Seorang mafia kejam yang ingin memiliki keturunan. Namun sang istri hanya memiliki sedikit kemungkinan agar dia dapat mengandung. Begitu tipis kesabaran yang di miliki oleh pria tersebut pada akhirnya dia mengambil jalan tengah untuk memiliki keturunan dari wanita lain. Apakah nantinya sang Istri dapat menerima dengan senang hati merawat anak dari wanita lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritasaya22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEPAKAT
Tok ... Tok ... Tok ...
"Masuk" ujar suara bariton yang tengah fokus terhadap komputer nya.
"Selamat pagi Tuan. Ini adalah biodata perempuan yang memenuhi kategori," Ucap Ellworth sambil meletakkan sebuah map diatas meja.
Setelah membuka map Dareen langsung tertuju pada foto gadis yang beruntung, dapat melahirkan keturunan sang Mafia. Rambut dan kornea matanya sama persis seperti milik Naraya. Namun gadis ini lebih cantik serta lugu.
Terlihat dari tatapan khawatir yang ditunjukkan oleh gadis tersebut.
Akan tetapi Darren yakin, rasa khawatir yang dimiliki gadis tersebut akan hilang ketika tahu berapa nominal yang akan diterimanya.
Setelah puas menatap foto Ziya, Darren segera membalikkan halaman yang dimana lengkap dengan biodata milik Ziya.
Puas... Ya Daren sangat puas, gadis itu sehat jasmani dan rohani, serta yang paling penting adalah gadis tersebut masih virgin.
Darren tidak akan membiarkan seorang wanita yang telah pernah digauli oleh laki-laki lain untuk melahirkan keturunannya.
"Dalam waktu dekat, pastikan gadis itu sudah berada di mansion," ujar Darren dengan menyunggingkan bibirnya.
"Baik tuan. Kalau begitu saya permisi," Ucap Ellworth dan meninggalkan Darren sendiri diruangan nya setelah mendapat jawaban anggukan kepala.
✨✨✨
Selly meminjam ruangan praktek dokter milik teman dekatnya.
Selly Ayrazed, Ziya Ardenson dan seorang pengacara orang kepercayaan sang Mafia, sedang berbincang di ruangan tersebut.
"Saat dokter kandungan memastikan masa subur mu maka saat itu juga kau harus pergi untuk menemui Tuan," ucap pengacara yang ingin beranjak dari duduknya.
"Dirumah sakit mana proses bayi tabungnya dilakukan," tanya Ziya polos.
Sontak pengacara tersebut menatap kearah Selly, setelah mendengar penuturan dari Ziya.
"Tidakkah kau baca satu poin penting. Bahwa kehamilan akan dilakukan dengan cara hubungan fisik alami. " jawab Selly santai.
Kornea mata Ziya membulat sempurna mendengarkan penuturan Selly yang begitu santai nya. Ya... Awalnya Ziya pikir kehamilannya berasal dari proses bayi tabung.
"Kamu harus bersedia melakukan hubungan badan dengan Tuan, hingga kamu hamil. Bacalah lagi hal-hal penting dan pahami," sambung Selly dengan santainya sambil menyodorkan map yang berisi perjanjian kontraknya.
"Tidak boleh berbicara, saat tidak ditanya. Menjawab sesuai yang ditanyakan dan tidak boleh bertanya balik. Tidak boleh menyentuh Tuan tanpa izin,"
"Bersedia melayani Tuan, sampai terjadinya kehamilan," Ziya tak dapat berkata kata setelah membaca perjanjian kontraknya.
"Dan yah kamu tidak boleh menatap mata Tuan , Nona," sambung pengacara tersebut.
"Saya pamit dulu," Ucap pengacara dan beranjak dari tempat duduknya untuk pergi meninggalkan Ziya dan Selly hanya berdua.
"Jika kamu keberatan masih ada waktu untuk kau membatalkan perjanjian itu. Akan tetapi, semua biaya yang telah aku keluarkan harus kau ganti," ujar Selly serius.
Dibenaknya, Selly tahu bahwa gadis miskin yang berada di hadapannya itu tidak akan dapat membayar uang yang telah ia keluarkan, jadi wanita itu yakin bahwa gadis ini tidak akan menolak.
"Tidak.... Tidak masalah Nyonya," Jawabnya.
"Bagaimanapun kesehatan ayah yang terpenting saat ini," Sambungnya kembali.
"Baiklah salinan perjanjian itu akan diberikan dan akan kau tandan tangani sebelum dilegalisir, aku akan memberitahu pengacara," ujar Selly menyunggingkan bibirnya.
"Jangan terlalu tegang. Seharusnya kau bahagia, semua wanita ingin sekali bermain ranjang dengannya, namun tidak semua wanita dapat digauli oleh pria itu," Kata Selly dengan mata menatap kosong ke depan.
"Pria yang mempekerjakan mu sangat lah tampan dan kaya. Dia sangat memukau," Sambung Selly
"Kau tidak akan pernah menyesal, saat melakukan hubungan dengan Darren Arshaq Ryzadrd. Bahkan aku yakin bahwa kau yang akan meminta untuk sekian kalinya," Ujar Selly sambil bangkit dari duduknya.
" Siapa....? Siapa nama Tuan...?" Tanya Ziya ketika mendengar Selly keceplosan.
Selly yang menyadari akan kebodohannya langsung mengalihkan pembicaraan.
"Setelah tranplantasi sumsum tulang belakang ayahmu selesai, aku akan menemuinya untuk membicarakan kepergiaan mu," Ujar Selly dan meninggalkan Ziya sendirian.
Ziya hanya mencerna perkataan yang barusan keluar dari bibir Selly Ayrazed , dia yakin bahwa nama pria yang disebutkan oleh Nyonya tersebut merupakan seseorang yang memiliki kesepakatan dengannya.
