NovelToon NovelToon
Cinta Rahasia Sang CEO

Cinta Rahasia Sang CEO

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:73.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Laura jatuh cinta, menyerahkan segalanya, lalu dikhianati oleh pria yang seharusnya menjadi masa depannya—Jordan, sahabat kecil sekaligus tunangannya. Dia pergi dalam diam, menyembunyikan kehamilan dan membesarkan anak mereka sendiri. Tujuh tahun berlalu, Jordan kembali hadir sebagai bosnya … tanpa tahu bahwa dia punya seorang putra. Saat masa lalu datang menuntut jawaban dan cinta lama kembali menyala, mampukah Laura bertahan dengan luka yang belum sembuh, atau justru menyerah pada cinta yang tak pernah benar-benar hilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Karena Aku Hancur

Seminggu berlalu, dan rapat kembali diadakan. Suasana ruang rapat lantai 12 mendadak tegang ketika Jordan memanggil nama Laura di hadapan seluruh tim pengembang.

“Saya tunjuk Laura sebagai project lead untuk game flagship kita yang akan diumumkan kuartal depan,” ujar Jordan dengan suara datar, tetapi tegas.

Seisi ruangan langsung riuh. Beberapa rekan terlihat terkejut, yang lain saling bertukar pandang penuh tanya. Laura sendiri membeku di tempatnya, menatap Jordan dengan pandangan tak percaya.

“Proyek ini akan jadi wajah baru perusahaan. Kita tidak boleh gagal,” lanjut Jordan sambil menatap Laura tajam. “Mulai minggu ini, semua laporan pengembangan langsung ke saya. Dan saya ingin kamu yang memimpin presentasi setiap Jumat.”

Tak ada ruang untuk penolakan. Suara Jordan adalah keputusan. Setelah rapat selesai, Laura mengejar Jordan di luar ruangan.

“Kenapa aku?” tanya Laura pelan.

Jordan menoleh singkat. “Karena kamu cukup pintar untuk memimpin, dan cukup kuat untuk menahan tekanan.” Jordan berjalan pergi tanpa menunggu jawaban.

Tujuan utama Jordan menunjuk Laura bukanlah itu. Dia hanya ingin membuat Laura tetap dekat, sehingga bisa mencari jawaban yang selama ini menghantui pikirannya.

Hari-hari berikutnya berubah menjadi ujian emosional bagi Laura. Dia harus bekerja dalam satu tim dengan Jordan. Duduk di satu ruangan, berdiskusi, bahkan terkadang berdebat soal detail kecil dalam pengembangan game. Setiap detik bersamanya serasa mengiris luka lama yang belum kering.

Jordan bersikap profesional, tetapi dinginnya menusuk. Tatapannya selalu mengintimidasi, komentar lelaki tersebut selalu mengandung nada sinis. Akan tetapi, lebih menyakitkan lagi adalah saat-saat mereka berdua harus brainstorming, dan Laura menangkap tatapan itu. Tatapan yang dulu pernah membuatnya jatuh cinta.

Seolah Jordan sedang berusaha keras menahan sesuatu yang ingin dia teriakkan. Dan akhirnya, pada malam ke-tujuh sejak proyek dimulai, bom itu meledak. Mereka berdua masih di kantor pukul sepuluh malam.

Ruang kerja utama sudah kosong. Di layar besar terpampang peta dunia game yang sedang dikembangkan. Laura duduk di depan monitor, mata lelah, tetapi tetap fokus. Jordan berdiri di belakangnya, untuk menatap layar atau Laura, dirinya pun tak tahu lagi.

“Laura,” panggil Jordan pelan.

“Ya?”

Jordan mendekat, lalu bersandar di meja tepat di hadapannya. “Ada satu hal yang selama ini tak pernah aku pahami.”

Laura diam. Dia tahu ini bukan lagi tentang proyek.

“Kalau dulu kamu benar-benar mencintaiku,” suara Jordan mulai menegang, “kenapa kamu pergi tanpa penjelasan? Tanpa sepatah kata pun. Menghilang seolah aku tak pernah ada.”

Pertanyaan itu akhirnya keluar. Pertanyaan yang telah Jordan pendam selama bertahun-tahun. Laura menahan napas.

