Lariessa gadis yang putus asa setelah kehilangan saudara kembarnya, ia tidak memiliki semangat lagi. namun kedua orang tuanya berusaha membuat ia bangkit lagi, memberinya semangat dan motivasi, tapi semua itu tidak berhasih. Tapi kedatangan Sahabat lama lah yang perlahan membuat hidupnya kembali berwarna, Ethan adalah sahabatnya dari dia kuliah dulu. Tanpa Lariessa sadari Ethan menaruh hati padanya.
Namun disisi lain Keluarganya sudah menyiapkan seseorang untuknya, seorang lelaki bernama Finn Harisson seorang asisten CEO, yang di tuntut untuk menikah, namun sang kekasih yang juga wanita karier selalu menunda-nunda dengan banyak alasan agar ia bisa menunda sebuah pernikahan. Apakah pernikahan Finn dan Lariessa akan berjalan dengan semestinya? dan bagaimana dengan Ethan yang menaruh hati pada lariessa dan Kekasih Finn, Victoria yang di tinggal menikah oleh Finn karena paksaan keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7: Hari pernikahan
#Kamar Lariessa
Suasana hati Lariessa malam itu terlihat sangat baik, sampai ia bersenandung sambil memainkan ponselnya untuk memantau sang calon suami.
"Emmh? Jika kau sedang mencari pasangan, carilah pasangan yang akan membawamu kesurga, buka seorang musuh. Hah? apa yang dia tulis?" Ujar Lariessa yang sedang membaca sebuah caption di media sosial Finn.
"Ternyata dia datang kebutik juga?" ujarnya setelah melihat sebuah postingan Finn.
Sampai tiba-tiba sebuah pesan masuk dari Ethan, yang ingin bertemu dengannya.
"Untuk apa dia ingin bertemu denganku?"gumam Lariessa.
...○...
#Ruang tamu
"Maafkan aku sudah mengganggumu malam-malam seperti ini"ujar Ethan. "Ada apa? tidak biasanya?"tanya.
"Malam ini aku akan pergi ke LA, dan bulan depan aku akan kembali dengan sebuah hadiah yang besar " ujar Ethan
"Janji, kau harus bersiap!" lanjut Ethan
"Besiap? Untuk apa? kenapa?" Tanya Lariessa.
"Untuk kejutan Nasi ayam."
"Emmhh" Lariessa Langsung tersenyum dan mengangguk kecil.
"Riss, aku ingin kekamar mandi sebentar" ujar Ethan
"Oke" Ethan pun pergi
Tak lama sang ibu pun datang dan duduk disamping nya
"Itu Ethan? Kenapa dia kesini malam-malam?" tanya sang ibu
"Malam ini dia akan kembali ke LA"ujar Lariessa.
"Lalu dia tidak akan hadir dipernikahanmu?" tanya ibunya
"Bu, acara pernikahan yang akan adakan hanya kecil-kecilan, jadi tidak apa-apalah. lagi pula Ethan kan orang sibuk sekarang." Ujar Lariessa
...○...
1 Bulan kemudian
Finn yang tampan berubah menjadi sempurna ketika ia mengenakan Tuxedo, Tapi tidak dengan ekspresinya yang muram.
Ia hanya duduk diluar bersama Raphael.
"Raph, Aku tidak tau harus bagaimana." ujar Finn yang kalut dan kebingungan "Sudah hampir 1 bulan lebih dia tidak menghubungiku." lanjut Finn.
"Ck...Apa kau masih tidak mengerti? Kau tau tidak, aku lihat kau yang tergila-gila padanya Finn, kau seperti mencintainya seorang diri, dan Ria sendiri Biasa-biasa saja tuh," ujar Raphael.
"Karena aku ingin menikah dengannya, bukan dengan gadis bernama Lariessa itu" ujar Finn
"Ck, Jika seperti itu , Ayo kita pergi temui ayahmu." ujar Raphael, Finn terlihat kebingungan setengah mati dengan wajah yang memucat.
"Untuk apa?" Tanya Finn.
"Kau jelaskan saja padanya jika kau tidak ingin menikah, mudah kan?"ujar Raphael
"Raph, apa kau ingin aku mati?" ujar Finn
"Finn, begini ya. Finn, aku ada dibelakangmu, kalau kau mau pingsan atau marah. Jangan Khawatir, aku ada dibelakangmu, aku akan menggantikanmu oke, biarkan aku saja yang menikah dengannya" ujar Raphael.
"Raph apa kau bercanda?" ujar Finn yang sudah lelah dengan candaan Raphael.
"Finn aku pernah mengatakan padamu dulu, Kalau kau tidak setuju, katakan tidak pada ayahmu," ujar Raphael.
"lah ini kau malah terus mengelak, tidak menerimanya dan tidak menolaknya, kau berikan alasan ini itu lah" Lanjut Raphael
Mendengar itu Finn hanya terdiam menundukan kepalanya.
"Begini saja lah. berikan ponselmu padaku!" Raphael mengambil ponsel Finn.
