NovelToon NovelToon
Aku Bukan Penggantinya!

Aku Bukan Penggantinya!

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Ibu Pengganti / Cerai
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Banyak yang bilang orang baru akan kalah dengan orang lama. Nyatanya nasib Zema sangat berbeda.

Menikah dengan sahabat masa kecilnya justru membuat luka yang cukup dalam dan membuatnya sedikit trauma dengan pernikahan.

Dikhianati, dimanfaatkan dan dibuang membuat Zema akhirnya sadar. Terkadang orang yang dikenal lebih lama bisa saja kalah dengan orang baru yang hadir dihidup kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Zema meminta Intan untuk bertemu mereka secara langsung hari ini juga. Intan menyetujui dan kebetulan kedua orang itu pun bersedia.

Keempatnya bertemu di restoran tak jauh dari kantor. Zema yang memang libur, jelas tak banyak pekerjaan di kantor dan hanya mengecek laporan-laporannya saja.

Dua orang yang dikenalkan Intan bernama Anton dan Sigit. Anton bekerja dilapangan dan akan mencari informasi secara langsung, sedangkan Sigit bagian IT.

Saat Zema hendak memberikan nomor ponselnya pada Sigit, tiba-tiba Sigit merasa aneh dengan ponsel Zema.

"Maaf Mba Zema, sepertinya ponsel mba Zema di sadap," jelas Sigit yang membuat Zema tercengang.

"Kamu bisa lacak siapa yang menyadap ponsel saya? Tapi enggak perlu membongkarnya, biarkan saja," jelas Zema.

Dalam hati Zema berpikir jika yang menyadap teleponnya sudah pasti suaminya. Karena seseorang yang mungkin memegang ponsel miliknya selain dirinya pasti hanya suaminya.

Setelah Sigit mengutak atik ponsel Zema menggunakan laptopnya, tiba-tiba terlihat nomor telepon Zema tertaut ke sebuah akun yang bernama Luthfi_Farraw.

Betapa terkejutnya Zema karena prediksinya salah. Justru yang menyadap ponselnya adalah Luthfi sabahatnya, bagaimana bisa?

"Dia bisa mengakses apa saja?"

Sigit mengangguk dan menghela napas. "Semua, pesan, galeri, bahkan media sosial milik Mba Zema."

Mata Zema terbelalak, sesaat dia ingat, jika dibandingkan dengan Atta yang justru terlihat tenang. Luthfi bahkan lebih terlihat curiga padanya.

"Kenapa Zem?" tanya Intan cemas.

"Apa dia juga tahu riwayat aplikasi onlineku?"

Zema berharap dalam hati jika Sigit akan menggeleng. Sayangnya semua tak seperti harapannya, Sigit justru mengangguk.

"Akun bernama Luthfi ini sudah menyadap semua aplikasi yang mba Zema pakai, bahkan di data pekerjaan mbak juga."

Tubuh Zema meluruh. Dia bersandar di kursi dengan pandangan kosong.

Dia tak menyangka jika Luthfi akan sejahat ini padanya.

Apa yang ingin sahabatnya ketahui tentangnya?

Bisa jadi Luthfi sudah menebak jika dirinya tahu sesuatu.

Bahkan mungkin apartemen serta kepulangannya kemarin, sahabatnya itu tahu semua.

"Apa kamu bisa menyadap ponselnya balik?"

"Sepertinya Luthfi ini orang yang cukup paham dibidang IT, saya ngga yakin dia enggak akan tahu keberadaan saya Mba."

Zema menghela napas, apa yang Sigit katakan ada benarnya juga, jadi lebih baik dia meminta Sigit menyadap suami dan yang lainnya saja.

"Kenapa Luthfi sampai segininya sama kamu Zem?"

Zema menggeleng, dia juga tak tahu kenapa Luthfi bisa bersikap jahat seperti ini padanya.

"Lalu tugas saya apa Mba? Mba ingin saya mulai dari siapa?"

"Saya merasa jika pangkal masalah ini ada di Luthfi. Apa sebaiknya Mas Anton mengikuti dia terlebih dahulu, baru kemudian suami dan keluargaku serta mertuaku?" jelas Zema.

Anton dan Sigit hanya mengangguk mengikuti instruksi Zema. Setelahnya dua orang itu memilih pamit.

Zema berencana membeli ponsel baru untuk menghubungi keduanya. Dia akan menyembunyikan ponsel itu dari semua orang terdekatnya.

"Apa rencana kamu Zem? Sepertinya mereka benar-benar sudah berusaha mencegah supaya kamu ngga tahu."

