NovelToon NovelToon
Not Young Papa

Not Young Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Mafia
Popularitas:70.5k
Nilai: 5
Nama Author: Phopo Nira

Bukannya mendapat ucapan selamat dan pujian, karena telah berhasil menyelesaikan study nya. Kayvaran Cano Xavier malah langsung diberikan misi penting oleh papahnya untuk menyelesaikan masalah di salah satu cabang perusahaan yang ada di Negara X, lebih tepatnya Kota Xennor. Akan tetapi, ini bukan masalah bisnis melainkan persaingan wilayah dengan beberapa klan mafia yang ada di sana.

Namun, bukan itu letak permasalahan utamanya untuk Kay. Melainkan sang adik Axelion Cano Xavier yang masih berusia 8 tahun yang diam-diam menyelinap naik ke pesawat yang akan mengantarnya ke Kota Xennor tanpa diketahui oleh siapapun. Kay menyadari keberadaan sang adik saat pesawat sudah hampir setengah perjalanan.

“Eeeh … orang utusan Tuan Luca ternyata Papah muda! Lihat, anaknya menggemaskan sekali!”


Setibanya di perusahaan dia malah dikira sebagai karyawan biasa dan bahkan dibilang Papah muda karena Axel memanggilnya Papa?

Apakah Kay bisa menyelesaikan misinya sembari menjaga sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07. Lawan Yang Kuat

“Untuk sekarang, bisakah kalian memberikan semua informasi tentang perusahaan maupun yang berkaitan dengan kelompok itu, termasuk beberapa karyawan yang masih hilang sampai detik ini. Mungkin hanya itu saja, karena aku harus melakukan evaluasi lebih dulu sebelum mengambil tindakan,” ujar Kay pada Joseph. Ya, dia akan memastikan situasinya lebih dulu agar tidak mengambil keputusan yang gegabah.

“Baik, Tuan Kay! Kami akan segera menyerahkan semua yang anda minta secepatnya,” sahut Joseph.

“Mmm, sekarang kalian boleh keluar dan melanjutkan pekerjaan masing-masing.”

Bukannya mengusir, tetapi Kay membutuhkan waktu untuk membahas rencana selanjutnya dengan Matt dan Max, ditambah satu lagi si bocil Axel yang tidak mau ketinggalan.

“Kalau begitu kami pamit undur diri sekarang,” pamit Joseph mewakilkan Aiden dan Yasmin sekalian.

Ketiganya lantas segera pergi meninggalkan ruangan khusus Ceo yang biasa digunakan Luca setiap kali berada di sana. Setelah memastikan kepergian ketiganya, Kay dan yang lainnya langsung beranjak menuju sebuah ruangan rahasia yang tersembunyi di ruangan khusus Ceo itu. Sebelum pergi Luca memang memberitahukan kepada putranya bahwa ada sebuah ruangan tersembunyi di ruangan khusus miliknya yang bisa mereka gunakan untuk markas cadangan sementara.

“Kita akan menggunakan tempat ini untuk markas sementara,” ujar Kay pada Max dan yang lainnya, “Aku sudah membaca dan mempelajari berkas yang kalian berikan semalam. Situasinya memang sangat kacau. Bagaimana menurut kalian?” lanjut Kay meminta pendapat.

“Jelas kita tidak bisa menyinggung mereka secara langsung. Kita sudah kalah jumlah sekarang, belum melakukan apapun mereka sudah berniat mengirim kita kea lam baka begitu menginjakkan kaki di kota ini,” ujar Matt yang sudah dua kali mengalaminya, pertama saat dia dan Max tiba di sana dan kedua ketika menjemput Kay dan Axel.

“Benar, mereka tidak ragu untuk membunuh siapapun. Bahkan beberapa karyawan yang dinyatakan menghilang tidak ditindaklanjuti dengan benar oleh pihak berwajib. Yang artinya mereka sudah sepenuhnya menguasai kota ini.” Max menambahkan, mengambil kesimpulan yang sepertinya sudah pasti kebenarannya.

“Berarti tidak ada harapan lagi,” celetuk Kay dengan santainya, “Lebih baik kita kembali dan memberitahu Papah bahwa mustahil menyelesaikan misi ini,” sambungnya.

“Kau yang akan kami kirim kembali ke Mamah dan Papah secepatnya. Apakah kau tidak melihat betapa mereka menyambut kedatangan kita dengan penuh harapan tadi. Grandpa, Grandma dan yang lainnya selalu mengajarkan kita untuk tidak bertindak seenaknya sebagai keluarga mafia. Karena kita sudah di sini, maka kita harus membantu mereka,” sentak Axel dengan wajah seriusnya.

