NovelToon NovelToon
Cintaku Berlabuh Pada Om-om

Cintaku Berlabuh Pada Om-om

Status: tamat
Genre:Romantis / Asmara / Romansa-Percintaan bebas / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:502.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Meitania

Imelda Anastasya Mahasiswi kedokteran yang terkenal karena kecantikan, kepintaran dan keramahannya membuat siapapun ingin dekat dengannya. Namun sayang tidak dengan kekasihnya yang tega berselingkuh di belakangnya.

Bimantara Kusuma anak bungsu dari
pasangan Yuni Lestari dan Bambang Kusuma terkenal sebagai CEO yang sangat dingin dan tegas. Dirinya tak pernah percaya cinta sejak cintanya di khianati oleh sahabatnya sendiri.

Bagaimana kisah mereka? Ikuti terus ceritanya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke Kantor Bima

Tak lama sekretaris Bima membawakan nasi padang dan jus jeruk yang berlimpah es batu untuk Imel. Mata Imel berbinar saat melihat nasi padang dan jus jeruknya. Bima hanya diam memperhatikan Imel.

"Wah, makasih ya Mas." Ucap Imel.

"Mas?" Tanya Bima.

"Iya. Kenapa memangnya?" Imel.

"Kamu panggil sekretaris saya Mas sementara kamu panggil saya Om." Protes Bima.

"Lah, kan emang Om udah Om-om." Imel.

"Astaga! Usia saya dan dia saja hanya terpaut dua tahun dan dengan kamu paling hanya beberapa tahun saja." Bima.

"Udah ngomelnya?" Imel.

"Hah!"

Bima tak bisa meneruskan ucapannya saat mendengar pertanyaan Imel. Bima hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Bagus deh. Ini udah bisa Imel makan kan?" Tunjuk Imel pada makanannya.

"Silahkan." Bima.

Sekretaris Bima hanya bisa mengulum senyum. Kemudian dia pamit ke luar dari ruangan Bima. Saat di luar sekretaris Bima tertawa lepas mengingat sikap Imel pada Bima tadi.

"Kenapa kamu Jo?" Tanya Arman asisten pribadi Bima.

"Lu tau ga perempuan yang ketemua sama si Bos?" Tanya Sekretaris Bima yang bernama Johan.

"Siapa?" Arman.

"Namanya Imel." Johan.

"Ngga. Malah gw baru denger. Si bos punya gandengan baru? Gw baru tau." Arman.

"Gw rasa dia sama Bos cocok." Johan.

"Kenapa?" Arman.

"Si Bos ga bisa berkutik sama ni cewek." Johan.

"Eh, lu mau ke ruangan Bos?" Tanya Johan kembali.

"Iya. Ada laporan dari Steve yang harus segera di setujui Bos." Arman.

"Mending nanti deh." Johan.

"Ga bisa harus sekarang." Arman.

"Terserah. Yang penting gw udah ingetin ya." Johan.

"Apa sih Lu." Arman.

Arman pun mengetuk pintu ruangan Bima dan Bima memintanya masuk. Arman, Steve dan Johan memang teman dari Bima ada satu lagi Reyhan hanya saja Reyhan bekerja sebagai polisi. Setelah di persilahkan masuk Arman pun memasuki ruangan Bima.

Pemandangan yang Arman lihat adalah Bima tengah duduk menemani seorang perempuan yang tengah memakan nasi padang. Arman sedikit tertegun karena kecantikan Imel. Namun, dirinya cepat menepisnya mengingat Arman telah memiliki kekasih.

"Ada apa Man?" Bima.

"Maaf Bos, ada email dari Steve." Arman.

"Nanti saya buka." Bima.

"Katanya penting Bos." Arman.

Bima pun segera beranjak ke meja kerjanya dan membuka email dari Steve keningnya berkerut dan itu tak luput dari pandangan Imel. Sementara Arman hanya diam menunggu jawaban dari Bima.

