"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Waktu nya pulang kerja,wajah Lucy terus tersenyum dari tadi . Membuat semua orang mengernyitkan dahi nya, Lucy memang terbilang ramah dan ceria tapi kali ini terlihat berlebihan menurut mereka . Lucy tidak perduli,dia terus berjalan menuju rumah nya. Dia sudah tak sabar ingin bertemu dengan Hadinata, menurut nya ini kencan pertama mereka.
Lucy ngak masalah harus menikah cepat, dia sudah siap dari dulu kalau pria nya tuan Hadinata. Dia selalu membayangkan hari ini,dia yakin malam ini mereka akan saling terbuka dengan perasaan masing-masing.
Saat sampai di lobi apartemen nya,Lucy melihat sekuriti yang memanggil nya. Membuat Lucy berhenti dan tersenyum ramah ,dia sering melihat pria tua itu di pos sekuriti untuk berjaga.
"Ada apa pak?" tanya Lucy dengan ramah
"Ada bingkisan mbak, atas nama mbak Lucy " jawab pria tua itu dengan senyuman manis dibibir nya
"Ah....ya,trima kasih pak" jawab lucy dan menerima nya dengan baik.
Kotak berukuran besar dengan nama butik terkenal di kota itu,dia tidak tau hadiah itu dari siapa tapi dia langsung membawa nya ke unit apartemen nya dengan cepat karena dia ingin segera pergi bersiap-siap dengan cantik agar bisa bertemu dengan Hadinata.
Setelah sampai didepan unit nya,lucy langsung masuk ke kamar nya. Dia membuka bingkisan yang diberikan oleh sekuriti,mata nya melotot menatap ke arah gaun berwarna navy dan terkesan elegan.
Di atas nya terdapat sebuah kertas dengan inisial HN,Lucy langsung tersenyum lembut. Dia tak percaya kalau gaun, sepatu hak tinggi juga dalaman yang berwarna lembut senada. Wajah nya memerah saat dia menyadari kalau semua nya disiapkan dan pasti nya dipilih oleh Hadinata.
"Kamu harus terlihat cantik di hadapan calon suami mu,karena saya ingin kamu bisa menarik perhatian nya "
Kertas yang ditulis dengan tulisan tangan, Lucy sangat tau tulisan tangan itu karena memang dia sering memeriksa laporan dari Hadinata. Senyuman semakin melebar ,dia pun berbeda mandi dengan cepat karena dia tak ingin Hadinata menunggu nya terlalu lama .
Setelah memakai seluruh pakaian nya,dari atas hingga ke bawah sampai dalaman nya semua nya disiapkan oleh Hadinata. Beliau memang ngak memilih nya sendiri ,hanya meminta pada pemilik butik untuk memilihkan yang terbaik dan dikirimkan ke alamat apartemen Lucy .
Kini Lucy sudah berjalan dengan santai nya ,terlihat anggun dan penuh kharisma. Apalagi make up yang dipakai oleh Lucy terlihat normal dan lembut,sehingga tidak membuat wajah Lucy terlihat berlebihan .
Lucy memasuki restauran yang sudah dipesan oleh Hadinata,dia menaiki taksi karena dia ngak ingin membuat gaun yang dia pakai menjadi kusut dan wajah nya menjadi belepotan. Dia berjalan dengan anggun menuju ruangan VIP yang sudah diberitahukan oleh Hadinata sebelum nya ,wajah nya terlihat bersinar.
Semua mata menatap nya ,dia tak gentar sama sekali karena memang dia sudah mempersiapkan semua nya . Dia merasa senang dan bahagia sekali malam ini,dia terus tersenyum dengan ramah hingga akhirnya dia berada didepan pintu ruangan Vip yang dipesan oleh Hadinata.
Ceklek
Lucy tersenyum dengan ramah, dia menatap ke arah Hadinata yang sudah lebih dulu berada disana. Dia terpanah melihat Hadinata yang menggunakan pakaian non formal ,lebih awet muda dan seperti hot daddy karena pakaiannya yang ketat yang melekat di Tubuh nya sehingga memperlihatkan otot otot tangan dan dada bidang nya
"Maaf saya terlambat pak " ucap Lucy yang sudah duduk didepan Hadinata ,disana sudah tertata beberapa makanan dan minuman kesukaan Lucy.