“Bocah ini …”

“Jika kalah jumlah, maka kita hanya perlu meminta bantuan Papah atau yang lainnya. Namun, karena kita sudah menjadi harapan besar untuk mereka sebaiknya kita melakukan apa yang perlu dilakukan, bukan?” sela Axel lagi menatap pada kedua pamannya agar sependapat dengannya.

“Axel benar, Kay! Mungkin bagi kita ini hanya misi biasa, tapi bagi mereka yang sudah lama terjebak dalam ketakutan kota ini. Kedatangan kita seperti sebuah harapan dan juga cahaya bagi mereka untuk terbebas dari rasa takut mereka.” Max benar-benar sependapat dengan Axel.

“Anak kecil seperti Axel saja bisa berpikir sejauh itu dan tidak pantang menyerah. Lalu kenapa kita harus menyerah, bukan? Ini bahkan belum memasuki permulaan,” ujar Matt menambahkan.

“Kalian benar, kita adalah keluarga Xavier! Mana mungkin melarikan diri dari musuh, jika mereka menyambut kita dengan sangat hangat. Bukankah kita harus membalas sambutan hangat semalam,” ujar Kay dengan seringai penuh arti di wajahnya, rupanya ada gunanya juga Axel terbawa ke sini.

“Saat ini mereka memang lawan yang kuat untuk kita, tetapi hal itu tidak mungkin mustahil bagi keluarga Xavier, bukan?” sambungnya.

“Papah memiliki rencana?” tanya Axel sengaja memanggil dengan sebutan Papah.

“Axel, berhenti memanggil kakakmu dengan sebutan Papah! Aku bukan Papahmu, apalagi Papah muda seperti yang mereka pikirkan,” sentak Kay siap mengomeli adiknya itu.

“Lebih baik mereka memang menganggap Axel sebagai anakmu, Kay! Itu akan lebih aman untuknya selama di sini.” Max menyarankan agar mereka tetap berperan sebagai ayah dan anak selama menjalankan misi ini.

“Tapi … sudah ‘lah terserah kalian saja!”

Kay tidak jadi protes, setelah dipikirkan memang ada benarnya juga. Jika sesuatu yang buruk sampai terjadi pada Axel saat bersamanya, maka Mamahnya dan semua orang pasti akan mengamuk dan menyalahkannya. Kini Kay benar-benar mendapatkan misi ganda, mengasuh adiknya sekaligus menyelesaikan misi utamanya.

“Lalu bagaimana sekarang? Kau sudah memiliki rencana?” Matt kembali pada topik pembicaraan utama mereka.

“Untuk menyelesaikan masalah ini belum, tetapi untuk membalas sambutan hangat mereka semalam tentu saja sudah aku pikirkan dengan matang!” jawab Kay dengan senyuman penuh arti.

“Paman Max, aku akan serahkan masalah perusahaan padamu. Sedangkan Paman Matt, pelajari informasi yang aku minta pada mereka barusan. Sementara aku dan Axel akan mengurus masalah kelompok gangster dan mafia itu dengan cara kami,” ujar Kay membagi tugas sementara untuk saat ini.

“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Max dan Matt penasaran.

“Paman lihat sendiri saja nanti!” Axel yang menjawabnya, sepertinya adik dan kakak itu memiliki satu pemikiran yang sama.

...****************...

Dan benar saja, Joseph kembali datang dengan membawa informasi yang Kay minta sebelumnya. Kay hanya mengambil informasi tentang beberapa karyawan yang hilang dan belum ditemukan. Setelah itu, dia dan Axel kembali ke ruang rahasia untuk menjalankan rencana keduanya.

“Anakku, apakah kau sudah siap mengobrak-abrik system keamanan mereka?” tanya Kay pada Axel.

“Langsung gas saja, Pah!” balas Axel mengacungkan kedua jempolnya.

“Kita mulai!”

Kay memberikan isyarat. Dan detik itu juga jari jemari Kay dan Axel mulai bergerak cepat diatas papan keyboard untuk meretas dan mencuri beberapa data penting dari system keamanan musuh. Ingat, Kay dan Axel adalah keturunan si genius Luca dalam hal peretasan. Maka sudah jelas kemampuan keduanya tidak bisa diragukan lagi.

...****************...

Disaat yang sama, musuh tengah kembali melakukan pertemuan perihal kegagalan anak buah Edmun semalam untuk menyingkirkan orang utusan Luca itu. Untuk pertama kalinya … Tidak, sepertinya ini sudah kedua kalinya anak buah Edmun gagal menjalankan tugasnya. Hingga membuat sang penguasa Kota Xennor mulai mencemaskan sesuatu.