🥀🥀🥀
"Kapan kamu akan berangkat, nak?" tanya tuan Ravindra Ardenson kepada putrinya.
Selly Ayrazed telah mengobrol dengan tuan Ravindra. Selly menjelaskan bahwa Ziya merupakan karyawan yang paling disiplin.
Sehingga gadis itu dikontrak selama satu tahun untuk magang di club cabang kota sebelah yang lebih besar.
Selly menyatakan bahwa Iya meminjamkan uang untuk biaya pengobatan sang ayah dan gadis itu harus bekerja lebih keras berkali kali lipat agar bisa melunasi hutang nya.
Sang ayah begitu amat percaya dan sangat bahagia karna putrinya dapat berkembang dengan pesat dalam karir kerjanya.
"Kamu harus bekerja dengan keras dan jangan sampai membuat kesalahan yang membuat Nyonya Selly kecewa atas kerja mu nak," Pesan tuan Ravindra kepada Ziya.
"Baik yah, besok aku akan berangkat. Tetapi, apakah ayah akan baik baik saja saat ku tinggal sendiri ?" tanya Ziya khawatir.
"Mari membuat perjanjian. Ayah akan sekuat tenaga untuk sembuh, dan kamu berusaha keras agar menjadi karyawan baik serta teladan," Ujar tuan Ravindra tersenyum sambil mengelus kepala Putri semata wayang ini.
"Seandainya ayah tahu, apa yang sebenarnya akan aku lakukan. Mungkin, ayah akan kecewa terhadap diri ku," Batin Ziya terucap.
Ziya mengangguk lalu menjulurkan jari kelingkingnya.
"Ayo berjanji ayah," ucapnya tak lupa memberi senyuman yang sangat manis.
Tuan Ravindra menautkan jari kelingkingnya, mereka berdua terharu lau berpelukan. Rasanya begitu berat meninggalkan satu sama lain akan tetapi takdir lah lagi-lagi yang bermain dengan mereka.
🥀🥀🥀
Hari pun berganti, pagi pagi sekali Ziya datang ke rumah sakit untuk berpamitan kepada ayahnya.
"Apa kah kamu mau berangkat, nak ?" tanya tuan Ravindra.
" Iya yah ...." Ujar Ziya lalu memeluk ayah nya tersebut.
Rasanya campur aduk, kepala Ziya rasanya sangat pusing karena semalaman gadis ini tidak bisa tidur dengan pulas.
Ziya merasa khawatir atas apa yang harus dia lalui nantinya. Akan tetapi bagaimanapun Ziya harus mengahadapi kenyataan.
Kesehatan ayahnya adalah hal yang sangat terpenting baginya saat ini.
Matanya panas dan memerah rasanya ia ingin sekali menangis di pelukan pria yang sangat ia cintai. Namun, sekuat tenaga Ziya membendung air matanya agar tidak luruh.
Ziya melepaskan pelukannya
"Patuhi kata dokter selama masa pemulihan ini ya , yah. Jaga kesehatan dan banyak beristirahat,"
"Setelah ayah diizinkan pulang , Nyonya Selly telah mencarikan apartemen yang dekat dengan rumah sakit, supaya ayah tidak perlu jauh-jauh saat ingin cek up," Kata Ziya sambil tersenyum manis.
"Bekerja lah dengan tekun jangan mengecewakan Nyonya Ayrazed. Setelah kamu kembali kita akan menjalani hidup ini seperti semula, dan membuka lembaran baru," Pesan Ravindra kepada Ziya, tak lupa pria baya ini mengelus kepala putrinya.
Ziya mengangguk sebagai jawaban setuju.
"Pergilah ! Hati-hati dijalan. Ayah akan baik-baik saja. Jangan biarkan Nyonya Ayrazed menunggu lama,nak," Ucap Ravindra dengan tersenyum.
"Baik yah... Ziya pergi..." Balas Ziya tak lupa membalas senyuman sang ayah.
Ziya meninggalkan ruangan tersebut dan langsung menemui Nyonya Selly Ayrazed yang sedang menunggunya di ruang tunggu rumah sakit.
"Nyonya, aku sudah selesai berpamitan dengan ayahku," Ujar Ziya dengan mata yang sudah sembab.
"Ayolah jangan menangis ! Pikir kan pendapatan yang akan kau punya setelah semuanya selesai," Protes Selly yang kesal dengan tingkah Ziya .
Ziya hanya mengangguk, ia tidak dapat melawan. Bagaimanapun Ziya sangat sedih meninggalkan ayahnya sendiri.
"Baiklah, sudah waktunya kau berangkatz" ujar Selly dengan penekanan, rasanya sudah tidak cukup wanita itu bersabar mengurusi gadis yang berada dihadapannya.
Setelah mereka memasuki lift, Selly Ayrazed menekan tombol kelantai atas yang mengundang rasa penasaran Ziya.
"Kenapa ? Kenapa Nyonya menekan tombol kelantai atas bukankah seharusnya menekan tombol kelantai bawah . ?" tanya Ziya penasaran.
"Karena kau berurusan dengan seorang Mafia," Jawab Selly, senyuman terukir di bibirnya.
Ziya tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Nyonya nya tersebut dan tidak berani bertanya kembali.
Selly mendorong pintu besi besar dengan sekuat tenaga. Mereka berdua diterpa angin kencang.
Ziya mengira bahwa seluruh kota sedang di terjang oleh badai.
Namun, ketika penglihatan nya jelas memandang ke depan Ziya sadar bahwa yang membuat angin yang amat kencang dan suara membuat peka telinga Adalah sebuah helikopter.