NovelToon NovelToon
Gairah Cinta Kakak Angkat

Gairah Cinta Kakak Angkat

Status: tamat
Genre:Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:104.1k
Nilai: 5
Nama Author: Eni pua

Dara Respati, gadis cantik dan seksi. Gadis yang menjadi impian Dicky. Dicky yang sejak awal tahu bahwa mereka memang bukan saudara kandung, memendam cinta pada adiknya tersebut.

Dicky selalu menemani Dara disaat Dara susah maupun senang. Apalagi disaat Dara terpuruk, dikhianati oleh kekasihnya, Dicky yang selalu menemaninya.

Akankah Dara membalas cinta sang kakak, ataukah dia akan menikah dengan pria lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eni pua, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Menyembuhkan luka

Dicky menemani Dara menginap di hotel. Meskipun mereka tidur dalam satu ini ranjang, tetapi mereka tidak melakukan sesuatu yang dilarang. Dicky yang terbangun duluan, menatap wajah adiknya yang masih terlelap.

Dicky ingat semalam, Dara sangat sedih. Dicky memahami kesedihan yang di alami Dara pasti lebih sakit dari apa yang dia rasakan ketika mengetahui bahwa Dara sudah mencintai orang lain.

Cinta yang bertepuk sebelah tangan memang menyakitkan, tetapi Dicky sudah bahagia jika melihat Dara bahagia. Sekarang melihat Dara sedih, Dicky jadi marah dan sedih.

"Kakak, kita masih di hotel?" tanya Dara pelan.

"Benar. Kamu mandilah dulu nanti kita pulang bersama. Aku yang akan bilang pada Papa, kalau kamu menemani Kakak melihat rumah lama," kata Dicky sambil membuka selimut Dara.

Dara merebut kembali selimut dari tangan Kakaknya dan menutupi tubuhnya kembali.

"Loh, kok pake selimut lagi. Ayo cepat mandi, kita harus segera pulang," kata Dicky kembali menarik selimut Dara.

Mereka akhirnya jadi saling tarik-menarik selimut. Mereka tertawa dan saling menggoda hingga mereka lupa akan kesedihan dan rasa sakit hati mereka.

Saat Dara menarik cukup kuat, tubuh Dicky ikut ketarik dan jatuh tepat di atas tubuh Dara. Untuk sesaat mereka terdiam dan terpaku pada perasaan masing-masing. Dicky segera bangun dan duduk di tepi ranjang. Sementara Dara bergegas masuk ke kamar mandi.

Dara bingung dengan hatinya. Dia batu saja putus dengan Raka, tetapi tiba-tiba hatinya berdebar saat menatap Kakaknya. Perasaan ini lebih besar dari apa yang pernah dia rasakan pada Raka dulu.

Apakah ini efek dari patah hati? Tapi kenapa harus pada Kakaknya sendiri? batin Dara.

Setelah selesai mandi, Dara berganti pakaian. Lalu dia keluar menemui sang Kakak yang sudah menunggunya.

"Kakak ... Kakak kenapa?" tanya Dara sambil duduk di samping Dicky.

"Dara, Kakak ingin mengatakan sesuatu padamu. Apakah kamu bersedia mendengarnya?" tanya Dicky sambil mental Dara.

"Tentu, Kak. Katakan saja, Dara akan mendengarnya," kata Dara sambil tersenyum manis.

"Tahukah Dara, jika kita bukanlah saudara kandung?" ucap Dicky pelan tetapi Dara masih jelas mendengarnya.

"Apa, kita bukan saudara kandung?" tanya Dara tidak percaya.

"Apa kamu lupa, waktu pertama kali kita bertemu di rumah sakit. Saat itu, kedua orangtuaku meninggal. Kamulah yang menguatkan aku untuk tetap bertahan hidup sampai sekarang. Dara, aku mencintaimu," ucap Dicky dengan penuh keyakinan.

"Kakak, apa maksud Kakak? Kita bukan Kakak beradik?" tanya Dara agak panik dan bingung. Dara tidak pernah menyangka jika Kakak yang selama ini dia cintai sebagai Kakak malah menyatakan cinta padanya.

"Aku mencintaimu sebagai seorang wanita dewasa bukan sebagai cinta seorang Kakak pada adiknya," kata Dicky lebih jelas.

"Tapi, Kak ... aku," jawab Dara gugup.

"Kamu tidak perlu menjawabnya sekarang. Kakak sudah lega bisa mengatakan perasaan Kakak setelah lama tersimpan didalam hati. Kamu baru saja putus dari kekasihmu, Kakak tidak ingin kamu menganggap Kakak memanfaatkan situasi hatimu yang sedang sedih. Pikirkan saja dulu, Kakak akan sabar menunggu jawaban darimu," kata Dicky lalu mengajak Dara untuk kembali ke rumah.

