NovelToon NovelToon
Glass Wing

Glass Wing

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Cinta Terlarang / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita / Saudara palsu / Dark Romance
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vidiana

—a dark romance—
“Kau tak bisa menyentuh sayap dari kaca… Kau hanya bisa mengaguminya—hingga ia retak.”

Dia adalah putri yang ditakdirkan menjadi pelindung. Dibesarkan di balik dinding istana, dengan kecantikan yang diwarisi dari ibunya, dan keheningan yang tumbuh dari luka kehilangan. Tak ada yang tahu rahasia yang dikuburnya—tentang pria pertama yang menghancurkannya, atau tentang pria yang seharusnya melindunginya namun justru mengukir luka paling dalam.

Saat dunia mulai meliriknya, surat-surat lamaran berdatangan. Para pemuda menyebut namanya dengan senyum yang membuat marah, takut, dan cemburu.

Dan saat itulah—seorang penjaga menyadari buruannya.
Gadis itu tak pernah tahu bahwa satu-satunya hal yang lebih berbahaya daripada pria-pria yang menginginkannya… adalah pria yang terlalu keras mencoba menghindarinya.

Ketika ia berpura-pura menjalin hubungan dengan seorang pemuda dingin dan penuh rahasia, celah di hatinya mulai terbuka. Tapi cinta, dalam hidup tak pernah datang tanpa darah. Ia takut disentuh, takut jatuh cinta, takut kehilangan kendali atas dirinya lagi. Seperti sayap kaca yang mudah retak dan hancur—ia bertahan dengan menggenggam luka.

Dan Dia pun mulai bertanya—apa yang lebih berbahaya dari cinta? Ketertarikan yang tidak diinginkan, atau trauma yang tak pernah disembuhkan?

Jika semua orang pernah melukaimu,
bisakah cinta datang tanpa darah?



Di dunia tempat takdir menuliskan cinta sebagai kutukan, apa yang terjadi jika sang pelindung tak lagi bisa membedakan antara menjaga… dan memiliki?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

Yuki adalah legenda. Bukan karena kekuatan sihir, bukan karena keturunan darah biru, bahkan bukan karena kekuasaan. Yuki adalah wanita yang pernah dicintai oleh tiga pria terbesar pada masanya—tiga nama yang bisa mengubah jalannya sejarah dunia hanya dengan satu keputusan.

Pangeran Sera Madza dari Argueda. Tampan, cerdas, pemimpin sejati—tapi mencintai Yuki membuatnya terjerat dalam obsesi dan kehancuran. Ia mengorbankan segalanya demi Yuki, bahkan hingga nyawanya sendiri.

Pangeran Riana Garduete. Dingin, brutal, tak tersentuh. Ia tak pernah mencintai siapa pun selain Yuki. Dan cintanya adalah kepemilikan yang begitu mutlak, hingga ia rela menginjak dunia hanya agar Yuki tetap berada di sisinya.

Dan Lekky Darmount. Setengah peri, setengah manusia—pembunuh bayaran paling ditakuti sepanjang sejarah. Tapi pada Yuki, dia menjadi gila. Bukan karena kelemahan, tapi karena Yuki adalah satu-satunya alasan dia bertahan di dunia yang penuh darah.

Tiga pria hebat. Tiga cinta yang tidak masuk akal. Mereka bertarung, berkhianat, membunuh… dan pada akhirnya, semuanya mati dengan satu nama yang tetap mereka bawa di hati mereka: Yuki.

Dan Ara… adalah darah dari wanita itu. Anak dari cinta paling gelap yang pernah lahir di dunia ini.

Sekali jatuh cinta padanya, tak ada jalan keluar yang waras.

Elvaro menatap Kael lurus-lurus. “Ara bukan Yuki. Tapi darahnya… pikirannya… caranya menatap dunia, caranya membuat seseorang tersesat dalam dirinya… Semua itu dari ibunya. Aku tahu. Aku tumbuh bersama dia. Aku melihat betapa mudahnya dia membuat orang jatuh cinta padanya, dan betapa tidak sadar dia akan kekacauan yang ditinggalkannya.”

“Elv…”

“Aku tidak bercanda, Kael.” Elvaro menahan napas. “Kau anak cerdas. Misterius, tenang, dan punya kendali yang jarang dimiliki orang lain. Tapi justru itu yang berbahaya. Karena kalau orang seperti kau jatuh cinta… kau bisa berubah menjadi sesuatu yang bahkan kau sendiri tidak kenal.”

Kael menatap diam-diam ke luar jendela.

Dia tidak menjawab apa-apa.

“Dia mengalami hal-hal yang tak akan pernah bisa kau bayangkan, Kael. Dan aku tak tahu seluruh kisahnya… Ara hanya mengatakan sedikit. Hanya yang ia ingin aku dengar.”

Kael menahan napas, mendengarkan.

