NovelToon NovelToon
Rintik Hujan

Rintik Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Cerai / Cinta Paksa / Beda Usia / Penyesalan Suami
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

"Jadilah kuat untuk segala hal yang membuat mu patah."
_Zia


"Aku mencintai segala kekurangan mu, kecuali kepergian mu."
_Darren

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIKAP DINGIN DARREN

...RINTIK HUJAN

...

Zia tidak membangunkan Darren sholat subuh, sebab dia masih takut jika Darren marah kepadanya.

Hari ini. Hanya menyajikan sarapan pagi nasi goreng dengan kawan-kawannya, dia sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

Begitu juga Darren yang sudah masuk kembali bekerja. Beberapa menit yang lalu. Darren meminta Zia untuk menyiapkan baju yang biasa dia gunakan untuk bekerja, tentu saja Zia merasa senang.

Salah satu kewajibannya sebagai istri selain dari menyiapkan sarapan, juga menyiapkan keperluan suaminya.

Dari mulai menyiapkan setelan pakaian suaminya, membereskan tempat tidur dan menyiapkan sarapan.

Darren terlihat buru-buru menuruni anak tangga, sampai dia bahkan tak melirik kearah Zia yang menatapnya bingung.

“Mas, ngak sarapan dulu?” Tanya Zia. Sedikit meninggikan suaranya, agar suaminya mendegarnya.

Darren tetap berjalan dengan cepat, tidak melirik kearah Zia. Keluar rumah, lalu menjalankan mobilnya.

Zia keluar rumah dengan bekal makanan di tangannya.

“Yah udah pergi, padahal mas Darren belum sarapan. Bekalnya juga ngak sempat aku kasih.”

Tak ada sapaan selamat pagi, tak ada obrolan ringan di meja makan, tak ada ucapan selamat pagi, tak ada kecupan di kening mengawali pagi dan tak ada adegan istri yang mencium tangan suaminya saat hendak bekerja.

“Ngak apa-apa Zia, masih ada hari esok. Semangat!”

Zia menutup pintu rumahnya, dia sudah memesan ojek. Tak lupa juga membawa bekal yang tadi tak sempat di berikan kepada suaminya.

***

Di kantor. Darren tanpak kesal dan sangat ingin meluapkan amarahnya pada sosok yang tak tau diri ini, dengan santai duduk dikursi kebesarannya lalu mengangkat kedua kakinya keatas mejanya.

“Kau! Keluar sekarang!” Ujar Darren. Benar-benar ingin marah.

Saat dirinya masih siap-siap di rumah, dia tiba-tiba saja dapat kabar dari Nando. Jika dia memiliki tamu tak di undang datang keperusahaannya, dengan tak tahu dirinya bahkan dia masuk dan duduk di kursi kebesarannya.

“Hahah! Santai dulu lah, gue merasa di khianati. Tau ngak?” Ucap si pelaku. Dia Antoni, sahabat baik Darren. Tapi sayang akhlaknya minus.

Darren mengusap wajahnya kasar. “Itu salah mu.”

Antoni menurunkan kakinya dari atas meja, lalu berjalan kearah sofa yang ada diruangan itu.

“Lo bisakan nunggu gue datang, gue pengen liat lo kawin ege! Ngak terimah gue.”

Darren ikut duduk, menatap malas manusia minim akhlak ini.

“Nikah, bukan kawin. Dan ini semua mendadak.”

“Ckkk, emang dasar lo yang ngak berprisahabatan!”

“Terserah.”

“Terus, bini lo mana? Cantik ngak dia?”

“Sekolah.”

“WHAT! Maksud lo, istri lo masih sekolah? Bocil dong dia.”

“Hm.”

“Buset! Lo jadi om-om pendovil yang nikahin bocah yang masih sekolah, salut gue.”

Darren menghembuskan nafas dengan kasar. Antoni ini adalah satu-satunya sahabat dari sekolah menengah atas, dan dia juga tau hubungan masa lalunya.

Antoni beberapa tahun ini dia tak tinggal di indonesia. Dia selama ini di Canada untuk mengurus perusahaan kedua orang tuanya, dia hanya sesekali ke Canada hanya untuk mengurus bisnis orang tuanya.

