" Daddy aku masih muda dan masih ingin menikmati hidup , kenapa harus menikah ?" ucap Aqila dengan tidak terima ketika Daddy meminta dia menikah .
" Aqila umur kamu udah 25 tahun jadi memang sudah seharusnya menikah , sudah cukup kamu foya-foya dan membuang waktu selama ini dan Daddy ingin kamu memberikan seorang cucu sebagai pewaris " tegas Daddy .
" Pewaris apa lagi Daddy, aku sudah memenuhi keinginan Daddy untuk menjadi presiden direktur di perusahaan keluarga lalu apa lagi masalah nya?" pertanyaan Aqila yang benar-benar tidak ingin menikah dan kalaupun menikah dia belum punya laki-laki yang tepat untuk dijadikan suami ideal baginya .
" Pokoknya Daddy nggak mau tau , kalau memang kamu tidak mau Daddy jodohkan cari calon suami sendiri dalam rentang waktu 1 Minggu ini jika tidak kamu akan Daddy nikahkan dengan Brian " pernyataan Daddy .
" What, Daddy aku nggak menyukai pria itu " tegas Aqila menolak tegas .
" Maka dari itu cari cepat calon suami " ucap Daddy pada Aqila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Pertanyaan Aqila
" Rasa Om bagaimana?" tanya Vincent yang malah mengangkat sebelah alisnya menggoda Aqila.
" Maksud aku terserah Om mau rasa apa , Aku suka semua rasa kok" ucap Aqila menjawab setelah beberapa saat .
" Yasudah , rasa vanilla satu" kata Vincent memesan .
" Kok cuma satu?" tanya Aqila .
"Aku sedang tidak ingin makan es krim lagian masih pagi " ucap Vincent menatap jam di pergelangan tangan nya yang belum pukul 8.
" Bukan begitu Om aku biasanya kalau beli es krim 3 , nggak puas kalau cuma satu " kata Aqila memberitahu dan ngiler menatap es krim didalam etalase.
" Oooo, begitu " tawa Vincent memesan 2 lagi .
.....
Aqila berjalan menjilati es krim nya dengan senang namun perlahan menjadi gugup ketika Vincent terus menatap nya walaupun mereka sedang berjalan .
" Om kenapa sih natap aku terus" tanya Aqila dengan spontan.
" Kenapa, apa aku tidak boleh menatap kamu ?" Vincent malah bertanya balik.
" Bukan gitu , aku kan jadi nggak percaya diri " suara kecil Aqila yang tentunya merasa gugup ditatap begitu .
" Kamu cantik Aqila " pernyataan Vincent tersenyum.
............
" Aqila " suara berat seorang pria yang menghentikan langkah mereka dan mengulurkan tangan nya.
" Ehhh, kak Brian " ucap Aqila membalas uluran tangan pria itu dengan cepat namun setelah itu Aqila langsung memeluk manja lengan Vincent.
" Sayang, kenalin ini kak Brian rekan bisnisnya Daddy " kata Aqila yang dengan cepat Vincent mengulurkan tangannya.
Brian langsung melangkah pergi diikuti bodyguard nya tanpa merespon atau membalas uluran tangan Vincent.
" Nggak apa-apa, muachhh" kata Aqila mengecup tangan Vincent ketika Brian yang sudah pergi itu menoleh kembali .
" Siapa pria tadi Girls?" tanya Vincent yang berjalan dengan sebelah tangan digenggam Aqila memasuki toko tas .
" Dia itu pria yang bakalan dijodohin sama aku kalau kemarin aku belum juga bisa bawa calon suami kerumah " kata Aqila sedikit bercerita sambil melihat-lihat koleksi tas terbaru .
" Kalau calon suami se Perfect dia , apa lagi permasalahan nya Aqila " tanya Vincent menarik nafas panjang duduk disofa tunggu menemani Aqila yang memilih tas di rak .
" Ya masalah nya aku itu nggak suka dia Om " pernyataan Aqila dengan lesu .
" Kenapa?" tanya Vincent sedikit heran lagian siapa sih wanita yang tidak mau sama Brian Albara selain tanpa juga milyader.
Aqila malah menolak mentah-mentah!.
" Jelek " jawab Aqila yang sibuk memilih tas itu .
Vincent langsung diam seribu bahasa mendengar jawaban terakhir Aqila sambil berpikir keras , kalau Brian tadi masih dianggap Aqila jelek apalagi Vincent yang wajahnya cuma biasa-biasa aja .
" Om aku bagusan pakai warna pink atau maroon?" tanya Aqila berdiri dihadapan Vincent menggenggam 2 tas .
" Om " panggil Aqila dengan suara sedikit keras sampai mengagetkan Vincent yang sedang melamun.
" Hwaaaa, Om niat nemenin apa enggak sih " rengek Aqila bad mood .
" Iya-iya , yang mana tadi " kata Vincent dengan sabar berdiri kembali membujuk Aqila yang ngambek karena merasa Vincent cuekin padahal dia sedang melamun.
