namaku siti ,aku nikah gantung di usia ku yang baru 11 th tapi dia adalah cinta pertama ku setelah ayah.
salahkah bila aku jatuh cinta pada nya sementara ia menganggapku adiknya saja padahal aku dan dia telah terikat dalam pernikahan.
Siti arora tanpa sadar melakukan Kawin gantung di usia dini
setelah sadar ia jatuh cinta pada sang kakak ia bertekad memperjuangkan cinta nya dengan jalan apapun.
Sementara Romi anggara tetap kukuh menggangap Siti hanyalah adik kecil nya.
mampukan Siti bertahan dengan cinta nya yang mendarah daging hingga waktu juga yang menjawab yang membuat ia menyerah atau kah meraih cinta pada sang kakak
mampir dan beri komen yang membangun ya guys.udah mau baca aja author udah sukur apalagi kalau mau like dan vote hehehe
Author nya masih belajar harap maklum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dari Cupu jadi Ratu
Tiga tahun kemudian
Hubungan Siti sengan keluarga Romi terkesan baik baik saja.sekarang Siti sudah naik ke kelas 9 tepatnya kelas tiga Smp. Ia mulai mengenal lawan jenis. Siapa tak kenal dengan Siti yang dengan elegant nya di tulis"Ct" itu
"Siti kekantin yuk?" Kata adel sahabat Siti di SMP .mereka sekelas sejak awal hingga lah sekarang.
"yuk,aku juga lapar ni tadi nggak sempat sarapan " Jawab nga .kini mereka pergi ke kantin yang sedang ramai itu. setelah memesan bakso Siti dan adel duduk di bangku kosong sambil menunggu pesanan sampai.
"Siti sayang ku, love love ku,abang bayarin ya" begitu datang cowok yang namanya bima menghempaskan tubuh kurusnya di samping siti Tiga tahun hidup di kota membawa banyak perubahan pada Siti.ia kini jadi salah satu primadona di SMP tempatnya kini belajar. tubuhnya tak lagi gempal. kulitnya pun sudah putih bersih berkat perawatan mama Sinta yang telaten.
"Duh bima,nggak usah banget ya,gue juga punya duet kok" jawab siti,kini ia sudah bisa ber "gue elo " tidak lagi menyebutkan dirinya dengan nama.
"Aduh sayang, sesekali napa,kan enak tuh di bayarin aa bima,ya kan!" kata adel. tak lama pesanan datang ,mereka malah ribut denga saos dan kecap
" Siti sayang,apa yang nggak buat lu,nih jangan kan kecap hati juga gue serahkan buat elo"sebenarnya Bima sudah lama suka dengan Siti tapi entah mengapa bukan dengan Bima saja tapi setiap kali di dekati lawan jenis Siti akan berubah dingin dan cuek.
"Hueek,jijik gue dengarnya bim,suer" jawab Siti seakan akan mau muntah mendengar gombalan Bima.
"Del kalau mau ambil aja nih hati si bima gue lagi nggak butuh soalnya" bima mayun tapi dia tak marah dia tau Siti tak serius .
"Ntar kalu gue di rebut cewek laen elu malah marah ngambekan!" Bima mancing emisi Siti
Kapan gue keg gitu, rasa rasanya nggak deh bim"Jawab Siti datar
"Nih kata si adel,lu marah nggak ke bagian oleh oleh dari paris kemaren,ya kan del" adel hanya menggangguk tak peduli karena ia fokus pada baksonya saja anak itu memang tukang makan.
"Heh jangan geer lo ya, gue cuma nanya oleh oleh, yang lain dapat gua doang nggak kebagian, gini amat jadi sihib ya" keluh Siti pura pura nelangsa.
"heh,tu, semua kebagian oleh oleh nah lu,dapatnya hati gue,apa lagi yang kurang nya sayang"duh si bima gombal lagi kan.
" Enak aja,emang hati lu bisa gue makan ,bisa gue pamerin di tembok di kamar gue,egggak kan" elak Siti.
"nggak sih tapi bisa di pamerin,di buat status kan keren tuh, iya nggak" kata Bima lagi sambil menaik turunkan alisnya
"Ogah" Siti dan adel cekikan melihat bibir mayun Bima.
"eh kalian ke SMA mana,barengan ya,biar bisa sekelas lagi,nggak mau pisah sama Siti sayang soal nya" kata Bima
"Pikir pikir dulu bim ,masih lama kok" kali ini adel serius.Ia sudah tak bersemangat lagi untuk menghabiskan baksonya.
"Kamu ada masaalah del?" tanya bima. Adel mengeleng lemah.