Alasannya kembali ke Indonesia, selain karena pekerjaannya disana sudah tuntas. Dia kembali karena mendengar dari Reani, bahwa Darren telah menikah.

***

“Kham, pengantin baru kok udah masuk ajah.” Bisik Cantika. Duduk didekat Zia yang asik membaca novel.

“Aku udah kelas tiga, kalau kebanyakan libur nanti ketinggalan pelajaran.” Jawab Zia. Kedua temannya dari tadi merecokinya dengan berbagai pertanyaan.

“Kham. Zia, lo udah lakuin itu?” Cicit Noni. Berbisik di samping sahabatnya.

Zia tentu bingung. “Itu? Maksud kamu?”

Noni dan Cantika saling menatap, otak temannya ini benar-benar polos atau pura-pura polos?

Cantika menggandeng tangan kanan Zia. “Buat dedek bayi maksud Noni.”

Noni mengangguk dengan senyumnya semakin lebar. “Benar.”

Zia terdiam, tak habis pikir dengan kedua temannya ini. Andai saja mereka tau, jika dirumah dirinya dan juga Darren memiliki kamar masing-masing.

“Isss, kenapa pembahasannya sampai disana. Udah ah, masuk kelas.” Kata Zia. Meninggalkan kedua sahabatnya yang bengong, lalu tertawa bersama. Zia jadi kesal.

Noni dan Cantika mengikuti Zia kedalam kelas, sebentar lagi guru mapel hari ini masuk. Dan tak berselang lama benar saja guru sudah tiba.

“Pagi anak-anak.” Sapa guru itu.

“PAGI BU!”

“Baiklah, buka buku paket kalian. Kerjakan soal dari halaman 123-125, ketua kelas kumpulkan setelah jam saya selesai.”

Punya guru seperti ini? Sangat jarang masuk mengajar, sekalinya masuk. Tanpa menerangkan atau menjelaskan terlebih dahulu, guru itu langsung memberikan soal latihan.

Atau lebih parahnya mendadak ulangan harian.

“Astaga ibu, itu ngak kebanyakan bu?” Tanya Cantika. Dia bukan siswa yang pintar, bukan juga siswa yang bodoh. Hanya saja dia malas berlajar.

“Ada yang komplein lagi, ibu tambah soalnya.” Ujar guru itu. “Kerjakan sekarang dan jangan ada yang ribut.”

Semua siswa kembali diam, mengerjakan soal dengan tenang. Walau pikiran sudah ada di kantin tapi tubuh masih di ruang kelas.

Di kantor. Darren sibuk dengan berkas-berkasnya, tak masuk sehari saja sudah sebanyak ini yang harus dia tanda tangani dan periksa kembali.

Nando dengan setia dan sabar membantu Darren memeriksa kembali berkas-berkas itu. Nando juga tau jika pak bosnya ini sudah menikah, dia hadir waktu itu.

“Setelah ini, ada meeting?” Tanyanya. Matanya tetap melihat berkas-berkas itu.

Nando menatap Darren, lalu memeriksa jadwal bosnya itu. “Mm, hari ini anda ada meeting di luar dengan perusahaan Dirgantara.”

Darren menatap Nando. “Is it true?” Tanya Darren tak percaya.

Nando mengangguk. “Benar pak.”

Bukan jadi rahasia umum lagi, perusahaan DA yaitu perusahaan besar milik Andreas dan perusahaan Dirgantara. Sedari sejak dulu sudah menjadi musuh, sejauh ini perusahaan DA tetap memimpin jauh. Kalah dari Dirgantara, bahkan perusahaan Nelson masih diatas Dirgantara.

Dirgantara merupakan perusahaan yang didirikan oleh seorang mantan mafia kelas atas. Bisa melakukan apapun untuk menjatuhkan lawannya jika mereka menganggap perusahaan itu sebagai penghalang.

“Jam?” Tanya Darren.

“Dua puluh menit lagi Pak.” Jawab Nando.

Darren mengangguk, banyak yang dia pikirkan. Dirgantara sempat menghilang dari pandangan media, terjerat kasus perdangan manusia dan penyelundupan narkoba.

