Wanita Ranjang Mr.Zee
⚠️⚠️⚠️⚠️Hai... yang baru bergabung di novel ini, salam kenal dari kak UPe 🥰
Meskipun karya ini sudah tamat, mohon tetap kasih like, komen, hadiah dan vote ya manteman. Dan jangan lupa masukan ke favorit kalian ya 🥰🥰🥰
📢::::happy reading 🥳
“Ya ampun!!! Ada apa lagi ini tuhan!!!!” Seru Raya sambil melihat jam tangannya lalu melihat dengan panik deretan mobil yang berbaris seperti semut di pagi ini. Raya terlihat sangat cemas apalagi jika setiap kali dia melihat ke arah jam tangannya, waktu terus saja bertambah bagaikan tak mengerti akan kesusahannya.
Ya, pagi ini Raya yang memiliki nama asli Anulika Rayana itu memiliki interview di sebuah perusahaan. Interview hari ini akan sangat menentukan nasib keluarga Raya. Kalau Raya berhasil dilolos pada tahapan interview ini maka ia akan menjadi seorang sekretari di sebuah perusahaan asing terbesar di kota J itu.
“Sabarlah nona!! Nama nya juga pagi hari! Ya pasti macet!!” sang sopir taxi yang melihat Raya gelisah di bangku belakang itu pun akhirnya angkat bicara.
“Iya pak, saya paham! Hanya saja saya ada interview kerja pagi ini. Dan ini sangat penting buat saya pak!” jawab Raya dengan mata yang tak henti-hentinya mellihat ke depan. Kini waktu yang tersisa hanya 30 menit sebelum interview itu di mulai.
Raya menjadi semakin gelisah. “Aduh.. bagaimana ini?” Seru nya dalam hati. Raya kembali melihat ke arah jam tangannya. “tiga puluh menit lagi interview itu akan di mulai.”
Dalam situasi ini Raya harus bisa mengambil keputusan yang cepat. Apakah dia akan menunggu mobil ini berjalan dan mengantarkan nya ke perusahaan itu, tapi entah kapan. Atau lebih baik dia turun dari taxi itu dan berlari sekencang mungkin menuju perushaan itu. Hanya saja.. Raya melihat ke arah kakinya. Saat ini yang ada di kaki nya adalah sebuah high heel bukan sneaker. “aku harus bagaimana tuhan?” Raya semakin bingung. Kalau kesempatan ini sampai terlepas dari tangannya, Raya yakin dia tidak akan pernah mendapatkan kesempatan emas seperti ini lagi. Apalagi ini adalah tes yang terakhir. Kesempatan Raya sangat besar kali ini sebab hanya ada tiga kandidat yang lolos hingga ke tahap ini.
“Nona.. kalau memang terburu-buru, ya udah, turun saja. Seperti nya macetnya bakalan lama.” Saran dari supir taxi itu.. Dari kaca spionnya dia bisa melihat bahwa penumpannya itu sangat gelisah.
“Ya udah pak...!! kalau begitu saya turun saja disini. Berapa pak?” Tanya Raya, sambil mengintip ke argo taxi itu. Semoga saja tidak mahal, harap raya di dalam hati nya. Jujur saya keuangan Raya sangat tipiiiiiiiiiis sekali.
Semenjak usaha kuliner orang tua angkatnya bangkrut karena pandemi covid nineteen ini, Raya hanya mengandalkan uang yang diberikan oleh orang tuanya selama ini yang ia tabung. Raya memang seorang anak yang suka menabung. Meskipun ketika orang tua angkatnya dulu masih dalam masa-masa kejayaan mereka, Raya tidak pernah menghambur-hamburkan uang yang diberikan oleh orang tuanya. Termasuk ketika Raya kuliah di Amterdam dulu.
“Dua puluh lima ribu saja nona.” Jawab bapak supir taxi itu. Raya bersyukur dalam hati ongkos taxi itu tidak semahal yang dibayangkannya. Ini adala pertama kali Raya naik taxi. Biasanya dia membawa mobilnya sendiri. Tapi kini mobil itu sudah tidak ada lagi. Mobil itu sudah Raya jual untuk membayar gaji karyawan kerena usaha itu tidak lagi beroperasional.
“Syukurlah.. Tidak mahal.” Seru Raya dalam hati, lalu mengambil uang dari dompetnya dan memberikannya pada supir taxi itu. “makasih pak.” Ucap Raya lalu keluar dari taxi itu.
Begitu Raya keluar, Raya segera menuju ke depan salah satu toko. “Mbak apa disini ada toilet?” Tanya Raya penuh segan. Aneh saja, tiba-tiba datang ke toko seseorang tapi malah numpang ke toilet bukannya berbelanja.
Tapi syukur nya yang punya toko itu adalah seorang wanita yang baik hatinya. Dengan sebuah senyum yang sangat indah di bibir nya itu dia mempersilahkan Raya untuk menggunakan toilet di dalam tokonya.
