NovelToon NovelToon
Perselingkuhan Di Balas Perselingkuhan

Perselingkuhan Di Balas Perselingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:35.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Serra gadis 24 tahun harus menerima takdirnya menikah dengan seorang pria yang bernama Damar. Tetapi tidak pernah di anggap sebagai istri. Tinggal bersama mertua dan juga adik ipar yang ternyata selama pernikahan Serra hanya dimanfaatkan untuk menjadi pelayan di rumah itu.

Hatinya semakin hancur mengetahui perselingkuhan suaminya dengan sepupu sang suami yang juga tinggal di rumah yang sama dengannya. Segala usaha telah dia lakukan agar keluarga suaminya bisa berpihak kepadanya. Tetapi di saat membongkar hubungan itu dan justru dia yang disalahkan.

Serra merasa sudah cukup dengan semua penderitaan yang dia dapatkan selama pernikahan, Akhirnya memutuskan untuk membalas secara impas semuanya dengan menggunakan Askara paman dari suaminya yang bersedia membantunya memberi pelajaran kepada orang-orang yang hanya memanfaatkannya.

Jangan lupa untuk terus baca dari bab 1 sampai akhir agar mengetahui ceritanya.
follow ainuncefeniss.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7 Gugup.

Tak

Serra kaget saat lampu tiba-tiba hidup yang membuatnya melihat siapa yang menghidupkan lampu dan ternyata Askara.

Serra yang tampak panik yang langsung berdiri dengan menundukkan kepala

"Apa kamu bisa makan dalam keadaan gelap seperti ini?" tanya Askara.

"I-iya," jawabnya gugup.

Askara tampak santai yang mengambil gelas dan menuang air putih, kemudian dia langsung duduk di hadapan Serra yang membuat Serra kaget. Karena merasa segan pada pria itu membuat Serra mengangkat piringnya.

"Mau kemana?" tanya Askara.

"Saya sudah selesai makan," jawabnya.

"Saya melihat makananmu masih banyak. Kau bahkan baru memakan sedikit saja," ucap Askara dengan satu alisnya terangkat.

"Kalau begitu saya akan makan di kamar saja," ucap Serra.

"Kenapa kau harus pindah makan di saat aku datang. Apa aku terlihat begitu menyeramkan sampai kau takut aku memaksa mu?" tanya Askara yang membuat Serra geleng-geleng kepala.

"Kalau begitu kembalilah ke posisi mu awal. Aku tidak akan mengganggumu," ucap Askara yang membuat Serra menganggukkan kepala dengan penuh keraguan dia kembali duduk.

Walau benar apa adanya Askara tidak akan mengganggunya tetapi tetap saja Serra sangat tidak nyaman makan berhadapan dengan Askara, jadi dia hanya melihat ke arah nasi saja dan juga makan tampak buru-buru.

"Santailah, jangan makan seperti orang dikejar-kejar!" tegur Askara yang memperhatikan Serra sejak tadi dan Serra tidak menanggapi apapun.

"Biasanya wanita sangat menjaga pola makannya, tidak suka makan malam dan apalagi makan di akun jam 10.00 malam, banyak sekali permasalahan pada wanita yang takut gendut ini dan itu. Lalu Kamu sendiri ternyata tidak memikirkan itu dan makan di larut malam," ucap Askara.

"Kenapa? Kamu memang kelaparan dan tiba-tiba ingin makan atau justru karena baru sempat untuk makan?" tanya Askara yang sedikit mengintimidasi membuat Serra mengangkat kepalanya dan melihat pria yang banyak bertanya kepadanya.

"Baru sempat makan setelah pekerja seharian secara gratis di rumah ini?" tanya Askara lagi.

Serra terdiam mendengar perkataan itu, mungkin memang benar apa yang dikatakan Askara, entah apa yang sebenarnya diinginkan Serra sampai dia melupakan makannya dan membandingkan orang-orang di rumah itu.

"Lanjutkan makanmu dan jangan melihatku seperti itu," ucap Askara.

Bagaimana Serra bisa melanjutkan makannya dengan tenang jika Askara masih berada di sana yang membuat jantungnya tidak lebih berdebar dan takut melakukan kesalahan.

Tiba-tiba keduanya melihat arah yang sama dengan Serra membalikkan tubuh. Orang yang dia tunggu akhirnya kembali. Damar pulang dengan tampak dekat dengan Maya yang mana tangan Damar berada di pinggang Maya. Keduanya juga sama-sama tersenyum yang sepertinya baru saja membicarakan hal yang sangat lucu.

Langkah Maya dan Damar terhenti ketika melihat Serra duduk bersama dengan Askara. Tangan Damar langsung melepas tangannya dari pinggang Serra.

"Kalian berdua dari mana?" pertanyaan Askara mewakili pertanyaan Serra.

"Paman belum tidur?" Maya bukannya menjawab pertanyaan itu dan malah bertanya kembali.

