Victoria Baserra seorang siswi SMA High school tak sengaja bertemu dengan El Ganendra, putra tunggal keluarga Eros, salah satu keluarga ternama dan memiliki impact yang besar. Seiring berjalannya waktu sesuatu hal gelap mulai terkuak.
Sebuah rahasia kelam, terkubur dalam dalam. tak ada yang tahu. hari ini dia berakhir atau justru baru memulai. Apa yang terjadi sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni Putu Widia Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Langkah kaki Adit dan Devan tiba tiba terhenti saat dia memasuki kelas, mata yang penuh humor kini berubah menjadi keterkejutan. Pupil itu mulai membesar, Adit menatap bingung pada Devan. " Van, ini gue ga salah liat kan?" Terka nya.
Devan bergidik , menggelengkan kepalanya perlahan. Adit mulai mengusap usap matanya berkali kali, membuka lebar kelopak mata dengan kedua tangannya. Tatapan nya terus mengarah pada pria yang duduk sendirian disana.
Adit mengajak Devan untuk bergegas menghampirinya, " Wah,, ada apaan nih, tumben banget cogan kaya raya , udah dateng aja jam segini ," Ucap Adit menggebrak meja El.
El melirik diujung sudut matanya, ia notice dengan kedatangan dua teman sejoli nya. "Tumben Lo?," Tanya Devan menyapa singkat.
"Kenapa? ," Sahut El mensejajarkan tubuhnya.
Adit melihat jam tangan nya, dengan raut wajah petantang petenteng. Kemudian kembali menyudutkan pandangannya pada El. " Kenapa Lo?," Ucap El melihat Adit, yang sedang menatap nya tajam.
"Oke, Gini ya, El Ganendra yang terhormat, ini baru pukul 06:55 . Kita dua sejoli selalu datang tepat waktu, anti kesiangan ataupun kepagian,".
"Justru Lo yang selalu dateng jam 07:15 wib , tiba tiba udah nongol di kelas. Jelas kita syok, dan bertanya tanya, ada apakah gerangan?," Jelas Adit mengintrogasinya
El menghela nafas panjang, memejamkan kedua matanya sejenak, agar dapat membuka hati yang lapang dan luas, meskipun dalam hati ia merasa benar-benar lelah.
" Engga ada salahnya kan?," Sahut El santai.
"Emmmm,,, " menyipitkan pandangannya.
"Ya, engga sih . Tapi, ini sedikit mencurigakan dan aneh," gumam Adit menompang pipi kirinya, dengan terus menatap El.
Tingg... suara notifikasi terdengar dari ponsel milik Adit.
Suasana jadi sedikit teralihkan. Adit segera meraih ponsel di saku bajunya, melihat notifikasi yang masuk. Nampak, ada update terbaru dari HS.update, atau (High school update). Sebuah akun khusus update berita terkini, dan terbaru dari SMA High school. Ini adalah salah satu ekstrakurikuler yang paling hot.
Senyum lebar mulai merekah , ini yang ditunggu tunggu oleh nya. Berita terkini yang membuat nya semakin bersemangat. Adit membuka nya, ia mulai membaca hot topic dari berita harian di sekolah.
El dan Devan saling menoleh, menatap ke arah Adit yang nampak fokus. Mereka tidak heran lagi dengan sikapnya itu, dari mereka. hanya dia lah yang selalu tau update berita harian sekolah.
Wajah Adit yang biasa nya sangat nampak bahagia dan berseri seri, tiba tiba berubah menegangkan. El bertanya tanya pada Devan, tetapi Devan hanya bergidik tidak tau.
"Lo kenapa?" Tanya El penasaran.
"Wahh!!!," Teriak Adit membuat El dan Devan terkejut. Adit sampai melompat dari tempat duduknya.
"Apaan?," Jelas Devan memastikan.
"Ini sih fix, berita terkini paling hot, terpercaya dan tervalidasi. Se antero SMA High school " Tegas nya menunjuk ke arah ponselnya.