"Aku ngga tahu Ntan, sebenarnya apa yang buat mereka setakut ini. Selama ini aku merasa ngga pernah berbuat jahat sama mereka."

Intan pun sama sekali tak mengerti kerumitan hidup Zema. Yang ia tahu, Zema, Luthfi dan Atta adalah sahabat, hingga Zema akhirnya menikah dengan Atta. Hanya itu saja.

Zema menarik napas, sepertinya dia harus membongkarnya dulu dengan Luthfi, sebab ia yakin jika Luthfi pasti sudah tahu kebohongannya.

.

.

Tidak mau menunggu lagi, selepas makan siang, Zema memutuskan menuju rumah sakit tempat Luthfi bekerja.

Ada beberapa pasien menunggu di sana dan dia memilih bersabar.

Setelah pasien terakhir, namanya tak dipanggil oleh perawat, justru Luthfi yang keluar menemuinya.

Senyum lelaki itu begitu lebar. Mungkin perasaannya lega karena Zema akhirnya mencarinya.

"Kamu udah ngga ada pasien lagi, apa sekarang kita bisa ngopi-ngopi?" tawar Zema.

Luthfi melirik jam di tangannya. Sebenarnya masih ada jam kerjanya meski pasiennya sudah tak ada lagi.

"Kita ngobrol di kantin aja mau?"

Zema mengangguk, lagi pula tujuannya hanya ingin berbicara dengan Luthfi. Bukan ingin melepaskan rindu seperti yang biasa dia lakukan setelah kembali dari luar kota.

Luthfi memesankan kopi yang sering di pesan Zema. Sayangnya kali ini, karena mereka akan membicarakan masalah serius, Zema memilih teh saja sebagai temannya.

"Teh? Bukannya kamu penggila kopi?" cibir Luthfi sembari terkekeh.

Namun tak ada senyuman dari bibir Zema. Wanita itu justru menatap Luthfi dengan serius.

"Kenapa kamu tega padaku Luth?" tanyanya langsung yang membuat tubuh Luthfi menegang seketika.

"Maksud kamu apa Zem?"

"Menyembunyikan perselingkuhan suamiku saja sudah keterlaluan, apa harus sampai menyadap ponselku juga Luth? Kamu tahu itu sebuah kejahatan serius," kecam Zema.

Tubuh Luthfi sudah bergetar hebat. Ternyata apa yang ia cemaskan sejak kemarin benar-benar terjadi. Zema telah mengetahui kecurangannya.

"Maaf," lirih Luthfi sembari menunduk.

"Maafmu tak menyelesaikan masalah Luth, aku butuh penjelasan untuk melangkah maju," jawab Zema sembari bangkit berdiri karena merasa Luthfi tak akan menjelaskan apa-apa padanya sekarang.

Luthfi memandang Zema putus asa. "Zema maafkan aku—"

"Kamu mau bercerita atau membiarkan aku mencari tahu sendiri Luth? Yang jelas, saat aku mengetahui kebenarannya, maka sudah dipastikan kamu akan mempertanggungjawabkan perbuatanmu di pengadilan karena aku akan menyeretmu dengan pelanggaran privasi."

Luthfi terbelalak tak percaya. Dia tak menyangka Zema yang bahkan belum tahu apa-apa sudah mengancamnya seperti ini.

Lalu bagaimana jika ia tahu kebenarannya? Bisa-bisa dirinya akan membusuk dipenjara karena laporan Zema.

.

.

.

Lanjut

1
November
laanjut
aulia13
tidak bosan di baca karna alur cerita yang tidak berbalik belit
Lia
keren
Triutama Bdg
alur ceritanya bagus
Triutama Bdg
lanjut thor semangat yah nulisnya
Triutama Bdg: yah gitu zem sat set dan tepat
total 1 replies
Hafizah Aressha R
lnjutt k..
jgn lma* up nya y k
Merryati Sakoi koi
lanjutanx kapan ,,,LBH suka sprt ini crtx
Adinda
semangat Thor
Anggun Sriwahyuni
terlalu lama up thor jadi lupa alur critanya
Thea_noni
Alhamdulillah... akhirnya up
terimakasih Thor ...
makin seru dan bikin penasaran ceritanya.
semangat buat up lagi ya Thor ...💪
Anggun Sriwahyuni
dobel up thor?
Arga Putri Kediri
ayo Thor sat set q suka
dwinita adriani
jd penasaran
Thea_noni
baru awal ceritanya dah bikin naik darah.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!