“Ferlay bukan orang sembarangan,” suara Elvaro pelan, nyaris seperti gumaman di sela ruang senyap antara mereka. “Dia anak dari Lekky Darmount—makhluk setengah peri, setengah manusia, legenda kelam yang namanya membuat pembunuh bayaran pun bergidik. Tapi Ferlay tak dibesarkan oleh ayahnya. Dia tumbuh dalam rumah Putri Yuki dan Pangeran Riana. Dibesarkan seperti anak mereka sendiri.”

Kael diam. Nama-nama itu adalah cerita yang tak hanya ditulis di buku sejarah, tapi berdarah dalam kehidupan orang-orang seperti mereka.

“Orang bilang, Lekky mencintai Yuki… bukan sebagai kakak.” Elvaro melirik Kael. “Itu cinta yang seharusnya tak pernah ada, cinta yang memakan segalanya dan meninggalkan kehancuran. Lekky jatuh, tapi dia menjerat Yuki sampai mati.”

Kael hanya menunduk sedikit, ekspresinya sulit ditebak.

“Dan Ferlay,” Elvaro melanjutkan, “mewarisi lebih dari sekadar nama. Dia tumbuh menyaksikan Yuki. Dibesarkan oleh wanita itu. Ara tak pernah bilang apa pun, tapi…”

Elvaro menatap jauh ke depan, seolah melihat menara tinggi yang tak ada di hadapannya.

“Tunangannya Ferlay—gadis baik, cantik, sempurna di mata semua orang—meloncat dari menara. Bunuh diri, di depan mata Ara. Dan dunia menyalahkan Ara atas kematian itu. Tapi mereka tak tahu… atau pura-pura tak mau tahu.”

“Maksudmu?” Kael akhirnya bertanya, pelan.

“Ada yang percaya Ferlay membatalkan pertunangan itu secara sepihak bukan karena dia berubah pikiran… tapi karena dia mencintai orang lain.” Elvaro menoleh padanya. “Karena dia mencintai Ara.”

Kael mengangkat kepalanya sedikit, kaget.

“Ferlay dan Ara bukan saudara. Tapi mereka dibesarkan di bawah atap yang sama. Dan perasaan itu, jika benar, adalah cermin dari tragedi ayahnya sendiri. Cinta yang tak boleh. Cinta yang menjerat dan membunuh.”

“Lalu Ara?” tanya Kael, pelan namun tajam. Suaranya seperti menembus ruang dan waktu, seolah ingin menyentuh rahasia yang telah terkubur dalam.

Elvaro menghela napas, seakan kalimat berikutnya terlalu berat untuk diucapkan. “Aku tidak tahu pasti apa yang terjadi antara Ara dan Ferlay. Tapi… Ara sempat menghilang. Tiga hari dua malam. Tanpa jejak. Tanpa pesan. Dan saat dia kembali…”

Ia menunduk, seolah melihat kembali wajah Ara malam itu.

“Wajahnya pucat. Matanya kosong. Tapi dia berjalan seperti tak terjadi apa-apa. Seperti tak ada yang pecah di dalam dirinya. Namun keesokan harinya… Caleb-pacar Ara saat itu, dan juga adik dari tunangan Ferlay. Dia ditemukan mati.”

Kael menegang.

“Mayatnya dicambik. Tubuhnya tak utuh. Ada bekas taring di lehernya, cakaran di dada dan wajahnya, seperti dia diterkam makhluk buas. Tapi tak ada yang percaya itu binatang. Tidak di dunia seperti ini.”

Elvaro mengangkat pandangannya, menatap Kael lurus. “Semua orang langsung menuduh Ferlay. Mereka bilang dia membunuh Caleb demi Ara. Demi balas dendam.”

Hening sejenak, lalu dia menambahkan, lebih pelan, “Caleb telah melecehkan Ara. Bukan karena cinta, bukan karena mabuk. Tapi untuk membalas dendam… demi apa yang dia yakini sebagai keadilan atas kakaknya yang mati. Dan bukan hanya itu… dia mempermalukannya. Menyebarkan rekaman. Memastikan gadis itu dikucilkan dan dihakimi.”

Kael mengepalkan tangan. “Lalu Ferlay?”

“Menghilang,” jawab Elvaro pelan. “Begitu saja. Setelah pembunuhan itu, tak ada yang melihatnya lagi. Bahkan tubuhnya pun tak pernah ditemukan. Tidak jejak, tidak kabar, tidak pembelaan.”

Tatapan Elvaro menajam, seperti menembus perisai ketenangan Kael. “Dan Ara… menghubungiku diam-diam. Dalam keadaan kacau, dengan suara gemetar dan napas tersengal. Memintaku menyembunyikannya. Aku yang menyelundupkannya ke sini, memberi identitas baru. Kau tahu alasannya.”

Kael mengalihkan pandangan, tapi tidak menjawab. Elvaro terus bicara.

“Sekarang kau mengerti, bukan… kenapa dia tidak boleh dicintai?”

Diam.

