NovelToon NovelToon
BUKAN ANAK EMAS

BUKAN ANAK EMAS

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Keluarga / Karir / Kehidupan alternatif / Mengubah Takdir
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Seberapa tega orang tua kamu?

Mereka tega bersikap tak adil padaku namun segala macam kepunyaan orang tuaku diberikan kepada adikku. Memang hidup terlalu berat dan kejam bagi anak yang diabaikan oleh orang tuanya, tapi Nou, tak menyerah begitu saja. Ia lebih baik pergi dari rumah untuk menjaga kewarasannya menghadapi adik yang problematik.
Bagaimana kisah perjuangan hidup Nou, ikuti kisahnya dalam cerita ini.

Selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HUTANG

"Mbak No'!" panggil tetangga kos pagi-pagi mengetuk pintu kamar Nou. Gadis itu heran tumben saja ada yang mengetuk pintu, pasalnya jam pagi itu jam riweh, tak mungkin akan mengajak gosip.

"Eh Mbak Dila, iya Mbak?" tanya Nou, wajah tetangga kok Nou tampak pucat, bahkan tangannya gemetar.

"Mbak, punya satu mi instan gak. Aku hutang, nanti saat aku gajian aku bayar," ucapnya gemetar. Nou melongo, hutang Mi instan? Ya Allah, Nou langsung masuk ke kamar menuju loker penyimpanan makanan darurat, mengambil 3 mi instan dan dua bungkus minuman cereal.

"Buat Mbak Dila, gak usah hutang!" ucap Nou, Mbak Dila mengangguk, sembari mengucap terimakasih. Kemudian dia langsung menuju ke dapur kos, sepertinya memasak mi tersebut.

Nou menghela nafas berat, tak tega melihat kondisi Mbak Dila, pernah dengar dari anak kos lain, Mbak Dila ini mengirim uang gajinya semua ke orang tuanya. Hanya menyisakan untuk bayar kos, bensin dan makan, pasti sangat pres.

Mungkin Mbak Dila sedang menjalani sandwich generation, sampai berkorban begitu. Ibu Nou memang pilih kasih antara Iin dan Nou, tapi beliau tidak sampai mentarget uang dari Nou. Mau kasih berapa pun gak masalah, ibu ada uang pensiunan dari bapak, plus pemasukan dari rumah kontrakan, jadi cukuplah untuk sekedar makan bahkan bisa menanggung hidup Iin juga.

Namanya kehidupan pasti memiliki cerita tersendiri pada setiap keluarga. Hanya saja yang perlu ditegaskan, anak tidak wajib membiayai orang tua, justru orang tua yang wajib biayai anak mereka. Anak tidak meminta dilahirkan, maka orang tua juga jangan egois dengan menganggp anak sebagai investasi hari tua, enggak. Anak yang baik memang akan memberi apapun untuk orang tuanya tanpa paksaan, dan sesuai kemampuannya. Oleh sebab itu, Nou tegas membatasi uang kiriman kepada sang ibu, apalagi ada Iin yang masih bersandar pada beliau. Sisi manusia Nou muncul, dia capek kerja jungkir balik sampai dipindah tugas, memberi sang ibu tentu untuk membahagiakan ibu, tapi justru ibu memberikan sedikit banyak pada iin, ada rasa nelangsa juga bila mendengar hal itu.

Di kos ada generasi sandwich, di kantor muncul kasus terkait hutang. Saat sedang fokus bekerja, tiba-tiba Pak Satpam datang dengan membawa seorang ibu-ibu dengan rambut bermodel seperti jambul, riasan wajahnya sangat tebal. Beliau mencari Pak Subhan, salah satu tim keuangan kantor. Tentu Pak Satpam langsung menunjuk meja kerja sang manajer, harusnya kalau ada tamu diminta menunggu di lobi, tapi karena sang tamu ngotot dan aura labrak emak-emak sangat kuat, Pak Satpam pun mengalah dan melanggar aturan tentang tamu.

Brak!

Ibu itu langsung menggebrak meja Pak Subhan dengan bandel kertas yang dibawa. Beberapa pegawai langsung menoleh ke sumber suara. “Kenapa Bu Mar ke sini?” tanya beliau kaget. Elsa dan Tasya langsung on camera siap merekam. Nou dan Adrian pun ikut menatap serius.

"Kenapa? Anda kaget. Makanya kalau punya telepon itu diangkat, orang mau menagih hutang baik-baik malah menghindar. Ingat saja kalau Anda berhutang itu melas, giliran ditagih bilang gak punya. Makanya hidup itu sesuai dompet saja," emak-emak dilawan, Pak Subhan auto malu dan meminta Bu Mar bicara di tempat lain saja. Sayangnya Bu Mar tak mau, beliau makin heboh saja menghujat keluarga Pak Subhan, mungkin sudah terlalu sering menagih tapi tak direspon baik oleh Pak Subhan berakhir begini.

"Kenapa? Bapak malu? Sekalian saja Bapak biar dipecat bikin rusuh di kantor," ucap Bu Mar makin menjadi. Pak Satpam pun menengahi, agar tak membuat gaduh di kantor, tapi gagal karena Bu Mar sudah muak dengan janji keluarga Pak Subhan.

"Ibu, Ibu bisa diskusi dengan Pak Subhan di area situ saja, agar lebih privasi dan tidak mengganggu kenyamanan karyawan lain," Mbak Yesi berusaha menengahi. Namun beliau tak mau.