"Udah yuk,kita masuk udah mau lonceng nih" tambah adel lagi. ia menarik Siti agar keluar kantin
"Yuk,bareng "kata bima. benar saja begitu sampai di kelas lonceng segera berbunyi. Mereka memang satu kelas hingga selalu ngumpul bareng meski hanya untuk bikin pr bersama.
Bima dan adel selalu ke rumah Siti mereka juga sudah kenal dengan Keluarga Romi .setau mereka Siti dan Romi saudara saja. Bima memang ada hati dengan Siti tapi siti tidak menanggapi itu,ia lebih nyaman berteman.
satu sore Siti janjian dengan adel di kafe langganan mereka. Beberapa hari ini adel terlihat gelisah.
" Udah lama del,kenapa kamu sembunyikan soal ini?" Siti arah mendengar cerita adel.perusahan papanya terancam gulung tikar karena di tipu pihak ke tiga.ini sudah berlangsung hampir satu tahun kebelakangan. ayahnya akan menjual aset aset perusahan yang tidak dapat di tolong lagi. bahkan rumah Adel bakalan di lelang oleh pihak bank.perusahaan papa adel bergerak di bidang perhotelan. Hotel baru yag di bangun terakhir kalinya roboh karena pihak pengembang lalai dalam menyuplai bahan berkualitas hingga bangunan tidak begitu kokoh.
Kejadian ini berimbas pada ketidak percaya an pihak konsumen pada perusahan papa adel hingga beberapa investor pindah.
" Aku takut kalian tidak mau berteman denganku lagi, aku...aku...
"Del ,ini aku del,masak nggak percaya sih ,aku bakal bantuin kamu kok!"
"Bantuin gimana gi?" tanya adel.
"Aku bakalan minta tolong sama papa gery, buat bantu dana ke perusahan papa kamu gimana?"
" Apa bisa Begitu ti?" Rasa tidak percaya adel terlihat di matanya namun di sisi lain ia akan mencoba meraih apapun agar papanya tidak bangrut
"Coba aja dulu,siapa tau bisa,ya nggak?" Jawab sigi lercaya diri .di genggam nya tangan adel untuk memberi kekuatan pada sahabatnya itu.Kini adel sedikit berharap pada Siti .ia tau nya papa Siti bukanlah sembarang orang.
"Nah lupain dulu masalah lu,nanti malam aku bakalan coba buat bicara sama papa" Siti bertejat akan membantu adel semampunya. Apalagibia tau papa gery orangnya royal.adel sudah bisa tersenyum lagi hingga mereka mulai bicara kesana kemari tanpa beban.
" Ti kenapa lu nggak pertimbangkan si bima sih,secara bima sudah suka sama lu sejak lama" tanya adel sambil menyeruput jus buah naga yang tadi di pesannya.
"Entahlah del, hati ini tak merasakan debaran apapun pada nya,mau gimana lagi?' Siti juga heran sendiri mengapa Ia tak merasakan getaran apa apa setiap kali di gombalin Bima. padahal Bima anak nya Ganteng ,baik bahkan idola di SMP nya.
" Maksud lu?"
"Rasa spesial lain dari yang lain,Rasa tak ingin jauh Rasa cemburu setiap kalo dia di dekat wanita lain,itu tak ada untuk bima" Situ merasakan itu semua pada Romi yang nenurutnya sedikit aneh karena dia dan Romi masih saudara.tapi hal ini tak dikatakan pada adel
"Jalani aja dulu ti,nggak salah kan?" usul adel lagi
"Nggak sih,tapi gue nggak enak aja bila suatu hari rasa itu masih tidak wujud,takutnya persahabatan kita bakalan runyam,lebih baik begini" Siti menyalahkan hatinya yang jatuh tidak pada tempat nya ini. Apalagi ketika ia pernah kedapatan Romi sedang mencium Dea di taman belakang Rumah ,ada rasa sakit yang tak hilang berhari hari.Siti sampai nangis seharian yang mengakibat kan dirinya demam tinggi.
"serah lu aja gimana baik nya,tapi jangan nyesal ya" Adel merasa nggak enak memaksakan masalah hati pada Siti . padahal ia ingin sekali menyatukan keduanya dalam ikatan Cinta.
"nggak kok,yuk kita balik,udah sore gini,ntar mama Sinta marah lho" segera saja Siti memangil pelayan untuk membayar.Siti dan adel pulang terpisah karena memang mereka beda arah.
Dalam perjalanan pulang Siti merasa binggung ,ia mencari cari ide bagaimana caranya agar bisa meminta bantuan papa gery nanti malam.