Mata perempuan tersebut menatap ke lantai, lalu perlahan kembali ke mata Jordan—mata yang dulu dia rindukan, kini terasa seperti silet di dadanya. Laura ingin menjelaskan segalanya. Tentang malam itu, tentang pengkhianatan yang dia saksikan, tentang air matanya yang tak henti mengalir saat dia memutuskan pergi, dan tentang Leon, rahasia terbesarnya.

Akan tetapi, semua itu terlalu rumit, dalam, Laura terlalu takut. Jadi, dia hanya berkata lirih, suaranya nyaris tak terdengar, “Karena aku hancur.”

Satu kalimat yang memuat begitu banyak rasa sakit. Jordan terdiam. Kata-kata itu seperti palu yang menghantam dadanya. Dia ingin bertanya lebih jauh, tetapi melihat mata Laura—mata yang berkaca, rahangnya yang mengeras menahan luka—Jordan tahu ini bukan saatnya. Akhirnya dia melangkah mundur.

“Besok kita review gameplay tahap dua,” katanya datar, berusaha menarik kembali dirinya ke dunia profesional.

Laura hanya mengangguk. Saat pintu ruangan tertutup di belakang Jordan, Laura menjatuhkan wajahnya ke telapak tangan dan mengusap air mata yang jatuh diam-diam.

Di tempat lain, Leysha menatap layar CCTV yang tersembunyi di ruang kerja lantai 12. Dia menyaksikan percakapan itu dari balik layar monitor pribadinya.

Ekspresi Leysha gelap. Matanya tajam menatap ke arah Jordan dan Laura yang baru saja keluar dari satu konfrontasi emosional.

“Kamu masih belum benar-benar melupakannya,” bisik Leysha dengan getir.

Keesokan harinya, Laura tiba di kantor lebih awal. Dia memeriksa data, mengatur ulang desain karakter, dan membuat catatan teknis untuk rapat sore nanti.

Saat Jordan masuk ke ruang tim, dia sedikit terkejut melihat Laura sudah bekerja. Untuk pertama kalinya, lelaki tersebut ingin tersenyum, tetapi urung. Luka semalam masih terasa terlalu segar.

Laura menoleh, dan sejenak mata mereka bertemu. Tak ada kata. Namun, cukup satu pandang untuk menunjukkan bahwa luka mereka belum sembuh dan proyek ini bukan hanya tentang game. Ini tentang dua jiwa yang terjebak antara masa lalu, kebenaran yang terkubur, dan cinta yang belum selesai.

---

Hari presentasi besar tiba. Ruang auditorium kantor dipenuhi oleh investor, media teknologi, dan perwakilan dari perusahaan Jepang yang akan menjadi mitra distribusi utama. Lampu sorot menyorot panggung kecil yang telah dipersiapkan secara elegan. Di tengahnya, layar besar terpampang dengan logo Project “Aetherion”—game flagship baru yang akan menentukan arah masa depan perusahaan.

Laura berdiri di balik panggung, jantungnya berdebar tak karuan. Tangannya menggenggam pointer presentasi dengan keringat dingin. Jordan, yang berdiri di sampingnya, mengenakan setelan jas gelap. Wajahnya tenang, tetapi mata mereka sempat bertaut sebelum panggung dimulai.

“Siap?” tanya Jordan, suaranya rendah namun bergetar samar.

Laura mengangguk. “Lebih dari siap.”

Saat namanya dipanggil untuk memulai presentasi, Laura melangkah ke panggung. Sorot lampu menyilaukan, tetapi dia menarik napas panjang dan mulai bicara.

“Selamat pagi. Saya Laura Zura Jansen, project lead dari Aetherion. Game ini bukan hanya proyek, tapi napas dari visi baru W-Ware: tentang dunia yang kita bangun, keputusan yang kita ambil, dan konsekuensi dari pilihan yang keliru ….”

Suara Laura mengalun tenang, membawakan cerita tentang dunia virtual yang dibentuk oleh pilihan moral pemain. Dia memaparkan konsep gameplay, elemen naratif, dan teknologi terbaru yang digunakan. Slide demi slide berganti dengan visual memukau dunia yang seperti hidup.

Sementara itu, Jordan menatap Laura dari sisi panggung. Ada sesuatu dalam cara perempuan itu berbicara penuh perasaan, jujur, dan menyala. Seperti setiap kata yang keluar adalah serpihan dari dirinya yang dulu.

Tepuk tangan membahana saat presentasi usai. Laura tersenyum tipis, membungkuk sedikit. Namun, sebelum dia sempat turun dari panggung, salah satu investor Jepang mengangkat tangan dan bertanya dalam bahasa Inggris beraksen berat.

