NovelToon NovelToon
Pesona Aurelia

Pesona Aurelia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:985
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Aurelia... seorang wanita cantik yang selalu hidup dengan penuh kesederhanaan, dia hidup bersama ibu dan juga neneknya di dalam kesederhanaan.
walaupun banyak cobaan yang datang, aurelia tidak patah semangat dalam menapaki kehidupan yang penuh liku. sampai pada akhirnya dia bertemu dengan seorang laki laki tampan yang membuat hatinya terpatri akan nama dan wajah tampan laki laki tersebut, akankah kisah aurelia akan berakhir bahagia...? jika penasaran dengan cerita ini...? ikuti ceritanya dari awal sampai akhir yaa... selamat membaca…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Yudistira.

Terdengar suara kicau burung di balik jendela kamar aurel, rasa kantuk yang masih terasa membuat aurel enggan untuk beranjak dari tempat tidurnya. Bunyi alat ampun tidak dapat membuatnya tersadar dari mimpi indahnya, sampai terdengar suara ketukan dari luar kamar milik aurel.

Tok… Tok.. Tok..

“Aurel, bangun… sudah hampir jam setengah tujuh. Kamu nggak berangkat kuliah pagi ini.”

Aulia berusaha membangunkan putri kesayangannya, dia berempat berfikir tidak biasanya aurel terlambat untuk bangun. Mungkin semalam aurel tengah mengerjakan tugas, positif thingking aulia agar tidak membuatnya kesal.

Tok.. Tok… Tok…

Suara ketukan itu tidak akan berhenti sampai aurel terbangun dari tidurnya, dengan gerakkan malas dan merasa terganggu karena ketukan pintu yang berulang ulang. Aurel terpaksa memaksa tubuhnya untuk segera membukakan pintunya, dia menatap aulia dengan mata setengah terbuka dan rambut acak acakan.

“Ya ampun, kamu baru bangun rel. Memang tidak ada mata kuliah hari ini.” Sorot mata tajam aulia berikan untuk putrinya.

“Emang jam berapa ma…” aurel mengucek matanya, tidak berniat melihat jam yang berada di dinding kamarnya.

“Sudah jam tujuh pagi.” Bohong aulia agar aurel segera tersadar.

“Apa…!!?” Aurel bergegas masuk ke kamar mandi, dia ingat jika hari ini jam mata pelajaran dosen paling kiper di fakultas nusantara.

“Dasar anak itu.” Batin aulia sambil pergi meninggalkan kamar aurel.

Tidak sampai setengah jam aurel menyelesaikan mandinya, dia tak sengaja menatap jam yang berada di dinding kamarnya.

“Apa…!!? Masih jam setengah tujuh lebih, Ish… mama ngagetin anak perawan aja.”

Aurel memilih berganti pakaian sebelum ke ruang makan menyusul mama dan omanya.

“Aurel sudah bangun Lia…?” Tanya oma yang menata sanwich buatannya di atas piring.

“Baru aja ma, sepertinya dia tidur larut malam. Soalnya tadi aku lihat dia baru bangun dari tidurnya.” Aulia duduk di samping oma ana yang telah selesai menatap sarapan mereka.

“Mungkin banyak tugas yang harus di selesaikan, sebentar lagi dia juga skripsi bukan…?”

Aulia mengangukan kepalanya, dia memilih menuangkan susu di dalam gelas yang terlihat kosong.

Aurel yang sudah terlihat cantik pagi ini langsung menghampiri oma dan mamanya setelah keluar dari kamarnya, dia mengerucutkan bibirnya sampai aulia tersenyum melihat raut muka aurel.

“Mau sampai kapan muka kamu ditekuk seperti itu.” Sindir aulia melihat anak gadisnya yang merajuk.

“Mama ih… belum juga jam tujuh, mama bilang sudah jam tujuh. Seneng banget lihat aku panik.” Aurel menumpahkan kekesalannya dengan memakan sanwich buatan oma nya.

“Habis kamu nggak bangun bangun, tapi nggak biasanya kamu bangun siang kayak tadi. Emang tadi malam kamu ngerjain tugas ya, sampai bangunnya kesiangan.”

Aurel terdiam tanpa mau menjawab pertanyaan dari aulia, dia kembali mengingat peristiwa semalam. Setelah membersihkan diri, aurel yang akan tertidur seperti biasa akan membuak aplikasi media sosialnya.

Tapi perhatian aurel tertuju di salah satu notifikasi yang menyatakan jika Yudistira menyukai salah satu fotonya yang dia ambil waktu liburan di Bali kala itu, aurel yang penasaran mengintip media sosial milik Yudistira, sampai tak terasa dia terlelap di waktu dini hari.

