Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.
Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.
Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.
Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pekerjaan Kotor
Tak lama kemudian Zara,Luna dan Sarah ikut masuk kedalam gudang untuk melihat lebih dekat keadaan ibu Rina.
"Gi-gimana bisa...ini terjadi?", lirih Luna tak percaya, menatap sendu jasad ibu Rina.
"Mafia.", jawab Lilith singkat, masih terus menatap jasad ibu Rina.
"Hah? Apa maksudnya mafia?", tanya Sarah tak mengerti.
"Ibu ngutang ke mafia.", jawab Lilith.
"Ngutang ke mafia?!", seru Luna terkejut.
Para sahabat Lilith tak menyangka bahwa ibu Rina akan berani melakukan itu hanya untuk mereka semua.
Tanpa sepatah katapun, Lilith berbalik dan melangkah pergi dengan telapak tangan yang masih dipenuhi oleh darah.
"Lith? Lo mau kemana?", tanya Sarah.
"nyari tau siapa dalangnya.", jawab Lilith datar dan tidak menoleh sedikitpun.
Dia sudah tidak peduli lagi soal merubah masa depan atau apapun itu, karena di pikirannya sekarang adalah balas dendam.
Sarah terkejut dan berlari mengejar Lilith, "Tapi lo bilang kalo dalangnya mafia.", ucapnya yang hanya dibalas anggukan oleh Lilith.
"Terus kenapa lo masih berani nyari tau?", tanya Sarah lagi.
Namun Lilith tidak menjawabnya dan memilih masuk kedalam kamar, "Jangan ganggu gue.", ucapnya lalu menutup pintu kamar.
Sarah hanya bisa terdiam sembari menatap pintu kamar, sebelum akhirnya melangkah pergi dari sana.
Ia kembali menuju gudang untuk bertemu dengan kedua sahabatnya yang sudah berniat masuk kedalam.
"Dimana Lilith?", tanya Luna.
"Dia lagi di kamar dan katanya gak pengen di ganggu.", jawab Sarah.
"Sekarang mending kita masak aja, kasian yang lain pada laper.", usul Sarah.
Luna dan Zara mengangguk, apalagi mereka berempat adalah yang paling tua diantara anak panti.
Disisi lain, setelah masuk kedalam kamar, Lilith langsung duduk di meja dekat jendela.
Untung saja anak anak panti sedang bermain di luar, jadi tidak ada yang mengganggu Lilith.
Saat sedang memikirkan cara untuk mencari tau dalangnya, tiba tiba saja kepalanya terasa sangat sakit.
dan kesadaran Lilith perlahan memudar, hingga akhirnya tak sadarkan diri.
Saat terbangun, Lilith ternyata bangun di alam bawah sadar, sedangkan layar besar menampilkan Lilith kecil yang tengah berjalan menuju pintu.
"Tunggu Lilith!", cegah Lilith.
"Ada apa kak?", tanya Lilith kecil.
"Lo mau kemana?", tanya Lilith.
"Aku mau ketemu sama mereka.", jawab Lilith kecil.
Lilith mengerti mereka yang dimaksud adalah ketiga sahabatnya.
"Duduk dulu.", ucap Lilith singkat.
"Kenapa kak?", tanya Lilith kecil tak mengerti.
"Duduk!", ulang Lilith dengan nada menekan.
Lilith kecil sedikit terkejut namun menurut dan kembali duduk di kursi.
"Gue mau nyelidikin dalangnya.", ucap Lilith dengan ekspresi serius.
"Gimana caranya?", tanya Lilith kecil.
"Gue butuh laptop.", jawab Lilith.
"Tapi aku gak punya uang kak.", ucap Lilith kecil.
"Tenang aja, itu urusan gampang, Gue yang bakalan kerja.", balas Lilith.
"Kerja apa kak?", tanya Lilith kecil penasaran.
"Jadi pembunuh bayaran.", jawab Lilith.
"Pe-pembunuh bayaran?!", seru Lilith terkejut.
"Bisa kerja yang lain aja gak kak?", usul Lilith kecil.
"Gak bisa, karena ini...udah jadi takdir lo.", jawab Lilith.
"Takdir? Maksudnya?", tanya Lilith kecil tak mengerti.
"Jangan banyak tanya, yang perlu lo lakuin cuman latihan, dan gue yang bakalan kasih metodenya.", ucap Lilith.
"Kenapa perlu latihan? Kan kakak yang katanya mau kerja.", tanya Lilith kecil lagi.
"Tubuh lo lemah, gue gak bisa gerak bebas.", jawab Lilith.
"Kalo aku nolak, kakak bakalan ngapain?", tanya Lilith kecil.
"Mau lo terima atau nggak, suatu hari nanti lo bakalan tetep ngebunuh orang lain.", jawab Lilith.
"Kalo gitu gak usah nanya lagi, kapan mulai kerjanya?", tanya Lilith kecil.
Lilith tersenyum tipis lalu menutup matanya sebentar, ternyata dirinya yang dulu tidak buruk buruk amat.
"Nanti malem.", jawab Lilith.