Cinta tulus mantan Casanova

Setelah hampir seharian menghabiskan waktu bersama, Zayn pun mengantar Emely pulang, mereka satu mobil, sedangkan mobil Emely di bawa oleh Reno, sepanjang perjalanan, Zayn seperti biasa, diam, Emely yang melihat Zayn diam terus pun memutuskan untuk memulai obrolan.

"Apa kakak selalu diam begini?" Tanya Emely.

"Hmm, " jawab Zayn singkat.

Emely yang di jawab seperti itu pun tak kehabisan akal untuk mengajak Zayn berbicara kembali.

"Kakak bekerja di perusahaan mana kak? " Tanya Emely kembali.

Zayn yang mengerti jika Emely berusaha mengajaknya berbicara pun, tersenyum dan melirik Emely.

"Aku hanya karyawan biasa, di perusahaan biasa juga, " Jawab Zayn.

Karena tidak tahu harus bertanya apa lagi, Emely pun akhirnya, memilih untuk diam juga, sambil sesekali melirik Zayn.

"Kenapa ada pria setampan ini ya, andai saja... hah mikir apa aku, " Batin Emely dalam hati sambil melihat wajah Zayn, yang sangat fokus menyetir.

"Apa kakak punya pacar? " Tanya emely ragu-ragu.

"Tidak, " Jawab Zayn datar.

"Kau punya pacar?, tanya Zayn pura-pura tidak tahu.

Pertanyaan Zayn membuat Emely terdiam bebarapa saat, ada rasa ingin tidak mau memberitahu Zayn, tapi dia juga bukan tipe yang suka berbohong.

" Punya kak, "Jawab Emely.

Zayn melirik Emely sekilas, saat Emely mengatakan dia punya pacar,raut wajah nya berubah sendu, seakan tidak suka, Zayn hanya menganggukkan kepala nya.

" Apa dia tidak marah jika tahu kita pergi bersama? "Tanya Zayn.

Emely yang di tanya Zayn begitu pun hanya bisa membuang kasar nafas nya, sebenarnya dia malas membahas hubungan nya. dia ingin sekali menceritakan yang terjadi sebenarnya, tapi tidak bisa.

" Kak... ", ucap Emely dan terdiam sambil menatap Zayn.

Bak seorang paranormal, Zayn seakan mengerti jika gadis yang di sampingnya ini sangat tertekan.

" Jangan menyimpan sesuatu, yang membuat mu sakit", Ucap Zayn.

Emely menatap ke arah Zayn, Baginya bertemu Zayn sebuah anugrah yang sangat dia syukuri, tanpa disadari nya, air matanya menetes, dan itu membuat Zayn menepi kan mobil nya.

"Why? " Tanya Zayn datar.

"Kak,.. aku ingin kita terus berkomunikasi, apa kakak tahu, bertemu dengan kakak, aku bisa jadi diri ku sendiri kak, " Ucap Emely sambil menangis.

Tangan Zayn pun terulur untuk mengusap lembut kepala Emely, jujur dia bingung, apa sebenarnya yang di alami Emely ini, kenapa dia seperti tertekan batin.

Mobil pun melaju kembali membela jalanan ibu kota, tak terasa mobil sampai di gerbang rumah Emely, Pintu gerbang terbuka,begitu mobil Zayn masuk, diikuti mobil Emely, terlihat Bobby yang sudah menunggu Emely sambil memasang wajah marah nya.

Emely yang masih berada di mobil pun, seperti orang ketakutan,dia merasa akan ada hal yang aneh yang akan terjadi, perlahan dia membuka sabuk pengaman, dan keluar begitu saja.Zayn yang memperhatikan gerakan Emely menatap curiga, dia yakin bahwa itu adalah pacar Emely.Zayn terus memperhatikan dari dalam mobil,dia seperti menangkap jika Emely sangat tertekan menjalani hubungan dengan pacarnya, sampai sesuatu yang sangat membuat nya marah terjadi pada Emely.

"Dasar ******, " Ucap Bobby sambil hendak menampar Emely.

Namun tamparan Bobby tidak sampai pada pipi Emely, karena ada tangan yang menghalangi pergerakan nya.

"Siapa kau? " Ucap Bobby penuh penekanan.

"Jangan memukul seorang wanita!, " Ucap Reno sambil menggenggam kuat tangan Bobby.

