Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah
"Kenapa pengasuh Merlin? Kau terlihat tegang? Kondisi mu tidak baik?" Tanya Sera saat melihat kegelisahan dari wanita itu.
"Tentu saja nona..... Nona dari luar, bagaimana kondisi nona? Saya dapat melihat tuan Xavier marah dan kesal." Jelas Merlin.
"Aku baik. Tidak ada masalah. Memang, aku melihat orang asing tadi mommy. Bukan hanya satu, tapi dua!" Jelas Sera sambil melirik Merlin.
"Mereka tidak melakukan sesuatu padamu kan?" Tanya Lea gelisah.
"Tidak mommy. Kalaupun mereka melakukan sesuatu padaku, itu aneh bukan?"
"Mereka itu tidak mungkin hanya orang yang ingin jalan-jalan di sini. Ini mansion kita, jarak antara rumah yang lain begitu jauh. Kecuali..... Ada yang meminta?"
"Mungkin mereka itu sindikat penculikan nona. Syukurlah nona baik-baik saja. Mereka pastinya sudah mengintai, dan menemukan celah." Jelas Merlin.
"Ya, Merlin benar. Mommy senang kau terlihat baik. Ayo, ganti pakaian mu."
"Ya mommy."
'Gagal lagi?'
*****************
Suara sirine polisi langsung terdengar nyaring. Pihak dengan seragam itu membawa dua pria yang tergeletak di taman dekat pohon besar. "Kau mengenalnya tuan?" Tanya pihak kepolisian.
"Tidak, aku tidak mengenal mereka. Mereka begitu berani masuk ke area mansion ku. Tampaknya mereka paham situasi, berikan mereka hukuman!" Ujar Xavier menatap marah dua pria yang tampak babak belur itu.
"Pasti tuan. Tapi, melihat keadaan mereka, sepertinya ada yang membuat mereka tidak berkutik dan menghajar mereka tuan."
"Pasti pihak keamanan ku."
"Baiklah Tuan, kami permisi. Kami akan intograsi mereka, kalau ada masalah lain."
"Ya." Xavier melihat kepergian mobil polisi yang membawa kedua pria asing itu.
"Aku tidak ingin kejadian seperti ini lagi! Kalian mengerti?"
"Mengerti Tuan. Maafkan kami."
"Aku ingin ini yang terakhir kalinya." Peringat Xavier pada penjaga yang menunduk di hadapan nya.
"Tuan, tapi nona Sera yang memberitahu kami." Ucapan itu membuat Xavier berhenti.
"Apa?"
*****************************
Sera menyisir rambutnya. Dia yakin, Merlin ada hubungannya dengan kedua pria itu. "Kenapa dia menargetkan pemilik tubuh ini? Apa karena masalah yang ditimbulkannya? Sebesar apa? Yang jelas, aku harus menyelesaikan nya!"
"Lusa, aku sudah sekolah. Pastinya, akan ada masalah lagi. Belum lagi, pergaulan dari pemilik tubuh ini." Sera hanya menggeleng, tapi dia tersenyum saat mengingat perkelahian tadi.
"Aku merasa senang sekali! Setelah cukup lama tidak bertarung. Aku rindu sekali!" Acara santai Sera terganggu dengan deringan ponsel.
"Turunlah, kau tidak mau melihat hadiah mu?" Begitulah isi pesan itu, Sera menaikkan alisnya. Tak lama bibirnya tersenyum kecil. "Alex, pria itu.... Apa yang ia berikan?"
"Sera! Lihatlah! Ada hadiah untuk mu!" Panggilan itu dari Lea, Sera bergegas turun karena penasaran.
Dibawah, Lexa tampak penasaran, dia duduk dengan mata mengitari hadiah yang ada didepannya. Dia merasa tidak senang, karena Sera mendapatkan kiriman hadiah dari seseorang. Untuk pertama kalinya.
"Aku akan lihat mommy, siapa pengirimnya....." Lexa ingin menyentuh hadiah dengan kotak paling besar.
"Tidak perlu Lexa, itu dari Alex!" Ujar Sera yang membuat gerakan tangan Lexa tertahan di udara.
"Alex? Wah, apa yang ia kirimkan untukmu." Lea tersenyum mendekati putrinya.
"Kita akan lihat bersama!" Sera membuka dari yang paling kecil dahulu.
"Bagaimana kalau aku bantu kak?" Tawar Lexa, dia begitu tidak sabaran dengan kotak besar itu.
"Ya, baiklah! Kau buka yang kecil ini, aku akan membuka yang paling besar ini!" Ujar Sera menyerahkan kotak kecil di tangan Lexa.
Lexa diam, menerima kotak kecil itu. Giginya menggerutuk, tapi dia menahan nya. Dia diam, dengan kotak kado yang ada di pangkuannya, menatap Sera yang tengah membuka lapisan kertas didepannya.
"Wah! Gaun! Itu gaun pertunangan mu sayang." Sera mengangkat gaun berkilauan itu. Lexa melihatnya, gaun cantik dan membuat nya ingin memakainya.
"Ada set perhiasan juga. Sepatu nya juga!" Jelas Lea menatap senang.
"Iya mommy. Kak Alex mengeringkan pesan padaku."
"Romantis nya."
"Kenapa kak Alex tidak membawa kakak saja ke butik? Kakak bisa mencoba langsung gaun yang kakak inginkan." Lexa ingin merusak senyum Sera.
"Adikku, aku yang memintanya sendiri. Aku mengirimkan pesan pada nya, saat dia menghubungi ku. Lagipula, aku ingin lihat, seberapa perjuangan nya untuk ku. Dan itu membuat ku senang!" Jelas Sera, membuat Lexa kalah.
"Kakak yakin itu pas dengan ukuran tubuh kakak?" Tanya Lexa kembali.
"Tentu saja!" Yakin Sera.
"Aku pikir apa, ternyata persiapan pertunangan. Aku akan ke atas untuk membuat pr ku." Ujar Lexa meletakkan kado kecil dengan asal-asalan.
"Ya, rajin belajar ya!" Teriak Sera dengan tersenyum puas.
****************
"Pergi! Aku tidak membutuhkan mu!" Kesal Lexa.
"Nona, jangan marah....."
"Kak Sera mendapatkan gaun yang indah! Untuk pertunangan, kau lihat kan?" Jelas Lexa dengan mata merah.
"Iya nona. Tapi amarah tidak menyelesaikan nya."
"Lalu apa? Apa!" Teriak Lexa.
"Nona, Tuan Alex pastinya berharap nona Sera menggunakan gaun itu. Kalau nona Sera tidak menggunakannya, pasti tuan Alex akan kecewa dan tersinggung."
"Nona paham kan?" Bisik Merlin.
"Itu tugasmu bukan?" Balas Lexa.
"Tentu nona. Saya akan melakukan nya, nona jangan khawatir."
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰🥰🥰
semoga ketahuan n di gagalin