Darren tak pernah mau berurusan dengan mereka.

***

Zia menghabiskan nasi goreng yang di bawah dari rumah. Zia menyimpan kembali kotak bekalnya kedalam tasnya.

Kedua temannya sedang ada di kantin, hanya ada beberapa orang saja yang masih diam di kelas. Entah karena malas bergerak, ada yang memilih tidur da nada yang memilih belajar.

Zia keluar kelas, melangkah menuju lokernya untuk mengambil beberapa buku paketnya. Menuruni tangga satu-persatu, lalu melewati lapangan basket dan ruang guru.

Sebelum sampai di lokernya, tiba-tiba saja ada yang menarik tangannya. Hingga dirinya hampir terjatuh.

“Astaghfirullah.” Ucap Zia.

“Lo, kenapa ngak masuk kemarin? Terus yang jemput lo dua hari yang lalu siapa?” Cecar Anhar.

Zia melepaskan tangannya dari cengkraman Anhar, setelah berhasil. Zia menjaga jarak, lalu menunduk. Untung saja lengan seragam sekolahnya menutup sepenuhnya lengannya, jadi Anhar tak menyentuh kulitnya.

“A-aku izin, ada acara keluarga.” Jawab Zia. Malas rasanya berhadapan dengan Anhar yang tak berhenti menatap dirinya.

Anhar tidak puas dengan jawaban Zia. “Terus, siapa yang jemput lo dua hari yang lalu? Pacar lo? Jadi alasan lo nolak gue karena cowok itu?” Cecar Anhar.

Zia tak perca jika Anhar bekata seperti itu. “Astaghfirullah, jaga ucapan kamu. Dan jangan asal menyimpulkan jika kamu tak tau apa-apa Anhar.” Ujar Zia.

Anhar meju selangkah. “Dibayar berapa lo sampai mau dengan cowok itu ha? Gue bahkan bisa bayar lo lebih dari dia Zia!”

Plak

Satu tamparan melayang ke pipih kanan Anhar. Zia diam saja jika itu tidak melukai perasaannya, namun ucapan Anhar benar-benar melukai perasaannya.

“Jaga ucapan kamu! Siapa kamu yang harus tau tentang aku? Jika tak tau apapun, sebaiknya kamu diam.” Kata Zia.

Meninggalkan Anhar yang masih diam ditempatnya, mengambil buku paketnya. Lalu, segera mungkin menjauh dari laki-laki itu.

Anhar sudah kelewatan batas.

***

Darren sangat lelah, entah mengapa setelah meeting dengan perusahaan Dirgantara dia merasa sangat lelah. Masuk kedalam rumah yang baru dua hari dia tinggali bersama Zia, istrinya.

Saat masuk kedalam. Darren berjalan kedapur, dimana ada Zia yang sedang membereskan alat masaknya.

“Eh, mas.” Ujar Zia. Buru-buru mengeringkan tangannya, mendekati Darren yang sedang minum.

Zia mengambil alih tas kerja Darren dan jas.

“Mau makan dulu atau mandi mas?” Tanya Zia. Karena tak mendapat jawaban dari suaminya, dia kembali bersuara.

“Mas? Kok dia…”

“Bisa tidak kau diam! Saya lelah Zia.” Ujar Darren. Menatap tajam Zia yang sudah menunduk takut.

“Maaf mas.” Ucap Zia dengan lirih.

Darren berdecak tak suka. “Jangan sok perhatian, saya tidak butuh!”

Zia menunduk dalam. Tak tau harus bagaimana, hanya ucapan maaf yang senantiasa dia ucapkan.

“Maaf.”

“Sudah lah.”

Darren meninggalkan ruang makan, niatnya ingin pergi kekamar. Namun, urung. Dia lebih baik pergi keluar mencari udara. Ini sudah hampir gelap, namun dia tidak peduli.

Zia menatap punggung suaminya dengan tatapan sendu, pikirannya berkecabang. Banyak hal yang sudah terja, sedikit demi sedikit dia tahu sifat asli Darren.

“Ya Allah, buat hati ini kuat dan sabar.” Ucap Zia. Belum apa-apa, rumah tangganya sudah diuji.