Ya yang menghalangi tangan Bobby adalah Reno, Zayn yang menyuruh Reno menghadapi pria yang bukan tandingan Zayn.

"Kau membela ****** ini? " tanya Bobby, mendengar kata ******, membuat darah Reno mendidih, dia tidak suka jika ada seorang pria yang menghina wanita.

Bugh!!!

Bunyi pukulan terdengar nyaring, ya Reno memukul Bobby, pukulan demi pukulan diberikan pada Bobby, Emely yang melihat pertengkaran itu pun, berdiri gemetaran, dia seakan tidak memijak bumi,Emely menangis ketakutan. dan dari dalam mobil Zayn hanya melihat datar ke arah Emely yang menangis, entah apa gang dipikirkan oleh Zayn di dalam mobil.

"Cukup kak", Ucap Emely bergetar, " Tolong hentikan kak, "Ucap Emely sambil menangis.

Emely terus memohon pada Reno, tapi Reno yang di kuasai Emosi, tidak bisa menghentikan kegiatan nya saat ini, emely terus menangis sambil memohon.

Melihat gadis yang di sukai nya menangis, Zayn pun memilih keluar dari mobil, dan berjalan mendekati Reno yang masih memukuli Bobby, tanpa mendekati Emely sama sekali.

" Cukup Ren, "Ucap Zayn datar, sambil melihat ke arah Emely.

Emely yang melihat Zayn ingin sekali berlari memeluk nya, tapi dia sadar diri, apa posisi nya saat ini, dan bagaimana statusnya.

Reno pun berhenti memukul Bobby, para satpam rumah itu hanya bisa melihat, tanpa mau membantu, Reno pun merapi kan pakaian nya yang kusut karena menghajar lelaki lemes tersebut.

"Kami pamit, " Ucap Zayn pada Emely, ditatap nya sekilas wajah Emely, lalu berlalu meninggalkan nya.

Emely menatap Zayn penuh arti, seakan ingin Zayn membawanya pergi, tetapi dia sadar, Zayn hanya sebatas teman nya, mana mungkin Zayn membawa nya begitu saja.

"Dia tidak pantas untuk mu, berpikir lah nona, " Ucap Reno penuh penekanan.

Reno pun berjalan meninggalkan mereka dan masuk ke dalam mobil, dan meninggalkan rumah Emely.

Emely menatap kepergian mereka dengan menangis.

"Ayo kita masuk," Ajak Emely ke Bobby.

Bobby yang mendengar ajakan Emely, berdiri dan pergi meninggalkan Emely Sebelum masuk mobil dia mengancam Emely.

"Aku berjanji akan membalas mu Em, " Ucap Bobby, dan masuk ke mobil nya, di jalankan nya mobil nya dengan kecepatan tinggi.

Sepeninggal nya Bobby, Emely menangis sejadi-jadinya, lalu masuk ke rumah nya sambil berlari, apa dia takut? jawaban nya adalah iya.

*

*

*

"Siapa yang memukuli Bobby semalam di rumah kita Em? " Tanya Lidya.

Ya setelah kejadian semalam, Bobby langsung menghubungi Lidya, mengatakan jika dia di pukuli oleh teman Emely.

"Teman Emely ma," Jawab Emely sambil ketakutan.

Lidya yang mendengar Emely punya teman, sangat terkejut, karena anak sambung nya ini sudah mulai melanggar perintah nya.

"Mama sudah bilang jangan berteman dengan orang sembarangan, mama sudah memilih Bobby menjadi pacar, sekaligus teman mu, " Ucap Lidya.

"Tapi dia tidak pantas untuk Em mam, dia kasar, dia suka mendorong ku sampai terjatuh, dan dia sangat tidak sopan mam! " Ucap Emely sambil menangis.

Mendapat jawaban begitu dari Emely membuat Lidya ingin memukul Emely, tetapi dia harus pintar memainkan peran nya.

"Sayang, dia sangat sayang padamu, maka nya dia seperti itu, " Ucap lembut Lidya penuh kepalsuan.

"Tidak ma, aku ingin putus dari dia, " Ucap Emely.

Mendengar kata putus, Lidya merasakan kekhawatiran, pasal nya Lidya mempunyai hutang yang sangat banyak pada ayah nya Bobby, dan dia ingin Emely menderita bersama Bobby, agar nama nya tetap harum di mata suami nya.

❤