NovelToon NovelToon
Balas Dendam Harus Dibayar Tuntas

Balas Dendam Harus Dibayar Tuntas

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / CEO / Cerai / Mengubah Takdir / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:73.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Diabaikan keluarga sendiri, disiksa oleh ibunya, diabaikan keberadaannya oleh ayahnya dan adik yang juga membuatnya menderita.

Suatu hari dia menikah dengan lelaki yang sejak awal terlihat mencintainya, dia berharap banyak dengan pernikahan tersebut yang mampu mengakhiri penderitaannya, ternyata suatu ketika Erina tahu bahwa suaminya mencintai adiknya. Dia juga berhadapan dengan Ibu mertua yang otoriter dan adik ipar yang memperlakukan Erina seenaknya. Di rumah tersebut dia menantu tapi nyatanya diperlakukan layaknya seorang babu.

Erina sadar dikemudian hari saat sebuah kecelakaan menimpanya, dia sadar bahwa benar harapan semua orang yang dianggapnya keluarga menginginkan dia mati. Suatu hari dia bertemu dengan pria yang juga memiliki masa lalu dan keluarga yang suram, mereka akhirnya bekerja sama untuk saling membalas apa yang telah mereka dapatkan dimasa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

"Nyonya, apakah anda meminta kami tidak melakukannya?" Tanya salah seorang suster yang sangat peka tersebut.

Mata Erina berkedip dan air mata mengalir dari kelopak matanya. Dua suster tersebut mendekat dan menatap mata Erina. Mereka berdua yakin bahwa Erina meminta pertolongan mereka.

Mereka sedikit berdiskusi dan akhirnya menyetujui hal tersebut yang membuat Erina sedikit menyiratkan senyumnya.

Kedua suster akhirnya paham bahwa Erina tidak ingin siapapun tahu keadaannya yang telah sadar dari koma.

"Tapi bagaimana jika dokter tahu kita bisa dipecat".

"Tenanglah, kita berdua sudah geram dengan sosok suaminya itu bukan? hanya kita berdua yang tahu kebenarannya, dia sedang sakit parah dan suaminya tidak pernah datang sekalipun untuk membesuknya tapi dia mendapatkan segalanya diluar sana".

"Kau benar, tapi ini bukan hak kita".

Suster yang berbadan gemoy tersebut meyakinkan sahabatnya bahwa mereka sesama wanita, setidaknya dia bisa memberi bantuan walau hanya sedikit. Permintaan Erina tidaklah banyak. Dia hanya meminta kita untuk diam.

Setelah itu mereka berdua meninggalkan ruangan tersebut.

...----------------...

Erina menatap langit-langit ruangan, dia berusaha mengerakan jemarinya dan melepas selang pernafasan yang bertengger di mulutnya. Dia mengepalkan tangannya dengan air mata yang berlinang.

"Aku tidak akan menyia-nyiakan waktu lagi, aku berhak bahagia. Tapi itu bisa tercapai setelah melihat mereka semua menderita," batin Erina dengan mengepalkan tangannya erat.

...----------------...

Beberapa hari kemudian, hari jadi perusahaan PR Group dilakukan sangat megah dan meriah. Semua diundang termasuk para karyawan untuk turut merasakan kebahagiaan yang acara akan berikan. Suguhan makanan yang enak, penampilan para penyanyi ibu kota ternama dan juga beberapa hiburan lainnya dan undian hadiah.

Semua media diundang untuk meliput kemegahan acara tersebut. Keluarga Nugroho telah hadir. Mereka menggunakan desain yang paripurna malam itu.  MC terdengar telah memulai acara tersebut dengan meminta direktur utama Prama Respati untuk membuka acara tersebut. 

Seorang pria yang berwajah tegas walau dengan rambut yang telah memutih berjalan memegang tongkat kebesarannya. Dia berjalan bersama dengan anak dan menantunya tuan Mahendra Respati dan istrinya Nyonya Tiara Respati.

