Shan-xui, seorang gadis muda yang profesinya sebagai guru sejarah dan bela diri. setelah selesai menjemput ke empat muridnya di salah satu club malam, tiba-tiba dia di tabrak mobil, kondisinya sangat mengenaskan. Ketika dia terbangun, dia dibuat syok saat dia mengetahui kalau dia tidak ada di dunianya, dia berada di dunia kuno di zaman ribuan tahun yang lalu.
akankah Lin-rang menerima dunianya yang baru, dia telah memasuki tubuh seorang selir di masa kerajaan ribuan tahun yang lalu. seorang gadis muda yang begitu mengenaskan dan selalu diasingkan dari kalangan kerajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiba-tiba ada penyerangan
"Kalau aku bisa mendapatkan gadis itu, pasti hari-hariku akan sangat luar biasa." ucap kaisar Xan-yu.
"Dengarkan aku, suamiku. Tidak pantas kamu menikahi gadis itu, dia lebih pantas menjadi istri dari putramu." tegur permaisuri kerajaan Xan.
"Tapi istriku, dia sangat cocok denganku." bantah kaisar Xan-yu.
"Lihatlah, kedua mata Putra kita berbinar seperti itu. Kamu sudah punya banyak istri, lebih baik kamu mengalah untuk putramu." ujar permaisuri kerajaan Xan.
Dengan begitu percaya dirinya para pangeran beberapa kerajaan menunjukkan kekuatan mereka. Lin-rang yang dahulu hanya bisa dicemooh, namun sekarang berbeda, dia yang sekarang dipuji oleh begitu banyak orang. bahkan beberapa Putra bangsawan kerajaan Rong sendiri menatapnya dengan tatapan mata yang begitu memuja.
"Nona Lin, apakah benar jika salah satu diantara kami memenangkan perlombaan ini, kamu akan menciumnya?" tanya salah satu Putra bangsawan. Putra dari menteri pajak yang dulu sering menghinanya.
"Waduh.. kok malah jadi seperti ini." ucap Lin-rang.
Ming-na dan ibu suri nampak terkejut. "Kok jadi kamu hadiahnya, Lin-rang?" tanya ibu suri.
"Mana aku tahu yang mulia, tadi yang aku ajak bicara kan cuma si pria genit itu." jawab Lin-rang.
"Lalu, kalau pangeran Chun-san kalah dan orang lain yang menang? apakah kamu akan menciumnya?" tanya ibu suri.
"Ya nggaklah ibu suri, mereka kira aku ini wanita apaan." jawab Lin-rang.
"Nona Lin seolah menabuh genderang dengan sangat keras, lihatlah para pria yang ada di tempat ini berbondong-bondong mencari perhatiannya." ucap pengawal Man.
"Lagian siapa yang diajak bicara dan siapa yang menanyakannya?" gerutu Lin-rang yang tidak menghiraukan orang-orang itu.
Selir Wei xian semakin kepanasan, kepalanya seolah sudah terbakar hebat. Dia yang sudah benci dengan Lin-rang dia semakin membencinya. "Kenapa wanita itu malah dipuja, seharusnya mereka menghinanya." ucap selir Wei xian yang nampak sangat marah. kedua tangannya mengepal dengan sangat keras, ingin sekali dia menampar wajah Lin-rang saat ini juga.
Kasim Wol-yun yang melihat itu seolah Dia merasakan kegelisahan yang begitu luar biasa, entah mengapa ada perasaan tidak nyaman ketika para pria yang ada di kerajaan rong meminta Lin-rang sebagai hadiahnya.
"Bagaimana nona Lin? apakah kamu bersedia menjadi hadiah perlombaan ini?" tanya salah satu pangeran kerajaan Tang.
Lin-rang menghela nafasnya, ketika dia ingin membuka mulut malah pangeran Chun-san yang berdiri. "Jangan berani mengatakan hal itu lagi, nona Lin adalah kekasihku, aku tidak akan membiarkan kalian berusaha mengganggunya." ujar pangeran Chun-san.
pesta kerajaan Rong terlihat begitu megah, siang berganti menjadi sore, setelah acara panahan dan angkat besi yang harus tertunda, sekarang parah menteri dan tamu kerajaan dipersilakan untuk beristirahat terlebih dahulu karena nanti malam akan ada pesta.
Lin-rang terlihat masih bersantai di tempat ibu suri, dia masih memikirkan Kenapa Kasim Wol-yun tiba-tiba sikapnya begitu aneh.
"Apa yang kakak pikirkan?" tanya Ming-na.
Lin-rang menggelengkan kepalanya, setelah itu dia menceritakan mengenai keanehan dari Kasim Wol-yun.