"Jika saya masih ada di sini yang artinya saya belum tidur dan kalian belum menjawab pertanyaan saya dari mana malam-malam seperti ini? Apa ada pekerjaan malam-malam seperti ini?" tanya Askara dengan mengintimidasi.

"Mau kemana aku malam ini, tidak harus melaporkan. Mama, Papa saja tidak pernah menegur dan apalagi harus mencampuri hal itu," jawab Damar sinis.

Dari wajahnya terlihat kesal dengan Askara yang baru satu hari berada di rumahnya dan sudah membuat dia hampir kehilangan posisi di Perusahaan. Mungkin juga ditambah kesal dengan melihat istrinya bersama dengan Askara.

"Jika kedua orang tua kamu tidak menegurmu saat pergi dan pulang ke rumah sesuka hati dan tanpa melihat waktu. Karena rumah ini bukan milik mereka, rumah ini milikku yang artinya aku memiliki ukuran sendiri untuk orang-orang yang ada di rumah ini. Jadi jika masih ingin tinggal di rumah ini dan maka ikuti aturan yang ada di rumah ini. Saya baru saja bertanya dari mana dan disuruh untuk menjawab bukan bertanya balik," ucap Askara dengan kalimat yang cukup menohok membuat tatapan mata Damar sangat tidak menyukai dan sementara Serra sejak tadi hanya diam saja.

"Kalian belum menjawab juga?" tanya Askara yang sepertinya sangat menginginkan jawaban itu dan terkesan memaksa.

"Apa itu begitu penting. Kenapa harus bermasalahkan kami berdua dari mana? Apa gunanya?" tanya Damar yang terlihat semakin besar.

"Sangat berguna. Agar lain kali tahu aturan di rumah ini kapan harus pergi dan kapan harus pulang bukan sesuka hati," jawab Askara.

"Paman, kami baru saja menemui klien," sahut Maya yang memilih untuk menjawab pertanyaan itu, karena melihat suasana semakin panas dengan emosi Damar yang tidak terkontrol atas desakan dari Sagara.

"Apa ada pertemuan sampai jam segini? Saya rasa tidak ada yang masih harus bekerja malam-malam seperti ini dan apa tidak bisa menunggu sampai besok pagi," jawab Askara.

Damar yang kembali mulai berbicara dan ditahan Maya.

"Mungkin janjinya tidak terlalu malam, tetapi karena Jakarta macet, kami harus menunggu. Jadi mohon maaf jika membuat keributan malam-malam seperti ini karena kami pulang larut malam," ucap Maya yang lebih memilih untuk cari aman karena dia juga tahu siapa yang berkuasa diruma itu.

"Lalu sekarang giliranku yang bertanya. Apa yang paman lakukan dengan Serra malam-malam seperti ini disaat semua orang sedang tidur?" tanya Damar.

Serra ingin menjawab pertanyaannya tetapi sudah di dahului Askara.

"Apa kamu tidak melihat ada piring di depan istrimu yang artinya dia sedang makan," jawab Askara dengan santai.

"Apa ingin mengatakan jika paman sedang menemaninya makan?" tanya Damar.

"Aku hanya tidak sengaja ke dapur dan melihat dia makan dalam keadaan lampu mati. Aku hanya meneguk air putih dan mengobrol sebentar denganya. Apa yang salah dari semua yang aku lakukan," jawab Askara dengan santai.

"Lalu kau kenapa harus makan malam-malam? Apa kau selapar itu?" tanya Damar yang melimpahkan semua kemarahannya kepada Serra.

"Kau yang seharusnya sudah tahu jawabannya," lagi-lagi Askara menjawab pertanyaan itu di saat Serra sudah mulai memberikan jawaban

"Bagaimana istrimu baru memiliki waktu untuk makan di malam hari. Bagaimana mungkin sebagai suami kau tidak mengetahui hal itu," lanjut Askara yang membuat Damar terdiam dengan wajahnya yang semakin kesal. Karena istrinya yang terus saja di bela oleh Askara.

"Kekamar!" titah Damar.

Serra kesulitan menelan ludah dengan wajahnya yang tampak panik, dia sepertinya tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Tidak ingin membuat suaminya semakin marah yang akhirnya membuat Serra menghentikan makannya dan kemudian langsung pergi menuju kamar sesuai dengan permintaan suaminya.

Mata Damar melihat ke arah Askara yang mana pandangan Askara sejak tadi terlihat begitu santai, dengan wajah yang penuh kekesalan yang akhirnya Damar menyusul Serra kekamar.

Askara tersenyum miring melihat kepergian laki-laki yang hanya berani kepada wanita saja.

"Paman membutuhkan sesuatu biar Maya bantu," ucap Maya yang sudah menghampiri Askara yang sepertinya sengaja mendekati Askara.

"Tidak! Aku sama sekali tidak membutuhkan apapun," ucap Askara dengan tegas yang langsung berdiri dari tempat duduknya yang mengabaikan Maya yang berusaha untuk akrab dengannya.

"Biasa saja," gumam Maya yang terlihat begitu kesal.