"Kenapa bisa begini?" Tanya Bima dengan suara yang kencang membuat Imel kaget.

"Astaga! Om bisa ga sih jangan teriak. Bikin kaget saja." Imel.

"Kenapa? Ini ruangan saya. Saya berhak melakukan apapun." Bentak Bima.

Imel bangkit dari duduknya kemudian mendekati Bima. Arman sudah dag-dig-dug karena Imel tak tau jika dalam bahaya. Arman ingin menghentikan Imel tapi terlambat Imel sudah berdiri di dekat Bima dengan jus jeruk di tangan kirinya dan Nasi padang di tangan kanannya.

Imel menyimpan nasi padang di meja Bima tanpa rasa takut sedikit pun. Imel menatap tajam ke arah Bima. Bima mengernyitkan keningnya menatap Imel.

"Kenapa? Mau marah?" Tanya Imel.

"Saya ke sini atas permintaan Om bukan kemauan saya. Saya juga makan atas tawaran Om. Dan sekarang Om berteriak di hadapan saya mengatakan jika ini ruangan Om dan Om berhak melakukan apapun." Ucap Imel santai.

"Karena Om selera makan saya hilang. Jadi, Om harus bertanggung jawab menghabiskan semua makanan ini." Imel.

"Heii, apa kamu bilang? Kamu suruh saya menghabiskan makanan bekas kamu?" Bima.

"Iya. Kenapa? Om ga mau? Jangan mentang-mentang Om banyak uang Om bisa semena-mena ya. Banyak di luaran sana yang tidak bisa menikmati makanan enak dan sekarang Om mau buang makanan ini?" Imel.

"Jika kamu sudah tidak memakannya lagi buang saja." Bima.

"Iiisshhh... Baiklah." Imel.

Kemudian Imel membawa nasi Padang di tangannya dan menyuapkan nasi padang menggunakan tangannya ke dekat mulut Bima. Sontak Bima diam merapatkan bibirnya.

"Buka?" Imel.

Bima menggelengkan kepalanya dan menjauhkan tangan Imel menggunakan tangannya. Arman membulatkan matanya melihat kebernaian Imel.

"Kamu jangan macam-macam ya." Ucap Bima.

"Katanya tadi suruh saya buang makanan ini. Ini saya mau buang. Makanya buka mulut Om." Imel.

Imel terus mendesaknya hingga Bima terus membuka mulutnya. Dan Bima pun merasa kan kepedesan karena sambal yang terdapat di dalam nasi padang Imel. Imel membiarkan saja Bima kepedesan. Hingga nasi di piringnya tandas tak bersisa. Setelah itu Imel memberikan jus miliknya yang bersisa setengah gelas.

"Pinter. Nah, sekarang silahkan Om marah-marah lagi sama Mas-mas ini. Saya mau cuci tangan. Kamar mandinya dimana?" Imel.

Bima menunjuk kamar mandi yang berada di ruangannya dengan jari telunjuknya. Sementara Arman sudah menutup mulutnya menahan tawa sejak tadi. Rasanya perut Arman begitu sakit menahan tawanya.

"Kamu ngetawain saya?" Tanya Bima pada Arman.

"Tidak Bos." Jawab Arman mengulum senyumnya.

"Si alan." Bima.

"Dia siapa Bos?" Tanya Arman penasaran.

Belum sempat di jawab Imel sudah keluar dari kamar mandi.

"Om, Imel mau pulang. Anterin dong." Pinta Imel.

"Kamu ga liat saya lagi kerja." Bima.

"Ceh, yang liat Om lagi main petak umpet siapa. Om ga tanggung jawab banget sih. Udah nyuruh saya jauh-jauh ke sini eh, di terlantarkan." Gerutu Imel.

"Maksud kamu? Saya beri kamu makan itu yang kamu sebut menelantarkan?" Bima.