Di belakang mereka berjalan seorang pria dengan wajah yang tidak jauh berbeda dengan tuan Mahendra, tuan Adit Respati.

Mereka berempat tiba di atas panggung yang megah dan mendapat tepuk tangan yang meriah.

"Dimana Ansel?" Tanya tuan Prama Respati.

"Maaf pa, dia tidak bisa hadir, diaa...." ucap Tiara.

"Dasar anak nakal itu!" Timpal tuan Prama Respati dengan bergumam.

Prama Respati kemudian memberikan sambutan hangat untuk para pemegang saham dan para tamu undangan yang menghadiri acara tersebut. Dia sangat berterimah kasih karena sepanjang karirnya perusahan PR Group masih tetap berjaya dan memberikan banyak kontribusi kepada negara dan semua orang.

Perusahaan tersebut terbagi dalam beberapa hal; fashion, entertaiment, furniture, perumahan elit, peralatan canggih, properti dan semua hal. Selain itu, tuan Prama juga memperkenalkan keluarganya di hadapan semua orang sebelum dia membuka acara tersebut.

"Satu lagi, cucu saya yang bernama Ansel sedang sibuk jadi dia tidak sempat menghadiri acara hari ini".

MC (Master of Ceremony) melanjutkan acara tersebut. Para tamu diberi kesempatan untuk mencicipi hidangan dan juga menyaksikan beberapa penampilan penyanyi ibukota.

Semua pimpinan perusahaan, termasuk tuan Nugroho ingin menghampiri tuan Prama tapi dia belum bisa menjangkaunya. Tuan Prama sedang bersenda gurau bersama dengan tamu penting dari luar negeri, dan tamu VIP dalam negeri dan wilayah VIP tersebut dalam pengawasan yang ketat bodyguard.

"Aku harus mencari cara agar bisa bekerja sama dengan perusahaannya" Gumam Nugroho.

Beberapa awak media pun saat itu menghadiri acara tersebut, mereka tidak ingin menyia-nyiakan ajang untuk mencari berita terpanas yang bisa digiring ke publik dan membuat nama media mereka berkembang pesat.

Beberapa media yang melihat kehadiran Gusti berlomba untuk menemuinya yang saat itu ikut menikmati acara dengan sesekali berbagi cerita dengan beberapa relasi perusahaan lainnya.

"Anda sangat sukses tuan Gusti, apa yang menjadi giat untuk bisa menjadi salah satu CEO anak perusahaan Prama Respati Group?"Tanya salah seorang relasi perusahaan.

"Ya mungkin saja semua ini berkat doa istriku yang sedang terbaring sakit saat ini," Timpal Gusti.

Para media yang mendengar itupun mulai mengambil beberapa gambar dan video saat pembicaraan Gusti bersama relasi perusahaan lain, mereka semua terharu mendengar ucapan Gusti dengan mimik wajah yang sangat menjiwai.

"Seandainya dia tidak sakit, aku pasti sangat bahagia karena dia bisa hadir diacara ini bersamaku, kami akan bergandengan tangan dan dia pasti akan menjadi wanita tercantik untuk malam ini" Jelas Gusti.

Relasi Gusti yang mendengar itu, akhirnya memberi simpatik untuk ucapannya rekannya bisnisnya yang terdengar sangat merindukan istrinya.

"Sabar tuan, semoga sakit yang diderita nyonya segera sembuh".

Saat semua orang fokus kepada Gusti, tiba-tiba terdengar suara.

"Siapa yang sakit?".

Para awak media berbalik ke sumber suara, begitupun dengan Gusti yang mendengar ucapan itu.

Mata mereka terbuka dengan lebar, begitupun dengan Gusti.

"Erina???!!!".

Dengan gaun yang menjuntai sederhana, Erina menenteng sebuah gelas dengan wajah dengan polesan tipis seperti biasa, rambut yang lurus tergerai dan tatapan mata yang dingin. Wajah Erina masih terlihat sedikit pucat.

