Alexa Alvarez, seorang gadis yang tomboi, ceria, ahli bela diri, jenius tapi sangat ceroboh.
Javier Hernandez, tunangan asli Alexa yang belum pernah ditemuinya, Zaidan Hernandez, pria datar, kejam dan arrogan, Dia CEO ZH, Crops, yang juga Paman Javier, dan pria yang tidak sengaja tidur dengan Alexa.
Sampai suatu saat, Alexa salah mengenali, Zaidan sebagai tunangannya dan Javier sebagai CEO ZH, Crops.
Kisah mereka pun dimulai, antara Alexa, Zaidan dan Javier yang salah target.
Bianca, adik sepupu dari Javier, musuh dalam selimut Alexa.
Bianca orang yang hidup kembali, jadi Dia tahu cerita selanjutnya, yang selalu berusaha untuk membunuh Alexa agar bisa menjadi Nyonya besar Hernadez.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vhiy08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Kedatangan Alexa
"Lo yakin Dia ada disini?" Ucap Alexa pada Zio sambil menatap bar yang berada dihadapannya itu.
"Yakin... Gue sudah memastikannya," Sahut Zio dengan mantap.
"Hemmm... Sudahlah... Makasih..." Ucap Alexa sambil menepuk bahu Zio dengan lembut.
"Kak... Kakak yakin enggak ingin aku temani?" Tanya Zio untuk yang kesekian kalinya sambil menahan tangan Alexa
"Yakin... Lo tunggu aja disini. Oke... Tenang gue bisa jaga diri." Ucap Alexa sambil membenarkan topinya dan dengan langkah mantapnya dirinya memasuki bar itu menuju ke suit room yang sudah diberitahu oleh Zio sebelumnya.
"Ini... Atau yang ini?" Ucap Alexa sambil berhenti diantara dua pintu masuk ruangan yang bersebrangan itu.
"Akhh.... Pasti yang ini, enggak salah lagi." Ucap Alexa sambil mendorong pintu itu dengan kasar.
"Akhhh!!! Javier Hernandez!!!" Teriak Alexa menggema sebelum pintu itu sempat tertutup rapat.
"Ada apa Tuan?" Tanya Gara sang sekretaris sekaligus asisten Javier saat pria tampan itu tampak sedang mencari sesuatu.
"Apakah kau mendengar seseorang seperti sedang manggil namaku... Dan nadanya sepertinya Dia sedang emosi dan sangat kesal padaku." Ucap Javier yang tampak masih mengamati sekelilingnya dengan tatapan yang bingung.
"Tidak ada, Tuan..." Sahut sang asisten dengan dahi yang berkerut sambil menatap Javier dengan heran.
"Mungkin itu hanya perasaan Tuan saja." Sambung Gara lagi.
"Mungkin kau benar..." Ucap Javier kemudian setelah mencari beberapa saat tapi tak kunjung bertemu juga.
Setelah itu mereka masuk kembali kedalam ruangan itu, dan sebelum mereka menutup pintu, Javier sekali lagi menyempatkan menoleh dan mencari sebelum pintu tertutup rapat.
"Javier... Apa yang talah kau lakukan?!" Ucap Alexa dengan kesal.
Dan saat dirinya masuk, Alexa dapat melihat dengan jelas, Kenzo yang duduk diapit oleh dua wanita yang mengenakan pakaian yang sangat seksi, dan didepannya ya.pak seorang gadis sedang menuangkan minuman untuknya.
Melihat Alexa yang masuk dengan raut wajah yang kesal, Kenzo langsung dapat menerka apa yang membuat gadis itu mendatanginya disana.
Kenzo yang menatap Alexa tajam.
"Kau... Kau... Kau telah mengingkari perjanjian kita..." Ucap Alexa gugup setelah dirinya sadar apa yang dilihatnya.
'Hah... Mengapa suasananya kayak aku yang menangkap basah kekasih yang sedang berselingkuh?' Ucap Alexa dalam hatinya sambil tersenyum terpaksa dan matanya menatap sekeliling menghindari tatapan tajam dari Kenzo yang tampak datar.
"Tuan... Mengapa gadis ini memanggil Anda dengan Tuan Jav...?" Tanya wanita yang berpakaian seksi itu, namun belum sempat wanita itu menyelesaikan kalimatnya, Kenzo sudah mengangkat tangannya lalu menggerakkan jari telunjuk dan jari tengahnya, mengisyaratkan dirinya memerintahkan semua wanita yang sedang bersamanya keluar.
Tapi pelayan yang bertugas menuangkan minuman masih saja kekeh untuk tinggal, tanpa menunggu lama, Aland langsung datang mendekat lalu menyeret wanita itu dan mengusirnya dengan kasar.
lalu dengan cepat Aland menutup pintu ruangan itu dan hanya menyisakan Kenzo dan Alexa yang terjebak dalam suasana yang canggung.
"Ada apa? Apa kau sedang dalam kondisi yang menangkap basah diriku yang tampak sedang berselingkuh?" Tanya Kenzo datar dan sambil tersenyum miring.