Dara dan Dicky sampai di rumah saat siang sudah datang. Untunglah semalam Dicky sudah memberitahu papa Dewa kalau Dara ikut dengannya melihat rumah lama Dicky.

Sejak mendapatkan pernyataan cinta dari sang Kakak, Dara menjadi dilema. Meskipun Kakaknya mengatakan bahwa mereka bukan saudara kandung, tetapi mereka sudah hidup bersama sebagai Kakak adik selama hampir 20 tahun. Bagaimana bisa, Dara mencintai pria yang selalu dianggapnya Kakak?

Meskipun, terkadang Dara bangga memiliki seorang kakak yang sangat tampan dan baik serta bentuk tubuh yang ideal, itu hanya sebatas rasa kagum pada kakaknya.

Memang, tidak ada laki-laki sebaik kakaknya. Dara sering berpikir bahwa wanita yang dicintai oleh kakaknya adalah wanita yang sangat beruntung. Dara tidak menyangka jika wanita yang dicintai kakaknya adalah dirinya sendiri.

Dara Kimi merasa canggung saat bertemu dengan Dicky begitupun dengan Dicky. Mereka tidak saling bicara bahkan terkesan menjaga jarak.

"Dicky, Papa ada kabar bahagia untuk kamu. Papa ingin mengenalkan kamu pada anak teman Papa. Anaknya cantik dan dia lulusan luar negeri," ucap Pak Dewa saat makan malam.

"Tapi, Pa, Dicky sudah mempunyai wanita yang Dicky cintai," jawab Dicky terus terang karena Dicky sudah tahu arah pembicaraan pak Dewa.

"Apa, kamu sudah memiliki pacar?" tanya Pak Dewa kaget.

"Bukan pacar, tapi orang yang Dicky cintai."

"Bukan pacar, berarti kamu belum memiliki pacar. Jadi kalian bisa berkenalan dulu, jika cocok, baru kita akan melanjutkan ke tahap berikutnya. Papa berharap kalian bisa menikah," ucap pak Dewa penuh harap.

"Baik, Pa."

Dicky menatap tajam Dara. Sedangkan Dara berpura-pura tidak melihat wajah Dicky yang berharap Dara akan secepatnya memberikan jawaban padanya.

Selesai makan, Dara menuju ke kamarnya. Tanpa disadarinya, Dicky mengikutinya dari belakang dan ikut masuk ke dalam kamarnya. Saat Dara akan menutup pintu, dia kaget mendapati Kakaknya sudah berada di sampingnya.

"Kakak ...," gumam Dara.

"Maaf, aku mengagetkanku. Sudah punya jawaban?" tanya Dicky penuh harap.

"Maaf, kak. Dara ... Dara tidak bisa," jawab Dara gugup.

Dicky tampak kecewa dengan jawaban Dara. Tetapi dia menghargai apapun pilihan adiknya. Meskipun ada rasa sedih, di tolak.

"Dara, pikirkan lah lagi. Kakak masih akan menunggumu, sampai kamu yakin bahwa kamu benar-benar tidak mencintai Kakak," ucap Dicky masih menyimpan harapan yang masih tersisa meski hanya 1 persen saja.

Dara terdiam saat sang Kakak pergi dari kamarnya dengan raut muka kecewa. Tetapi itulah yang harus Dara katakan karena Dara memang tidak mencintai Kakaknya.

Esok malamnya, pak Dewa dan Dicky bersiap-siap untuk pergi makan malam bersama teman pak Dewa dan putrinya. Dara menatap Dicky sesaat sebelum Kakaknya pergi. Ada rasa takut kehilangan saat Dara menyadari jika sang Kakak akan diambil oleh orang lain. Saat itu, dia tidak akan bisa lagi memiliki seorang Kakak seperti dia.

Setelah kepergian Dicky, Dara mengurung diri didalam kamar. Bayangan sang Kakak sedang bercanda dan tertawa bersama wanita lain bermain di pikirannya. Untuk menghilangkan semua itu, Dara mendengarkan musik dengan memakai earphone. Dengan begitu, pikiran-pikiran yang tidak seharusnya ada sedikit-demi sedikit bisa terlupakan.

Akan tetapi, hal itu hanya bisa membantunya dalam beberapa jam saja. Setelahnya, Dara masih tetap terus memikirkan Dicky. Dara melihat kearah jam yang sudah menunjukan pukul 10 malam. Dara semakin gelisah karena Kakaknya belum juga pulang. Dia memutuskan untuk keluar kamar dan pergi ke ruang depan.

"Non Dara, sudah malam. Nona mau kemana?" tanya bik Nah saat bertemu Dara.

"Dara haus, Bik. Mau ambil minum. Tapi Dara lihat, lampunya masih menyala. Apa Papa belum pulang?" tanya Dara berbohong.

