Seorang wanita harus mengakui akan posisi dirinya transmigran ke tubuh seseorang wanita yang tidak dia kenali,bahkan posisi dia berubah menjadi seorang istri dan itu semua karena perjodohan yang sengaja direncanakan oleh keluarganya.
Mengira dirinya akan menikah dengan seorang pria tua,tapi kenyataannya bukan dirinya menikah dari seorang pria tampan dengan sifat dinginnya bahkan berlanjut sampai di pernikahan mereka karena perjodohan yang keluarga mereka lakukan.
Tapi semua berubah setelah semua terjadi dan tergantikan posisi seseorang wanita lain menempati tubuh wanita ini.
Apakah dia akan mendapatkan kebahagiaan dari semua pengorbanannya itu.Dan apakah dia bisa meluluhkan perasaan suaminya yang begitu dingin padanya.
Walaupun diam-diam dia memiliki rahasia yang besar yang dia sembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Memperlihatkan sisi kejam
Tuan Arsya dan asistennya saling bertatapan,dengan cepat tuan Arsya menarik tangan istrinya bersama asistennya mengikuti jejak langkah tuannya.Mereka masuk ruang kerja yang dimana ada pintu rahasia yang langsung saja mereka masuk dan benar saja ruangan itu dipenuhi CCTV dari rumah itu.
"Sepertinya apa yang nona Miranda katakan benar tuan,ada penyusup yang datang dikediaman tuan." Jawab Asistennya yang mengecek CCTV di segala arah.
Arsya nampak begitu kesal, sepertinya sedang ada seseorang yang sedang ingin bermain-main dengannya.
"Mereka siapa lagi, sepertinya kamu harus mencari mereka siapa." Jawab Arsya yang terlihat kesal sembari menahan emosinya.
Miranda berdiri terdiam melirik kearah suaminya."Ternyata dia punya musuh juga." Batin Miranda yang melihat suaminya begitu fokus .
Arsya melirik kearah istrinya."Kamu diam disini." Perintah Arsya pada istrinya, Miranda hanya membalas dengan anggukkan,Arsya dan asistennya siap meluncur dan segera menghabisi mereka.
Di ruang persembunyian masih ada Miranda duduk menunggu,sembari melihat situasi didepan layar."Sepertinya aku harus turun tangan menyelesaikan permasalahan ini." Gumam Miranda yang mengecek dalam ruangan itu yang tidak sengaja dia menemukan pistol yang secara langsung dia ambil dan siap untuk melawan mereka.
"Sudah lama aku tidak berolahraga." Ucap Miranda yang mengambil beberapa senjata yang langsung dia selipkan di pinggangnya.
"Saatnya dimulai." Ucap Miranda dengan tatapan sinis,dia mulai mengecek dari layar CCTV beberapa tempat yang saat itu sedang dilewati oleh lawannya.
Mulailah dia keluar dan perlahan-lahan dia melewati beberapa lorong yang akhirnya menuju ruang tengah.Yang dimana ada suaminya dan asisten yang sedang berbincang dengan mereka dengan posisi senjata ada di tangan mereka.
"Lebih baik kamu menyerah." Ucap pria itu pada tuan Arsya.
"Jangan harap aku akan menyerah." Jawab tuan Arsya dengan tegas.
"Baiklah,jika itu mau kamu." Ucap pria itu yang langsung mengarahkan senjata didepan mereka, tiba-tiba saja tangan pria itu terluka karena lemparan Kejadian spontan membuat semua kaget bahkan pria yang terkena lemparan itu berteriak.
"Sialan siapa lagi yang berani membuat masalah denganku." Ucap pria itu dengan nada marah,Miranda pun muncul tepat disamping pria itu.
"Kamu."
Miranda membalas dengan senyuman sinis pada pria itu."Masih berani kamu membuat onar." Ucap Miranda dengan nada dingin pada pria itu.
"Ternyata kamu nona Miranda,istri dari tuan Arsya." Mendengar namanya disebut ia mulai kesal.
"Lebih baik kamu diam,dan pergi dari sini." Perintah Miranda pada pria itu yang malahan tidak takut malahan beberapa anak buah dari pria itu maju mendekati Miranda.
"Sepertinya kalian sudah bosan dengan hidup kalian." Gumam Miranda yang tiba-tiba tangannya ditarik oleh anak buah dari pria itu.
Dengan cepat dia menghajar pria yang sengaja menarik tangan Miranda,satu persatu dari mereka mulai tumbang.Hingga salah satu dari mereka membawa pedang ,Miranda pun bisa menghindarinya sampai pedang itu berpindah ditangannya.