" Raph--"
"Sekarang, kau tenangkan fikiran dan hatimu, berdoalah supaya pernikahanmu lancar" Ujar Raphael
Finn pun hanya terdiam, sementara Raphael memegang ponselnya. Tak beberapa lama kemudian sebuah telpon pun masuk, tertuliskan ' My Honey ' diponsel Finn. Raphael yang melihat itu langsung beranjak dan mengangkat telpon jauh-jauh dari Finn.
...○...
"Hallo?" ujar Ria dalam telpon.
"ada apa kau menelpon?"ujar Raphael
"Raphael? kenapa kau yang mengangkat telponnya "
"Finn sedang sibuk" ujar Raphael.
"Ck, aku baru saja pulang dari jepang, bisakah kau berikan telpon ini padanya? aku ingin bicara dengannya." pinta Ria.
"Sudah puluhan kali dia menelponmu, tidak ada satu pun yang kau angkat. lalu kenapa sekarang dia harus bicara denganmu?"Tanya Raphael.
"Hey, apa urusanmu? terserah aku saja, cepat berikan telponnya pada Finn." ujar Ria.
"kalau begitu, terserah aku saja aku akan matikan telponnya." Pungkas Raphael.
"Raph...oke... oke, aku minta maaf Raph. Please Raph aku ingin bicara dengannya." Ujar Ria.
"Dengar, Finn sekarang sedang sibuk, dia akan menikah hari ini." ujar Raphael
"Hahhhahah, lucu Raph, jangan bercanda. berikan telpon ini padanya, sekarang! Aku serius" ujar Ria.
"Aku tidak bercanda, kami ada ditempat pernikahan sekarang" ujar Raphael
"Tempat pernikahan? diamana? dihotel? rumah?" Tanya Ria
"Mau itu di hotel, atau pun dirumah kau tidak perlu tau. Aku tidak ingin kau membuat sandiwara lagi dan mengacaukan semuanya." ujar Raphael.
"Oke kalau benar dia akan menikah sekarang ini, berikan telpon ini padanya sebentar saja, Aku ingin bicara dengannya terakhir kalinya." Kukuh Ria.
"Tidak!" Ujar Raphael lalu mematikan telponnya.
Saat Raphael akan menonaktifkan ponsel Finn, Tiba-tiba sebuah pesan masuk, Raphael pun memberikan ponselnya pada Finn.
"Ada pesan untukmu." ujar Raphael
"Dari siapa?"
"Aku tidak tau, baca saja." ujar Raphael.
"Kak Finn, Aku tau kau tidak bahagia atas pernikahan ini, Tapi aku mohon tersenyumlah walaupun hanya sedikit. Tunjukkan kebahagiaan ini pada keluarga kita, teman-teman, dan para tamu yang hadir dipernikahan Kita" Ujar Finn yang membaca pesan itu
"Lariessa?" ujar Finn sambil menatap Raphael
"Ya terus siapa lagi kalau bukan dia?"
...○...
#Rumah keluarga Rowan
Sebuah mobil mewah berwarna silver nampak berhenti dirumah Lariessa. Itu adalah mobil Ethan yang baru saja kembali dari LA.
"Kenapa rumah ini terlihat kosong? sepi sekali? pada kemana semua orang?" Gumam Ethan
...○...
Tak lama pernikahan pun dimulai, semua para tamu terlihat begitu antusias untuk melihat Finn mengucapkan janji sucinya.
Kini Finn sudah duduk dihadapan seorang lelaki tua berpakaian putih yang akan menikahkannya dengan Lariessa.
Tapi tiba-tiba saja Finn menoleh pada ayahnya.
"A-aku ingin pergi ketoilet sebentar" bisik Finn.
"Pernikahnnya akan dimulai. tidak bisakah kau menahannya sebentar?"
Lagi-lagi Finn pun menuruti apa yang ayahnya katakan. Tiba-tiba semua mata tertuju pada Lariessa yang baru saja keluar. Lariessa tampak sangat cantik dengan gaun pernikahan yang ia pakai.
Finn yang melihat itu terus menatapnya dengan tatapannya yang tajam, tapi tidak dengan Lariessa, yang terus menunjukan senyuman terindahnya.
Tapi tiba-tiba saja Finn berbalik.
"Maaf aku benar-benar harus ke toilet" ujar Fin lalu pergi.
...○...
Tak lama kemudian Finn pun keluar dari toilet tapi saat ia akan masuk, dari jauh sana ia melihat Ria yang tengah berlari menghampirinya.
"Ria?" Gumam Finn yang terkejut.
Ria pun segera menarik Finn kesuatu tempat untuk bicara.
...○...
mata Ria terlihat sembab karena terus menangis, sementara Finn hanya terdiam.
"Jadi, kau benar-benar akan menikah?" isak Ria. Finn hanya terdiam seribu bahasa. "Terutama kau menikah dengan wanita lain yang tidak kau kenal sama sekali Finn. Apa salahku Finn?" lanjut Ria
"Ria, Hal ini bukan seperti yang kau bayangkan, oke?" Ujar Finn.
