Monic Nufus Alzie

Rania membawa kedua mahasiswa itu ke sebuah taman, tanpak taman itu terasa sepi dan juga sunyi. Rania pun segera menjelaskan kepada mereka berdua, Apa alasan dari dia membawa kedua mahasiswa itu ke taman tersebut. Keduanya tampak serius mendengarkan, dan mereka sangat bahagia karena mendapat perlindungan dari Rania.

" Kalian berdua tenang saja, mulai sekarang saya akan selalu berada di balik kalian. Saya tidak akan membiarkan Raaf mengusir kalian dari kampus ini, saya merasa ada sesuatu yang aneh dengan dia." ucap Rania yang mencurigai.

" Terima kasih karena mau melindungi kami Bu, tetapi aku tidak masalah kalau memang pihak kampus ingin mengeluarkan ku dari kampus ini. Tetapi tolong jangan sangkut pautkan Monic dengan ini semua, dia adalah mahasiswi baru di kampus kita Bu. Dan dia masih belum mengetahui mengenai kampus ini, selalu mengapa dia harus mengalami pengeluaran dari kampus ini?" ucap Reka.

" Kau tenang saja Reka, tidak ada siapapun yang bisa mengeluarkan kalian berdua dari kampus ini. Dan lagian dosen itu tidak berhak mengeluarkan kau dari kampus, yang bisa mengusulkan kau untuk dikeluarkan dari kampus adalah pembimbing akademik. Tetapi saya rasa pembimbing akademik mu tidak akan mungkin melakukan hal tersebut, apalagi dia sangat menyayangimu." ucap Rania yang memang merasa kalau Akram menyayangi Reka.

" Kalau saya rasa Pak Akram bukan menyayangi saya bu, tetapi ia melihat sosok adiknya yang telah meninggal di dalam diri saya." ucap Reka dan membuat Rania menjadi terkejut.

" Apa maksud kamu dengan mengatakan hal itu, apakah Pak Akram memiliki adik?" tanya Rania yang memang tidak mengetahui hal tersebut.

" Baiklah saya akan mulai menceritakannya Bu, sebenarnya saya sudah kenal dengan adik Pak Akram sejak masih duduk di bangku SMP. Kami berdua adalah sahabat yang baik, ke mana-mana kami berdua selalu bersama. Gadis itu bernama Farida, dia adalah gadis yang baik dan juga cerdas. Tetapi suatu hari saat kami pulang sekolah, kami menaiki angkutan umum. Dan angkutan umum yang kami kendarai mengalami kecelakaan Bu, dan di sanalah Farida menghembuskan nafas terakhirnya." jelasnya dan membuat Rania terkejut.

" Jadi Pak Akram memiliki adik bernama Farida, dan Farida itu adalah sahabat baikmu. Tetapi Farida telah meninggal, apakah ini semua ada sangkut maunya dengan perubahan sikapmu?" tanya Rania yang penasaran.

" Jujur saja setelah kecelakaan itu aku merasa tidak nyaman berkomunikasi dengan yang lainnya, dan bisa dikatakan itu adalah dampak psikologis. Dan karena itu ke Akram selalu memperhatikanku, karena hanya ialah yang mengetahui keadaanku." ucap Reka dan Rania pun mengangguk.

" Tak kusangka anak ini memiliki trauma yang mendalam, tetapi sepertinya perlahan Monic bisa merubahnya." batin Rania.

" Sekarang aku tahu mengapa Akram memperhatikanmu, kalau begitu jika kau membutuhkan teman untuk curhat cerita saja kepadaku. Aku tahu kau hanya nyaman bercerita kepada Akram, tetapi sekarang aku sudah mengetahuinya dan Akram juga memiliki jam yang padat jadi kau bisa bercerita kepadaku." ucap Rania dan Reka pun mengangguk.

" Tak kusangka kau memiliki kisah begitu pedih Reka." ucap Monic yang langsung memeluknya.

" Kisah ini sudah terjadi cukup lama, dan aku juga tidak bisa melupakan jalan cerita dari ini semua. Memang terkesan ini semua sangat aneh, tetapi Ini semua adalah fakta yang terjadi." ucapnya.

