Viola pranindhita(29) seorang perempuan independen yang sukses di segala bidang usaha hingga berhasil menjadi CEO perusahaan ternama.terpaksa menerima perjodohan nya dengan Evan Erlangga(27). seorang pembisnis muda yang sekaligus saingan bisnis nya yang terkenal angkuh dan dingin terhadap wanita..
akankah keangkuhan, keras kepala, dan sifat individulis dari ke duanya bisa menciptakan sebuah ikatan rumah tangga yang manis dan romantis???Jika ada trauma di masa lalu tentang pernikahan...bagaimana cara mereka untuk berusaha memahami tentang arti pernikahan yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam di tepi pantai
Seperti yang telah di janjikan ,malam ini Rico menjemput tiara ke apartemen nya. Dengan pakaian minim dan dandanan cukup sexy tiara menyapa Rico yang sudah menunggunya di dalam mobil.
"Gila.. ti, itu baju lo nggak kekurangan bahan " protes Rico melihat tiara hanya menggunakan rok mini sepaha senada dengan baju minim dengan belahan dada rendah berwarna hitam glossy ,kontras dengan warna kulitnya yang putih.
"nggak lah.. iya kali gua pake gamis mau ke Night club.. " bantah tiara sembari duduk di samping Rico.
Rico hanya mendesah pelan melajukan mobilnya ke sebuah Night Club di pusat kota .
Suasana yang meriah dengan hentakan musik dari Dj..memecah malam menjadi semarak bagi tiara yang rindu kebebasan.
"Awas lo jangan sampai ma**k ntar gua yang di salahin..! " ujar Rico, sementara tiara sudah terbawa suasana dengan hentakan musik nya.
Rico memesan 2 minuman beralkohol rendah untuk mereka berdua.
"Ko gabung yuk.." ajak tiara menarik Rico untuk menikmati alunan musik Dj .. yang membuatnya benar-benar happy.
Lampu-lampu disko dengan musik yang asyik membuat tiara dan Rico terbawa suasana.. Diam-diam tiara menarik diri dari kerumunan orang yang tengah asyik menikmati malam. tiara memesan minuman special dari bartender yang sudah tentu di racik khusus untuk nya dan Rico.
Tiara segera memisahkan gelas yang akan di minum nya ketika Rico menghampiri nya.
"nih.. buat lo.. minuman special.. " ujar tiara menyodorkan minuman itu ke Rico.
"Nggak bikin ma**k kan..? "
"Nggak lah.. takut banget sih lo sama gua..! "
Tanpa curiga Rico meminum nya tanpa sisa. tiara tersenyum samar.. kemudian dia memegang keningnya seolah merasa pusing.
"kenapa ti..? "
"Kayak nya gua pusing ko.. pulang yu .. " ajak tiara sambil menggandeng lengan Rico.
"O, ya udah ayo pulang..! " Rico memapah tiara yang nampak mulai pusing. setelah di luar Rico segera membawa mobil nya.
"Ayo naik.. "pinta Rico, sementara tiara langsung menurutinya.
"Ko.. ke pantai dulu yuk.. kayak nya aku perlu udara segar.. di sini dekat ke pantai kan..? " ujar tiara dengan mimik kelelahan. membuat Rico panik di buat nya.
"Ya udah ayo.. pantai nya deket kok.. kamu pake jaket aku dulu.. ntar masuk angin lagi..! " omel Rico sambil membuka jaket nya dan memberikan nya pada tiara.
Tidak berapa lama mereka sampai ke pantai yang tidak jauh Night club tadi..
Tiara segera turun dan melangkah menjauh dari mobil.. Rico segera turun dan mengikuti nya dari belakang.
"Jangan jauh-jauh.. " oceh Rico, tiba-tiba dia merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya.
"Rico kita ke sana yuk.. " ajak tiara menunjuk bongkahan batu yang terhalang karang besar.
Rico mengikuti tiara dengan langkah sedikit terseok.
"Lo kenapa ko..? " tanya tiara seakan heran melihat Rico yang sempoyongan.
"Nggak tau, padahal tadi gua nggak minum yang aneh-aneh.. "
Tiara menuntun Rico untuk duduk di hamparan batu di balik karang yang cukup besar hingga membuat mereka takkan terlihat dari arah depan.
"kita ngobrol disini aja ko.. " ucap tiara dengan senyum nya.
Rico mengangguk dengan menahan Kepala nya yang tiba-tiba pusing.. tiba-tiba dia merasa tenggorokan nya kering ,dan hawa tubuh nya memanas.
"Gila.. kayak nya ada yang salah sama gua.. " batin Rico mulai menyadari ada yang salah pada reaksi tubuhnya.
"kenapa ko..? " tanya tiara pelan.. tubuh nya bergeser merapat pada tubuh Rico.
Rico berusaha menjauh dan berdiri.. tanpa melihat ke arah tiara.
"Ko... mau kemana..? " tanya tiara mencekal tangan Rico. dengan gugup Rico menoleh ke arah tiara yang sudah tersenyum manja padanya. jaket nya tampak terlepas hingga yang terlihat hanya tubuh mulus tiara yang hanya di balut dress mini dengan belahan dada yang nyaris terbuka...
Rico menelan saliva nya dan berusaha berpaling. tapi, tiara malah menarik nya hingga Rico terjatuh di atas tubuhnya.