“Ferlay adalah darah Darmount. Turunan Lekky.” Nada suaranya merendah, hampir seperti bisikan. “Dan jika semua cerita itu benar—jika Ferlay memang mengikuti jejak ayahnya, jatuh cinta pada gadis yang tak seharusnya—maka Ara telah diklaim. Bukan sebagai adik. Tapi sebagai miliknya.”

Kael mengangkat matanya. Ada kemarahan di dalamnya, tapi juga kegelisahan yang ia sendiri tak mampu namai.

“Dan kau tahu,” lanjut Elvaro, “apa artinya dicintai oleh seseorang seperti Ferlay. Sama seperti dicintai Lekky. Sama seperti dicintai Riana. Sekali diklaim, mereka tidak akan pernah melepaskan. Bahkan jika itu artinya menghancurkan segalanya.”

“Bukankah Riana hanya menjadikan Yuki satu-satunya istrinya?” tanya Kael akhirnya, suaranya rendah namun penuh tanya. “Setahuku, dia sangat memanjakan istrinya. Memberinya semua—perhiasan terbaik, istana terindah, dan membunuh siapa pun yang mencoba menyakitinya.”

Elvaro menghela napas, seperti hendak membuka kotak rahasia kelam yang sudah lama tertutup. “Kau benar… sebagian.”

Ia menatap Kael dengan tatapan kosong, seperti melihat ke masa lalu yang berlumur darah dan mahkota.

“Tapi aku mendengar dari ibuku… Riana-lah yang pertama kali dan paling sering melecehkan Yuki. Terutama saat dia merasa Yuki akan meninggalkannya. Dia tidak hanya mencintai Yuki. Dia menghancurkannya. Membentuknya.”

Kael diam. Nafasnya menegang.

“Ketika Yuki tidak bersedia mengenakan mahkota Ratu Garduete…” Elvaro melanjutkan, suaranya serak menahan jijik dan kekaguman yang bercampur. “Riana memakukan sendiri mahkota itu di kepala Yuki. Secara harfiah. Dengan paksa. Berdarah-darah. Hanya agar Yuki tetap di sisinya.”

Sunyi menggantung lama di antara mereka.

“Elvaro…” Kael bergumam, nyaris tak terdengar. “Kau pikir… Ferlay akan melakukan hal yang sama pada Ara?”

“Jika dia benar-benar anak Lekky… dan dibesarkan oleh Riana…” Elvaro mengangguk perlahan. “Apa kau benar-benar percaya dia tahu cara mencintai tanpa menghancurkan?”

Elvero merenung dan kembali berkata. Lebih panjang dari sebelumnya.

“Saat Ara menginjak usia enam belas tahun, surat-surat lamaran mulai berdatangan seperti musim semi yang tak bisa dihindari. Padahal, dia tidak pernah benar-benar diperkenalkan di depan publik sebagai Putri Lyeria Bardansah. Tidak pernah berdiri di balkon istana. Tidak pernah menyebutkan garis keturunannya. Tidak ada pesta debutan, tidak ada pengumuman kerajaan.

Namun, meski namanya disembunyikan, pesonanya tidak bisa diselubungi selamanya.

Ferlay—yang selama ini dikenal sebagai pelindung dan saudara tirinya—melarang keras Ara untuk tampil di depan publik. Tidak ada gambar dirinya yang boleh tersebar. Tidak ada perayaan ulang tahun yang melibatkan bangsawan lain. Setiap permintaan perjodohan yang datang akan ditolak, dihancurkan, atau… hilang tanpa jejak.

Orang-orang bilang, Ferlay menjaganya.

Tapi aku tidak yakin.

Bagiku, dia menyembunyikannya.

Menutup Lyeria dari dunia seakan takut dunia akan jatuh cinta padanya—seperti dirinya sendiri telah jatuh terlalu dalam.

Terlalu dini. Terlalu dalam.

Namun, seperti bunga yang tumbuh di celah tembok istana, pesona Lyeria tak bisa sepenuhnya dikurung. Kecantikannya adalah luka yang mengundang rasa ingin memiliki. Keanggunannya adalah rahasia yang mengundang dosa. Dan Ferlay, sekeras apa pun usahanya, tak bisa selamanya menahan dunia untuk tidak melihat bahwa gadis yang ia sembunyikan… adalah sesuatu yang lebih dari sekadar adik tirinya.

Dia adalah putri terakhir Garduete.

Dan lebih dari itu—bunga terakhir yang pernah dicium oleh darah Lekky dan Riana”

1
Vlink Bataragunadi 👑
hmmmm.... ada yg cemburu?
Vlink Bataragunadi 👑: oooh gitu, siap kak, aku ke sana dulu /Chuckle/
Vidiana A. Qhazaly: Mungkin supaya paham alur yg ini bisa baca di morning dew dulu klik aja profilku
total 2 replies
Vlink Bataragunadi 👑
kynya rameeee, tp awal bab byk kata kiasan yg aku blm ngerti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!