"Berita apaan?,"
"Van, Van Lo harus liat ini," Adit beranjak mendekati Devan, ia bahkan tak menggubris El , ia malah melewati nya begitu saja. El melihat sikap nya yang mengacuhkan dirinya, ini semakin aneh. Ia berusaha untuk tidak kepo, tetapi keliatannya memang benar benar hot. El tak tahan akhirnya, ia beranjak bangun dan ingin ikut melihatnya.
" Ehhh,, no no... Lo gak boleh liat, gak boleh!!!." ucap Adit menghalangi El.
El berdengus kesal, "Berita apaan?, kenapa gue gak boleh liat?," Protes El keras.
El semakin dibuat penasaran, ia sampai betah berdiri berlama lama. Matanya terus tertuju pada Adit dan Devan. Ditambah, kini Devan melihatnya dengan tatapan aneh, seperti tengah menyudutkan nya.
"Kenapa Lo? Ngeliat gue ," Tanya El, ia bahkan sampai melihat dirinya sendiri, apakah ada yang salah dari cara berpakaian nya.
"Hot banget kan beritanya," Jelas Adit, semakin penasaran.
Devan mengangguk, mengiyakan perkataan Adit. " Tuh kan, udah gue bilang, "
"Woi,, berita apaan!!!," Bentak El, sedikit kesal.
"Lo cek akun berita harian sekolah , nanti Lo tau," Jelas Devan.
El berdengus kesal, " Gue gak follow akun begituan, " El sangat anti follow akun akun berita, yang hanya berisi topik topik kurang bermanfaat.
"Langsung aja ngomong, ada apaan?,"
"Oke oke,, tenang. Biar gue yang jelasin,,, Jadi ,,,,
"Lo liat berita hari ini, ini sih hot banget,"
Adit menghentikan pembicaraan nya , ketika beberapa siswa memasuki kelas, alih alih pandangan ketiganya menuju ke arah yang sama.
El mendengar mereka tengah membicarakan sesuatu hal, ini jelas terkait berita harian itu. El mendapat perlakuan yang sama, dimana anak anak itu memandangi nya dengan tajam, ia merasa seperti buronan yang kabur.
El semakin bingung dibuatnya, ia merasa tidak nyaman dengan tatapan mata mereka . " Woi!! ngapain kalian ngeliatin gue, turunin mata Lo !!!." Teriak nya menuding
El berdecak kesal, ia mulai tersulut emosi dibuatnya. Adit merasa keadaan mulai terasa sedikit ricuh, "Hey, hey sabar. Mending Lo duduk sekarang , nih gue kasih liat ," Ucap Adit memaksa nya untuk duduk dan tenang.
"Nih, Lo liat sendiri ," Adit menyodorkan ponsel milik nya, El melihat ada foto dirinya bersama gadis itu. Gadis yang tadi pagi ia temui. Dengan tulisan Caption, " Hari patah hati sedunia, El Ganendra idola kita semua. Ternyata sudah punya cewe, ternyata cewe nya adalah anak kelas 11 IPA , yakni Victora Baserra,"
Jadi ini berita yang menghebohkan satu sekolah, jelas ini berita hot, dan jadi trending topik. Kedua pasang mata El mulai terperangah, ia mengambil ponsel milik Adit dari tangan nya dengan cepat. Sekali lagi ia melihatnya dengan seksama.
******
"Whatttt????," Teriak Serra , menganggu konsentrasi Vicky.
Vicky menutup kedua telinganya, ia melirih, " Serra,,, ada apa lagi? Gue lagi belajar," tegur nya.
"Vic Lo harus liat ini, " dengan wajah panik, Serra beranjak mendekati Vicky.
"Apa?," Tanya Vicky polos.
Serra memperlihatkan ponselnya, ternyata di akun berita harian sekolah. Ada foto dirinya yang sedang berdiri, dan dihadapan nya ada foto pria. Pria yang tadi pagi tak sengaja dia tabrak. Vicky membaca caption-nya, like nya bahkan tembus 5k dan 3k coment.