"Sa..sa...yaang, apa yang kau lakukan di tempat ini dan..." Ucap Gusti gugup.

"Tuan Gusti, istri anda telah sembuh? sejak kapan dia sembuh?" Tanya salah satu awak media dengan penasaran.

Gusti mendekat dan merangkul tubuh Erina. Dia tidak kehabisan cara untuk mengelabuhi media dengan sikapnya. Gusti kemudian menjelaskan bahwa Erina sudah beberapa hari sembuh dan dia sengaja menyembunyikan hal tersebut di depan publik agar membuat Erina bisa beristirahat dengan nyaman di rumah, karena Gusti yakin, media akan segera mencari informasi tentang kecelakaannya, dan itu bisa mengganggu mental dan istirahatnya.

"Aku hanya ingin dia beristirahat dulu dengan tenang dan menunggu waktu yang tepat agar memberitahu kalian semua dengan kodisinya yang terbaru, saya sangat bahagia dan bersyukur untuk kesembuhan istri saya" Jelas Gusti di depan media saat itu.

Ada rasa gelisah dan gugup di wajah Gusti, yang berusaha dia sembunyikan dari siapapun.

Erina yang mendengar penjelasan Gusti rasanya ingin muntah begitu saja, Gusti lanjut dengan beberapa omong kosongnya dengan sesekali tangannya menggenggam erat jemari Erina dan mengelus pundaknya, dia menunjukan kepada semua orang betapa Gusti menyayangi istrinya itu.

"Nyonya Erina anda masih terlihat pucat, bagaimana dengan kondisi anda saat ini?" Tanya salah satu awak media kembali yang mulai meminta Erina mengeluarkan sepatah kata.

Flashback satu jam yang lalu.

"Suster, apakah aku bisa meminta tolong sekali lagi? aku akan membalas kebaikan kalian untuk ini, aku berjanji" Ucap Erina saat masih berada di rumah sakit.

1
Diajeng Ayu
yg di bahas masa lalu mulu anjay bukannya bahas rencana kedepannya jual kesedihan mulu😌 kebanyakan drama
Diajeng Ayu
Kon**l jadi perempuan lemah bgt najiss
Vien Habib
Luar biasa
Nuhume: Makasih kak❤️
total 1 replies
ayularasati91
ini novel bagus, tp koq sepi 🥹 semangat terus berkarya kak 💪
Nuhume: Siap kak, makasih kak❤️❤️
total 1 replies
Emma Jhordan
persis semua jalan ceritanya dengan yang saya tonton di Drakor
Emma Jhordan
jalan ceritanya mirip sama Drakor yang blm lama aku tonton...lupa judul nya Thor,,,but ITS okay semua org bebas berkarya
Nuhume: Siapp kak, aku emang ambil beberapa dr adegan drakor n dracin kak..
makasih udah mampir kak🌻🌻🙏😇😇
total 1 replies
Luzi
anak Gusti
Luzi
emaknya kaliii
Luzi
naaahhh cocok nih Aditya sama Nindy,,beti2 kelakuan mrka
Luzi
akhirnya kena juga kau Gusti...
Luzi
Luar biasa
Luzi
sejauh ini bagus ceritanya
119 Ruhmawati
semangat author...
Nuhume: Wah makasih bu guru andalan🌻🌻
total 1 replies
Adiba Hilyatul
mau nampar jg
Adiba Hilyatul
udh mulai gila
Adiba Hilyatul
hancurin aja, kesel bnget liat mnusia modelan gni
Adiba Hilyatul
bagus erina
Adiba Hilyatul
Gusti rese ya bilng aja cemburu huuuuuuu
merry jen
LG LG dtipuu ppy erina dia kiri hmill ank y tau Widya hmill ank y setoo
Anto D Cotto
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!