" Aku berjanji akan selalu ada disamping mu, Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu lagi. Kisah trauma masa lalu mu mengenai kecelakaan dari adik dari Pak Akram telah menyakitimu, dan aku tidak akan pernah membiarkan siapapun untuk melukaimu lagi." ucapnya.

" Terima kasih Monic, kita kenal memang belum lama. tetapi aku merasa, kau adalah sahabat terbaikku." ucapnya.

" Tidak perlu ada kata terima kasih diantara kita, kita berdua adalah sahabat." ucapnya.

" Kau memang adalah orang yang baik Monic, kau tidak hanya cantik rupamu saja tetapi hatimu juga. Aku yakin pasti banyak orang yang akan jatuh hati kepadamu." ucapnya dengan menatap wajah Monic.

" Untuk saat ini jangan bicarakan mengenai hal itu terlebih dahulu, aku masih belum bisa melupakan kisah masa laluku mengenai hubungan percintaan. Dan sekarang aku ingin fokus pada kuliah aku terlebih dahulu, dan ketika aku lulus nanti kemungkinan baru aku akan membahas kembali mengenai hubungan percintaan." ucapnya dan membuat mereka menjadi penasaran dengan kisah percintaan dari Monic.

" Sepertinya kau memiliki trauma yang sangat mendalam mengenai percintaannya, kalau begitu Aku tidak akan pernah membahas mengenai hal ini lagi. Aku hanya berharap kau bisa bertemu dengan orang yang bisa membuatmu lupa dengan kisah masa lalu mu itu, seperti aku yang berhasil bertemu denganmu untuk melupakan kisah masa laluku." ucapnya dengan tersenyum lebar.

" Terima kasih karena telah berusaha untuk mengerti ku, mungkin akan sangat sulit untuk bertemu dengan orang yang bisa membuatku lepas dari trauma itu. Tetapi aku akan tetap berusaha, dan aku harap kau tidak akan bosan berada di sampingku." ucap Reka dan Monic pun mengangguk.

" Sampai kapanpun aku tidak akan pernah merasa bosan, Kau adalah teman pertamaku di kampus ini. Dan aku harap kita juga akan terus bersama hingga lulus nantinya, walaupun kita masih belum tahu takdir apa yang telah dituliskan untuk kita." ucapnya.

Di tengah pembicaraan mereka, tiba-tiba saja Akram pun menemui mereka. Mereka terkejut dalam kehadiran Akram, mereka yakin pasti ada yang ingin disampaikan olehnya. Sehingga ia muncul di tengah perjalanan mereka, hal tersebut membuat mereka sangat penasaran dengan apa yang akan kita sampaikan.

" Sudahlah Reka, jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri lagi. Semua itu adalah sebuah kecelakaan, dan kita juga tidak tahu siapa yang akan terlibat di dalam kecelakaan itu. Lebih baik, sekarang kau nikmati hidupmu yang baru. aku yakin, gadis ini pasti akan bisa membawa keceriaan yang baru untukmu." ucapnya kamu udah langsung pergi meninggalkan tempat tersebut.

...----------------...

Kini mereka sedang berada di rumah Reka, karena mereka ingin memperkenalkan keluarganya kepada Monic. Sama seperti yang Monic lakukan kepadanya kemarin, dan ia percaya suatu hari mereka tidak akan pernah terpisahkan. Ia yakin pasti iya akan merasakan rasa sakit yang sama, tetapi ia akan terus berusaha untuk menekan rasa sakit tersebut.

Di tengah janda yang sedang mereka lakukan, tiba-tiba datanglah seorang pemuda yang diyakini adalah kakak dari Reka. Pemuda itu hadir bersama dengan pemuda yang menggunakan peci berwarna putih, Monic terkejut ketika melihat pemuda yang berada di belakang Kakak dari Reka. Ia tidak menyangka kalau akan bertemu di sini, tempat yang sebenarnya awalnya asing baginya.

Pemuda itu juga sama terkejutnya dengan Monic, mereka tidak menyangka kalau akan dipertemukan kembali. Pertemuan yang sangat tidak terduga, yang berawal dari kata persahabatan. sebesi kisah masa lalu menggema dalam ingatan, dan akhirnya mereka hanya dia membisu. Reka dan sang kakak memperhatikan tingkah keduanya, mereka yakin kalau ada sesuatu diantara keduanya.