Kisah pemuda Arogan pemimpin geng motor bernama The blue world geng motor yang terkenal di Bandung
Antonio Cassano Pria dingin dan memiliki aura tajam dipertemukan dengan seorang wanita yang merubah tampilan serta sikap nya yang urakan menjadi lebih baik
gadis muslimah yatim piatu yang dari kecil hidup di panti asuhan Kasih Bunda.
gadis manis serta ramah mengajar di TK Islam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Cassandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 21
Setelah kejadian Daniel Ricardo melihat tatapan putranya terhadap putri istri nya , saat ini matanya selalu teralihkan ke Bram saat semuanya berkumpul untuk sarapan pagi, Bram masih setia curi pandang dengan Khumaira mengagumi sosok pemikat hatinya.
Tidak ada yang sadar kecuali Daniel dan Bara yang sudah tahu arti tatapan itu, Namun Bara memilih diam karena rasa kagum seseorang tidak salah namun menempatkan nya yang tidak benar apalagi status Khumaira saat ini anggota keluarga Ricardo yang sah.
(Menu Pagi ini buatan Khumaira)
"Apa ini Mah, banyak menu disini." Daniel menatap kagum makanan yang menggugah selera
"Ini nasi liwet Pah, biasanya orang Sunda memang membuat ini untuk hidangan dengan berbagai lauk dan khasnya sambal." jelas Yasmine
"Tapi ...,siapa yang memasak ini ?" para maid saking pandang dan menatap Nona mudanya
Khumaira yang mengerti tatapan mereka pun menjelaskan ," Maira yang masak mah, Khumaira ini masak ini tadi dibantu bibik juga disini kebetulan maira bangun pagi dan belanja di tukang sayur depan komplek." Bram menoleh dan lagi-lagi tersenyum
"Kamu yang masak sayang? wah ternyata putri mamah jago memasak." puji Yasmine
"Tidak mah hanya beberapa saja, terutama hanya masakan sederhana, Rumahan seperti ini." Jawab Khumaira
"Uh Yummy , mantap banget ini maira wah keren kau bisa masak seenak ini." ucap Bara yang sudah lebih dulu makan tak menunggu yang lain
"Eh Alessio, tak sopan ya kamu."
"Hehehe pah, kelamaan pah dah lapar Bara." Daniel menggeleng putranya memang lucu
"Enak!" Hanya satu kata yang Bram ucapkan namun membuat bibir Khumaira melengkung
Semua anggota sarapan dengan obrolan ringan bahkan Bram yang biasa cuek ikut mengobrol santai, sikap dinginnya hilang pagi ini.
***
Di Paviliun
"Eh tadi aku lihat Tuan Bram tersenyum loh, uh tampan bgt ."
"Eh sadar diri, dia majikan kita."
"TAU LAH aku, hanya kagumi doang juga Tuan Bram mana suka ma aku yang udik ini."
"Eh eh bukan seperti itu astaga baperan amat kamu ini Lilis."
"Eh tapi bener sih Tuan Bram sekarang sudah tidak terlalu dingin biasanya behhh tuh aura nya seram."
"Betul itu! Serem kan tuh mata tajam jalan aduh bikin jantung berhenti, rasanya sesak kalo lihat tuh Tuan muda Bram beda dengan Tuan muda Bara yang memang ramah."
"Iya sih udah yuk lanjut kerja lagi jangan sampai kita makan gaji buta karena keasyikan Ngobrol."
"Kamu yang ajak juga."
"CK kalian pun suka kan kalo aku ajak ghibah dasar kalian itu."
"Iya iya ngambek kaya bebek tuh mulut."
"ish sebal kali."
HAHAHA..., seluruh pekerja tertawa melihat raut Surti .
Lilis dan yang lain pun kembali sibuk di belakang membersihkan taman dan lain-lain.
.
.