“Anak buahmu kembali gagal menjalankan tugasnya dan itu membuat Tuan Spencer merasa tidak senang. Karena itulah Tuan memintaku untuk menemui kalian lagi untuk menyelesaikan apa yang tidak bisa kalian selesaikan,” ujar Nero.

“Ayo ‘lah! Itu hanya sebuah sambutan saja, gagal sudah biasa karena anak buahku belum bersungguh-sungguh ….”

“Tuan, gawat! System keamanan kita sedang di serang oleh seseorang!” Tiba-tiba salah satu anak buah menerobos masuk ke dalam ruang pertemuan itu dan melaporkan masalah yang sedang terjadi.

Bersambung ….

1
Dwi Rustiana
pengen ikutan bejek2 si dispenser emosi q 😡😡😡
Diana Dwiari
wah,ternyata si kembar juga punya anak kembar....dah punya cucu 4 si bocah gila.....
Diana Dwiari
siapa clarieta axlyn ini....apanya ashlyn dan axlyn
Diana Dwiari
ah,ternyata sama2 orang luar ya
Ratna Sumaroh
axel menuruti kemauan Spencer sekalian cari celah noh dan mengulur waktu buat kay datang
@pry😛
dispenser ni kok yah gk nydr... nyw dy dlm bhy🤣
Mulaini
Axel tembak balik aja tuh si Spencer hehehe...
Susi Bule
waduh dispenser mau nguji Axel ya secara tak langsung 🤣🤣
Susi Bule
waduh permainan apa nih di ajak sama dispenser 🤣🤣
Susi Bule
🤣🤣wah dispenser yakin nih buat Axel jadi tawanan malah dirimu berakhir tragis nantinya sudah membawa si jenius masuk sarangmu 🤣secara tidak langsung dirimu sudah membocorkan keberdaaanmu dan anak buah mu ke pada keluarga Xavier 🤣🤭
Susi Bule
busyeeeeeeet kalian mencari masalah telah menculik Zhia Queennya dewa kematian kalian culik juga 🤣🤣 dispenser siap siap lah dirimu dan anak buah mu di kubur di kota Xennor ini oleh Rayden Xavier juga anak serta menantu juga cucunya Xavier 🤣🤣
Susi Bule
nah sekarang Axlyn yang salah paham nih 🤣kasihan tu guru dan murid yang di hukum sama Lucy 🤣😭
Susi Bule
akhirnya Queen Xavier bertemu yang namanya Axlyn yang tidak sengaja jadi musibah untuk keluarga Xavier 🤣🤣
Susi Bule
🤣🤣🤣kasihan Levi dan Noah babak belur jadi Samsat nya Lucy 🤣🤣
Desyi Alawiyah
Bersambung lagi... ah nanggung sih Kak 🤣

Aku yakin sih, Axel pasti ada rencana lain, agar terhindar dari permainan yang dilakukan Spencer itu... 👍
Susi Bule
waduh nih hukuman untuk pembuat onar apa ya dari Queen Xavier 🤣🤣
Axlyn tidak salah dirimu minta bantuan sama keluarga Xavier untuk menyelamatkan kakakmu Sherin yang akhirnya berjodoh dengan Noah 🤣🤭
Desyi Alawiyah
Spencer kamu ngga sadar yah, Axel sedang mempermainkan kamu...

Kamu jangan macam-macam sama anggota keluarga Xavier, kalo mereka udah ngamuk, kamu dan para anak buahmu bakal hancur...
Rani R.i: tenang kk sebentar lagi sepencer bakalan tahu seperti apa gilaaa nya keluarga Xavier....cuman aku kasihan sama Sherin yg gk di kasih mkn....aku berharap jgn di kasih ampunn buat mereka
total 2 replies
Desyi Alawiyah
Cie, Ashlyn khawatir sama calon menantunya 😅
Susi Bule
busyeeeeeeet apa ada rencana di balik ini oleh Lucia melepaskan Angela dan Charles atau mungkin karena ingin menghukum pembuat masalah dalam keluarga Xavier 🤣🤣🤣
Susi Bule
🤣🤣🤣ngakak aku Thor akhirnya Queen Xavier sampai di hadapan mereka berdua.siapa yang berani melawan seorang Lucia saat ini yang lagi marah hingga sampai ubun ubun karena kakak kesayangannya sudah luka luka karena ulah suami dan murid suaminya sendiri🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!