Memang aurel akui jika ketampanan Yudistira dapat membuat para hawa mengeluh elukan dan berharap menjadi kekasih Yudistira, apalagi dengan kekayaan yang Yudistira miliki, semua wanita akan mengejarnya dengan cara apapun untuk mendapatkan hatinya.

“Aurel…” tegur aulia melihat aurel yang melamun.

“Oh.. iya… iya ma, bagaimana …?”

Aurel tergagap menjawab panggilan dari aulia, dari tadi dia mengingat akan kejadian semalam saat dia melihat media sosial milik Yudistira.

“Dari tadi kamu melamun ternyata.” Aulia menatap tajam ke arah aurel yang menatapnya sekilas, aurel kembali menikmati sarapannya yang tersisa sedikit di atas piringnya.

Saat aurel akan menjawab pertanyaan aulia terdengar bunyi klakson dari arah luar rumah aurel, dia tahu siapa yang tengah membunyikan klakson motor tersebut.

“Sepertinya cak sono udah datang. Aku berangkat dulu ya ma,.” Aurel segera berdiri dari kursinya, dia berjalan masuk kedalam kamar untuk menggambil tasnya.

Sedangkan aulia berdecak kesal melihat reaksi aurel yang seperti menghindari pertanyaannya, oma ana yang tahu jika aulia kesal menepuk pundaknya pelan.

“Sudah, namanya juga anak anak. Kamu yang sabar menghadapi aurel yang sedang bertumbuh menjadi gadis remaja. sepertinya dia juga butuh privasi seperti dirimu dulu.”

Aulia menatap oma ana, dia menghela nafasnya mengingat akan dirinya waktu masih remaja, aulia yang tidak suka di tanya tanya dan ingin mempunyai privasi sendiri tanpa harus mengatakan semuanya ke mamanya.

Angga yang baru saja turun dari motornya segera berjalan ke depan teras kediaman aulia, dia memilih duduk di teras menunggu aurel keluar dari rumahnya. Angga sudah terbiasa melakukan itu semua, melihat pintu rumah aulia yang sudah terbuka, dia tahu jika sang pemilik berada di dalam. Terlihat dari motor matic yang masih terparkir cantik di depan rumah.

“Ayo cak kita berangkat.” Ucap aurel sambil membenarkan tasnya.

Seketika angga melihat mata panda di bawah kelopak mata aurel, dia menggeryit heran melihat tidak seperti biasanya aurel memiliki mata panda di bawah kelopak matanya.

“Hei… ayo, kita berangkat.” Ucap kesal aurel melihat angga yang masih terdiam menatapnya.

“Oh… iya, ayo.” Angga berdiri dari tempat duduknya, dia akan menanyakan rasa penasarannya nanti sesudah sampai di kampus.

...****************...

Sementara itu di kediaman keluarga besar Saputra, Yudistira yang baru saja bangun dari tidur nyenyaknya menatap jam yang tertempel di dinding kamarnya.

Hari ini Yudistira akan memulai pekerjaannya menggantikan papanya bekerja di perusahaan bersama sang kakak Putra Pratama Saputra yang biasa di panggil tama oleh semua orang, Yudistira memilih ke perusahaan dengan mengendarai mobilnya sendiri.

“Akhirnya setelah sekian lama gue angguran lo, hari ini gara gara menggantikan papa gue naik in juga lo.” Yudis mengelus setir mobil yang dia kendarai sekarang.

Mobil Porsche kesayangannya yang selama dia kuliah menjadi jarang di gunakan, karena yudis nyaman memakai motor sport kesayangannya.

Saat berada di trafight light, pandangan mata yudis tertuju ke motor sport dengan berada tak jauh darinya. Dia tahu siapa yang tengah menaiki motor tersebut, entah kenapa tiba tiba rasa panas di dadanya muncul.

“Aurelia… senyaman itukah lo di dekat si curut itu.” Lirih yudis menatap sini ke arah aurel dan angga.

Trafight light pun berubah menjadi hijau, akhirnya motor dan mobil yang berhenti segera melajukan kendaraan mereka. Angga dan aurel segera membelokkan motornya ke arah kiri sedangkan yudis membelokkan berlawanan arah menuju ke perusahaan Saputra grup.

“Lihat saja aurel, sebentar lagi kamu akan berada di gengaman tangan gue. Jangan panggil gue Yudistira jika nggak bisa dapetin hati lo.” Yudistira tersenyum menyeringai, banyak rencana yang berada di dalam pikirannya yang akan dia lakukan ke aurel.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!