Vicky sangat terkejut melihat berita tentang dirinya , ia terdiam mematung, dengan tatapan kosong. Ia tau jika berita ini pasti sudah menyebar luas di sekolah.
Vicky menoleh ke arah kiri, dan benar saja. Beberapa dari mereka sepertinya, sedang membicarakan berita itu. Sesekali mereka juga melirik ke arah Vicky.
"Vicky, are you okay?," Tanya Serra melihat kondisi Vicky.
"Ihhh, masak iya kak El, mau sama cewe modelan kayak gini. Engga sepadan banget, kak El kaya raya, sedangkan dia. Masuk sini aja lewat jalur beasiswa," Ucap salah seorang siswi di kelas nya, yang tengah membicarakan berita ini.
"Iya tuh,, apa jangan jangan dia goda kak El, atau iming iming lain," Sahut siswa lain.
Mereka jelas mendengar ucapan itu, ini semakin menyudutkan posisi Vicky. Vicky tak bisa berbuat apapun, karena akan semakin memperkeruh keadaan dan posisinya.
Serra sedih melihat kondisi sahabat nya, disisi lain, ia begitu geram mendengar mereka membicarakan temannya seenaknya. " Woii!!!, stop kalian ngomongin yang engga engga, soal sahabat gue. Gue sumpel juga mulut kalian !!,' Teriak nya beranjak bangun.
"Ser,, udah, stop," Cegah Vicky.
"Vic tapi mereka kelewatan, gue ga suka ada yang jelekin Lo,"
"Siapa sih yang buat berita ginian, gue cari juga orangnya. Gue Jambak rambutnya," Gerutu Serra
Seorang guru tiba tiba memasuki kelas , ini jelas diluar jam pelajaran. Siswa lainnya langsung menoleh dan kembali , ke tempat duduk masing masing. Tetapi tidak dengan Serra.
"Victoria Baserra," Panggil guru itu dengan suara cukup lantang.
Vicky menoleh, dari balik tubuh Serra. Serra sedikit cemas, ia menggenggam tangan Vicky dengan erat. Vicky tau ini adalah reaksi tubuh Serra, karena ia merasa cemas dan takut.
"Saya Bu , ada apa?,"
"Kamu ikut ibu, ke ruangan Bk sekarang ,"
Vicky mengangguk. Sementara Serra tak ingin temannya masuk ke ruang Bk, " Vic," Serra menggeleng perlahan, ia tak ingin jika Vicky masuk ke ruang Bk.
"Lo tenang aja, gue pasti aman." Vicky tersenyum kecil, ia melepaskan genggaman tangan Serra. Dan kemudian beranjak pergi bersama guru tersebut.
******
Ruang Bk salah satu ruang yang paling dihindari, ruangan horor yang lebih seram dari hantu manapun. Sekali masuk ruang Bk , jiwa rasanya pergi ikut melayang , sehari setelahnya, pasti langsung masuk rumah sakit. Ya, minimal rawat inap 3 hari. Terdengar berlebihan, tetapi itu adalah cerita nyata sebagian siswa dan siswi yang sudah pernah masuk.
Bu Rose adalah kepala Bk di SMA High school, terkenal tegas, akurat dan terpercaya. Ia tidak akan menerima alasan sedikit pun, ataupun pembelaan. Ia akan bertindak sendiri tanpa saran dan campur tangan orang lain.
Diruang yang horor dan menyeramkan itu, dua siswa sedang duduk menghadap Bu Rose. Jelas kalian tau, dia adalah Victoria dan El Ganendra. Dua orang yang fotonya terpampang jelas di akun berita harian sekolah. Bu Rose dengan jas hitam, bibir merah merona, dan kacamata keramatnya, Serta sanggul yang menjulang tinggi, konon katanya sanggul keramat.
Yasudah lah, lupakan saja. El dan Vicky hanya saling melirik, keduanya jelas tau apa tujuan mereka dipanggil kesini.
"Kalian berdua pasti sudah tau jelas, untuk apa kalian dipanggil kesini." keduanya mengangguk bersamaan.
