Else, gadis yatim piatu yang mendapatkan pelecehan dan berusaha membela diri yang membuatnya harus mendekam di penjara.
Namun, Else mendapatkan penawaran jika ingin bebas dari tuntutan dan dihapus semua catatan hukumnya.
Else harus bersedia menjadi istri palsu dari anak tertua keluarga Duke.
Apakah Else akan menerima tawaran itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengambil Hati Mertua
Tidak ada suara dentingan sendok walaupun di meja makan itu terasa hening karena tidak ada yang berbicara satu sama lain.
Hal itu membuat Else berusaha tidak menimbulkan suara sampai perempuan itu harus menahan nafasnya.
Tiba-tiba saja terdengar bunyi kursi yang terdorong dari kursi si kembar.
Max dan Marvel berpamitan duluan karena ingin berangkat sekolah.
"Kami pergi duluan!"
Hari ini Hugo juga harus mulai bekerja kembali untuk mengurus perusahaan yang beberapa hari ditinggalnya.
Keluarga Duke mempunyai beberapa bisnis dan Hugo bekerja di perusahaan intinya.
Sementara Riftan dan Lowell membantu di perusahaan cabang.
Namun, sebelum pergi Hugo ingin mengungkapkan tentang pesta pernikahannya dengan Else.
"Kami akan mengadakan pesta minggu ini jadi aku harap ibu membantu menyiapkannya," ucap Hugo.
"Aku hanya ingin pesta privat karena sebentar lagi Riftan akan melamar kekasihnya," tambahnya.
Nyonya Claudia tampak tidak setuju. "Apa kata orang nanti? Putra pertama menikah sederhana tapi putra kedua secara mewah?"
"Pasti akan ada berita kalau aku membeda-bedakan anak!"
"Ibu tidak perlu khawatir tentang berita seperti itu," balas Hugo.
Kemudian Hugo berpamitan pada Else dengan mengecup bibir perempuan itu yang masih mengunyah makanan. Dia ingin menunjukkan bahwa dia adalah suami yang sayang istri.
"Aku pergi dulu dan tunggu aku pulang," ucap Hugo.
"Ba... baik sayang," balas Else dengan canggung.
Sepertinya cepat atau lambat pasti Else akan terbiasa dengan situasi seperti ini.
Untuk menghindari nyonya Claudia, Else terpaksa meninggalkan meja makan.
Else mondar-mandir tidak jelas di dalam kamarnya.
Kalau dia terus begini, rasanya perempuan itu akan tetap diasingkan di sana.
"Seharusnya aku harus membuat ibu mertua menyukaiku!" seru Else. Dia pun kembali ke lantai bawah untuk menemui nyonya Claudia.
Pada saat itu, nyonya Claudia tengah sibuk menghubungi wedding organizer untuk mempersiapkan pesta Hugo dan Else.
Tuan Hugo sudah menikah?
Wedding organizer itu tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Benar, Hugo menikahi perempuan tidak jelas dan membawanya kemari! Padahal kita semua tahu kalau Hugo sedang menunggu Kara," balas nyonya Claudia.
Kebetulan sang wedding organizer adalah teman nyonya Claudia jadi mereka bisa bicara dengan santai seperti itu.
Siapa Kara?
Sekarang Else yang bertanya-tanya.
Apa kekasih tuan Hugo?
Mungkin salah satu alasan Hugo menjadikan Else sebagai istri palsu supaya jika perempuan yang bernama Kara itu kembali, Hugo akan lebih mudah menendang Else.
Belum terjadi tapi kenapa Else merasa sangat sedih.
Apa semua sepadan?
Tiba-tiba saja nyonya Claudia sudah berdiri di depan Else tanpa perempuan itu sadari.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tegur nyonya Claudia.
Else memegang dadanya karena terkejut setengah mati. "A... Anu ibu..."
"Saya ingin membantu ibu menyiapkan pesta!"
"Memangnya apa yang bisa kau lakukan selain melayani putraku di atas ranjang?" sindir nyonya Claudia.
Apapun hinaan yang akan Else terima, dia sudah siap.
"Saya bisa melakukan banyak hal ibu," ucap Else supaya lebih meyakinkan.
"Kalau begitu, kau bisa membantu pelayan di mansion ini," balas nyonya Claudia asal-asalan.
Namun siapa sangka kalau Else akan setuju.
"Baiklah ibu, itu lebih baik daripada saya hanya tidur saja," ucap Else setuju.
Nyonya Claudia merasa terkejut karena Else langsung setuju begitu. "Sebenarnya makhluk apa yang dibawa Hugo kemari!"
else semoga g trjadi apa" mknya nikahi dia hugo else akn selamat