"ti.. kayak kita harus pulang.. " desah Rico dengan suara mulai parau.
"Kenapa.. aku masih ingin di sini.. " bisik tiara ke telinga Rico membuat Rico merinding. ia berusaha tetap sadar.. tapi pengaruh minuman yang sudah di beri "obat" oleh tiara tampak nya lebih kuat. hingga Rico benar-benar merasakan seluruh tubuhnya panas.. dan setiap sentuhan tiara membuat nya bergairah.
"Ti.. kayaknya ada yang salah sama gua.."
"Apa.. ko.. " bisik tiara sementara jemarinya perlahan meraba telinga dan wajah Rico hingga dia bisa melihat jelas ketika Rico berkali-kali menelan salivanya.
"Rico.. menurut lo.. apa gua cantik..? " ucap tiara mendekatkan wajah nya. Rico berusaha menghindar tapi tangan tiara tiba-tiba menarik wajah nya hingga akhirnya bibir mereka bersentuhan.
"Ti.. gua.. nggak bisa.. " desah Rico di sela usahanya menarik diri dari atas tubuh tiara.
"Gua sayang sama lo ko.. " desah tiara kembali mengecup bibir Rico.
Rico yang sedari tadi berusaha menahan gairah nya merasa tak bisa menahan diri lagi.. terlebih di bawah pengaruh obat membuatnya sensitif terhadap sentuhan-sentuhan yang di berikan tiara.
"Tiara.. gua akan bertanggung jawab.. " bisik Rico. tiara hanya tersenyum. dan mencium Rico.. kali ini, Rico tidak berusaha mengelak dia malah menekankan tubuh nya hingga menghimpit tiara.. ciuman nya begitu liar hingga tiara hampir kewalahan... perlahan tapi pasti tiara mulai membuka pakaian bawah Rico...
Rico yang masih di bawah pengaruh obat.. begitu liar mencumbu tiara...sementara tiara dengan sadar menikmati serangan-serangan gairah Rico...hingga akhirnya.. tiara kehilangan mahkota nya yang paling berharga.karena keinginan nya sendiri.
...****************...
Rico memarkirkan mobil nya di rumah kakek yang kini dia tinggali bersama evan dan Viola.
Dia melangkah lesu dengan jaket yang tersampir di bahu nya.
Evan yang baru selesai joging menghampiri nya dengan raut wajah heran.
"Eh, bro kenapa lo.. lesu gitu..? " evan memukul bahu rico yang masih terlihat linglung.
"lo minum ya..?! " hardik evan mencium bau alkohol dari tubuh Rico.
"apaan sih.. nggak, gua cuma minum sedikit..! " tukas Rico sembari berjalan menuju kamarnya.
Evan memandang Rico dengan aneh.. dan bergegas mengikutinya.
"Bro... lo nggak apa-apa kan..? " tanya evan di balik pintu kamar yang sudah tertutup dan di kunci Rico.
"Nggak bro,.. aman.. gua cuma capek pengen tidur..! "jawab Rico berusaha menahan perasaan nya yang semrawut.
Evan hanya menghela napas nya. memang kadang kelakuan Rico bisa berbanding terbalik dengan nya.. Evan terkenal introvert dan kaku dalam bergaul.. sementara Rico begitu bebas dan punya banyak kawan. hanya saja, Rico tidak pernah tertarik untuk terjun ke ranah bisnis seperti nya.. meskipun sebenarnya dia juga punya cukup saham di perusahaan.
Evan duduk di kursi halaman paviliun...hari ini, dia benar-benar ingin merasakan hari libur nya untuk beristirahat di rumah.. .dia tersenyum ketika Viola menghampiri nya dengan membawa jus jeruk kesukaan nya.
"Tadi aku dengar suara Rico..? " Viola menyodorkan jus dan duduk di samping evan.
"Iya.. tapi, langsung masuk kamar.. "jawab evan
"kayaknya semalam dia nggak pulang.. " ujar Viola sembari mengambil koran di bawah meja.
"Iya.. aku nggak tau kapan dia keluar... tau-tau dia pulang jam segini.. " keluh Evan.
"Vi.. maaf ya... kalau kamu merasa terganggu sama kebiasaan Rico.. mungkin nanti aku akan bicara sama dia.. " lanjut evan merasa tidak enak atas prilaku Rico. secara dia tau, Viola adalah orang yang disiplin.
"Nggak apa-apa.. selama itu nggak ganggu privacy aku.. aku sih fine aja.. " jawab Viola membuat evan tersenyum.
"Terima kasih ya... " ucap evan sembari meraih tangan Viola dan mencium nya.
Wajah Viola tampak bersemu merah membuat evan gemas..
Evan mendekatkan wajahnya ke Viola yang terlihat sudah siap dengan aksinya. entah siapa yang memulai, bibir mereka kini telah saling berpagutan di sertai desahan halus yang keluar dari mulut mereka..tangan Viola melingkari leher evan..dengan pelan, evan mengangkat tubuh Viola hingga berada di pangkuan nya.. mereka benar-benar menikmati hari libur ini dengan penuh cinta.
Sementara di dalam kamar .Rico tampak menahan emosinya menyesali perbuatan bod*h nya.. karena telah merusak kesucian tiara.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...