Benar kata Imam Syafi’i. “Diantara musibah terbesar adalah kamu jatuh cinta, tetapi orang itu tidak cinta padamu.”

1
Rita Riau
Zia jadi orang jgn lugu dan polos bgt,, tu suami mu sedang berduaan dgn ulet bulu. dasar Darren ga bener 🙄🙄
Rosma Niyah: iya mba
total 1 replies
Nuril Waru
lanjut lagi thor
Om Rusli Banjarmasin
lanjut thoor
Osaka Marketing
gak salah si daren mesen pork belly ? di cerita kan muslim
Rosma Niyah: terimakasih sudah mampir dan komentar 😄
Rosma Niyah: maaf ya, karakter Darren kan cerita ya jauh dari Tuhan. orang ya keras, suka minum2, dia masih berusaha buat berubah, proses merubah diri jauuh lebih baik itu kan banyak tantangannya, begitu pula pada Darren. dan tentu saja ini hanya fiksi/Pray//Pray/.



ambil positif nya dan buang negatifnya ya/Smile/
total 2 replies
Rita Riau
Darren masih ambigu,,,
di lanjut Thor,,, penasaran 🤔
Rosma Niyah: Darren emang ambigu kenapa mba?
total 1 replies
Yumnah Sri Dayanti
sadar daren nyesel tu g ada yg duluan plng akhir loh
Rosma Niyah: benar
total 1 replies
Rita Riau
dari awal jahat,,, ya tetap lah jahat tak berubah. itu yg Darren kejar,,,
moga Darren cepat menyadari nya🤔🤭🤲
Rosma Niyah: aamiin
total 1 replies
Syiffitria
semangat thor :) mampir jugaa ya :))
Rosma Niyah: iya, kalau ada waktu ya
total 1 replies
Rita Riau
bego bener" bego si Darren,,, ku tunggu penyesalan mu Darren,,,
lanjut Thor. ku ingin si Darren hancur,, udah menyia yia kan berlian
Rosma Niyah: waduhhh
total 1 replies
Rita Riau
ga sabar nunggu lihat Darren bucin sama Zia 🤭😍
Rita Riau
semangat Zia taklukin tuh kulkas,,
Rosma Niyah: semangat oke... oke... oke
total 1 replies
Rita Riau
Darren kamu itu manusia paling jahat kejam dan yg parah lagi paling bodoh,,
Rosma Niyah: ada tambahan lagi mba?
total 1 replies
Rita Riau
biar kan Zia di culik Dirga biar si Darren bangkrut,,
Rosma Niyah: Dirga atau Anhar yang cocok sama Zia?
total 1 replies
Rita Riau
begini mungkin istri yang Solehah walaupun di apa"in ga menyenangkan masih lagi berbakti,,,
yakinlah Lo bakalan nyesel Darren,,,
Rosma Niyah: uhhh, kita liat ajah nanti
total 1 replies
Rita Riau
ini beneran begok,,, udah Zia diemin aja suami ga tau diri mu itu,,🙄
Rosma Niyah: sabar mbak
total 1 replies
Rita Riau
iya Zia buat suami mu klepek klepek
bikin tuan arogan bertekuk lutut 💪👍🏻😍
Rosma Niyah: kita kawal
total 1 replies
Rita Riau
ini sih bukan cinta tapi bodoh,,, bener kata si Anton,,
Rosma Niyah: anton mah pro, walaupun masih jomblo
total 1 replies
Rita Riau
si Darren CEO,,, dari perusahaan besar,tapi kok bego banget,,, kenapa ga dicari tau kemana perginya si Malinda,,,
Rosma Niyah: sibuk banget kali dia
total 1 replies
Rita Riau
sabar Zia,,, buat suami mu jatuh cinta pada mu,,, setelah itu bikin dia menyesal karena menyia yia kan mu
Rosma Niyah: benar banget
total 1 replies
Rita Riau
biasa lah perjodohan,,, awal nya gengsi tingkat nasional,,, ntar ujung ujungnya bucin tingkat dewa,,,
🤭🤔🙄😍
Rosma Niyah: benar, kecewain dulu. terus tiba-tiba nanti behh buncin stadium akhir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!