Bukan hanya lucy yang terpanah, tapi Hadinata juga merasakan aura berbeda dari Lucy. Dia begitu menikmati wajah alami Lucy dan penampilan lucy yang begitu memikat nya, tatapan nya terasa lembut dan menggoda iman nya tapi dengan cepat Hadinata menggelengkan kepala nya .
"Dia calon menantu mu,sadar lah" ucap Hadinata dalam hati,dia harus meneguhkan dirinya.
"Pak....hhmm,bagaimana penampilan saya malam ini ?" ucap Lucy lebih dulu, dia ingin tau tanggapan dari Hadinata mengenai penampilan nya saat ini .
"Ekhm...kamu cantik,sangat cocok untuk menjadi calon istri anak ku " jawab Hadinata membuat Lucy mengernyitkan dahi nya, dia menatap ke arah Hadinata dengan tatapan bingung.
"Anak ?" tanya Lucy dalam hati,kemudian dia berniat menanyakan maksud ucapan dari Hadinata tapi tiba tiba pintu terbuka dengan lebar dan Hendri berjalan masuk kedalam.
Mata Lucy membulat sempurna,begitu juga dengan Hendri. Mereka saling pandang dengan tatapan bingung,kemudian bersama sama menatap ke arah Hadinata .
"Nah ....karena Kalian berdua sudah bertemu,sebaiknya papa pergi. Papa ngak mau acara perkenalan kalian terganggu karena kehadiran papa " ucap Hadinata membuat Hendri langsung menarik tangan papa nya karena Hadinata sudah berdiri dengan santai nya.
"Pa....sebenarnya ada apa ini ?" tanya Hendri,dia ikut berdiri dan tangan nya masih menahan tangan papa nya.
"Papa tau kalau kau mencintai Lucy, makanya kau tidak pernah dekat dengan wanita mana pun. Kini papa sudah merestui hubungan kalian berdua,tentu kan tanggal pernikahan nya. Papa ingin punya cucu " ucap Hadinata dengan senyuman dibibir nya
"Pa....papa salah paham,aku ngak mencintai Lucy" jawab Hendri dengan tegas ,dia ngak mau kalau kesalah pahaman ini terjadi begitu lama.
Hadinata mengernyitkan dahi nya, dia menatap ke arah Lucy yang sudah menganggukan kepala nya dengan cepat. Dia terkejut mendengar ucapan Hadinata ,dia tak menyangka kalau ternyata dirinya akan dijodohkan pada Hendri .
"Papa duduk dulu,saya juga mau bicarakan mengenai hal ini " ucap Hendri dengan pelan,dia menyuruh Hadinata untuk duduk kembali.
Hadinata yang masih merasa bingung hanya bisa ikut duduk kembali,dia menatap Lucy dan Hendri secara bergantian dengan tatapan datar. Dia ingin mendengarkan semua penjelasan dari kedua nya, dia ngak mau salah menilai lagi .
"Aku mencintai Regina dan ingin menikahi nya ,papa pasti mengenal Regina kan ?" ucap Hendri dengan tegas,Lucy melotot mendengar nya tapi dia juga ikut senang.
Hadinata terkejut,dia menatap ke arah Lucy yang ternyata sudah tersenyum juga . Dia menjadi semakin bingung,dia merasa bersalah pada Lucy karena dia merasa kalau Hendri mencintai Lucy.
"Jadi....bagaimana dengan Lucy ? Dia pasti mencintai mu " tanya Hadinata dengan pelan,dia merasa sangat bersalah pada Lucy.
"Lucy?" tanya Hendri dengan bingung,dia ikut menatap ke arah Lucy juga .
"Kenapa dengan ku?" tanya Lucy dengan bingung juga
Ketiga nya terlihat bingung,kemudian Hendri tertawa cukup keras karena melihat wajah papa nya yang lucu.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