Pengantin Setan
Sebuah vila yang sangat indah sekali karena lokasi nya juga sangat dekat dari kota, pemandangan yang sangat indah karena kiri kana penuh dengan kebun teh. bila pagi datang rasa nya sangat lah sejuk karena bisa menghirup udara yang masih bersih tanpa polusi, Marda begitu nyaman sekali tinggal di vila ini dari pada di kota.
Cuma ya harus menanggung resiko pula karena Pendi tidak akan bisa pulang setiap hari karena kantor jauh dari vila ini, di kota mereka tidak punya rumah dan memang harus mengontrak. dengan harga yang mahal serta ukuran nya sangat lah kecil sekali, jelas terasa akan sangat sumpek.
Karena memang uang nya cukup untuk mengontrak yang kecil saja, di tambah Pendi cuma pegawai kantor biasa yang gaji nya tidak lah besar. Marda pun tidak punya penghasilan karena dia Ibu rumah tangga biasa, lebih baik bila tinggal di vila ini saja walau pun Pendi pulang nya dari hari jumat sore dan kemudian kekota lagi di minggu sore.
Selama dari hari senin sampai jumat itu Pendi tinggal di rumah orang tua nya saja, orang tua Pendi tidak masalah bila cuma anak mereka yang menginap, tapi kalau bawa istri segala maka akan keberatan tentu nya. jadi Marda pun memantap kan hati untuk tinggal di vila, walau harus sendirian.
Di sini dia bisa berkebun menanam apa saja karena bersebelahan dengan vila banyak tanah kosong yang menganggur, jadi bisa ia garap agar dapat tambahan. soal sayur juga tidak perlu beli, Marda memang bisa di bilang tidak belanja lauk pauk, kecuali Pendi datang saja.
Lumayan bisa agak irit dan punya tabungan tentu nya, air minum juga tidak payah beli karena ada air yang bisa di tampung untuk di masak. yang masih tetap harus beli itu cuma rombongan sembako, karena tidak bisa mau bercocok tanam untuk hal itu, agak irit juga dan Marda sudah satu bulan tinggal di vila besar ini.
"Kok orang tua kamu bisa enggak tau kalau ada vila di sini, Bang?" tanya Marda ketika hari minggu itu.
"Memang Abang enggak bilang sama mereka, kamu tau kan gimana orang tua aku? nanti nya malah mereka semua pindah kesini atau menyuruh untuk di sewakan saja." jawab Pendi.
"Oh jadi memang tidak tau ya, tapi alhamdulilah kalau memang mereka tidak tau sehingga kita berdua bisa tenang di sini." jawab Marda menarik nafas lega.
"Jumat besok kamu ya yang menyusul Abang, biar sekalian bisa melihat Ibu sama Bapak." pinta Pendi yang ingin orang tua nya di jenguk.
"Iya, aku juga akan kerumah Ibuku." angguk Marda setuju.
"Kamu selama tinggal di sini sendirian enggak ada apa apa kan?" tanya Pendi serius
"Apa apa yang gimana ini?" Marda jadi bingung sendiri.
"Ya kan kamu sendirian saja, takut nya kamu merasa ada yang ngintip atau hantu gitu." jelas Pendi.
"Enggak lah, aku enggak takut sama hantu." Marda tertawa geli karena dia memang tipe yang pemberani.
"Syukur lah kalau memang begitu, Abang kadang juga mikirin kamu yang tinggal sendirian." ucap Pendi menatap istri nya.
"Enggak apa apa, aku malah merasa anteng dan damai di sini." Marda tidak ingin bila suami nya cemas.
Pendi menarik nafas lega bila memang tidak ada ganguan untuk Marda, sebab vila ini juga sudah tua dan tetangga lumayan jauh dari sini. bila ada apa apa akan agak susah mau minta tolong nya, sekitar dua puluh meter baru lah ada rumah tetangga dan itu memang perkampungan yang ramai.