Miranda pun tak main-main menyerang balik mereka hingga mereka mati ditangannya sendiri, ekspresi tuan Arsya hanya terdiam melihat betapa lincahnya istrinya menghajar musuhnya dan secara brutal dia berani membunuh orang-orang suruhan dari musuhnya.
"Sebenarnya dia siapa." Gumam Tuan Arsya yang melihat sisi kejam dari istrinya itu.
Miranda tersenyum bahagia, akhirnya dia bisa mengalahkan mereka semuanya."Beraninya kamu membunuh anak buahku!" Teriak pria itu yang kesal melihat apa yang dilakukan oleh wanita itu.
Dengan cepat Miranda mengeluarkan pistol dan menebak kaki pria itu."Dor..."pria itu langsung terjatuh.
"Jangan Terlalu lebay kamu,salah kamu sendiri yang berani membuat keonaran ditempat tinggal ku." Jawab Miranda dengan tatapan sinis pada pria itu.
"Dasar wanita kurang ajar!"
Miranda menebak untuk kedua kalinya pada pria itu hingga bahunya berdarah karena luka tembakan yang sengaja ia lakukan pada pria itu.
"Berhenti mengomel kamu,cepat pergi dari tempat ini sebelum aku tembak otakmu dengan senjataku." Ucap Miranda dengan nada dingin pada pria itu,reaksi pria itu ketakutan hingga ada beberapa orang langsung membantu mengangkat pria itu sampai situasi aman terkendali.
Situasi pun kembali tenang,dan saat ia menoleh kebelakang semua orang yang ada ditempat itu terdiam sembari melihat Miranda dengan tatapan Penasaran mereka.Semua pelayan di rumah itu terdiam melihat nonanya yang nampak buas di mata mereka.
Sedangkan tuan Arsya menatap istrinya dengan tajam, baru kali ini dia melihat istrinya seperti itu,bahkan cara dia memakai senjata itu nampak seperti hal biasa yang dia lakukan.
"Bibi Ami."
"Iya nona." Jawab bibi Ami dengan kepala menunduk seperti ada rasa takut melihat nonanya seperti itu.
"Siapkan minuman jus orange ,sekalian antarkan ke kamar." Perintah Miranda pada bibi Ami.
"Baik nona." Jawab bibi Ami yang langsung saja pergi meninggalkan tempat itu, sebelum itu Miranda mendekati asisten pribadi suaminya.
"Ini senjatanya." Ucap Miranda yang langsung mengembalikan senjata itu pada asisten suaminya,reaksi asisten itu hanya menganggukkan kepala sembari melirik kearah tuannya.
"Kamu mau kemana?" Tanya Tuan Arsya pada istrinya yang memilih untuk pergi dari tempat itu.
"Aku hanya ingin istirahat." Jawab Miranda dengan tatapan tajam kearah suaminya,ia pun langsung pergi meninggalkan suaminya yang saat itu ditempat itu masih banyak orang yang berkumpul.
Tuan Arsya memberikan kode pada mereka untuk bubar, walaupun dia diliputi rasa bingung dengan apa yang terjadi.
"Sebenarnya dia siapa mengapa wanita itu begitu lihai memainkan senjata api." Ucap Tuan Arsya yang kaget melihat istrinya pintar mengunakan senjata api.
"Saya berpikir hal yang sama tuan,dia seperti orang lain." Ucap Asistennya yang berpikir hal yang sama seperti dirinya
"Sebaiknya kamu melakukan sesuatu sebelum terlambat." tuan Arsya memberikan kode pada Asisten tentang tugas apa yang harus dia lakukan.
"Baik tuan,saya mengerti." Jawab Asistennya yang segera pergi mengurus beberapa orang didepan ,tuan Arsya terdiam tak menyangka jika istrinya benar-benar berani melakukan itu dan hal yang mustahil jika orang lain lakukan tapi dengan mudahnya istrinya lakukan.
"Pasti dia menyembunyikan sesuatu dariku." Batin Arsya yang mulai menebak dari kejanggalan itu.
Di tempat lain
Posisi Miranda duduk santai didekat jendela kamarnya, tiba-tiba saja terdengar suara ketukan dari arah pintu kamarnya
"Masuk."
Ternyata yang mengetuk pintu bibi Ami yang datang membawa pesanan dirinya,bibi Ami Langsung mendekati Miranda.
"Maaf nona,ini minuman pesanan nona." Jawab bibi Ami yang membalas dengan anggukkan,Miranda pun balik meresponnya.
"Terimakasih." Jawab singkat Miranda pada bibi Ami yang sudah mengantarkan pesanan dia,reaksi bibi Ami hanya menundukkan kepala.
Alur ceritanya boleh juga.
So pasti boleh juga di jadikan referensi tuk bacaan kalaian..
Thanks ya Thor 👍🏼👌🏻✅