"Finn, Kau akan menikah tanpa memberi tauku! Tidak ada sepatah kata pun yang kau katakan padaku! Coba bayangkan bagaimana jika aku tidak pulang mungkin--" isaknya
"Iya...iya, Ria, Ria dengar.." ujar Fin mencoba untuk menenangkan Ria "Biar aku jelaskan!" ujar finn
"Jelaskan apa? Jelaskan jika kau menduakan aku dengannya? Kau pilih dia dari pada aku? seperti itu?" isak Ria.
"Aku tidak memilihnya. Kau yang tidak mau menikah denganku, kau ingat?" ujar Finn
"Ohh...jadi kau menyalahkan aku sekarang?Kalau aku tau akan menjadi seperti ini, aku sudah meninggalkanmu dari dulu Finn."
"Jangan berfikir bodoh seperti itu, Victoria!" tegas Finn. "Aku akan tetap menikah denganmu, oke"lanjut Finn
Mendengar itu Ria pun menatap Finn dengan nanar, Ria pun menarik tangan Finn dan pergi.
...○...
Dalam acara pernikahan, mereka tetap menunggu pengantin pria yang tak kunjung kembali.
"Sepertinya Finn sangat gugup, tunggu sebentar." Ujar ayahnya lalu pergi mencari Finn
Ketika keluar dari acara, Ray langsung mencari Finn. Saat akan menuju Toilet, tidak sengaja ayahnya melihat Finn tengah berjalan terburu-buru bersama Ria.
Ayahnya dengan cepat berlari menyusul mereka, ketika Ria akan membuka pintu mobil untuk masuk bersama Finn, mereka akhirnya terhenti setelah mendengar nama Finn dipanggil.
"FINNN!!!!" bentak ayah Finn. lalu berlari menghampiri mereka. mereka berdua terhenti. "Paman, tolong lepaskan Finn." isak Ria
"Tidak ada gunanya kau datang kesini! Sudah lama kami memberimu kesempatan, tapi kau sia-siakan" Ujar Ray.
"paman, tapi aku dan Finn sudah menjalani hubungan yang lama dan kami saling mencintai"
"FINNNN!!!!" Bentak Ayahnya.
Finn dengab terpaksa melepaskan tangan Ria dari genggamannya dan pergi kembali pada acara pernikahan.
...○...
Acara pernikahan kembali dimulai kini Janji suci pun mulai Finn katakan. "Finn Harisson apa kau bersedia menerima Lariessa Bailey Rowan sebagai istrimu?"
Semuanya hening, Finn hanya diam, ia melamun dengan tatapan kosong. "Kak?" bisik Lariessa.
"I-iya?" ujar Finn yang tersadar.
"Saya ulangi lagi, Finn Harisson apa kau bersedia menerima Lariessa Bailey Rowan sebagai istrimu?"
"S-saya, s-saya bersedia." Ujar Finn sambil memejamkan matanya kuat-kuat.
"Lariessa Bailey Rowan, apa kau menerima Finn Harisson sebagai suamimu?"
Lariessa terdiam beberapa saat menatap raut wajah Finn yang nampak tertekan."Iya, saya bersedia. " Ujar Lariessa tanpa senyuman. Finn membuka matanya dan menatap Lariessa yang menatapnya dengan nanar.
Semua orang memberikan tepuk tangannya yang meriah, dan semua orang nampak menunggu mereka untuk berciuman, tapi Finn dan Lariessa masih terdiam dan saling menatap satu sama lain. Dan mereka hanya berpelukan. "Tersenyumlah sedikit, aku mohon." bisik Lariessa.
...○...
# Dalam Mobil Ria
Ria terus menangis sejadi-jadinya dalam mobil dengan ditemani Raphael.
"Sudah?eeemm? sudah puas kau menangisnya? untuk apa kau menangis? Kau sendiri yang memilih pilihan ini, kan?" Tanya Raphael
"Jadi kau juga menyalahkan aku?" ujar Ria
Raphael hanya terkekeh lalu menghela nafas panjang.
"Aku sudah mengatakan sebelumnya padamu bukan?" ujar Raphael
"Sialan kau raph, Kau juga bahagia kan tentang ini" ujar Ria.
"kau tau jawabannya, Ria" ujar Raphael
"Jadi kau suka sahabatmu itu menikah dengan wanita lain?" Tanya Ria
"Itu bukan masalahku, dan percayalah, jika kau yang menikah dengan Finn sekali pun, itu bukanlah masalahku." ujar Raphael.
Ria kembali menangis sesegukan.
"Cukup, cukup... Dengar, begini. sekarang Finn sudah menikah, Okey. Dari pada kau menangis terus dinisi seperti orang yang tidak tau arah, Aku rasa lebih baik kau pulang saja, ya. Tidak ada yang bisa diubah disini, oke." ujar Raphael
Ria pun menghapus air matanya.
"Mungkin Jika suatu hari nanti, Jodohmu dengan Finn itu benar-benar kuat, Jika tuhan menghendaki, suatu hari nanti dia akan bersamamu. Jadi untuk sekarang, kau pulanglah, jangan siksa dirimu, hatimu dan fikiranmu disini, Ya.” ujar Raphael.
To Be Countinue...
