Alicia Sandra Hellypolter baru saja lulus SMA malah dinikah kan dengan pilihan ibu tirinya yang jahat. Alicia yang di kerap di panggil Cila yang sudah berharap agar bisa keluar dari keluarga Hellypolter malah berujung pergi ke neraka kedua bagi Cila. Padahal Cila sudah menderita di rumah nya sendiri ternyata Cila malah lebih menderita di rumah suaminya. Cila di campakkan oleh suaminya karena semua keluarga suami nya menganggapnya mandul padahal dirinya belum di sentuh oleh suaminya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
"Mommy, Bolehkah Mommy membuat kan ATM untuk ku dan Emma?" Ucap Ethan dengan duduk di seberang Alicia.
"Buat apa nak?" tanya Alicia dengan menyerhit.
"Untuk menabung Mom. Kalau bisa kartunya tanpa batas " jawab Ethan.
"Uang nya kalian dapat dari mana?" tanya Alicia semakin heran.
"Kerja lah mom" jawab Ethan.
"Ethan mohon Mom, please...kami sangat membutuhkan kartu itu" Lanjut Ethan Dengan menatap Alicia dengan pandangan polosnya agar Alicia segera luluh.
Dan benar saja, Alicia tidak tahan melihat wajah menggemaskan Putra nya dan segera mengangguk kan kepalanya lalu mencium Ethan.
"Terimakasih mom, Ethan sayang Mommy"
"Mommy juga sayang sama Ethan"
Hari ini Alicia akan pergi ke bank untuk membuatkan kartu yang di minta oleh putra dan putri nya.
Pakaian yang di pakai oleh Alicia cuma sederhana, tapi wanita itu begitu. Sepasang mata yang melihat nya tentu saja tidak akan pernah berpaling terutama mata seorang lelaki.
Seperti pada umumnya Alicia akan ikut mengantri hingga akhirnya dirinya di panggil.
Setelah selesai mengurus kartunya, ternyata kartunya harus segera di isi. Mau tak mau Alicia langsung mentrasfer uangnya.
"What? Uang ku banyak sekali" Kaget Alicia tidak percaya. Jiwa miskin nya langsung keluar seketika melihat deretan angka yang sudah di sebutkan.
"Kapan aku mempunyai uang sebanyak ini, apa dari hasil sketsa ku" Gumam Alicia bertanya-tanya dari mana uangnya datang.
Setelah menyelesaikan pengurusan kartu, Alicia segera pergi.
Brukk...
Alicia yang sibuk melihat kedua kartu milik anak nya tidak sengaja menibruk seseorang.
"Aduh...Soryy" ucap Alicia segera mengambil kartunya yang terjatuh.
"No problem"
Alicia langsung mendongak kan kepalanya melihat siapa yang sudah berditubrukan dan seketika terkejut melihat siapa orangnya.
"Thank " ucap Alicia.
"Kamu tidak apa-apa Nona?" Tanya Bram akan terpesona oleh kecantikan wanita yang berada di depannya ini.
Pas sekali hari ini Alicia begitu sial bertemu dengan mantan suaminya yang brengsek ini. Kalau sudah takdir begini memang tidak bisa di elak.
"Hmmm...aI'm Fine" jawab Alicia.
"Soryy, aku harus pergi."
Rasanya Alicia ingin menjambak rambut Bram dan menendang kepalanya sampai bocor. Tapi Alicia harus menahan itu semua karena belum saatnya.
"Eh tunggu Nona, Siapa nama mu?" Tanya Bram lagi dengan menahan lengan Alicia.
"Yah apa tadi?" Tanya alicia balik dengan tersenyum manis.
"Siapa nama mu Nona cantik?" Tanya Bram dengan mengulurkan tangan nya sambil memperhatikan wajah cantik Alicia.
"Alina Tuan" Jawab Alicia dengan sorot yang begitu tajam, tapi Alicia tetap mengulurkan tangan nya.
"Maaf, aku harus pergi" Ketus Alicia yang segera pergi.
"Apa kami pernah bertemu sebelum nya?" pikir Bram dengan heran karena Alicia seperti tidak menyukai nya.
"Dia cantik sekali" Batin Bram yang memang mengakui akan kecantikan wanita yang barusan dirinya temui.
Bram tersenyum smirk dan yakin kepada dirinya sendiri bahwa ia pasti akan bertemu dengan wanita cantik itu lagi.
Alicia yang melihat Bram tadi seketika langsung tersenyum misterius.
"Langkah yang baik untuk hari ini"
Sesampainya di rumah Alicia langsung di sambut oleh kedua Anak nya.
"Ini Kartu Kalian" Ucap Alicia dengan memberikan kartu tanpa batas itu kepadanya Ethan dan Emma.
"Terimakasih Mommy" ucap Emma dengan begitu senangnya sambil memperhatikan kartu milik nya.
"Thank you Mom" Sahut Ethan juga.
"Punya Ema cantik sekali" Emma langsung mencium kartunya dengan memajukan bibirnya sampai tiga sentimeter. Membuat Emma begitu lucu.
"Nanti Lepto kalian juga akan segera tiba" Ucap Alicia lagi dengan mengelus-elus kepala kedua anaknya.
"Mommy, Ethan sungguh bahagia" Senyum Ethan langsung terpancar keluar membuat anak itu semakin tampan.
Jarang-jarang Alicia bisa melihat senyuman putranya yang dingin ini.
Lengkap sudah kebutuhan Ethan. Lalu Ethan segera pergi ke kamarnya.
"Ethan! Tunggu aku.." Emma segera mengejar Ethan dengan pinggulnya yang bergoyang kenangan dan keri. Seperti Seekor pingiun.
Ethan segera mengambil aipetnya dan mengambil uang hasil dari pekerjaannya.
Begitu pun dengan Emma yang begitu tidak sabar nya.
"Ethan, uang Ema sangat banyak sekali" Emma memperlihatkan uang yang sudah Emma transfer ke rekening nya.
Ethan menanggapi nya hanya dengan anggukan saja membuat Emma merenggut kesal.
"Ethan! Ema mau kasih uang Ema untuk Mommy, biar Mommy gak capek kerja lagi" ucap Emma dengan polosnya. Emma selalu selalu sedih melihat ibunya yang bekerja setiap hati demi memenuhi segala keperluan keluarga.
Emma tidak tega melihat Alicia terkadang pulang begitu larut malam dan pagi-pagi nya sekali sudah kembali bekerja.
"Kasihan Mommy Ethan"
"Jangan dulu Emma. Sebaiknya simpan dulu uang" Jawab Ethan.
Tentu saja Ethan juga tidak tega melihat Mommy nya selalu bekerja. Dirinya sebagai anak pertama dan satu-satunya anak laki-laki terkadang merasa tidak berguna karena tidak bisa membantu Alicia.
Ethan selalu berjanji habis ini dirinya tidak akan pernah mau menyusahkan Alicia.