan Ibunya"
Seseorang masuk kedalam ruangan itu dengan sopan memanggil Lily "anda di penggil DirUt keruangannya"
Dang it.
Lily berdecak baru saja dia menyumpahi pria itu sekarang dia harus berhadapan dengan Alex belum lagi jantungnya yang berdetak sangat cepat sekarang
Di Ruangan Direktur utama.
Alex duduk bersilang di ruangannya menatap tajam pada seorang wanita yang baru saja masuk kedalam ruangannya
"Selamat Pagi pak". Sapa Lily dengan wajah datar terkesan tegas dengan segala perisapan dan hasil kerja kerasnya dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan pria itu "Ada apa anda memanggil saya?"
"Duduklah".
Lily duduk di hadapan pria itu bergegas mengeluarkan laptop dan beberapa pekerjaan yang dia kerjakan tadi malam
"Ini pekerjaan yang anda beri tadi malam, silahkan di periksa.."
"Santai saja, dokumen ini di perlukan minggu depan". Jawab Alex santai padahal tadi malam pria itu mengancam seakan itu hari terakhir kehidupan Lily
"......". Sialan!
"Oh ya ku pikir kau sudah mendengar kebijakan baru, dan apa yang akan aku lakukan pada perusahaan"
"Saya sudah mendengarnya pak". Selagi kau tidak memecat ku itu tidak masalah
"Kau mungkin tidak akan menjabat sebagai Manajer lagi".
Deg. Lily terdiam beberapa saat dia harus bertanya karena dia sendiri tidak pernah melakukan kesalahan dalam pekerjaannya dia juga bekerja dengan sangat baik menunjukan prestasi hingga di angkat menjadi manajer
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua