Sudah merasakan hidup nyaman di dunia misi yang lama bertahun-tahun, setelah tiba-tiba sistem menghilang dan tidak dapat dihubungi.
Namun tiba-tiba saja Xia An Yi terbangun dan sudah berada di dalam tubuh orang yang berbeda.
Lanjutan selengkapnya, bisa langsung baca saja ya Kakak😁.
Jangan pelit buat kasih like dan komentarnya setelah membaca ya Kakak. Terima kasih😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Empat belas
"Yang Mulia, apakah Anda benar-benar akan pergi ke kota Yang?" ucap pengawal Putra Mahkota.
"Iya, semua informasi sudah aku dapatkan. Ibu Ratu juga telah mengetahui semuanya, Xia Lu Mei itu sudah membuatku melakukan kesalahan pada Yi'er. Aku harus meminta maaf secara langsung padanya, dan menjelaskan semuanya,"
"Yang Mulia, Nona Xia Lu Mei pasti memiliki alasan melakukan hal tersebut pada Anda,"
"Apapun alasannya, dia telah membodohiku dan juga Ibu Ratu. Aku tidak akan mengampuni wanita itu!"
Pengawal Putra Mahkota tidak bisa berkata apa-apa lagi, dan kini dia hanya bisa mengikuti keinginan Putra Mahr yang akan pergi ke kota Yang untuk bertemu dengan Xia An Yi.
Putra Mahkota baru menyadari jika dirinya telah sangat dibodohi oleh Lu Mei, jika saja dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Lu Mei dan tidak mendengar rumor yang beredar, pasti saat ini hubungannya dengan An Yi masih baik-baik saja.
Beberapa hari yang lalu dia meminta seseorang untuk mengawasi Xia Lu Mei, dan hasilnya membuat dia kecewa.
Orang yang diminta mengawasi Lu Mei berkata, jika di dalam kediaman Xia, sikap Lu Mei sangat jauh berbeda. Dia akan menunjukkan sifat aslinya pada pelayan di kediaman itu, tidak terkecuali pada Xia An Yi.
"Bawa kotak itu, aku telah mempersiapkan semuanya untuk Yi'er!" ucap Putra Mahkota sebelum dia berjalan keluar.
"Baik, Yang Mulia,"
Putra Mahkota berjalan ke arah gerbang samping istananya, dan dengan menggunakan pakaian yang biasa dia kenakan untuk keluar dari istana, dia menaiki kuda diikuti oleh pengawalnya itu.
Di sisi lain, An Yi tengah berbicara dengan seorang tabib yang memeriksa Nyonya Xia beberapa hari sebelum Jing Sheng Yin datang.
"Tabib, beberapa hari lalu Anda telah memeriksa Ibuku, dan berkata jika Ibuku baik-baik saja. Saat ini kita berada di luar kediaman Xia, Anda dapat mengatakan yang sebenarnya," ucap An Yi.
"Nona Xia, sebenarnya perut Ibu Anda sangat tidak baik. Dia terlalu banyak memakan makanan yang bersifat panas, itu sangat bertentangan dengan obat yang saya berikan sebelumnya,"
"Apa maksud Tabib? Aku mendengar dari Pelayan yang berada di dapur, jika Ibu memerlukan lebih banyak makanan yang bersifat panas,"
"Nona, saya berani bersumpah jika saya mengatakan pada Selir Xia agar memberikan Nyonya Xia makanan yang ringan dan bersifat dingin atau hangat, agar perut Nyonya Xia cepat pulih,"
Xia An Yi terdiam, tangannya mengepal dengan kuat.
[Nona, apa yang akan kau lakukan pada mereka? Mereka sudah memberikan makanan yang salah pada Nyonya Xia].
"Aku akan memberikan pukulan yang sangat baik pada mereka sebelum aku pergi, dan memastikan mereka akan sangat menyesal!"
Tabib menatap Xia An Yi kemudian meletakkan sebuah kertas di atas meja.
"Nona, di sini ada resep obat yang saat ini harus Nyonya Xia minum, agar perutnya membaik dari rasa panas. Setelah tiga hari, saya akan kembali memberikan resep obat yang berbeda," ucap Tabib.
An Yi melihat resep yang ada di atas meja.
"Saya berjanji akan menyembuhkan penyakit Nyonya Xia. Bagaimanapun, keluarga Nyonya Xia dulu pernah menyelamatkan keluarga saya. Saya tentu tidak akan mencelakai Nyonya Xia," ucap Tabib itu lagi.
"Baik, saya percaya pada Anda. Jika begitu, kita akan bertemu lagi di sini, tiga hari kemudian,"
"Baik,"
An Yi membungkukkan badannya pada tabib itu sebelum dia meninggalkan tempat itu dengan resep obat yang dia dapatkan.
[Nona, aku telah menemukan bahan obat yang sesuai dengan kondisi Nyonya Xia. Dan saya juga sudah menyiapkan 10 pil yang bisa membuat tubuh Nyonya Xia pulih dengan cepat].
"Kerja bagus Tu Tu. Dengan begitu, dalam waktu satu minggu kondisi Ibuku akan membaik,"
[Nona, aku tidak melihat Pelayan yang selalu bersamamu].
"Aku memintanya untuk menjaga Ibu bersama Pelayan setia Ibu, aku khawatir Selir Xu dan anaknya akan datang dan membuat kekacauan di kamar Ibu,"
[Sepasang Ibu dan anak itu benar-benar menyebalkan!]
"Kali ini aku sependapat denganmu, tapi sebentar lagi kita tidak perlu melihat hal-hal yang menyebalkan lagi,"
[Itu benar].
An Yi menemukan toko obat terbesar di kota Yang, resep obat yang dia simpan dikeluarkan.
"Nona, obat apa yang kau inginkan?" ucap pelayan toko setelah An Yi masuk.
"Berikan aku semua bahan obat ini!"
Pelayan toko itu melihat bahan obat yang diberikan oleh An Yi.
"Berapa banyak yang Anda inginkan?" ucap pelayan itu.
"Aku memerlukannya untuk pengobatan selama tiga hari,"
"Baik, saya akan menyiapkannya untuk Anda,"
An Yi mengangguk, kemudian membiarkan pelayan toko itu pergi.
[Toko obat ini tidak lebih besar dari toko obat milikmu di dunia misi sebelumnya, Nona].
"Kau benar, hanya saja di dalam dunia misi kali ini, aku harus berpura-pura tidak mengerti tentang bahan obat,"
[Kau benar, jika kau menunjukkan kau mempunyai pemahaman ini, Ayah dari pemilik tubuh asli pasti akan sangat curiga padamu].
"Untung saja resep obat yang diberikan oleh Tabib itu benar. Jika salah, aku pasti akan membuatnya tidak bisa lagi menjadi Tabib di kerajaan ini,"
Tak lama pelayan yang menyiapkan bahan obat untuk An Yi datang.
"Nona, ini adalah bahan obat yang Anda inginkan untuk tiga hari, semuanya menjadi empat keping perak," ucap pelayan itu seraya memberikan lima bungkus bahan obat.
"Baik,"
An Yi mengambil kantong uang miliknya, lalu memberika empat keping perak pada pelayan itu.
Setelah membeli obat, An Yi keluar dari toko obat dan berjalan menuju kediaman Xia.
"Yi'er!"
An Yi yang merasa nama kecilnya dipanggil, menghentikan langkah kakinya.
[Nona, itu adalah Putra Mahkota].
"Bagus, aku sedang berpikir bagaimana aku bisa bertemu dengannya. Tapi tak kusangka dia datang dengan cepat,"
An Yi berbalik dan melihat Putra Mahkota sudah berada tepat di depannya.
"Aku berpikir siapa yang memanggil dengan nama kecilku, ternyata Yang Mulia Putra Mahkota," ucap An Yi dingin.
"Yi'er, aku..."
An Yi membungkukkan badannya, "Xia An Yi memberi hormat pada Yang Mulia Putra Mahkota, semoga Yang Mulia selalu sehat,"
Melihat dan mendengar perkataan An Yi, beberapa orang yang berada di sekitar mereka berhenti, lalu ikut membungkukkan badan mereka pada Putra Mahkota.
"Yi.... Yi'er, kau tidak perlu melakukan hal itu padaku," ucap Putra Mahkota.
"Yang Mulia, mohon jangan memanggil saya dengan nama kecil saya. Saya akan merasa tidak nyaman, terlebih Anda dan saudara saya saat ini sangat dekat,"
"A...Aku tahu, aku sudah melakukan hal yang salah dan keterlaluan padamu, tetapi aku..."
"Yang Mulia, saya tidak pernah menyalahkan Anda. Saya tahu tempat saya di mana,"
"Yi.... Nona Xia, kau..."
"Kedatangan Yang Mulia ke kota Yang pasti untuk menemui adik Lu Mei, dia akan sangat bahagia saat melihat Yang Mulia,"
"Tidak, aku datang ke sini bukan untuknya. Tetapi aku datang untuk bertemu denganmu,"
An Yi menatap Putra Mahkota dengan datar, sekuat tenaga dia tengah menahan perasaan yang tiba-tiba muncul dari dalam dirinya, yang dia yakini itu adalah perasaan pemilik tubuh asli, yang masih sangat menyukai Putra Mahkota.
Saat ini ingin sekali rasanya An Yi menendang laki-laki yang telah mempermainkan perasaan wanita, dan tanpa malu datang untuk meminta maaf.