***
Di TK Islam
Seluruh hiasan sudah terpasang di dinding dan sebagian guru serta wali murid ada yang diluar melakukan kerja bakti ,hari ini hari bersih tidak ada pembelajaran anak-anak hanya bermain di Area bermain tapi tidak boleh keluar karena semua guru sibuk.
Anak-anak berlarian dan ada pula yang ikut serta membantu , anak-anak ceria selama hari ini ada banyak cemilan serta minuman yang disediakan oleh pihak TK untuk wali murid dan para guru.
Khumaira dan kepala sekolah sudah bergabung dengan wali murid di samping TK , wali murid saat ini sedang istirahat mulai menyantap hidangan serta cemilan yang disediakan,hari ini pihak sekolah membuat olahan rumahan seperti sayur SOP,ayam goreng,sambal serta kerupuk untuk acara ini.
Menu sederhana namun kebersamaan yang membuat keadaan spesial , ibu-ibu wali murid antusias membantu dan ikut dalam partisipasi di TK suasana menghangat , Khumaira tersenyum dan banyak obrolan.
Anak-anak sudah kembali ke kelas hanya bermain namun ada guru yang mengawasi agar anak-anak aman selama bermain.
Bel pulang
Para murid keluar disambut orang tua mereka, tak lupa mereka menyalami guru di sekolah dan pamit.
.
.
***
Di Kediaman Cassano
Antonio termenung di kamarnya, bayang wanita dalam kegelapan kembali ada mimpinya, tangisan nya memudar Namun sosok itu diam seolah menyerah untuk kembali mengingat kan Antonio.
"Siapa wanita samar itu? dia tidak berbalik hanya diam di sana tanpa suara lagi namun tubuhnya bergetar menahan tangis." Antonio kembali melamun
Ting
Notif pesan Masuk ke ponsel nya
"Antonio, kami sudah didepan menunggu mu turun kau masuk ke Kampus kan hari ini??"
Antonio mendesah ia lupa janjinya semalam dan Daddy nya sudah memberi izin untuk nya
"Ok tunggu, aku akan turun."
"Ok" balasan dari Leon
Dan benar saja saat Antonio turun anggota nya sudah menunggu di depan gerbang Mansion nya dengan motor mereka namun Bara menggunakan mobil karena harus menjemput Cherry lebih dulu.
"Kau pakai mobil Bara? Mau kemana?" tanya Antonio
"Jemput cewek gue bos."
"Oh ...Cus berangkat!"
"Yoi..., lanjut!!??" Hahaha
Bimo dan Doni pun memacu motornya lebih dulu di ikuti Leon dan Antonio , mereka membelah jalanan yang ramai menuju Kampus mereka namun di tengah jalan Antonio sempat berhenti menatap siluet yang ia kenal.
"Dia sendirian?" Antonio mematikan mesin motornya sejenak menatap kearah wanita di Taman
Leon yang menyadari Antonio berhenti pun berbalik menuju sahabat nya.
"Ada apa Antonio?? Kau merasa pusing lagi?"
"No, lihat disana Leon ...,dia Lidya bukan? Untuk apa dia sendirian disana?"
"Ah ya benar itu Lidya ada apa memangnya, itu hak dia untuk disana? Lagi pula dia sudah berhenti kuliah."
"Berhenti?" Dahi ANTONIO mengernyit
"Ya dia berhenti kuliah pihak kampus bilang dia Home schooling dan akan kembali ke Jerman itu yang kudengar."
"Pergi??" entah rasanya Antonio merasa bersalah melihat itu ada perasaan yang tak tentu saat ini.
"Hm, yuk cabut biarkan saja dia."
"Ya..," Antonio menatap Lidya kembali dan melanjutkan perjalanan namun pikirannya mengarah ke Sosok Lidya
"Kenapa?? Itu yang difikirkan Antoni, kalau mengenai masalah kemarin tidak seharusnya dia pindah , kejadian nya sudah berlalu." Benak Antoni berfikir sedikit keras
.
.
(Ikuti selanjutnya Readers 🥰)