Novel ini kelanjutan dari Cinta di atas menara ( pencuri hati pria lumpuh)
Arabella adalah seorang gadis muda yang terpaksa menikahi seorang pria yang sangat membenci wanita.
Di matanya semua wanita adalah sumber penderitaan.
Tapi seiring berjalannya waktu pemikiran itupun berubah,dan semua sudah terlambat.
Perlakuan kasar dan tidak manusiawi yang Bella terima selama ini telah mengubah hatinya yang tak lagi menginginkan cinta dari suaminya. Bella pun memilih pergi meninggalkannya. Nah apa yang akan terjadi selanjutnya?
Dan siapakah Arabella? adakah hubungannya dengan Devan dan Andara? Bagaimana kisah selanjutnya..?
Yuk simak di karya terbaruku.
Jangan lupa like, subscribe dan komentar yang baik baik ya 😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
Hari ini adalah hari pernikahan Arabella Louis Fernandez dengan Saga Mahendra.
Acara pernikahan berada di sebuah hotel mewah berbintang lima dan dihadiri beberapa orang saja yang terdiri dari relasi perusahaan dan rekan bisnis penting.
Bella tertunduk di bawah kerudung putih dan berbalut kebaya arna putih dengan hiasan sanggul bunga melati yang berbau harum semerbak hingga ke seluruh ruangan.
Sedangkan Saga dengan stelan Jaz hitam yang mahal dengan didampingi Najwa yang mengenakan outfit kebaya modern yang sangat luwes melekat di tubuhnya.
Keduanya berjalan di dampingi keluarga masing masing menuju tempat ijab Qabul.
Najwa menggandeng tangan kakaknya dan tidak menyadari bahwa pengantin perempuan itu adalah sahabat baiknya dan begitu juga sebaliknya.
Kedua mempelai duduk bersebelahan, sedangkan Najwa berada di belakang Saga, Najwa selalu sibuk dengan ponselnya karena dari tadi sahabatnya tidak bisa dihubungi.
" Kak, aku keluar dulu sebentar, aku akan menghubungi papa barang kali sekarang ponselnya sudah bisa dihubungi " Bisik Najwa pada telinga kakaknya.
Saga mengangguk kemudian mengepalkan tangannya, menahan amarah yang seakan ingin meledak karena papanya yang sangat keterlaluan. Dari awal dia yang memaksanya untuk menikah ,tapi di hari pernikahannya papanya tidak bisa menghadirinya karena sebuah urusan mendesak. Saga sudah tidak perduli lagi, dan meminta penghulu untuk segera memulai ijab qobul, tak perlu lagi menunggu papanya.
Setelah semua siap, Ijab Qobul pun dimulai.
" Sahhh" Sebuah sahutan dari para saksi yang membuat hati Bella semakin teriris perih. Air matanya tiba tiba menetes mengiri langkahnya menjadi istri seseorang yang tak pernah dikenalnya sebelumnya bahkan wajahnya saja belum pernah dilihat sebelumnya.
Mata Najwa membulat seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Ponsel yang digenggamnya jatuh seketika membuat semua mata tertuju kepadanya.
Najwa yang awalnya berdiri terpaku di ambang pintu pun berlari mendekati pengantin wanita yang berada di samping kakaknya.
Kakinya seakan lemas seketika, dadanya berdegup kencang, kedua tangannya bergetar.
" Arabella Louis Fernandez? Apa aku tidak salah dengar" Najwa mendekati pengantin wanita dan menyingkap kerudung putih yang dikenakannya.
Keduanya saling bertatapan " Najwa"
" Bella"
Bukan hanya mereka berdua yang sama sama-sama terkejut, tapi Saga pun tak kalah kaget. Karena perempuan yang dia nikahi ternyata sahabat baik adiknya dan orang yang sama yang membuatnya kesal kemarin.
Baik Saga, Najwa ataupun Bella hanya terdiam dengan keterkejutannya masing masing. Mereka tetap menjaga sikap untuk menjaga kehormatan keluarga di depan para tamu undangan yang merupakan relasi bisnis dan rekan perusahaan Mahendra dan Hara Group.
Saga dan Bella bersikap seolah olah menjadi pasangan pengantin yang bahagia dan saling mencintai. Mereka menyapa tamu undangan dengan bergandengan tangan mesra dan sesekali saling berpelukan untuk menjaga kehormatan di mata para kolega.
Setelah beberapa jam berlalu, acara pun selesai, para tamu undangan meninggalkan hotel dan menyisakan kedua mempelai, Vincent dan Najwa.
Keempat manusia yang saling terdiam di dalam ruangan yang dingin dan cukup besar.
" Kak, selamat atas pernikahan mu"
" Hmmmmm"
Najwa kembali menunduk dan meraih tangan Bella untuk digenggamnya.
" Nona Najwa sekarang sudah malam sebaiknya saya antar anda pulang untuk beristirahat " Ucap Vincent.
" Belum ngantuk Vin" Jawab Najwa.
Vincent mengangkat kedua alisnya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal
" Kenapa sih nona Najwa tidak mengerti situasi" Batinnya.
" Tapi saya harus segera mengantarkan anda pulang atau " Vincent masih mencoba membujuk Najwa.
Najwa tetep kekeh tidak mau pulang karena khawatir dengan keadaan sahabatnya yang telah menjadi istri kakaknya yang arogan dan sangat kejam itu.
" Atau apa Vin? Ingat ya jangan macam macam denganku , aku akan memukulmu dengan sepatuku!" Ancam Najwa.
Saga menarik nafas panjang kemudian melangkah meninggalkan ketiganya tanpa menoleh, karena jengah dengan keributan mereka berdua.
" T-tuan Saga anda meninggalkanku sendirian di sini?" Teriak Bella sambil melangkah cepat menyusul Saga yang beberapa jam yang lalu telah sah berstatus menjadi suaminya.
Suara Bella menghentikan langkah Saga tanpa memutar tubuhnya.
Bella meraih lengan Saga namun ditepisnya dengan kasar " Jangan pernah menyentuhku tanpa seijinku "
" Oke aku tidak akan menyentuhmu tapi setidaknya jangan biarkan aku sendirian di sini tuan?" Jawab Bella sambil mengangkat kedua tangannya setinggi dada.
Najwa hendak melangkah dan menyusul Bella yang menjauh beberapa langkah darinya karena mengejar suaminya namun ditahan oleh Vincent" Non, sudahlah ini urusan rumah tangga mereka, lebih baik saya antar anda pulang atau kalau mau menginap di sini aku temani kamu buat cek in sekarang juga"
Vincent menarik tangan Najwa dan membawanya pergi dari sana " T-tapi Vin, aku , aku tidak tega membiarkan Bella terus terusan ditindas oleh kak Saga"
" Tapi mereka sudah menjadi suami istri, tuan Saga pasti bisa menjaga nona Bella " Vincent terus membawa Najwa keluar dari hotel. Meskipun berat hati tapi akhirnya Najwa menuruti keinginan Vincent untuk pulang bersamanya.