Bersambung......

1
Ma Em
Semoga rencana Askara yg akan menikah dgn Serra berjalan lancar tanpa ada gangguan , Damar dan Nindy kan sama2 jalang maka tdk heran lagi kalau mereka berbuat hal yg menjijikan .tapi bagaimana nasibnya Maya setelah Damar bersama Nindy
Ma Em
Hebat Serra kamu berani untuk perkenalkan diri kamu pada Nindy , jgn sampai kalah Serra kamu hrs pertahankan lelaki yg kamu cintai jgn sampai direbut lagi sama pelakor .
Ma Em
Jangan sampai Nindy berkomplot dgn Maya karena akan membahayakan Serra .
Ma Em
Sudahlah Serra akhiri konflik dgn Askara sdh waktunya Serra bahagia dgn lelaki yg mencintai Serra , semoga Nindi tdk mengganggu hubungan Serra dgn Askara .
Oma Gavin
waduh pas hot" nya di cut kenapa dikit banget up nya
Ma Em
Nah kan akhirnya Serra tau siapa Nindy dan Serra marah karena Askara sdh bohong pada Serra .
Endang Supriati
hadeh hari gini gimana mau percaya kalau cuma bacottttt doang. hrs ada bukti dong..bodoh kok dipekihara. dividioin lalu distel di tv dirumah dgn suara yg ketas ketika semua pada ngumpul di meja makan. remote pegang,kaya tdk sekolah si sera. tdk kreatif gobloggg
Endang Supriati
engga tahu malu banget sera enhga dianggap masih bertahan, ya gimana caranya biar bisa di benci sekalian bersikap extrim! balas sakit hatimu. lagi makan ada maya bawa air panas mendidik se teko pura2 kesandung suram wajahnya. biar hancur. andai dinusir juga puas liat eajahvmaya rusak. ngapain banyak baciot bengitu engga ada gunanya.
Endang Supriati
mudah2an sera keluar terus di jln mati ketabrak truck. d perempuan bodoh begiru. hrsnya tdi fight sama maya. ajak gelut berantem habis2an klu sy jd serra ambil guci aoapun hahar kepala mays
Ma Em
Kamu bkn papanya Damar , Maya jgn sok ngatur sok berkuasa, masalah Damar dgn Serra itu bkn urusanmu kenapa kamu yg repot dasar Maya si rubah licik , apakah Serra dgn Askara akan bersatu setelah Serra bercerai dgn. Damar tapi sepertinya malah ada konflik diantara mereka berdua , semoga Serra dan Askara segera berbaikan .
Ma Em
Setelah Serra berpisah dgn Damar apakah Serra akan berjodoh dgn Askara karena ada Nindi diantara hubungan Askara dan Serra.
Ma Em
Ada ada saja gangguan Serra setelah lepas dari Damar sekarang ada lagi yg jadi penghalang mungkin cintanya Askara dimasa lalu sekarang sdh kembali lagi .
Ma Em
Hati hati Serra siapa tau setelah kamu diceraikan oleh Damar sekarang. Askara kembali dgn wanita yg bernama Nindi .
Oma Gavin
serra jgn seneng dulu itu mantan askara mulai datang dan pastinya juga ingin merebut kembali askara jadi sekarang tinggal tunggu askara mau pilih siapa kamu atau mantan padahal kamu sudah diperawani semoga kamu tidak hamil
Ma Em
Serra mungkin emang nasibmu dibohongi dan diselingkuhin sama laki laki ada2 saja gangguan hubungan Serra dgn Askara setelah Serra menyerahkan segalanya pada Askara muncul perempuan lain yg berhubungan dgn Askara , semoga saja Askara tdk mencampakkan Serra demi untuk wanita yg bernama Nindi
Oma Gavin
penasaran siapa nindi jgn bilang itu mantan askara yg pergi meninggalkannya sehingga askara berpikir untuk tidak pernah menikah dan sekarang sang mantan mulai nyesel ninggalin askara dan pengen balikan
Ma Em
Akhirnya Serra jadi melakukan hal yg tdk boleh dilakukan Serra msh berstatus seorang istri dari Damar sdh terlampau jauh melakukan kesalahan , bukannya cepat2 diurus perceraiannya dgn Damar agar segera bebas dan menikah dgn Askara agar tdk melakukan dosa lagi .
Ma Em
Niken sebentar lagi kamu bakal stres setelah tau Bram sdh menikah lagi bahkan sdh punya anak , Damar cepatlah segera talak Serra aku sdh tdk sabar nunggu Serra cerai dgn Damar .
Ma Em
Niken blm tau saja suaminya Bram sdh punya istri lagi bahkan sdh punya satu putra, kalau Niken tau sdh dipastikan Niken bakal gila .
Ma Em
Akhirnya Serra jebol juga pertahannya bkn Damar yg merasakan tubuh Serra yg pertama tapi Askara , biarkan si Damar menyesal karena sdh menyia nyiakan istrinya sehingga Serra berpaling pada orang lain .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!