"Loh, bukannya Om yang makan tadi?" Imel.

"Iya sisaan kamu." Bima.

"Dih, Om ga bersyukur banget sih." Imel.

"Udah sana kamu kalo mau pulang." Usir Bima.

"Oom... Iih,,,, nyebelin." Imel.

Imel pun pergi meninggalkan ruangan Bima kemudian menangis di meja sekretaris Bima.

"Huaaa..."

"Eh, aduh Dek, eh Mba eh aduh kenapa ini?" Panik Johan.

Sekretaris Arman pun menghampiri.

"Kenapa Jo?" Tanya Aldi sekretaris Arman.

"Gw ga tau. Ni cewek tiba-tiba keluar dari ruangan Bos terus nangis." Johan.

"Huaaa..." Tangis Imel semakin kencang.

Johan pun mengetuk pintu Bima dan belum sempat Bima mempersilahkan masuk Johan sudah membuka pintu ruangan Bima.

"Maaf Bos. Tapi, cewek yang tadi ada di ruangan Bos nangis Bos di luar." Lapor Bima.

"Aaarrrgggghhh... Apa lagi sih dia." Umpat Bima kesal.

"Maaf Bos tapi saya dan Aldi kewalahan." Johan.

"Man, Lu urus deh masalah Steve. Gw balik." Bima.

"Siap Bos." Jawab Arman tersenyum.

Kemudian mereka bertiga pun keluar. Bima melihat Aldi sedang menenangkan Imel tapi Imel tak kunjung diam.

"Diam!" Bentak Bima.

"Om yang diam. Seumur hidup Imel ga pernah di marahin orang tua Imel. Tapi, Om berani bentak-bentak Imel." Imel.

"Itu bukan urusan saya." Bima.

"Om, kalo kemarin Om ga ajak saya paper bag saya juga ga bakal ketinggalan di mobil Om. Dan saya juga ga bakal ada di sini. Om sendiri yang nyuruh saya ke sini. Om nyebelin. Panyesan jomblo terus. Mana ada perempuan yang suka sama Om. Om nyebelin." Teriak Imel.

Bima merasa harga dirinya turun di hadapan bawahannya. Dirinya juga bingung kenapa kemarin ingin mengantarkan Imel dan hari ini meminta Imel datang ke kantornya. Entah perasaan seperti apa yang ada di hatinya sekarang.

"Sudah-sudah Saya minta maaf. Ayo sekarang saya antar kamu pulang." Bima.

Ketiga orang di sana merasa heran karena Bima berani mengucapkan maaf pada Imel. Bima bagaikan tak punya taring di hadapan Imel.

🌹🌹🌹

1
Lilik Juhariah
mosok dokter GK sopan banget , baru baca kok gini sih Imel ,
Mimi Sanah
Juan Thor Juan bukan junaaaa Thor aduuhh 😀😀😀🙏🏻🙏🏻 , ngopi GE Thor biar seger 😀😀😀🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Mimi Sanah
hahahaha ampun ampun si om nih yah 😀😀😀😀
Junita Makakombo
Kecewa
Junita Makakombo
Buruk
amanda
imel sama kaya gw
teman" dah pada nikah, tunangan dan ada yang udah punya anak, lah gw jangan kan tunangan, calon pun belum punya padahal umur baru 20 uwaaa makkk😭😭
Dewi Chicha Ajha
cerita nya kerenn .. di tunguu exra prat nya 🤭🤭
susi 2020
😘😘😘
susi 2020
😲😲😎
susi 2020
🥰🥰🥰
susi 2020
😘😘🙄
susi 2020
😎😎😎
susi 2020
🙄🙄😲
susi 2020
😘😘😘
susi 2020
🙄🙄😲😲
susi 2020
😂😂😂
susi 2020
🤣🤣🤣
susi 2020
😘😘😘
susi 2020
😍😍😍🥰
susi 2020
🙄🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!