"Kalian harus tau bahwa berita berita tidak pantas dan senonoh , dilarang disekolah ini. Karena ini menyangkut reputasi sekolah, Saya selaku ketua umum Bk , sangat menjaga nama baik sekolah ,"
"Dan!!, Setelah melihat berita kalian berdua, terutama kamu El Ganendra, idola sekolah yang katanya paling digemari,"
"Itu sangat tidak pantas, "
"Tapi Bu, berita itu...."
"Shuttttt!!!!!!, " Sela Bu Rose menempatkan jarinya tepat di hadapan mata El.
"Saya tidak suka di dibantah, kamu tau jelas El. Bagaimana cara saya dalam menyelesaikan masalah,"
"Iya Bu, maaf," ucap El. Vicky hanya terdiam, melihat keduanya saling berbicara.
"Atas kegaduhan ini, saya akan tetap memberikan kalian berdua tugas tambahan, sebagai tindak lanjut, peringatan, sekaligus pelajaran . Dan saya akan take down berita tentang kalian," Jelas Bu Rose memberi pencerahan.
"Saya tau, itu berita tidak benar. Ada beberapa oknum yang sengaja menaikkannya, karena beberapa alasan tertentu,"
"Dan, Saya ingin kalian berdua mengerjakan tugas ini. Bersama, bukan individu, Paham!!," Ucap nya dengan nada tinggi.
"Paham Bu," Sahut Vicky.
"Iya Bu, " Jelas El.
El sesekali melirik pada Vicky, ia merasa tidak enak dengan kejadian ini. Jelas ini karena pamor dirinya di sekolah, jadi gadis ini terkena imbas nya. Wajah bersalah itu nampak jelas terlihat.
"Satu lagi. Saya ingin kalian mengirimkan foto selfie berdua, dengan hasil tugas di tangan kalian. Saya tunggu sampai besok malam, Jelas??,"
Kali ini Vicky agak syok mendengar perintah Bu Rose, bagaimana ia harus berfoto bersama pria yang baru dia kenal tadi. Kedua nya tak sengaja kepergok saling menatap, sepertinya mereka sama sama sedikit terkejut.
"Kenapa?, apa kalian keberatan?,"
"Hemmm,,, " El mulai bingung, ia tidak bisa menjawab kali..
"Bu,,, tapi,"
"Tidak bu , saya tidak keberatan,"
Ucap keduanya bersamaan, El ingin menolak perintah yang kedua , tetapi justru Vicky mengiyakan ucapan dari Bu Rose. Ia cukup syok, mendengarkan persetujuan Vicky.
"Oke good,, kalo begitu kalian boleh kembali ke kelas masing masing. Dan saya pastikan tidak ada satu siswa atau siswi pun. Yang akan menyudutkan kalian, dan membahas soal masalah ini,"
"Baik, terimakasih Bu,"
"Oke... Silahkan," Jelas Bu Rose, mempersilahkan keduanya meninggalkan ruangan nya.
Vicky beranjak bangun, ia melangkah keluar lebih dulu dari ruang Bk . Sedangkan El masih duduk terdiam, ia menoleh ke arah Vicky pergi , tatapan nya sendu penuh makna.
Bu Rose menotice El yang masih duduk, tetapi matanya tertuju ke arah lain. Urat urat kemarahan itu mulai terlihat di dahi nya, " EHEMMMMM... EL GANENDRA," Tegur Bu Rose.
"Iya Bu," Kejut El.
"Kamu dengar kata kata saya tadi?, atau mau saya seret keluar, atau menggunakan kursi roda?,"
"Ouhhhh,, engga Bu... Saya bisa keluar sendiri," Sahut El menggidikan bahu nya, terdengar amat sangat menyeramkan.
"Yasudah kalo begitu ,, CEPAT KELUAR SEKARANG!!!! ," Teriak nya.
El segera melompat dari kursi duduknya. Ia mempercepat langkah nya dan langsung keluar. Lama lama diruang itu, bisa bisa dia tertelan habis oleh Bu Rose.