𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙄𝙂 𝘼𝙐𝙏𝙃𝙊𝙍!!
𝐫𝐚𝐬_𝐛𝐲_𝐚𝐫
Pada akhir zaman yang sudah bobrok, sebuah ledakan jatuh dari langit menyebabkan ledakan besar yang membuat manusia-manusia perlahan-lahan berubah menjadi Zombie.
Lilyana seorang wanita gemuk yang selalu di hina itu di serang Zombie saat pulang dari liburan nya di kampung, dengan pemukul base ball di tangan nya ia membunuh semua Zombie itu namun setelah nya..
Ting!
"𝘛𝘦𝘳𝘥𝘦𝘵𝘦𝘬𝘴𝘪 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘶𝘢𝘵, 𝘓𝘪𝘭𝘪𝘺𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘴𝘺𝘴𝘵𝘦𝘮 AAA5? "
[𝘠𝘢] [𝘕𝘰]
Dengan kekuatan System terhebat yang mengajari nya menjadi sosok kuat yang baik namun kejam ia melawan dunia yang hampir runtuh dengan bantuan dari para pemegang system lainnya.
________
Bukan Author pro hanya seseorang yang kelebihan imajinasi dan menuangkan nya dalam kalimat kata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Become a Hero on Doomsday 8
"Dimana Lily? " Tanya Zero setelah tak menemukan keberadaan Lily di samping nya.
"Lily... Dia keluar ngelawan zombie-zombie itu. " Tunjuk Luqi.
Saat Zero tertidur tadi mobil mereka di halangi oleh banyak Zombie level 2 dan Lily keluar untuk melawan mereka, Lily melarang mereka untuk keluar.
"APA?! "-Zero.
GROAR
Zero mlihat keluar sana, memang banyak zombie yang sedang Lily lawan. Namun Lily tak telihat kewalahan pun, malahan hampir semua Zombie itu ia kalahkan.
𝘛𝘪𝘯𝘨!
" 𝘔𝘦𝘯𝘥𝘦𝘵𝘦𝘬𝘴𝘪 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘮 𝘭𝘢𝘪𝘯" -AB6.
.
.
Sementara Lily.
Semua zombie level 2 itu seketika hancur sebelum mendekat ke arah Lily. Lily hanya tinggal menggerakkan tangan nya dan semua zombie itu akan hancur atau meledak.
Sebenarnya bukan hal sulit, bukan juga hal mudah. Karena kekuatan yang di keluar kan Lily menguras tenaga nya sedikit demi sedikit, lihatlah sekarang terlihat keringat di kening nya.
"Bagus, akhirnya semua Zombie level 2 itu habis. " -Lily bernapas lega.
"𝘛𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨, 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘡𝘰𝘮𝘣𝘪𝘦 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 7 𝘬𝘶! " Seorang pria dengan kabut hitam itu mengeluarkan asap hitam dari tangan nya, lalu asap hitam itu masuk ke dalam zombie level 2 yang telah ia siapkan.
"𝘚𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨-𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘦𝘣𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘮𝘶." -Pria misterius.
GROAR!!
Memang benar, terlalu awal untuk senang. Luqi dan Lia harus menelan saliva nya kembali dengan susah payah. Wajah nya memucat melihat Zombie dengan ukuran besar yang waktu itu mereka lihat.
Zombie itu menghembuskan napas nya hingga muncul lah badai angin ke arah Lily.
"Apa?! " -Lily.
"LILY!! " Teriak Zero keluar dari mobil.
Beruntung, Lily cepat tanggap dan dengan menggunakan kekuatan nya ia meringankan tubuh nya dan terbang menghindar.
Luqi dan Lea hanya bisa terbengong melihat aksi Lily yang bisa terbang itu.
Benar-benar di luar akal niril nya!
"𝘛𝘪𝘯𝘨!
𝘛𝘦𝘳𝘥𝘦𝘵𝘦𝘬𝘴𝘪 𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘮 𝘈𝘈𝘈6!!
𝘔𝘪𝘴𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 :
𝘑𝘢𝘭𝘪𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘚𝘪𝘴𝘵𝘦𝘮 𝘈𝘈𝘈6 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘨𝘶𝘴 𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢.
𝘏𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 : 500 𝘗𝘰𝘪𝘯.
𝘔𝘪𝘴𝘪 𝘴𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨𝘢𝘯 :
𝘒𝘢𝘭𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘡𝘰𝘮𝘣𝘪𝘦 𝘭𝘦𝘷𝘦𝘭 7 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 100 𝘗𝘰𝘪𝘯. " AB6.
Zero membaca misi sistem lalu melihat Lily bergantian. "Apakah Lily Tuan dari sistem AAA6?? ".
Zero mengeluarkan senjata nya. Sebuah pedang dengan warna sebiru lautan dan seputih salju. Pedang itu langsung ia lesat kan ke arah Zombie itu. Hanya dengan gerakan tangan tentu nya.