"Aku cari lauk buat kamu dulu ya, itu di sana pasti sudah banyak yang kumpul." Marda siap siap membawa tas.
"Iya." Pendi mengangguk dan memberikan kunci motor.
"Aku masak ayam opor saja ya buat kamu?" tawar Marda meminta persetujuan dulu.
"Boleh, apa saja asal kamu yang masak." jawab Pendi.
Marda tertawa karena suami nya pintar menggombal, rumah tangga mereka yang baru berjalan satu tahun ini masih berjalan baik baik saja. ya walau pun ribut maka akan terus baikan lagi, belum pernah ribut yanh sanggat besar hingga sampai diam diaman selama tiga atau lima hari. karena Pendi memang tipe lelaki yang mudah mengalah, karena itu lah Ibu nya jadi tidak suka.
Menganggap Marda sangat berkuasa sehingga Pendi pun takluk pada nya, dan bila sedang marah maka Ibu Pendi akan membawa bawa nama Anita mantan kekasih Pendi. hal seperti itu yang membuat Marda sangat tidak betah, jadi lebih baik pindah walau vila ini lumayan suram.
...****************...
"Suami nya pulang to, Mbak Marda?" sapa Bu Asih.
"Iya, jadi saya cari lauk." Marda menjawab nya agak malu.
"Oh Mbak ini yang tinggal di vila atas sana, kok berani sih?" Vita sampai heran pada Marda.
"Dia memang pemberani, padahal dia tinggal sendirian dan suami pulang seminggu sekali." timpal Bu Asih.
Marda tersenyum karena dia memang tidak tau mau respon apa pada Ibu Ibu ini, nanti bila salah ucap malah akan jadi bahaya pula. jadi lebih baik banyak diam, walau pun Marda juga sering memberi pada mereka bila sedang panen sayuran atau pun ubi di tanah sebelah vila.
"Enggak ada ganguan apa, Mbak?" Vita bertanya serius.
"Gangguan apa?" Marda mengerut bingung dengan pertanyaan nya.
"Mbak enggak sadar apa kalau vila itu sangat seram." Vita mulai merinding walau cuma membayangkan saja.
"Enggak seram itu, justru adem dan indah sekali pemandangan nya." sahut Marda tersenyum.
"Heehhh aku tidak berani walau cuma lewat saja." Vita merinding sekujur tubuh.
Melihat respon Vita yang memang seolah takut itu membuat Marda sangat heran, bagai mana bisa orang orang sangat takut dengan vila yang indah itu. pantas saja para Ibu Ibu ini tidak pernah ada yang mau bila di ajak main kerumah nya, kalau pun mau maka cuma di pinggir jalan saja.
"Emang benaran ada hantu nya, Ta?" Lili malah bertanya lebih jelas.
"Ya pasti lah, kau tidak lihat bentuk nya yang sangat seram itu." Vita berkata agak keras.
"Kan itu cuma dari luar saja, Ta! kamu enggak pernah kan melihat hantu nya?" Marda agak tertawa.
"Aku sih belum pernah, tapi Ibu ku pernah melihat nya di sana." jawab Vita.
"Paling Ibu mu cuma menakuti karena kau suka pulang malam." Bu Asih tidak ingin Vita memperpanjang nya lagi.
Takut pula nanti Marda malah tersinggung dan tidak enak hubungan mereka, apa lagi Vita memang suka bicara ceplas ceplos apa bila ada sesuatu yang heboh, yang paling penting lagi para warga memang yakin bahwa vila itu ada hantu nya.
Selamat membaca dan semoga suka ya guys, bab pertama ini ayo penuhi dengan like dan komentar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Ela Jutek
yeah netes satu, sisanya buruan nyusul ya mak😉
2025-03-27
8
ALVERA NA USER FACEBOOK INDONESIA 07//09//19
Alhamdulilah udah up k thor
2025-03-27
2
AldoArt85
Ah lumayan sesekali baca, saya jd berinspirasi sbg sesama author 😁👍
2025-04-01
0