“Apakah Anda yang menulis skenario utama game ini?”

Laura mengangguk. “Yes. I’m the narrative designer as well.”

“Lalu saya penasaran ….” Investor itu menatapnya dengan mata tajam. “Dari mana inspirasi Anda? Dunia dalam game ini terasa seperti kisah yang sangat personal.”

1
altanum
setelah mendampingi laura bertahun tahun akhirnya noah harus pergi dari sisi laura.mengikhlaskan laura berbahagia bersama keluarga kecil yang baru dibina
ceritanya menarik thor.ada berbagai rasa yg ada.nano nano
bahagia sedih kecewa penghianatan trauma dikemas dengan apik oleh author jadi bisa ikut larut dalam berbagai kondisi yang ada....

terus semangat berkarya thor ❤️❤️❤️
Bisa Pesan Cover di Saya: Makasih ratenya. Makasih juga sudah mengikuti cerita sampai akhir, doa yang sama buat kakak. Sehat selalu dan berlimpah rejeki yang berkah. Aamiin
total 1 replies
Ucie
Jordan ga ada ahlak🤣🤣
Ucie
sakitnya jd Noah😭
dyah EkaPratiwi
love noah
Esther Lestari
Leon tangismu membuatku ikut menangis pagi ini.
Melepaskan seseorang yang sudah bersama sekian lama dan kita sayangi memang berat...tapi kehidupan terus berputar.
Terima kasih Noah sudah menjaga Laura dan Leon selama ini dan saatnya untuk melepas mereka ke Jordan.
Terima kasih thor untuk cerita indahnya😍
Bisa Pesan Cover di Saya: Istri Matre Sewaan Raga, Kakk.
Esther Lestari: judulnya apa thor
total 3 replies
tiara
akhirnya tamat kisah mereka semoga Noah menemukan kebahagiaanya seperti Laura dan Jordan dan hubungan mereka tetap baik.terima kasih karyanya thor sehat selalu.tetap semangat berkarya
tiara: siap thor
Bisa Pesan Cover di Saya: Doa yang sama buat kakak. Makasih udah baca sampai akhir. Jangan lupa baca kisah Noah X Ivy yakkk di buku baruku 😍😍😍
total 2 replies
suryani duriah
dramatis banget ,tapi suka😁😁😁
Bisa Pesan Cover di Saya: Awawaw
total 1 replies
tiara
Kenapa Noah harus pergi ya
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia pamitan mo siap-siap pindah ke buku berikutnya kakkk🤣🤣🤣

Nanti jangan lupa baca juga yaaa
total 1 replies
Esther Lestari
Akhir yang dipilih Lesyha....bunuh diri.
Noah mau meninggalkan Laura & Jordan ?
Bisa Pesan Cover di Saya: Jawabannya ada di next chapter ya kakkk
total 1 replies
Esther Lestari
Noah....menyelidiki dalam diam👍👍
Zenun
coba kasih serangan balik ke Lesya
Zenun
Lesya maning. Jambak aja rambutnya, Lau. Kali ini kau jangan takut
Zenun
sang mantan kah?
tiara
Noah mengambil resiko sangat besar dengan menerima kerja sama dengan Leisya.Semoga Noah selalu dipertemukan dengan orang baik untuk menjebloskan Leisya ke penjara biar tau rasa dia
Bisa Pesan Cover di Saya: Aamiin Aamiin
Bisa Pesan Cover di Saya: Aamiin Aamiin
total 2 replies
Esther Lestari
jangan emosi dulu Jordan.
Lesyha tidak bisa dilawan dengan emosi
dyah EkaPratiwi
Jordan masih mengedepankan emosi
Jeng Ining
hemmmm sayang hatimu tak berlabuh di cowok yg seeffort Noah Lau, malah tetep jatuh di Jordan yg yaaaa begitulah🙄
Jeng Ining: emng bener biyanget sih Kak 🫰🥰🤭
Bisa Pesan Cover di Saya: Masalah hati tak bisa dihalangi~
total 2 replies
n4th4n14e4
yes
tiara
Leisya jahat banget sih, semoga cepat dapat pelajaran dia dia kapok
Jeng Ining
palingan jg cmn bgtu marahnya.. ga ambil tindakan tegas ke Leysha😮‍💨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!