"Apa kau sudah lupa? Apa yang kau janjikan padaku saat itu?" Tanya Kenzo lagi dengan beruntun.
"Tentu saja tidak! Aku hanya ingin menanyakan mengapa kau membatalkan perjodohan itu? Bukankah kau sebelumnya sudah menyetujuinya jika kau akan datang kerumahku untuk melamar secara resmi?" Ucap Alexa dengan kesal.
"Kemari lah... Mendekat kesini..." Ucap Kenzo sambil melambaikan tangannya mengisyaratkan pada Alexa untuk mendekat padanya.
"Sungguh merepotkan." Gerutu Alexa sambil melangkah mendekat pada Kenzo dengan enggan.
Lalu, saat Alexa sudah berada dalam jangkauan tangannya, dengan cepat Kenzo menarik tangan Alex dengan sekali sentakan, hingga Alexa yang tidak sedang dalam posisi yang siaga langsung tertarik dan berputar lalu terjatuh terduduk diatas pangkuan Kenzo. Kejadian yang begitu cepat itu membuat Alexa benar-benar terkejut dan linglung untuk sesaat.
Ini posisi paling dekat dengan seorang pria asing. Selama ini dirinya hanya dekat dengan keempat pria yang sudah dianggap adik dan keluarga baginya itu.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Kenzo sambil menelusuri wajah Alexa dengan jarinya.
"Ja... Javier... Sepertinya kita terlalu dekat," Ucap Alexa gugup sambil mendorong dada liat Kenzo yang menempel dibahunya.
"Mengapa wajahmu memerah? Apa kau gugup?" Ucap Kenzo tanpa menghiraukan Alexa yang sedang berusaha menjauhkan dirinya.
"WaktuMu tidak banyak, jika dalam 2 menit kau tidak mengatakan apa tujuanmu datang kesini, maka, kau tidak akan punya kesempatan lainnya." Ucap Kenzo lagi sambil mengusap pipi mulus Alexa dan mencoba mengendalikan detakan jantungnya yang hampir melompat dari tempatnya.
"Bisakah aku turun dari pangkuan mu, aku benar-benar merasa tidak nyaman." Sahut Alexa pelan sambil berusaha lepas dari rangkulan tangan Kenzo yang tampak membelit pinggang rampingnya.
"Satu menit terbuang sia-sia, waktu bicaramu hanya tersisa satu menit lagi." Ucap Kenzo tanpa memperdulikan respon Alexa yang tampak melotot kan matanya mendengar ucapan Kenzo.
"Baik... Aku katakan... Aku ingin kau datang ke rumah orang tuaku, katakan jika kau ingin melanjutkan perjodohan ini." Ucap Alexa dengan cepat.
"Baik..." Sahut Kenzo singkat, sambil menatap dalam pada mata bulat Alexa yang tampak berkedip-kedip lucu karena terkejut mendengar jawaban singkat dari Kenzo.
"Secepat dan semudah itu?" Tanya Alexa tidak percaya.
"Kenapa? Kau tidak percaya?" Tanya Kenzo balik.
"Jika kau tidak percaya ya sudah, kita batalkan saja." Ucap Kenzo seperti tidak perduli.
"Jangan! Percaya... Percaya!" Sahut Alexa dengan cepat sambil menggenggam satu telapak tangan Kenzo dengan kedua tangannya yang mungil dengan tersenyum manis yang dipaksakan dan mata yang berbinar-binar.
Melihat senyum dan Alexa serta respon Alexa yang masih menggenggam tangannya membuat detakan jantung Kenzo semakin kencang dan menjadi gugup. Tak lama kemudian sebuah senyum tipis terukir di bibirnya.
"Apa kau merasa sangat nyaman, duduk diatas pangkuanku, aku rasa kau harus merubah janjimu yang bagian tidak ada interaksi intim diantara kita." Ucap Kenzo.
"Tidak... Jangan tidak usah!" Sahut Alexa cepat dan berusaha turun dari pangkuan dan rengkuhan tangan kekar Kenzo.
"Jika dalam hitungan 3 kau belum keluar juga dari ruangan ini, maka... Perjanjian kita batal." Ucap Kenzo dengan senyum liciknya.
Dengan gerakan sedikit menekan dada dan paha Kenzo, Alexa langsung melompat dan berlari dengan cepat.
Namun, tak lama pintu ruangan itu tertutup, pintu itu terbuka kembali dan tampak Alexa yang hanya menampakan kepalanya saja dengan tersenyum penuh kemenangan.
"Ingat janjimu ya... Aku tunggu kabar selanjutnya, by bay," Ucap Alexa lalu menghilang lagi dari pintu itu.
Kenzo hanya tersenyum tipis melihat tingkah Alexa itu, lalu segera mengangkat tangannya dan menarik sedikit ujung tangan jasnya, Kenzo melihat arloji mahal yang membelit ditangannya itu, setelah itu tampak Kenzo merapihkan jas dan beberapa kali menepuk celannya.