"Belum, Non. Den Dicky juga belum pulang. Ini Bibik lagi menunggu, Bibik takut ketiduran untuk membukakan pintu," jawab Bibik Nah sambil duduk.

"Bibik, tidur saja. Nanti biar Dara yang membukakan pintu untuk mereka," kata Dara sambil menatap bik Nah.

"Beneran, Non Dara? Bibik senang sekali. Bibik istirahat dulu, selamat malam," ucap bik Nah yang langsung pergi kekamarnya untuk beristirahat.

Dara berjalan menuju ke dapur untuk mengambil air minum. Tidak berapa lama terdengar suara mobil. Dara sangat senang, berharap sang Kakak pulang.

Tetapi saat membuka pintu, ternyata ayahnya pulang sendirian.

1
Qaisaa Nazarudin
Ada hikmah nya dara kekeuh gak mau ngikutin kemahuan ayahnya utk menggugurnkan anak nya,Voba aja waktu itu Dara menggugurkan pasti Dicky akan kecewa dan salah paham, Dia akan pikir kalo Dara menggugurkan anak nya karena Dara membenci nya,, Dan katena kehamilan itu juga Dara dan Dicky bisa bersatu..🤲🏻🤲🏻👍🏻👍🏻
Qaisaa Nazarudin
💪🏻💪🏻💪🏻 Yezzz ini yg ku mau 👍🏻👍🏻👍🏻
Qaisaa Nazarudin
Oh Alhamdulillah lega aku ternyata bukan istri atau selingkuhan Divky , Mengaku lah Dicky dgn anaknyg di kandung Dara, Hidup lahnkalian dgn bahagia, Tdk usah mendengarkan kata2 orang lain, Toh di saat kaloan susah gak ada orang lainjuga yg molongin kalian, Ortu sendiri aja tega membuang kalian,,
Qaisaa Nazarudin
OMG OMG 😱 Berarti itu anaknya Dicky ya bukannya Raka,,, Kalo emang benar duh himana ini, Terus siapa wanita hamil yg diliat Dara di rumah Dicky waktu itu??? Antara senang dan juga deg degan deh aku..
Qaisaa Nazarudin
Miris sekali nasib nya Dara,, Apa kakaknya udah tau kalo Dara itu sudah bercerai?
sabila 78
Alhamdulillah akhirnya bersatu juga ❤️
sabila 78
semangat kakak 😘
Qaisaa Nazarudin
Nah ini baru bener,kerja sama sama mertuanya biar gak ada yg salah paham nantinya👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Qaisaa Nazarudin
Udah ku duga pak Ramon itu mau ngambil kesempatan keatas Dicky aja,Biar Dicky aja yg jadi alat balas dendam nya ke pak Dewa,,Untung aja pak Kemal yg udah jujur ke Dicky Alhamdulillah,,
Ayu Dwi S
smgt thor
Qaisaa Nazarudin
DENDAM tidak akan menyelesai kan masalah,dgn membalas dendam ortu kamu juga gak bisa hidup lg,anggap lah ini sudah takdir,Biar Allah yg akan membalas nya,Allah itu Maha Mengetahui dan Maha Adil,,itu cuma menurut ku,,
Qaisaa Nazarudin
OMG kenapa baru sekarang pak Ramon ngomong nya???Apa sebenarnya niat pak Ramon??apa dia ingin memperguna kan Dicky utk balas dendam???OMG semakin seram aku,,,
Qaisaa Nazarudin
Seharusnya bu Desi itu dr dulu bisa membujuk pak Dewa,bukan malah ikutan dgn sikap gila nya Dewa 😌😌😌
Qaisaa Nazarudin
Hadeeh Dicky kamu kan sudah tau sikap nya Dewa itu gila nya itu gimana,,,mereka itu terlalu egois,hidup kalian yg rumit seperti ini juga ulah meteka yg sok berkuasa itu🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Qaisaa Nazarudin
👏🏻👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻Malu dan syok kan kamu Juna🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
PD banget kamu,,Ntar kamu yg syok saat tau siapa suami Dara😂😂😂
Qaisaa Nazarudin
Yeessszz,,,Noh liat kamu Juna,,Dicky tak seperti yg kamu anggap,,Kamu belum kenal siapa Dicky,,,
Qaisaa Nazarudin
Juna Mikir yg di maksudkan Dara adalah Raka kali ya,,Aduuhh jgn sampai Dara salah paham lagi dgn omongan Juna..🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️deg degan lg aku nih,,
Qaisaa Nazarudin
Jujur itu lah yg terbaik,biar gak ada yg lagi berharap,,,Semua nya harus di jalani mengikut takdir hidup masing2,,
Qaisaa Nazarudin
Sudah gak perlu lagi kamu mengejar Dara,Dara sudah bahagia dan menjadi milik org lain..🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!