GROAR!
Pedang itu menusuk mata kiri Zombie itu, membuat suara yang menyeramkan itu menggema. Zero menarik kembali pedang nya hanya dengan lambaian jari.
" Pedang siap itu? " Tanya Lily bingung sekaligus waspada.
"𝘛𝘪𝘯𝘨!
𝘛𝘦𝘳𝘥𝘦𝘵𝘦𝘬𝘴𝘪 𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘮 𝘈𝘉6!!
𝘔𝘪𝘴𝘪 𝘵𝘢𝘮𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯 :
𝘑𝘢𝘭𝘪𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘚𝘪𝘴𝘵𝘦𝘮 𝘈𝘉6 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘨𝘶𝘴 𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢.
𝘏𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 : 500 𝘗𝘰𝘪𝘯.
𝘔𝘪𝘴𝘪 𝘜𝘵𝘢𝘮𝘢 :
𝘒𝘢𝘭𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘡𝘰𝘮𝘣𝘪𝘦 𝘭𝘦𝘷𝘦𝘭 7 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 100 𝘗𝘰𝘪𝘯. " 𝘈𝘈𝘈6.
Lily menatap sekeliling nya, mata nya yang ikut ter-upgrade karena sistem membuat nya bisa melihat walaupun dari ketinggian di atas 50 meter.
Hanya mobil yang mereka tumpangi dan di dalam nya terdapat Lia dan Luqi yang ketakutan. Sementara Lily tidak melihat Zero.
"Dimana Zero?! "
Mata nya kembali menajam, melihat sekeliling dengan cermat.
"Itu... Apakah benar Zero? "
Seorang laki-laki dengan sebuah pedang melayang di samping nya nampak seperti Zero namun Lily tidak yakin.
Daripada penasaran Lily kemudian turun, mendekat ke arah laki-laki itu.
"Zero?? ".Ucap Lily dari belakang.
.
"𝘊𝘬! 𝘚𝘪𝘴𝘵𝘦𝘮 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘪𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢. 𝘉𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶! " Ucap laki-laki misterius itu geram.
"𝘓𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘳𝘢𝘢𝘯 𝘬𝘶." Smirk laki-laki misterius itu. Mengeluarkan asap hitam dari tangan nya lalu asap itu menyebar ke tubuh Zombie level 7 itu.
GROAR!!
.
"Zero?? ". Ucap Lily menghampiri dari belakang.
Mengenali suara itu Zero pun menoleh kemudian tersenyum lalu memeluk nya.
"Aku sungguh khawatir, untung lah kamu baik-baik saja." -Zero.
Lily hanya tertegun mendapatkan pelukan dari Zero, bukan sekali dua kali pelukan ini ia dapatkan. Help, jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Zero, apakah itu pedang... Mu? " Ucap Lily setelah tersadar dari lamunan nya meskipun ragu-ragu.
Zero hanya tersenyum tipis, lalu berkata. "Sekarang aku sama seperti mu, aku memiliki kekuatan untuk melindungi ku dan kalian."
Lily hanya mengerjap, seakan tak percaya namun pedang dan notif sistem adalah bukti nya.
Namun akhirnya ia bersyukur karena Zero adalah teman nya, jadi satu misi nya yang Sistem berikan sudah bisa di anggap selsai.
Begitupun Zero, meskipun kurang lebih nya pemikiran nya berbeda dengan Lily.
GROAR!!
Tiba-tiba Zombie itu berteriak kembali membuat atensi perhatian mereka teralihkan. Mereka waspada sekaligus bertanya-tanya apa yang terjadi, melihat dari asap hitam yang menguar di tubuh Zombie itu sudah pasti bukan pertanda baik.
𝘛𝘪𝘯𝘨! 𝘛𝘪𝘯𝘨!
"Sistem keduanya berbunyi bersamaan.
𝘒𝘦𝘯𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘦𝘷𝘦𝘭 𝘮𝘪𝘴𝘪, 𝘔𝘪𝘴𝘪 𝘭𝘦𝘷𝘦𝘭 𝘈 :
𝘒𝘢𝘭𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘡𝘰𝘮𝘣𝘪𝘦 𝘭𝘦𝘷𝘦𝘭 8 :
𝘏𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 : 1000 𝘗𝘰𝘪𝘯 + 𝘏𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘴𝘵𝘦𝘳𝘪𝘶𝘴 𝘱𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘭𝘦𝘷𝘦𝘭.
𝘏𝘢𝘵𝘪-𝘩𝘢𝘵𝘪! : 𝘒𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘳𝘨𝘦𝘵".
Lily dan Zero saling bertatapan lalu mengangguk. Sedetik kemudian kedua nya melesat ke arah Zombie itu dengan kecepatan kilat.
.
.
Like dan komentar guys 📱
Berikan dukungan nya untuk Author update selalu~ 💋
tetep semangat bang nan
semangat berkarya terus bang nan