“ada mbak.. di pojokan paling ujung. Pakai aja.” Jawab ibu pemilik toko itu.
“terima kasih banyak ya bu!!” seru Raya senang dan langsung masuk ke dalam toko.
“Untung lah saja kau tadi memakai baju kaus hitam ini sebagai dalaman kemeja ku. “ Raya pun membuka kemeja nya dan melipatnya dengan rapi dan memasukkannya ke dalam tas. Raya melihat dirinya ke cermin. “heemm mau gimana lagi! Terpaksa!!” Gumamnya pelan ketika melihat pantulan dirinya yang menggunakan kaos hitam tipi yang terkesan seksi karena dipadukan dengan rok span di atas lutut itu. Raya pun tidak lupa untuk menanggalkan sepatunya. Tidak mungkin dia berlari dengan menggunakan high heel itu. Jangan kan sampai cepat ke perusahaan itu, bisa-bisa dia malah sampai cepat ke rumah sakit.
“makasih ya bu..” ujar Raya pada ibu pemilik toko yang melongo melihat penampilan Raya.
Raya tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi. Kini waktu nya tinggal dua puluh menit saja. “Oke lima belas menit untuk berlari bagai kuda dan lima menit untuk memperbaiki penampilan.!! Ayoo Raya!! Kamu pasti bisa!” Raya menyemangati dirinya sendiri.
Raya pun berlari secepat yang dia bisa. Dia sama sekali tidak meperhatikan mata setiap orang yang melihatnya berlari sepert itu. Bagi Raya lebih baik dilihatin orang dari pada harus mengemis pada orang nantinya.
Raya pun terus berlari hingga tiba-tiba...
“Ttttttttttttttttttttttiiiiiiit!!!!!” Sebuah klakson mobil berbunyi sangat kencang di hadapan Raya. Ya, Raya hampir saja tertabrak oleh sebuah mobil.
Dengan nafas yang tidak beraturan Raya melihat ke arah mobil mewah berwarna hitam itu. Nyawa nya hampir saja melayang.
‘Maaf...” ucap Raya dengan isyarat tangan dan mulutnya lalu lanjut berlari lagi sebab perusahaan itu tinggal satu blok dari tempat Raya berdiri saat ini.
“Huft!! Hampir saja aku sampai di syurga!!” Gumam Raya begitu sampai di lobi perusahaan itu. Penampilannya benar-benar kacau saat ini. Kaki hitam kotor dan wajahnya penuh dengan keringat. Raya masih mencoba menentralkan pernafasannya sambil memegang dada nya yang narik turun sebab nafanya yang terengal-engal itu.
“nona mau kemana?” tanya security di pintu masuk perusahaan itu pada Raya dengan ramah.
“ha... Saya ada interview kerja di dalam pak.” Jawab Raya dengan nafas yang masih belum stabil.
Security yang mendengar jawaban yang disampaikan oleh Raya langsung melihat kearah Raya mulai dari kepala hingga ke ujung kakinya. “ini anak mau interview?” Batin si security yang benar-benar ragu karena penampilan Raya yang acak kadul seperti itu.
Raya menyadari tatapan dari bapak security itu. Raya pun segera merapikan leher baju kaosnya yang agak turun itu lalu berkata, “Saya bawa baju ganti pak. Tadi sangat macet sehingga saya harus berlari ke sini.” Terang Raya.
“Kalau begitu silahkan masuk nona. Jangan lupa pakai masker dan ukur suhu dulu di sana.” Ujar si security.
Masih dengan memegang leher baju nya yang agak turun itu, Raya pun bergegas pergi ke tempat pengecekan suhu tubuh. Karena sibuk mencari maskernya di dalam tas, Raya tanpa sengaja bertabrakan dengan seorang pria hingga terjatuh dan rok Raya jadi sedikit sobek hingga tampak lah pahanya yang putih mulus itu.
Pria itu hanya melihat ke arah Raya. Entah Raya entah paha mulus Raya yang dilihatnya di balik kaca mata hitam itu. Tapi yang pasti dia sama sekali tidak menolong Raya untuk bangun dan malah langsung masuk ke dalam perusahaan itu.
**Hai perkenalkan.. nama ku Kak UPe.. ini adalah karya perdana ku. Mohon bantu untuk share karya ini ya ..
🐣🐣🐣🐣
berikan pendapat mu tentang bab ini ya sobat
1.Tidak menarik
2.cukup menarik
3.menarik
4.sangat menarik
terima kasih.. jangan lupa like dan vote nya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
K.A
mampir Thor 😂
2024-10-16
0
Wahyu Purwati
mampir thor.. baru baca kisah bapak emak nya zee
2024-10-07
1
Sumi 42
menarik
2024-09-21
0