" Mana yang kamu suka " kata Vincent benar-benar sabar menghadapi Aqila yang bad mood dengan lembut sampai beberapa wanita yang melihatnya mengulum senyum .
" Nggak jadi " kata Aqila menunduk malu dengan wajah memerah , tidak expect juga Vincent akan membujuknya sampai segitu nya .
" Loh kok gitu ?" Vincent mengambil kedua tas ditangan Aqila lalu membandingkan nya dan memilih warna pink yang lebih cantik untuk Aqila .
" Yang pink bagus kalau untuk kamu bawa jalan-jalan" pendapat Vincent.
" Yaudah aku ambil pink aja" kata Aqila memberikan pada pelayan toko.
" Baik nona tunggu sebentar" kata pelayan itu .
" Maaf ya " kata Vincent saat Aqila duduk disampingnya.
" Om lagi mikirin apa sih ?" pertanyaan Aqila .
" Tidak, aku hanya heran kenapa kamu tidak suka pria tadi " jujur Vincent.
" Padahal menurut aku dia Perfect lo girls sebagai seorang pria apalagi suami " pendapat Vincent walaupun sempat kesal dengan perlakuan Brian padanya tadi yang terkesan angkuh dan tidak sopan .
Namun setelah Vincent pikir sejenak wajar Brian bersikap begitu lantaran dia suka Aqila .
" Kemarin keluarga aku juga bilang gitu , sekarang Om juga bilang begitu yaudah kalian aja yang jadi istrinya" ketus Aqila ketika merasa Vincent juga tidak berada di pihaknya.
" Bukan begitu girls, maksud aku apa yang membuat kamu tidak menyukainya? " heran Vincent yang benar-benar merasa Aqila wanita aneh .
" Kalau nggak suka ya nggak suka aja Om nggak ada alasan untuk itu " kata Aqila yang memang tidak menyukai Brian .
" Lalu siapa yang kamu sukai ?" pertanyaan Vincent barang kali Aqila punya crush.
" atau kamu belum bisa move on dari seseorang?" kepo Vincent mencoba mencari jawaban .
" Boro-boro belum bisa move on pacaran aja nggak pernah ?" pernyataan Aqila .
" Serius girls?" kaget Vincent.
" Ehhhh, meragukan aku walaupun nakal dan sering ke club' tapi masih bersih serta suci " pernyataan Aqila yang memang tidak pernah disentuh pria manapun.
Vincent terdiam menatap Aqila dengan intens dan kaget saat Aqila menampar lengan nya .
" Girls kamu selalu membuat aku kaget " ucap Vincent mengelus lengan nya .
" Om meragukan aku ya " kata Aqila mengintimidasi.
" Berapa umurmu girls?" tanya Vincent dengan suara pelan membayar belanjaan Aqila lalu mereka kembali berjalan mengelilingi Mall mencari sesuatu yang Aqila inginkan.
" 25" jawab Aqila .
" What?" lagi-lagi Vincent kaget mendengar jawaban Aqila .
" Apa , Om bilang aku tua " omel Aqila merungut kesal memukul lengan Vincent.
" Bukan, bukan Girls. Maksud aku wajah kamu masih begitu muda aku pikir baru berumur 20 tahun " pendapat Vincent walaupun dia tau Aqila adalah wanita karir sukses tapi kalau menatap wajah baby face Aqila semua orang akan tetap berpikir sama apalagi sifat manja Aqila .
" Hummm, Om bohong " tak percaya Aqila .
" Beneran girls serius " kata Vincent.
............
Setelah berbelanja banyak Aqila mengajak Vincent makan siang di restoran dalam mall namun memesan tempat VIP.
" Om punya pacar?" tanya Aqila di sela makan mereka.
" Tidak " jawab Vincent singkat .
" Kalau mantan pacar?" tanya Aqila lagi .
" Ada" jawab Vincent begitu singkat tanpa penjelasan.
" Om kenapa belum nikah padahal umurnya udah 34" tanya Aqila lagi .
" Belum ketemu jodoh " jawab Vincent lagi terus melanjutkan makannya dengan tenang .
" Om kan udah kategori pria matang , apa nggak Bir a hi Om umur segini belum juga nikah " kata Aqila spontan.
Uhuk
Uhuk
Vincent yang padahal makan dengan tenang itu langsung tersedak mendengar ucapan blak-blakan Aqila yang tidak ada filternya.
" Hehehe, maaf Om otak aku nggak bisa nyimpen pertanyaan kalau penasaran jadi langsung keluar " kekeh Aqila membantu Vincent minum air lalu mengelus-elus punggung nya .
" Maaf ya Om" kata Aqila lagi karena Vincent memang tersedak mendengar pertanyaan nya .
segalak galaknya suami dari leluhurnya Ampe mommy tuh suami mereka ga ada yg lost control Ampe segitunya Vin kamu mah rada rada no good