"Masuk..." Ucap Kenzo dengan suara baritonnya.
"Iya Tuan... Itu... Nona Alexa bertemu Tuan Javier di pintu keluar." Ucap Alan yang membuat pergerakan tangan Kenzo berhenti seketika.
#####
"Ternyata penglihatan dan pendengaranku benar kalau itu benar-benar kamu." Ucap Javier datar sambil memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya.
"Asataga... Lo lagi..." Ucap Alexa yang langsung menghentikan langkahnya melihat Javier yang menghadang didepannya.
"Apakah pantas seorang gadis kecil seperti kamu datang ketempat seperti ini?" Ucap Javier sambil menatap wajah Alexa dengan dalam.
"Hei... Apa maksud ucapamu itu, lagi pula kemana saja aku pergi itu tidak merugikanmu bukan, aku berjalan menggunakan kakiku sendiri, memakai uangku sendiri, dimananya aku menyinggung mu." Sarkas Alexa dengan sewot.
"Lagi pula Lo itu siapa sih? Terus ada masalah apa sama gue, perasaan setiap kali ketemu sama gue bawaaan Lo itu emosi terus," Ucap Alexa kesal.
"Apa maksud ucapan mu, aku ini tunanganmu..." Ucap Javier sambil mengerutkan dahinya menatap Alexa bingung.
Alexa yang mendengar jawaban Javier sontak langsung tertawa ringan, sambil menutup mulut dan menatap Javier penuh selidik.
"Alexa..." Sebelum Alexa sempat menjawab ucapan Javier sebuah suar bariton terdengar dari belakangnya.
"Bukankah tadi kau sudah berpamitan ingin pulang? Lalu mengapa kau masih ada disini?" Sambung Kenzo setelah berada disamping Alexa.
"Eh... Iya... Tapi Dia menghalangi jalanku... Apa kau tahu, apa yang sudah katakan padaku? Dia mengaku sebagai tunanganku, bukankah itu lucu..." Ucap Alexa sambil melirik Javier yang tampak sedang memperhatikan interaksi dirinya dan Kenzo.
"Apa kau tidak ingin pulang sekarang?" Tanya Kenzo tanpa memperdulikan ucapan Alexa.
"Jika kau tidak pulang sekarang maka perjanjian kita batal." Ucap Kenzo sambil tersenyum miring.
"Eh... Mana bisa begitu... Baik aku pulang sekarang," Ucap Alexa lalu berbalik kearah pintu keluar.
"Kau... Tunggu aku di luar... Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Ucap Javier menghentikan langkah Alexa, dan Alexa hanya menjawab dengan berdehem malas.
"Apa Kakak benar-benar akan menunggu Tuan Kenzo disini." Ucap Zio sambil meneguk minumannya.
"Em... Sepertinya begitu." Sahut Alexa singkat sambil tetap sibuk dengan ponsel ditangannya.
"Tapi, bukannya Kak Lexa masih ada kerjaan lagi, kayaknya enggak masalah kalau kak Lexa enggak nunggu," Ucap Zio mengingatkan.
"Lo bener juga, bentar gue ngabarin Javier dulu, lagi pula selagi ada Javier gue enggak perlu takut." Ucap Alexa santai, lalu mengeti di ponselnya sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu tanpa menoleh lagi kebelakang.
#####
"Ada yang ingin kau tanyakan?" Ucap Kenzo datar sambil menatap dingin Javier yang tampak menyimpan emosi.
"Ada keperluan apa Paman dengan Alexa, perlu aku ingatkan kembali, Alexa adalah tunanganku, Paman," Ucap Javier tegas.
"Munafik... Bukannya kau sudah mengirimkan surat pembatalan yang menyatakan jika kau telah menolak perjodohan itu." Sahut Kenzo dingin sambil tersenyum miring.
"Tidak... Aku akan melanjutkan kembali perjodohan itu, setelah pertemuan hari ini, aku merasa Alexa tidaklah seburuk itu." Ucap Javier.
"Jadi, aku mohon mulai saat ini Paman harus menjauhi Alexa." Ucap Javier sambil mengeratkan genggaman tangannya didalam saku celananya.
"Apa kau lihat aku yang mendekati Alexa? Tapi sebaiknya mulai saat ini kau harus mempersiapkan diri dan jantung, siapa tahu kejadian besar selanjutnya kau membutuhkan jantung yang sehat." Ucap Kenzo panjang sambil tersenyum mengejek dan melangkah pergi setelah sebelumnya sempat menepuk bahu Javier beberapa kali.
Javier hanya mengeratkan rahangnya menahan emosi, dirinya mulai bisa menerka apa maksud ucapan Kenzo.
"Tidak akan aku biarkan," Ucap Javier sambil meraba dadanya, yang masih menyisakan detakan saat matanya bertemu pandang dengan mata keunguan milik Alexa.
Kenzo yang melirik sinis melihat Javier yang tampak emosi.
Javier yang tampak emosi melihat kedekatan Kenzo dan Alexa.