"Jangan-jangan Kasim itu menyukai kakak?" tanya Ming-na.
Seketika Lin-rang terkejut dengan perkataan Ming-na. "Aih.. yang benar aja, pria yang tidak punya senjata api itu menyukai seorang wanita? lalu bagaimana caranya mendapat tegangan listrik?" pertanyaan yang dilontarkan oleh Lin-rang membuat Ming-na sedikit kebingungan, beberapa kalimat yang tidak pernah dia dengar membuat Ming-na menggaruk kepalanya.
"Senjata api? Tegangan listrik?" Ming-na semakin bingung.
Sesaat kemudian Lin-rang membisikkan beberapa kalimat yang membuat Ming-na langsung menutup mulutnya dan terkejut. Bahkan mukanya langsung bersemu merah.
"Kok kakak bicara seperti itu sih? itu kan tidak baik kak, itu sangat vulgar." ucap Ming-na.
Lin-rang mencibirkan bibirnya, setelah itu dia bersiap-siap untuk ke tempat pangeran Chun-san.
suara genderang ditabuh dengan begitu keras, beberapa wanita sudah mulai berdatangan untuk menari di aula kerajaan. para tamu kerajaan sudah duduk di tempat mereka masing-masing.
Di tempat lain, barisan pasukan dengan jumlah yang begitu banyak sudah bersiap-siap untuk menyerang, di bawah komando seorang kaisar yang terkenal sangat kejam dan selalu menaklukkan kerajaan-kerajaan yang selalu berusaha untuk mengusik ketenangan kerajaan Dong.
"Yang mulia, apakah kita akan menyerang sekarang?" tanya jenderal kerajaan Dong.
kaisar kerajaan Dong yang bernama kaisar Dong Jun adalah kaisar yang terkenal begitu kejam, dia tidak mempunyai permaisuri ataupun selir. kaisar yang terkenal karena kebengisannya dan dia tidak akan mengampuni satu nyawa pun di kerajaan yang dia serang.
Sudah banyak kerajaan yang hancur tanpa tersisa, kaisar Dong Jun memiliki jenderal yang begitu hebat, namanya jenderal Gong fai, jenderal yang memiliki strategi perang yang begitu luar biasa. taktik yang dimiliki oleh kaisar kerajaan Dong begitu hebat dan mematikan. Tapi kaisar Dong Jun tidak akan membantai rakyat yang tidak tahu akan kesalahan pemimpin mereka.
"Tentu saja kita akan menaklukkan kerajaan ini, yang aku dengar kerajaan ini sedang berpesta. Di tengah pesta yang begitu meriah itu kita akan memberi mereka hadiah yang begitu mengerikan." ujar kaisar Dong Jun yang kemudian mengangkat pedang tanda penyerangan dimulai.
Hiruk pikuk pesta di kerajaan Rong membuat para prajurit dan rakyat terlena akan bisingnya pesta tersebut. Mereka tidak tahu akan bahaya yang sudah mengintai mereka, di depan pintu gerbang kerajaan dan beberapa titik lemah di kerajaan Rong, para prajurit kerajaan Dong sudah mulai memacu kuda mereka.
Suara teriakan yang begitu keras dengan dentuman langkah kaki kuda yang seolah menggetarkan bumi. "Serang!!" seru kaisar Dong Jun yang kemudian maju bersama sang jenderal.
Para prajurit yang berjaga di depan pintu kerajaan nampak begitu terkejut, saat para rakyat berhamburan tak tentu arah sembari berteriak ada serangan. Para prajurit kerajaan Rong nampak gelagapan, mereka sangat kebingungan akan serangan dadakan tersebut.
"Tabuh genderang peringatan!" perintah salah satu prajurit di atas benteng kerajaan.
Salah satu prajurit menatap kepulan debu yang seolah menutupi banyaknya jumlah prajurit yang menyerang kerajaan Rong. genderang kerajaan ditabuh, suara yang begitu keras membuat para prajurit yang tidak terlalu bersiaga itu mereka nampak terkejut. hiruk pikuk pesta membuat para prajurit yang ada di dalam istana masih terlihat tenang, sedangkan rakyat mereka berhamburan untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.
"Prajurit musuh menyerang!!" teriak orang-orang yang sudah berhamburan langkah kaki kuda memasuki wilayah rakyat kerajaan Rong.
Di setiap peperangan pasti rakyat yang akan menjadi korbannya. "Hancurkan kerajaan ini!" teriak para prajurit yang mulai menyerang para prajurit yang berjaga di setiap tempat. suara teriakan yang begitu keras, suara yang menggema hingga sampai menembus langit.
*Bersambung*