"Dengar ya, Mbak. Pak Subhan ini sudah keterlaluan. Punya hutang sama saya banyak, di bank juga banyak, karena beliau itu punya simpanan juga. Gak modal saja hidung belang," Pak Subhan makin malu saja. "Kata istrinya karyawan sekantor yang berjilbab," mata Bu Mar menelisik satu per satu orang, dan pandangannya tertuju pada Nou yang kebetulan di area itu hanya dirinya yang berjilab.

Bu Mar berjalan mendekati Nou, meski sudah dihalangi Pak Satpam. Nou sendiri bingung kok pandangannya sangat mengerikan padanya. "Kamu simpanan Pak Subhan? yang menghabiskan uangnya sehingga tak bisa bayar hutang!"

"Bukan dia, Bu Mar!" sentak Pak Subhan sembari menarik lengan tambun Bu Mar, begitu juga Pak Satpam yang membantu agar tak terjadi kegaduhan.

"Lah, kok saya?" Nou saja bingung kenapa dikatai begitu, Elsa dan Tasya menahan tawa, anak baru tiba-tiba menjadi tersangka, ditambah Bu Mar yang kesetanan hingga berhasil mendorong Pak Subhan dan Pak Satpam, rekan kerja lain ketakutan tak mau kena bogem lengan besar Bu Mar.

Tiba-tiba mendekati Nou dan menarik jilbabnya. "Bu, Anda salah orang!" ucap Nou sembari memegang jilbabnya agar tidak lepas. Adrian menabok tangan Bu Mar agar dilepas, Yesi memanggil Pak Wicaksono, Elsa dan Tasya ikut menarik lengan Bu Mar agar tak menyakiti Nou.

"Kamu berjilbab tapi jadi simpanan."

"Ya Allah, Bu Mar. Bukan dia." Pak Subhan ikut membantu memisahkan Nou dari cengkraman Bu Mar.

"Halah, kamu melindungi biar gak saya tagih ke dia. Ini salah kamu yang gak bisa bayar."

"Saya bayar. Beneran saya bayar sekarang!" ucap Pak Subhan ketakutan tak enak juga pada Nou. Bu Mar pun langsung melepas cengkraman Nou, dan gadis itu langsung limbung, beruntung Pak Wicaksono sigap hingga tubuh Nou tidak tersungkur ke lantai.

Badan beliau tambun sekali, sedangkan Nou kurus, wajar kalau cengkraman beliau terlalu kuat juga. "Kamu gak pa-pa?" tanya Wicaksono ikut panik melihat Nou yang seperti kesakitan di area kepala.

Yesi diminta membantu Nou, begitu juga Adrianz Elsa dan Tasya ikut membantu Nou. Pak Wicaksono memanggil Pak Subhan dan Bu Mar, beliau langsung turun tangan karena telah gaduh di kantornya.

Bu Mar berhadapan dengan Pak Wicak masih menggebu menjelaskan perihal hutan Pak Subhan, pokoknya beliau minta dibayar sekarang karena sudah 3 kali mangkir dari pembayaran. Pak Wicaksono pun meminta Elsa untuk mengeluarkan dana perusahaan, hutang darurat agar Bu Mar segera pergi.

"Maaf ya, Nou!" ucap Pak Subhan setelah Nou tenang duduk anteng di kursi kerja masih ditemani oleh rekan kerja lainnya.

"Ya Allah, Pak sakit tahu rambut saya. Tuh orang gendut banget, sumpah rasanya rambutku mau dicabut. Bukan simpanan Pak Subhan tapi kena imbasnya, ya Allah!" ucap Nou mewek. Rekan kerja dan Pak Wicak ikut menahan tawa mendengar ocehan Nou. "Lagian siapa sih simpanan Pak Subhan? Kok ya mau?" lanjut Nou membuat semua yang ada di situ mengerjapkan mata.

1
kalea rizuky
kurang thor
Quinza Azalea
next
kalea rizuky
semua. ceritamu baguss rajin up ya thor q ksih hadiah deh
Lel: mksh bgt
total 1 replies
kalea rizuky
ibunya bloon
kalea rizuky
g jijik apa bos najis amat
kalea rizuky
ibunya gk waras
Lel: bnr kah
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
yaa salam..g abang nya g adik nyaa..udah pada kepincut pesona nou...
persaingan pengusaha muda vs dokter anak semakin kocak 🤣🤣
Lel: siap mengguncang dunia🤣🤣🤣
total 1 replies
Quinza Azalea
bagus banget
Quinza Azalea
lanjut thor
Quinza Azalea
alur ceritanya aku suka
Lel: terimksh kaka
total 1 replies
Septyana Kartika
pak Wi ati2 y....ada tikungan tajam nih
Lel: tajam banget ...mana adik sendiri lagi
total 1 replies
FiKiBiMi
lagi loh kak.. up sebanyak2nya atuh
partini
amit amit jabang bancet punya soudara demit itu kalau belum kena stroke ga bakal diem tuh mulut,pantas yah di dunia nyata banyak yg blokir karena ga tahan
weh Weh emang bosmu gendeng cembukur dia
partini
si ibu mu tuh yg ga mikir lah ,,amit amit jadi ortu kaya gitu nanti di hari tua sendirian ga ada yg ngurus anak tercinta mana mau ngurus
stop udah jangan di kirim lagi keterusan ga mandiri
Lel: gak salah kan ya
total 1 replies
FiKiBiMi
ya Allah, belom juge kak
FiKiBiMi
ya Allah, akunya nungguin ya Allah
FiKiBiMi
???
Sri Wahyuni Abuzar
dikiit nyaaa...lagi thoor 😉
muthia: di tunggu up nya🙏
total 2 replies
Jumi Saddah
👍👍👍👍👍👍
FiKiBiMi
dibanyakin kak. aku mah orangnya ngelunjak kak.
Lel: sabar ya buk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!